You are on page 1of 11

KELOMPOK 4

REGINA ZIAN CAHYANI 1115017


FAJAR TAUFIK 1115018
NERI AGUSTIN 1115023
FEBY RIANI RH 1115025
DETTRI MEGANTARI 1115037
IMAS SITI KARTINI 1115049
YUNI WULANDARI 1115050
NIRA NAPRISTA 1115078
EKA TAWABAWATI 1115081

PROSES KEPERAWATAN KLIEN


DENGAN KETIDAKSEIMBANGAN ASAM DAN BASA
Definisi
Alkalosis merupakan suatu sindrom yang mengacu pada penurunan
konsentrasi H+ cairain tubuh atau kelebihan HCO3-, sehingga
meningkatkan pH cairan tubuh sampai di atas 7,45. Sumber penipisan
ion hidrogen adalah eliminasi karbon dioksida (CO2) (hiperventilasi)
atau kelebihan metabolik bikarbonat basa primer. Alkalemia
didefinisikan sebagai kondisi alkalin darah yang ditandai dengan pH
arteri lebih besar dari 7,45. Gangguan keseimbangan asam-basa dapat
timbul dari penyebab respiratori atau metabolik (Tambayong, 1999).
klasifikasi

Alkalosis
Metabolik

Alkalosis
Respiratotik
Etiologi
Alkalosis respiratori Alkalosis metabolik

hipoksia; kegugupan dan kehilangan cairan dari


ansietas; emboli paru dan saluran gastrointestinal atas
fibrosis; kehamilan; – muntah atau selang
hiperventilasi dengan nasogastrik yang
ventilator mekanis; cedera menyebabkan kehilangan
otak; keracunan salisilat; asam; koreksi cepat
demam; septikemia gram terhadap hiperkapnia kronis
negatif; kegagalan hepatik;
gagal jantung kongestif;
asma; anemia berat
Patofisiologi
Alkalosis respiratorik
• terjadi akibat hiperventilasi. Penyebab hiperventilasi antara lain
adalah demam dan rasa cemas. Hipoksemia dapat merangsang
hiperventilasi apabila tekanan parsial oksigen dalam darah arteri turun
dibawah 50 mmHg (normalnya adalah 100 mmHg). Toksisitas salisilat
dan infeksi otak dapat secara langsung merangsang pusat
pernapasan di otak untuk meningkatkan kecepatan pernapasan
yang menyebabkan alkalosis respiratorik (Corwin

Alkalosis metabolik
• dapat terjadi apabila terdapat pengeluaran asam yang berlebihan,
atau apabila asupan basa meningkat. Dehidrasi dan perubahan
kadar elektrolit ekstrasel, yang menyebabkan pergeseran dalam
elektrolit-elektrolit plasma, dapat menyebabkan alkalosis metabolik
(Corwin 2009:761-762).
Komplikasi
Alkalosis Respiratorik
◦ Kejang dan koma bila keadaan menetap atau
menjadi makin parah.
Alkalosis Metabolik
◦ Pada pH yang lebih dari 7,55 dapat terjadi
disritmia dan koma akibat perubahan
depolarisasi neuron dan sel otot jantung.
Gambaran Klinis

Alkalosis Respiratorik Alkaosis Metabolik


◦ Gambaran umum dari ◦ Tanda-tanda dan gejala-gejala dari
hiperventilasi psikogenik adalah penyebab dasarnya
paresthesia ekstremitas dan area
sirkumoral, pusing, rasa tidak enak ◦ Gas darah arteri – kadar PH darah
di dada dan kadang-kadang HCO3 darah meningkat di atas
spasme karpopedal normal

◦ Singkirkan keadaan-keadaan ◦ Elektrolit serum. – K⁺ serum menurun,


yang potensial berbahaya seperti CI⁻ menurun dan HCO3 meningkat
emboli paru
◦ Gas darah arterial
PaCO2 menurun dibawah normal,
dan PH yang dihitung atau yang
diharapkan meningkat.
Penatalaksanaan

Alkalosis Respiratorik Alkalosis Metabolik

◦ Menentukan dan mengatasi ◦ Apabila penyebabnya


penyebab hiperventilasi adalah defisiensi klorida
adalah terapi yang paling atau natrium, maka ion-ion
berhasil. tersebut harus diganti.
◦ Meningkatkan tekanan
parsial karbondioksida ◦ Apabila penyebabnya
dengan bernapas melalui adalah penurunan volume
suatu kantong dan cairan ekstrasel, maka
menghirup kembali udara diperlukan sulih dengan
yang dikeluarkan dapat larutan salin.
mengatasi alkalosis pada
situasi akut.
Pengobatan
Alkalosis Respiratorik
◦ Jika hipoksia merupakan penyebabnya, lakukan koreksis ecepatnya
◦ Carilah dan obati setiap penyebab dasar, terutama emboli paru
◦ Untuk hiperventilasi psikogenik saja, gunakan kantong kertas untuk
penghisapan kembali CO2 atau berikan diazepam 2-10 mg secara oral
atau secara intravena sesuai indikasi.
Alkalosis Metabolik
◦ Berikan terapi pengganti untuk ion K. jika diperlukan
◦ Terapi pengganti untuk ion CI⁻ dihitung dengan menentukan ekses
bikarbonat terlebih dahulu.
◦ Ekses NaHCO3 = (HCO3 yang diinginkan – HCO3 yang diobservasi) x 0,4
x beratbadan (dalam kg) = defisiensi CI⁻
◦ Penggantian terhadap kehilangan ion CI⁻ ,apabila menggunakan
NaCl dan KCI, tergantung kadar K⁺.
Diagnosa keperawatan
Alkalosis Respiratorik
◦ Gangguan persepsi/sensori b.d defisit neurologi
◦ Gangguan proses berfikir b.d hipereksitasi serebral
◦ Ketidakefektifan pola nafas b.d hiperventilasi
◦ Cemas b.d efek alkalosis pada SSP
◦ Resiko injury b.d Lemah
Alkalosis Metabolik
◦ Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan berlebih
◦ Penurunan cardiac output b.d disritmia
◦ Resiko gangguan pertukaran gas b.d Hipoventilasi
◦ Resiko injury b.d kelemahan
Terimakasih

You might also like