You are on page 1of 34

STRESS DAN ADAPTASI

Ns. Rachmawaty D. Hunawa, M.Kep


Definition of Stress

• Stress adalah suatu keadaan yang dihasilkan oleh


perubahan lingkungan yang diterima sebagai suatu
hal yang menantang, mengancam atau merusak
terhadap keseimbangan dinamis seseorang
• Stress adalah segala situasi yang menuntut atau
mengharuskan seorang individu untuk berespon atau
melakukan tindakan (Selye,1976)
• Faktor pencetus stres disebut stresor
• Ada individu yang melihat stress sebagai suatu
stimulus atau suatu kesempatan untuk berkembang,
tapi ada sebagian yang menganggap sebagai kesulitan
yang harus dihindari
Macam-macam stres
• Stres fisik, merupakan stress yang disebabkan oleh keadaan fisik, seperti suhu yang
terlalu tinggin atau terlalu rendah, suara bising, sinar matahari yang terlalu menyengat, dll.
• Stress kimiawi, merupakan stress yang disebabkan oleh pengaruh senyawa kimia yang
terdapat pada obat-obatan, zat beracun asam, basa, faktor hormone atau gas, dll.
• Stress mikrobiologis, merupakan stress yang disebabkan oleh kuman, seperti virus,
bakteri, atau parasit.
• Stress fisiologis, merupakan stress yang disebabkan oleh gangguan fungsi organ tubuh,
antara lain gangguan struktur tubuh, fungsi jaringan, organ, dll.
• Stress proses tumbuh kembang, merupakan stress yang disebabkan oleh proses tumbuh
kembang seperti pada masa pubertas, pernikahan, dan pertambahan usia.
• Stres psikologis dan emosional, merupakan stress yang disebabkan oleh gangguan situasi
psikologis atau ketidakmampuan kondisi psikologis untuk menyesuaikan diri, misalnya
dalam hubungan interpersonal, sosial budaya, atau keagamaan.
SUMBER STRESSOR
• Internal. Faktor internal stress bersumber dari diri sendiri.
Stressor individual dapt timbul dari tuntutan pekerjaan atau
beban yang terlalu berat, kondisi keuangan, ketidakpuasan
dengan fisik tubuh, penyakit yang dialami, masa pubertas,
karakteristik atau sifat yang dimiliki, dsb.
• Eksternal. Faktor eksternal stress dapat bersumber dari
keluarga, masyarakat, dan lingkungan. Stressor yang berasal dari
keluarga disebabkan oleh adanya perselisihan dalam keluarga,
perpisahan orang tua, adanya anggota keluarga yang mengalami
kecanduan narkoba, dsb. Sumber stressor masyarakat dan
lingkungan dapat berasal dari lingkungan pekerjaan, lingkungan
sosial, atau lingkungan fisik.
Faktor Pengaruh Respon terhadap
Stresor
1. Sifat stresor
o Sifat stresor dapat berubah tiba2 atau berangsur-angsur, sifat ini pada
setiap individu dapat berbeda tergantung dari pemahaman tentang arti
stresor
2. Durasi stresor
o Lamanya stresor yang dilami klien akan mempengaruhi respon tubuh.
Apabila stresor yang dialami lebih lama, maka respon yang dialaminya
juga akan lebih lama dan dapat mempengaruhi dari fungsi tubuh yang
lain
3. Jumlah stresor
o Semakin banyak stresor yang dialami seseorang dapat menentukan
respon tubuh. Semakin banyak stresor yang dilami pada seseorang,
dapat menimbulkan dampakyang besar bagi fungsi tubuh juga
sebaliknya dengan jumlah stresor yang dialami banyak dan kemampuan
adaptasi baik, maka seseorang akan memeliki kemampuan dalam
mengatasinya
Faktor Pengaruh Respon terhadap
Stresor
4. Pengalaman masa lalu
o Semakin banyak stresor dan pengalaman yang
dialami dan mampu mengahadapinya, maka
semakin baik dalam mengatasinya sehingga
kemampuan adaptifnya akan semakin baik pula
5. Tipe Kepribadian
o Apabila seseorang yang memiliki tipe kepribadian
A, maka lebih rentan terkena stres dibandingkan
dengan tipe kepribadian B
Kepribadian Tipe A

• Ambisius,agresif,kompetitif, kurang sabar,mudah


tegang, mudah tersinggung,mudah marah,memiliki
kewaspadaan yg berlbhn,bicara cepat, bekerja tdk
kenal waktu,pandai berorganisasi,memimpin/
memerintah,lbh suka bekerja sendirian bl ada
tantangan,kaku terhdp waktu,ramah, tdk mdh
dipengaruhi, bila berlibur pikirannya lbh kepekerjaan
Kepribadian Tipe B

• Tidak agresif,ambisi yg wajar, penyabar, ceria, tdk


mdh tersinggung,tdk pemarah,bicara tidak
tergesa2,,lbh suka kerjasama,mudah bergaul
Faktor Pengaruh Respon terhadap
Stresor
6. Tingkat perkembangan
o Anak : Konflik mandiri dan ketergantungan orang
tua, Mulai sekolah, Kompetisi dengan teman
o Remaja : Perubahan tubuh, Hubungan dengan teman,
Seksualitas, Mandiri
o Dewasa muda : Menikah, Meninggalkan Rumah, Mulai
bekerja, Melanjutkan Pendidikan, Membesarkan anak
o Dewasa Tengah : Menerima proses menua, Status
social
o Dewasa Tua : Usia lanjut, Perubahan tempat tinggal,
Penyesuaian diri masa pensiun, Proses Kematian
Tahapan Stres
1. Tahapan Pertama
• Merupakan tahap ringan dari stress yang ditandai dengan
adanya semangat bekerja besar, penglihatannya tajam tidak
seperti pada umumnya, merasa mampu menyelesaikan
pekerjaan seperti biasanya, kemudian merasa senang akan
pekerjaan akan tetapi kemampuan yang dimilikinya semakin
berkurang
2. Tahapan Kedua
• Pada stres tahap kedua ini seseorang memiliki ciri adanya
perasaan letih sewaktu bangun pagi yang semestinya segar,
terasa lelah sesudah makan siang, cepat lelah menjelang sore,
serung mengeluh lambung atau perut tidak nyaman, denyut
jantung berdebar-debar lebih dari biasanya, otot2 punggung
dan tengkuk semakin tegang dan tidak bisa santai
Tahapan Stres
3. Tahapan Ketiga
• Pada tahap ketiga ini, seseorang memiliki ciri mengalami
gangguan seperti pada lambung dan usus, ketegangan otot akan
semakin terasa, perasaan tidak tenang, gangguan pola tidur
seperti sukar mulai untuk tidur, terbangun tengah malam dan
sukar kembali tidur, lemah
4. Tahapan Keempat
• Tahap ini seseorang akan mengalami gejala seperti segala
pekerjaan yang menyenangkan terasa membosankan, semula
tanggap terhadap situasi menjadi kehilangan kemampuan untuk
merespons secara adekuat, tidak mampu melaksanakan kegiatan
sehari-hari, adanya gangguan pola tidur, sering menolak ajakan
karena tidak bergairah, kemampuan mengingat dan konsentrasi
menurun karena adanya perasaan ketakutan dan kecemasan
yang tidak diketahui penyebabnya
Tahapan Stres
5. Tahapan Kelima
• Stres tahap ini ditandai dengan adanya kelelahan fisik
secara mendalam, tidak mampu menyelesaikan
pekerjaan yang ringan dan sederhana, gangguan pada
system pencernaan semakin berat dan perasaan
ketakutan dan kecemasan semakin meningkat
6. Tahapan Keenam
• Tahap ini merupakan tahap puncak dan seseorang
mengalami panik dan perasaan takut mati dengan
ditemukan gejala seperti detak jantung semakin keras,
susah bernafas, terasa gemetar seluruh tubuh dan
berkeringat, kemungkinan terjadi kolaps atau pingsan
Hal2 yg menyebabkan Stres

1. Frustrasi
Individu terlibat dlm usaha mencpi tujuan
mk timbul frustrasi
• Sumber Frustrasi
 Dalam diri : Penyakit, Cacat, idea dll
 Luar : Bencana alam, kehlgn org yg dicintai,
peperangan,goncangan ekonomi dll.
2. Konflik
Individu tdk dpt memilih antara 2 atau lbh
kebutuhan atau tujuan.
a. Konflik pendekatan- penolakan
- Individu hrs menentukan suatu keputusan tp
ia tdk mampu.
o Maju tdk berani
o Mundur tdk menyengkn
b. Konflik pendekatan ganda
- Individu berusaha mencapai kedua tujuan tp sukar, ia hrs
mlpskn salah satunya.
c Konflik penolakan ganda
- Individun tdk menghendaki kedua tujuan oleh krn
keduanya tdk menyenangkan atau memilih salah satu.
Cth : Hrs mlkkn hal yg berbahaya atau dicap sbg pengecut
- Jd pengangguran atau melkkn suatu pekerjaan yg yg
tdk disenangi
3. Tekanan
• Tekanan sehari2 walaupun ringan, atau bertumpuk,
suatu saat dpt timbul stress
• Tekanan dr luar/lingkungan (selalu dicela)
• Tekanan dr dlm : Penyesalan, mlkkn perbuatan salah/
berdosa
KRISIS
• Krisis ekonomi
• Penyakit berat yg tiba2
• Tiba2 kena bencana
PHYSIOLOGIC
MANIFESTATIONS OF STRESS
1. ANXIETY
2. FEAR
3. ANGER
4. DEPRESSION
KONSEP ADAPTASI

• Adaptasi adalah proses dimana dimensi fisiologis


dan psikososial berubah dalam berespons
terhadap stres
• Adaptasi melibatkan refleks, mekanisme otomatis
untuk perlindungan, mekanisme koping dan
idealnya dapat mengarah pada penyesuaian dan
penguasaan (Selye, 1976)
• Mansen (1992) adaptasi bisa terjadi jika individu
berhasil menetralisir stress melalui perubahan
tingkah laku dan proses berfikir sehingga dia
kembali berfungsi sebagai individu yang utuh
Macam Adaptasi

A. Adaptasi Fisiologis
Menurut Hans Selye terdapat 2 adaptasi fisiologis
terhadap stres yaitu :
1. LAS (Local Adaptation Syndrom)
2. GAS (General Adaptation Syndrom)
LAS
•LAS adalah respon dari jaringan, organ, atau bagian tubuh terhadap
stres karena trauma, penyakit atau perubahan fisiologis lainnya
•Semua bentuk LAS mempunyai karakteristik berikut :
1. Respon yang terjadi setempat, tidak melibatkan seluruh sistem
tubuh.
2. Respon adalah adaptif, berarti bahwa stresor diperlukan untuk
menstimulasinya.
3. Respon berjangka pendek tidak terus-menerus.
4. Respon bersifat resoratif, berarti bahwa LAS membantu dalam
memulihkan bagian tubuh.
Karakteristik LAS

1. Respon yang terjadi adalah setempat


2. Respon adalah adaptif, berarti bahwa stresor
diperlukan untuk menstimulasinya
3. Respon adalah berjangka pendek
4. Respon adalah restoratif, berarti bahwa LAS
membantu dalam memulihkan bagian tubuh
LAS

• Dua respon setempat yaitu respon nyeri dan


inflamasi
• Respon nyeri :
 Respon ini adalah respon adaptif dan melindungi
jaringan dari kerusakan lebih lanjut
 Respon melibatkan reseptor sensoris, saraf
sensoris yang menjalar ke medula spinalis, saraf
motoris yang menjalar ke medula spinalis, dan otot
efektif
LAS

• Respon Inflamasi :
 Respon ini memusatkan inflamasi sehingga
menghambat penyebaran dan meningkatkan
penyembuhan
 Respon ini dapat menghasilkan nyeri setempat,
pembengkakan, panas, kemerahan dan perubahan
fungsi
GAS

• Adalah respon fisiologis dari seluruh tubuh terhadap


stres.
• GAS terdiri dari reaksi peringatan, tahap resisten dan
tahap kehabisan tenaga.
GAS

1.FaSe reaksi alarm (peringatan)


• Melibatkan pengerahan mekanisme pertahanan dari
tubuh untuk mengahadapi stressor. Respon fisiologis
individu adalah mendalam melibatkan sistem utama dan
dapat berlangsung dari hitungan waktu, dari menit sampai
jam kemungkinan juga ancaman terhadap hidup. Tanda
fisik GAS curah jantung meningkat, peredaran darah
cepat, denyut nadi meningkat, ketegangan otot dan daya
tahan tubuh menurun.
GAS
2. Fase resitensi
• Dalam tahap resistensi tubuh kembali stabil, pada hormon
ferkuensi jantung, tekanan darah, dan curah jantung kembali
ketingkat normal.
3. Fase kehabisan tenaga
• Fase ini terjadi ketika tubuh tidak lagi melawan stres dan ketika
energi yang di perlukan untuk mempertahan adaptasi sudah
menipis. Tubuh tidak mampu untuk mempertahankan dirinya
terhadap dampak stresor, regulasi fisiologis menghilang, dan jika
stress berlanjut, dapat terjadi kematian.
MANAJEMEN STRES

1. Pengaturan diet dan nutrisi


2. Istirahat dan tidur
3. Olahraga atau latihan teratur
4. Berhenti merokok
5. Tidak mengkonsumsi minuman keras
6. Pengaturan berat badan
7. Pengaturan waktu
8. Terapi Psikofarmaka
9. Psikoterapi
10. Terapi Psikoreligius
MEKANISME KOPING
Mekanisme koping adalah cara yang dilakukan untuk beradaptasi terhadap stres.
Mekanisme koping ada 2 yaitu :
• Mekanisme berorientasi tugas, mencakup penggunaan kemampuan kognitif untuk
mengurangi stress, memecahkan masalah, menyelesaikan konflik, dan memenuhi kebutuhan.
Mekanisme berorientasi memberdayakan seseorang untuk secara realistis menghadapi
tuntutan stressor. Tipe umum mekanisme berorientasi tugas ada perilaku menyerang,
menarik diri, dan perilaku kompromi.
• Mekanisme pertahanan ego, perilaku tidak sadar yang memberikan perlindungan psikologis
terhadap peristiwa yang menegangkan. Mekanisme ini digunakan oleh setiap orang dan
membantu melindungi terhadap perasaan tidak berdaya.
Mekanisme pertahanan diri dapat menyimpang dan tidak lagi mampu untuk membantu
seseorang dalam mengadaptasi stressor. Mekanisme ini sering diaktifkan oleh stressor jangka
pendek.
Jenis-jenis mekanisme koping
1.Rasionalisasi adalah usaha untuk menghindari konflik spikologis dengan alasan
yang rasional atau masuk akal.
2.Kompensasi adalah seseorang yang kecewa pada bidang tertentu,tetapi
memperoleh kepuasan dalam bidang lain.
3.Sublimasi adalah mekanisme untuk menyelesaikan konflik dengan kegiatan yang
konstruktif yang lebih tinggi kualitasnya.
4.Kompensasi berlebihan adalah kegagalan mencapai tujuan pertama, lalu bereaksi
secara berlebihan agar mencapai tujuan kedua.
5.Reaksi konversasi adalah mengalihkan konflik secara singkat ke bagian tubuh
atau mengembangkan gejala fisik.
6. Menarik diri adalah mekanisme pertahanan seseorang dalan menghadapi frustasi
dengan menarik diri dari lingkungan.
TUGAS KASUS
KASUS
An.Z, laki-laki, 16 tahun, baru saja mengikuti audisi Indonesia Idol tetapi belum
lolos ke Jakarta. Ia sangat sedih karena selama ini bercita-cita menjadi penyanyi
terkenal dan merasa sangat malu karena hampir seluruh teman sekelasnya tahu
kalau ia mengikuti audisi, bahkan ada yang mengejeknya tidak lolos.
Ketika pulang kerumah dan ditanya oleh keluarganya, ia marah-marah, adik-adik
dan orang tuanya menjadi pelampiasan kekesalannya. Ia merasa lehernya tegang
dan kaku, detak jantung cepat, malas makan, cepat letih dan sulit tidur.
Melihat keadan anaknya seperti itu, orang tua An.Z berbicara dari hati ke hati
padanya. Setelah diskusi dengan orang tuanya, ia sadar mungkin belum kali ini
kesempatan yang baik untuk dirinya dan merasa lebih lega. Ia mengatakan akan
kembali mencoba tahun depan, dan ia ingin ikut les vokal agar dapat lolos pada
audisi berikutnya.
1. TENTUKAN JENIS STRESS
2. SUMBER STRESSOR
3. DIMENSI STRESS
4. RESPON FISIOLOGIS STRES
5. MEKANISME KOPING

You might also like