You are on page 1of 9

Pendahuluan

 Solusio plasenta: lepasnya plasenta dari uterus

sebelum waktunya Terjadi pada masa gestasi di atas


22 minggu atau berat janin di atas 500 gram

 Merupakan keadaan yang mengancam ibu dan bayi

 Klinis: perdarahan, kontraksi uterus, fetal distress

Insiden : 1 dari 200 persalinan


Epidemiologi
 Di USA :

- Frekuensi: 1%

Kejadian fetal death: 0,12%

- Perinatal mortality119/1000

- Kematian ibu: 6%

- Faktor resiko meningkat pada umur <20 tahun

dan > 35 tahun


Gejala dan tanda
 Perdarahan pervaginam (80%)

 Kontraksi uterus

 Abdominal tenderness

 Penurunan aktifitas janin, DJJ (-)

 Shock hipovolemik

 Peningkatan tinggi TFU


Gejala Ringan Sedang Berat
Perdarahan Gelap, tidak ada hingga Sedikit sampai sedang : Sedang – berat
sedang. mungkin hingga 1000 ml di
belakang palasenta

Janin Tidak ada kegawatan kegawatan Kegawatan berat, kematian

Tonus uterus Relaksasi uterus sangat Sedikit relaksasi diantara Rigiditas yang ekstrim
sedikit diantara kontraksi kontraksi

Nyeri Tidak ada atau rasa tidak Nyeri tekan Sangat menderita, nyeri
nyaman yang samar pada seperti robek, nyeri yang
abdomen bagian bawah menetap

Shock Tidak ada bervariasi Berat

Psikologis Tidak ada perubahan Sama – cemas sedang Cemas yang ekstrim

Dll Irritabilitas uterus DJJ sulit didengarkan DJJ mungkin tidak ada,
melalui pemantauan ukuran uterus meningkat
eksternal karena terisi darah
Faktor resiko
 Riwayat solusio plasenta sebelumnya

 Chorioamnionitis

 KPD

 Preeklamsi

 Hipertensi

 Umur ibu > 35 tahun

 Merokok

 Sosial ekonomi rendah


DIAGNOSA
 ANAMNESIS

 Perasaan sakit yang tiba- tiba di perut, kadang- kadang pasien

dapat melokalisir tempat yang paling sakit.


 Perdarahan pervaginam

 Pergerakan anak yang mulai hebat – terasa pelan – tidak ada

gerakan
 Kepala terasa pusing, lemas, muntah, pucat, pandangan

berkunang-kunang, ibu anemis


 Kadang ibu menceritakan riwayat trauma/ faktor kausal lain.

You might also like