You are on page 1of 40

Basic Science

Deny Evander P
1510211105
 Anatomi pembuluh darah otak (Sirkulus Wilisi)
 Peredaran darah otak
 Sirkulasi kolateral, mikrosirkulasi serebral, pengaturan aliran
darah serebral)
 Fisiologi peredaran darah otak
Objectives
 Pengaturan bicara dan Bahasa
 Afasia sensorik dan motoric
 Jaras nevus kranialis
 Jaras motoric dan sensorik otak
 Tidak seperti region sensorik dan motoric korteks yang tdpt di
Pengaturan kedua hemisfer, disebagian besar orang daerah2 yang
bertanggung jawab untuk kemampuan Bahasa hanya ditemukan
bicara dan di salah satu hemisfer  hemisfer kiri
bahasa  Daerah primer korteks yang khusus untuk Bahasa adalah daerah
Broca dan daerah Wernicke
Daerah
BROCA  Mengendalikan kemampuan berbicara
 terletak di lobus frontalis kiri berdekatan dengan daerah motoric
korteks yang mengontrol otot2 untuk artikulasi
 Kerusakan di daerah broca menyebabkan kegagalan membentuk
kata meskipun pasien masih mengerti Bahasa lisan dan tulisan
 Pemahaman bahasa lisan dan tulisan
Daerah
 Memformulasikan pola koheren bicara yang disalurkan melalui
WERNICKE berkas2 serat ke daerah Broca
 Lesi(+)  dapat berbicara dengan lancar tetapi tidak dapat
memahami kata yang mereka lihat atau dengar
 Menerima masukan dari
 korteks penglihatan di lobus oksipitalis,
 korteks auditorius di lobus temporalis,
 korteks somatosensorik  membaca Braille
• (1a)
untuk mengatakan
sesuatu yang dilihat,
otak mentransfer
informasi visual dari
korteks visual primer
ke girus angular
korteks asosiasi
parietal-temporal-
oksipital, yang
mengintegrasikan
masukan spt:
penglihatan, suara,
dan sentuhan
• (1b)
untuk mengatakan
sesuatu yang
didengar, otak
mentransfer informasi
auditorik dari korteks
auditorius primer ke
girus angular
• (2)
informasi tsb
ditransfer ke area
WERNICKE, tempat
pilihan dan
rangkaian kata2
yang akan
diucapkan
diformulasikan
• (3)
Perintah Bahasa ini
kemudian
ditransmisikan ke
area BROCA, yang
mentranslasikan
pesan tersebut
menjadi pola suara
terprogram
• (4)
Program suara ini
dibawa ke area
korteks motoric
primer yg sesuai yg
mengaktifkan otot2
wajah dan lidah
tertentu sehingga
kata2 yg diinginkan
dapat diucapkan
 Afasia merupakan suatu keadaan di mana kehilangan
kemampuan berbahasa yang telah dipelajari sebelumnya sebagai
akibat dari kerusakan daerah korteks spesifik yang berperan
 Afasia terbagi dua yaitu :
 Afasia motoric (Broca)  kesulitan berkata- kata tetapi dapat
Afasia mengerti pembicaraan
 Afasia sensorik (Wernicke)  pasien sukar mengerti komprehensi
pembicaraan orang , tetapi mudah mengucapkan kata, tanpa
adanya gangguan pendengaran.
Jaras Nevus
Kranialis
Jaras Nevus
Kranialis
 Membawa impuls sensorik dari reseptor ke CNS
 Ada 3 macam neuron :
• Neuron ordo satu : sel tubuh yg berlokasi ke PNS dan aksonnya akan
masuk ke CNS
Jaras Sensorik • Neuron orde dua : sel tubuh yg berlokasi di CNS ( di medulla spinal
atau batang otak) dan diproyeksikan ke thalamus
• Neuron orde 3 : sel tubuh yg berlokasi di thalamus dan aksonnya
terproyeksi ke korteks cerebri
Jaras Sensorik
Jaras Sensorik
Jaras Sensorik
 Jaras sensoris adalah jaras yg dimulai dari reseptor sampai cortex
sensoris cerebral, berfungsi membawa impuls dari reseptor ke SSP
 Kerusakan pada jaras sensoris akan menyebabkan anestesia
 Ada dua jalur:
 Jaras untuk sentuhan/posisi, mulai dari reseptor menuju ganglion
Jaras Sensorik radix posterior terus ke serabut sentralis naik didalam kolumna
dorsalis dan menyilang di medulla oblongata dan berakhir di
cortex sensoris cerebri
 Untuk jaras nyeri/suhu, mulai dari reseptor lewat ganglion radix pos
kemudian memotong medulla spinallis terus naik pada traktus
antero lateral sisi yg berlawanan dan berakhir di cortex sensoris
cerebri
A. Untuk rasa permukaan (eksteroseptif; protopatik) seperti rasa
nyeri, raba, tekan, dan suhu:
 sinyal diterima reseptor → dibawa ke ganglion spinale → melalui
radiks posterior menuju cornu posterior medulla spinalis → berganti
menjadi neuron sensoris ke-2 → lalu menyilang ke sisi lain medulla
Jaras Sensorik spinalis → membentuk jaras yang berjalan ke atas yaitu traktus
spinotalamikus → menuju thalamus di otak → berganti menjadi
neuron sensoris ke-3 → menuju korteks somatosensorik yang
berada di girus postsentralis (lobus parietalis)
B. Untuk rasa dalam (proprioseptif) seperti perasaan sendi, otot dan
tendo :
 sinyal diterima reseptor → ganglion spinale → radiks posterior
medulla spinalis → lalu naik sebagai funiculus grasilis dan funiculus
cuneatus → berakhir di nucleus Goll → berganti menjadi neuron
Jaras Sensorik sensoris ke-2 → menyilang ke sisi lain medulla spinalis → menuju
thalamus di otak → berganti menjadi neuron sensoris ke-3 →
menuju ke korteks somatosensorik di girus postsentralis (lobus
parietalis)
 Terbagi menjadi 2 system :
Jaras Motorik 1. Sistem Motorik sentral/Upper Motor Neuron (UMN)
2. Sistem Motorik Perifer/Lower Motor Neuron (LMN)
Jaras Motorik
 Merupakan jaras motorik utama yang pusatnya di girus
precentralis (area 4 Broadmann), yang disebut juga korteks
motorik primer
 Impuls motorik dari pusat motorik disalurkan melalui traktus
Sistem piramidal berakhir pada cornu aanterior medulla spinalis.
Piramidalis  Disalurkan melalui 2 jalur yang tdd serabut2:
 traktus kortikobulbar  LMN saraf2 kranial otak
 traktus kortikospinal  LMN saraf 2spinal
 Berjalan dari kapsula interna menuju mesenfalon, mengalami
persilangan dan sisanya ipsilateral
traktus
 Nukleus yang terlibat merupakan saraf2 otak yang mengatur
kortikobulbaris inervasi volunteer otot wajah dan mulut yaitu N.V, N.VII, N.X, N.XI,
N.XII
 Berjalan dari kapsula interna menuju mesenfalon lalu turun
menuju pons dan kemudian muncul melewati piramis yang
traktus terletak di medulla oblongata 80-85% serabut traktus ini akan
menyilang garis tengah dan melanjutkan diri menjadi traktus
kortikospinalis kortikospinalis lateralis sedangkan sisanya akan terus turun sbg
traktus kortikospinal ventralis
 Extrapyramidal system adalah system yg mempengaruhi aktifitas
motoric
 Sistem ekstrapiramidal terdiri dari :
 Traktus Reticulospinal
Sistem  Traktus Rubrospinal
Ekstrapiramid 

Traktus Vestibulospinal
Traktus Tectospinal
alis  Traktus Olivospinal
 Fasikulus Medial Longitudinal
 Fasciculus proprius
 Berasal dari reticular formation di batang otak dan akan turun ke
medulla spinal
 Asal : Formatio reticulare yang terletak sepanjang mes-encephalon,
pons dan medullaoblongata (neuron orde pertama)
 Jalan :
 Dari neuron yang ada di pons, dikirmkan axon lurus kebawah
(traktusreticulospinlis pontinus)
 Dari neuron di medulla oblongata, menyilang garis tengah baru turun ke
Traktus medullaspinalis (traktus reticulospinalis medulla spinalis)
 Tujuan: cornu anterius medulla spinalis (pusat spinal: neuron orde
Reticulospinal kedua dan ketiga)
 Fungsi :mengontrol neuron orde kedua dan ketiga dalam bentuk
fasilitasi dan inhibisi kontraksi otot skelet berkaitan dengan fungsi
kseimbangan tubuh.
 Fungsinya :
 Memfasilistasi dan atau menghambat aktivitas motoric
 Mempengaruhi system saraf autonomy
Traktus
Reticulospinal
 Mempengaruhi kontraksi otot Fleksor
 Asal : nucleus ruber (neuron orde pertama) pada tegmentum mes-
encephalon setinggi coliculus superior.
Traktus  Jalan : axon neuron orde pertama menyilang garis tengah turun
kebawah melewati pons, medulla oblongata menuju cornu
Rubrospinal anterior meulla spinalis subt. grisea (pusat spinal)
 Fungsi : memacu kontraksi otot fleksor dan menghambat
kontraksi otot ekstensor berkaitan dengan fungsi keseimbangan
tubuh
Traktus
Rubrospinal
 Mengontrol kontraksi otot ekstensor dan reflex postur tubuh
 Asal : nuclei vestibularis = neuron orde pertama (dalam pons dan
med. oblongata), menerima akson dari auris interna melalui
Traktus N.vestibularis dan cerebelum

Vestibulospinal  Tujuan: cornu anterius medulla spinalis (pusat spinal)


 Fungsi : memacu kontraksi otot ekstensor dan menghambat
kontraksi otot fleksor berkaitan dengan fungsi keseimbangan
tubuh
Traktus
Vestibulospinal
 Mengontrol reflex dari kepala dan leher yg ditriger oleh impuls
visual
 Asal : colliculus superior mes-encephalon (neuron orde pertama)
 Jalan : menyilang garis tengah dan turun melalui pons, medulla
oblongata. Jalannyadekat sekali dengan fasciculus longitudinale
Traktus medialis
 Tujuan : cornu anterius medulla spinalis (pusat spinal) dan
Tectospinal bersinaps dengan neuron orde kedua dan ketiga
 Fungsi :
 terjadinya reflex pupilodilatasi sbg. respon kalau lagi berada dalam
ruang gelap
 terjadinya reflex gerakan tubuh sbg. respon terhadap ransang
penglihatan
Traktus
Tectospinal
 2 type jalur motoric adalah :
 Sistem saraf Somatik (SSS)
 Sistem saraf Autonom (SSA)
 Bedanya :
 SSS mempunyai neuron motoric hanya di CNS
(UMN di korteks serebri, LMN di medulla spinalis )
Jaras Motorik tapi pada SSA mempunyai neuron motoric di CNS
dan PNS ( Preganglion di medulla spinal dan
Postganglion di ganglion)
 SSS mempunyai serat myelin yg tebal tapi SSA
tipis pada preganglion dan post ganglion tidak
bermyelin.

You might also like