You are on page 1of 29

ANATOMI DAN FISIOLOGI OTAK

• SCALP :
– Skin, Connective tissue, Apponeurosis
Galea, Loss Areolar Tissue, Pericranium.
• Bone :
– Tabula Eksterna,
– Tab Interna,
– diploic.
• Meningen :
– Duramater,
– Arachnoid,
– Piamater.
• Brain :
– Gray Matter (korteks serebri).
– White Matter
– Sistem Ventrikel
• Vascular :
– Sistem carotis
– Sistem vertebro baisiler
• CALVARIA : - Os Frontal
- Os Parietal
- Os Occipital
- Os Temporal
- Os Sphenoidal

• BASIS CRANII : - Fossa Anterior


- Fossa Media
- Fossa Posterior

• OS FACIALIS
The Brain

1. Cerebrum
2. Diencephalon
3. Cerebellum
4. Batang otak (Pons, Medula Oblongata, otak
tengah)
The Brain
Motor Areas of cerebral cortex Sensory areas of the cerebral cortex Association areas
Vertebral / Basilar Arteries
• Brain stem

– Basilar Artery

– Vertebral Arteries

8
Circle of Willis

9
LCS(Liquor Cerebrospinalis)

Produksi dan Absorbsi CSS


Volume CSS total  150 ml, kecepatan
produksi 500 ml/hari.
CSS diproduksi dari :
sekresi pleksus koroideus di 4
ventrikel terutama ventrikel
lateralis
sekresi ependim dari ventrikel
dan membran arakhnoid
sekresi jaringan otak itu sendiri
(sebagian kecil) melalui ruang
perivaskuler.
MONRO-KELLIE

Volume intrakranial selalu


konstan.

V otak + V darah + V lcs =


konstan.
NERVUS OLFACTORIUS ( N I)
• Persiapan :
Pasien hrs sadar & kooperatif
Bahan :kopi,teh,tembakau,jeruk
Pemeriksaan :
1.Subyektif : Keluhan pasien
2.Obyektif
A.Inspeksi
• Periksa kedua lubang hidung
• yakinkan jalan pernafasan & mukosa
baik.

B.Identifikasi:
1.Pasien diberitahu bahwa daya
penciumannya hendak diperiksa.
2.Tutup mata pasien.
3.Pasien mengidenfikasi apa yang
tercium olehnya bila suatu zat di
dekatkan pada lubang hidungnya.
Interpretasi :
Normal Hiperosmia
Anosmia Parosmia
Hiposmia Kakosmia
Halusinasi olfactorik
NERVUS OPTIKUS ( N II )
Pemeriksaan nervus optikus :
1. Pemeriksaan tajam pengelihatan.
2. Pemeriksaan pengenalan warna.
3. Pemeriksaan medan (lapangan) pengelihatan.
4. Pemeriksaan fundus (funduskopi).

PEMERIKSAAN & INTERPRETASI TAJAM


PENGELIHATAN
Persiapan : Yakinkan tdk ada ggn visus ok penyakit
mata.
Tabel Snellen
Pasien berdiri 6 m dari kartu snellen.
Mata kiri ditutup dengan tangan kiri
dan visus mata kanan diperiksa.
Dengan mata kanannya membaca
huruf-huruf dalam tabel snellen.
Begitu jg sebaliknya u/ mata kiri.
• Interpretasi
Visus normal : 6/6
x : jarak penderita dg snellen
y jarak,dimana org normal dpt melihat
tulisan dlm snellen
Jari-jari Tangan Gerakan Tangan
• Visus pasien menurun →< 6/60,visus diperiksa – Ps/ menentukan arah gerakan tangan pemeriksaan.
dengan menghitung jari-jari. – Jarak berapa pasien dg jelas dapat menentukanarah
• Pasien memberitahukan berapa jari dokter
yang diperlihatkan kepadanya. gerakan tangan pemeriksa.
• Jika sejauh 6 m,tidak dilihat, jarak diperpendek Interpretasi
sampai dapat dilihat. Normal : gerakan tangan dari jarak 300 m
Interpretasi Hanya melihat arah gerakan tangan dr 3 m→visus 3/300
• Normal:menghitung jari tangan jarak 60 m, Lampu / Cahaya
• jika hanya dpt menghitung jari-jari tangan dr
jarak 5 m→ visus: 5/60 Memakai rangsangan cahaya.
Mata ps/ disinari dg cahaya lampu
→ps/ disuruh menentukan gelap atau terang.
Pemeriksaan & Interpretasi
Interpretasi
pengenalan warna Normal : jarak tak terhingga
Pemeriksaan Jika dpt melihat cahaya dr jarak 1 m→ visus 1/~.
– Menggunakan kartu test istihara dan stiling / benang Cahaya tidak dilihat→visus: nol (nol light perseption)
wol berwarna.
– Ps/ membaca angka berwarna dlm kartu istihara
atau stiling
– Mengambil wol yang berwarna sesuai perintah.
Interpretasi Pemeriksaan & Interpretasi medan pengelihatan
Normal Metode test :
Buta Warna Tanpa alat :
Test konfrontasi.
Dengan alat :
Test kampimeter.
Test perimeter.
Persiapan :
– Ps/ kooperatif.
– Ps/ diberi penjelasan test yang akan
dilakukan
Test konfrontasi

Interpretasi Test Kampimeter & Test Perimeter

Normal • Papan hitam diletakan di depan ps/ jarak 1 atau 2 m.


Menyempit • Benda penguji (test objek) berupa bundaran kecil
berdiameter 1-3 mm.
• Mata ps/ difixasi di tengah & benda penguji digerakan
dari perifer ke tengah dari segala jurusan.
Pemeriksaan Funduskopi
o Pemeriksa memegang oftalmaskop dengan
tangan kanan.
o Tangan kiri pemeriksa memfiksasi dahi pasien
o Pemeriksa menyandarkan dahinya pd darsum
manus tangan kiri yang memegang dahi pasien
o Mata kanan ps/ diperiksa dg mata kanan
pemeriksa,begitu sebaliknya.
o Pemeriksa menilai retina & papil nervi optisi.
Saraf Otak III, IV, VI
Pemeriksaan nervi III,IV,VI: B.Observasi celah kelopak mata
Pemeriksaan :
1.Inspeksi saat istirahat : Penderita memandang lurus kedepan
• Kedudukan bola mata Perhatikan kedudukan kelopak mata thd pupil & iris.
Interpretasi
• Observasi celah kelopak mata Normal : simetris kanan-kiri
2.Inspeksi saat bergerak : Kelainan :
1.Celah kelopak mata menyempit
Observasi gerakan mata sesuai perintah Ptosis
3.Pemeriksaan fungsi & reaksi pupil Enoftalmus & blefarospasmus
2.Celah kelopak mata melebar
1.Inspeksi saat istirahat Eksoftalmus & proptosis
A.Kedudukan bola mata
Pemeriksaan
– Kedudukan mata kiri dan kanan 2. Pemeriksaan gerakan bola mata
semetris/tidak Penilaian gerakan monokular
Penilaian gerakan kedua bola mata atas
– Strabismus, deviasio conjugee, krisis perintah
akulogirik Penilaian gerakan bola mata mengikuti obyek bergerak
Pemeriksaan gerakan konjungat reflektorik (doll’s eye
– Eksoptalmus / endoftalmus movement)
Interpretasi
Normal : Kedudukan bola mata simetris
Kelainan : Stabismus, deviatio conjugee,
krisis
okulogirik, eksoptalmus /endoftalmus
• 3.Pemeriksaan & Interpretasi
• Pupil-Reaksi pupil
• Pemeriksaan :
• Observasi bentuk, ukuran pupil
& posisi pupil
• Perbandingan pupil kanan dan
kiri
• Pemeriksaan reflek pupil
• Reflek cahaya langsung
• Reflek cahaya tidak
• langsung atau konsensuil
• Reflek pupil akomodatif /
• reflek pupil konvergensi
NERVUS TRIGEMINUS (N V)
Pemeriksaan:
1. Fungsi motorik N. Trigeminus 2.Fungsi Sensorik N.Trigeminus
2. Fungsi sensorik N.Trigeminus
3. Reflek Trigeminal
1. Fungsi Motorik N. Trigeminus
• Ps/ menggigit giginya sekuat-kuatnya,
palpasi m.maseter & temporalis
• Ps/ membuka mulutnya,perhatikan
deviasi rahang bawah
( m.pterigoideus lateralis)
• Kayu tong spatel digigit bergantian,
bandingkan bekas gigitan( M.Pterigoideus Medialis

• Interpretasi
• Normal:
• – Kontraksi m.masseter & m.temporalis simetris
• – Rahang bawah berada ditengah tengah
Interpretasi :
• – Kekuatan gigitan kayu tong spatel,
Normal : gangguan sensibilitas(-)
• sama dalam pada gigitan kanan dan kiri Kelainan :
•Analgesi : tidak merasakan
rangsang nyeri
•Termanestesi : tidak merasakan
rangsangan suhu
•Anestesi : tidak merasakan
rangsangan raba
3.Reflek Trigeminal

Reflek Masseter
Reflek kornea
Saraf Otak VII (Nervus Fasialis)
Pemeriksaan: 2.Pemeriksaan fungsi Pengecapan
Persiapan :
1. Fungsi motorik N.Fasialis
larutan garam (rasa asin), gula (rasa manis), kinine (rasa pahit), cuka
2. Fungsi sensorik N.Fasialis
(rasa asam)
3. Parasimpatis N.Fasialis Pemeriksaan:
1.Pemeriksaan & Interpretasi fungsi 1.Mintalah ps/ utk menjulurkan lidahnya
motorik 2.Bersihkan lidah sblm pemeriksaan
1.Observasi otot wajah dlm keadaan 3.Berilah rangsangan pd indera pengecapnya 2/3 bg.depan
istirahat

2.Observasi otot wajah saat digerakkan


B. N.Vestibularis
Pemeriksaan keseimbangan :
N. Kokhlearis dan N. Vestibularis (N VIII) Uji romberg
A. N.Kokhelaris (N. Akustikus) Jalan ditempat dengan mata tertutup
1.Suara Bisik Mengerak-gerakkan kedua anggota bagian atas,
2. Uji garpu tala keatas, kebawah dengan mata tertutup
Interpretasi :
Romberg +
Jalan berubah arah kesisi labirin yg rusak
Deviasi kearah labirin yg rusak
Interpretasi :
Nervus Glosofaringeus & Nervus Vagus Normal : Simetris lengkung langit-langit
( N IX & N X ) Kelainan : Lengkung langit-langit yg sehat bergerak keatas
Lengkung langit-langit yg lumpu tertinggal.
1. Pemeriksaan Fungsi Motorik
B. Pemeriksaan fungsi menelan
A.INSPEKSI LENGKUNG LANGIT-LANGIT – Minta penderita minum air
Minta penderita membuka mulut & suruh – Perhatikan mampu minum air atau air masuk ke hidung
ucapkan “Ah,Ah” Interpretasi:
Perhatikan lengkung langit-langit dan Normal : mampu minum air dg baik.
posisi uvula Kelainan : air akan masuk ke hidung pd lesi n.IX bilateral

C.Pemeriksaan Fonasi suara


Minta penderita mengucapkan “ a.a.a.a.a.”
Interpretasi :
Normal
Ggn fonasi suara “sangau”
2.Pemeriksaan fungsi parasimpatis
Inspeksi sekresi kelenjar ludah
Interpretasi :
Normal
Kelainan : sekresi kelenjar ludah -
3.Pemeriksaan Fungsi Sensorik
A.Replek muntah
Sentuh bagian atas faring/palatum B. Pemeriksaan Fungsi pengecapan
molle – Minta pasien menjulurkan lidahnya.
– Bersihkan lidah penderita pd 1/3 bagian belakang.
Interpretasi : – Berilah rangsangan pengecapan pd lidah 1/3 belakang.
Replek muntah +/ Interpretasi :
Ageusia Hipoageusia
Parageusia Hemiageusia
2.Pemeriksaan Fungsi M.Trapezius
A.Saat Istirahat
Nervus Aksesorius (N XI)
B.Saat bahu digerakkan
1.Pemeriksaan Fungsi M.Sterno Kleidomastodius Interpretasi :
– Pasien memutar kepala ke sisi yg sehat. Normal : simetris
– Pemeriksa meraba M.sterno kleidomastoideus sisi Kelainan :
kontralateral. Asimetris
kelemahan pd
Interpretasi :
bahu yg sakit
Normal : Kontraksi +
Kelainan : Kontkaksi -
Nervus Hipoglosus (N XII)
Pemeriksaan: Inspeksi lidah saat istirahat
Inspeksi lidah saat dijulurkan
Pemeriksaan artikulasi kata “ ular loreng lari
lurus dilorong”
Interpretasi :
Normal : Deviasi –
Kelainan : Deviasi +
alhamdulillah
• terimakasih

You might also like