You are on page 1of 69

ILMU PATOLOGI MULUT DASAR

Ilmu Patologi merupakan ilmu yang mempelajari


penyakit, meliputi pengetahuan dan pemahaman dari
perubahan fungsi dan struktur pada penyakit, mulai
tingkat molekuler sampai pengaruhnya pada setiap
individu
Patologi bertujuan utama :
- Untuk mengidentifikasi sebab suatu penyakit
- Untuk program pencegahan suatu penyakit

KESIMPULAN : Ilmu Patologi adalah studi mengenai


proses-proses biologik yang tidak sesuai, atau studi
mengenai individu yang sakit atau yang terganggu.
Perkembangan ilmu kedokteran dibagi menjdi 4 jaman
atau era:
1. Jaman emperes-sampai tahun 1850
Jaman tentang pengetahuan kesehatan yang hanya
didasarkan pada pengalaman
Hypocrates berusaha memisahkan ilmu kedokteran
dengan ilmu yang berdasarkan mistik (tahayul)

2. Jaman pengetahuan dasar ilmu pengetahuan


kedokteran tahuan 1850-1900
Pada masa ini didapatkan ilmu sebagai dasar
pekembangan ilmu kedokteran
Ditandai dengan penemuan mikrokop oleh Antonie
Van Lewenhoek
3. Jaman pengetahuan klinis tahun 1900-1950
pada waktu ini dikenal dengan ilmu kedokteran yang
bergerak di bidang pencegahan penyakit

4. Jaman pengetahuan kesehatan masyarakat tahun


1950-sekarang
Pengetahuan membuat diagnosis dan pengobatan
masyarakat secara keseluruhan dengan dasar
pengetahuan melalui antropologi sosial, demografi,
epidemiologi dan sebagainya
Sejarah lain penemu kemajuan bidang kedokteran yang
membawa perkembangan pada Ilmu Patologi :
1. Antonie Van Leuwenhoek (penemu Mikroskop)
2. Redi (penemu macam-macam cacing yang dapat
menyerang usus manusia)
3. Louis Pasteur :
-Membuktikan teori degeneratio spontania tidak benar
-Penemu penyakit anjing gila dan vaksinnya
-Menemukan cara melemahkan virus
-Membuktikan bahwa udara mengandung mikroba, dll.
4.Lord Lister (Ahli bedah asal Inggris yang
membuktikan bahwa luka infeksi
mengandung hama penyakit).
5.Robert Koch(Penemu penyakit TBC).
6.Loeffler (Penemu Basil difteria)
7.Prof.Eyckman (penemu penyakit Biri-biri)
8.Ross (penumu penyakit malaria)
9.Widal (penemu Basil disentri)
10.Edward Jenner (penemu cara Vaksin cacar)
PEMBAGIAN PATOLOGI
Bidang patologi terbagi terdiri atas :
1. Patologi anatomi
2.Patologi klinik

Perbedaannya :
- patologi anatomi membuat kajian organ
- patologi klinik mengkaji tentang perubahan
fungsi tubuh yang dapat dideteksi melalui hasil
laboratorium dan melalui cairan tubuh
Patologi anatomi memiliki cabang ilmu, yaitu :
1. Histopatologi : menemukan dan mendiagnosa
penyakit dari hasil pemeriksaan jaringan
2. Sitopatologi : menemukan dan mendiagnosis
penyakit dari hasil pemeriksaan sel tubuh yang dapat
diambil
3. Hematologi : mempelajari kelainan seluler dan
berbagi komponen pembekuan darah
4. Mikrobiologi : mempelajari penyakit infeksi dan
organism yang bertanggung jawab terhadap penyakit
tersebut
5. Imunologi : mempelajari mekanisme pertahanan
yang spesifik dari tubuh manusia
6. Patologi kimiawi : mempelajari dan mendiagnosis
suatu penyakit dari hasil pemeriksaan perubahan kimiawi
jaringan dan cairan
7. Genetik : mempelajari kelainan-kelainan kromosom
dan gen
8. Toksikologi : mempelajari pengaruh racun yang
diketahui atau yang dicurigai
9. Patologi forensik : aplikasi patologi untuk tujuan yang
legal
10. Patologi bedah : adalah daerah praktek terpenting
dari patologi anatomi yang memakan waktu
11. Patologi otopsi : digunakan untuk menentukan
berbagai faktor yang menyebabkan kematian seseorang
Bahan pemeriksaan patologi anatomi
1. Biopsi
Potongan jaringan atau bahan lain yang didapat dari tubuh
penderita untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan
makroskopik dan mikroskopik
Bahan biopsi dapat diperoleh melalui cara eksisi, biopsi jarum,
punch biopsy, endoskopi
2. Sitologi
Menggunakan cairan tubuh baik cairan normal ataupun
abnormal, misalnya sputum (dahak), cairan keputihan,
cairan asites (timbunan cairan dalam rongga perut), darah,
air seni, air ludah, dll
3. Hasil operasi
Bahan ini diambil dari tubuh saat dilakukan operasi
Umumnya dilakukan untuk mengetahui adanya keganasan,
luas penyakit, atau kelainan lain yang belum terdiagnosa
sebelum operasi
Teknik atau cara pemeriksaan dalam patologi
anatomi
1. Makroskopik
Pemeriksaan dengan cara visual (tampakan) dan perabaan
2. Mikroskopik
Pemeriksaan dengan menggunakan mikroskop cahaya untuk
mengetahui perubahan struktur sel atau jaringan
3. Sitologik
Pemeriksaan terhadap perubahan yang terjadi dalam sel, biasanya untuk
mendeteksi kanker, kelainan genetik dan kelainan hormonal
4. Mikroskop elektron
Pemeriksaan terhadap perubahan yang terjadi dalam ultrasel dan
biasanya untuk penelitan
5. Otopsi atau abduksi
Bedah mayat klinis yang dilakukan dalam ilmu forensik (otopsi
kehakiman) dan patologi anatomi
ISTILAH DASAR DALAM PATOLOGI
1. ETIOLOGI
Berarti penyebab dari suatu penyakit. Faktor penyebab
dapat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu faktor intrinsik
(genetik) dan faktor dapatan (acquired)
2. PATOGENESIS
Adalah mekanisme perjalanan penyakit mulai dari stimulus
pertama hingga bentuk akhir suatu penyakit
3. PERUBAHAN MORFOLOGI
Berarti timbulnya perubahan struktur sel atau jaringan yang
khas dari suatu penyakit
4. GEJALA KLINIS
Adalah perubahan morfologi jaringan atau organ yang
menyebabkan gangguan fungsi normal dari jaringan atau
organ tersebut
Radang
Adalah reaksi setempat dari jaringan hidup atau
sel terhadap suatu rangsang atau injury (cidera
atau jejas)
Etiologi radang :
1. Benda mati
a. Rangsang fisik, misalnya trauma, benda asing,
panas atau dingin yang berlebihan, listrik,
tekanan udara, sinar rontgen, radiasi, sinar
matahari
b. Rangsang kimia, misalnya golongan asam atau
basa kuat, keracunan obat
2. Benda hidup, misalnya bakteri, virus, jamur
Reaksi tubuh terhadap rangsang tergantung dari :
1. Jenis rangsang yang didapat
2. Intensitas (kadar) rangsang yang didapat
3. Lama rangsang yang didapat
4. Keadaan tubuh saat mendapat rangsang

Tanda utama radang :


a. Rubor (merah) : bertambah banyaknya aliran darah
di daerah lesi
b. Kalor (panas) : hiperaemia aktif meningkat
c. Tumor (bengkak) : disebabkan hiperaemia aktif dan
oedema (sembab)
d. Dolor (sakit) : terdesaknya serabut saraf pada daerah
radang
e. Functio laesa : berkurangnya fungsi tubuh karena rasa
sakit akibat terdesaknya serabut saraf
Klasifikasi radang
1. Radang akut :
- Timbul tiba-tiba
- Lamanya 1-3 minggu
- Kemungkinan pasien bisa sembuh atau meninggal

2. Radang subakut :
Biasanya terjadi berangsur-angsur (bertahap) dan
berbulan-bulan
3. Radang kronis :
Dapat berlangsung sampai bertahun-tahun,
misalnya TBC
Macam-macam Keabnormalan Di Dalam Rongga
Mulut
A. Kelainan-kelainan dalam morfologi gigi
•Mikrodonsia dan Makrodonsia
Mikrodonsia :
-Gigi-gigi tetap yang jauh lebih kecil daripada normal
-Biasanya timbul bilateral dan sering kali merupakan ciri
bawaan keluarga
-Bentuk yang paling umum terjadi biasanya insisivus lateral
atas
-Molar ketiga adalah gigi yang paling sering kedua yang
terlibat dalam hal tersebut.
Makrodonsia :
-Lawan dari mikrodonsia (penambahan ukuran
gigi yang abnormal)
-Kondisi ini dapat mengenai satu, beberapa atau
kadang-kadang semua gigi
-Makrodonsia sering kali terjadi pada insisivus,
molar ketiga bawah
•FUSI
-Penggabungan dua benih gigi terjadi pada tingkat
dentin dan membentuk sebuah gigi
-Keadaan ini sering kali keturunan
-Lebih sering terjadi pada gigi-gigi sulung daripada gigi
tetap
-Gigi insisivus adalah yang paling sering terjadi
-Secara klinis tampak sebagai sebuah mahkota yang
besar, sering dengan cusp tambahan, suatu lekuk di tepi
insisal dan suatu alur vertikal yang panjangnya bervariasi
di email
-Secara radiografik dapat dilihat satu akar besar atau
dua akar dengan saluran-saluran akar yang terpisah.
•Geminasi
-Suatu keadaan dimana sebuah gigi membelah
menjadi seolah2 dua gigi
-Tampak sebagai gigi yang membelah tidak
tuntas/bercabang
-Gigi-gigi yang paling sering terkena adalah insisivus
bawah sulung dan insisivus atas tetap
-Faktor penyebab : keturunan
•Dens in dens (= Dens in dente)
-Yaitu suatu kelainan perkembangan dimana email
dan dentin dari mahkota melipat balik dalam arah
apikal ke dalam ruang pulpa disepanjang sisi
palatal/lingual dari sebuah gigi
-Yang paling sering terjadi Dens in dens biasanya
bilateral dan singulum insisivus lateral atas adalah,
diikuti dengan insisivus sentral atas, mesiodens,
caninus, dan insisivus lateral bawah
Mesiodens
- Adalah sebuah gigi yang terletak antara incisor-
incisor sentral atas
- Mesiodens umumnya mahkota yang berbentuk
kerucut dan sebuah akar pendek
- Memiliki sedikit kecenderungan terjadi pada pria
Supernumerary teeth
-Adalah gigi tambahan/berlebih, sehingga jumlah gigi
yang terbentuk dalam rahang lebih banyak dari
jumlah normal
- Supernumerary teeth dapat menyebabkan susunan
gigi-geligi yang terlalu berjejal atau malah dapat
menghambat pertumbuhan gigi sebelahnya
- Lebih sering terjadi pada rahang atas dibandingkan
rahang bawah
- Kelainan ini lebih sering terjadi pada gigi tetap
dibandingkan gigi susu
- Supernumerary teeth yang paling sering dijumpai
adalah mesiodens
B. Kelainan-kelainan dalam struktur gigi
•Hipoplasia email
-Adalah email yang berkurang jumlahnya
-Keadaan ini diakibatkan oleh gangguan dalam
deposisi email selama amelogenesis (proses
pembentukan email gigi)
-Ada berbagai pengaruh yang menghambat,
termasuk faktor genetik, faktor lokal (trauma) atau
faktor sistemik (fluorosis, infeksi mikrobial
eksantematik dan defisiensi nutrisi)
-Gejala klinis : perubahan warna email,
pembentukan lubang-lubang permukaan atau
alur-alur horizontal yang jelas, kasar, berlubang-
lubang atau mottled
•Amelogenesis imperfecta
-Adalah kelainan keturunan yang ditandai oleh suatu cacat
menyeluruh dalam pembentukan email dari gigi geligi sulung
atau gigi tetap
-Bentuk yang paling umum, tipe hipoplastik yaitu kurangnya
email yang normal, menyebabkan mahkota gigi-gigi tampak
pucat, coklat kuning, berlubang-lubang atau beralur
-Secara radiografis biasanya terlihat seluruh gigi lengkap,
tetapi mahkota gigi-gigi terlihat sangat tipis atau tidak ada
email
-Gigi-gigi mirip preparasi mahkota dengan tanda khas ruang
interdental yang lebar
Hipoplasia Email

Amelogenesis Imperfecta
•Dentinogenesis imperfekta
-Adalah kelainan turunan yang mengenai perkembangan
dentin
-Diklasifikasikan 3 tipe menurut keterlibatan sistemik
tipe I adalah manifestasi dari osteogenesis imperfekta
yaitu keadaan sistemik yang mencakup kerapuhan tulang,
kelemahan sendi, dan kurangnya pendengaran
Tipe II menunjukan gambaran dentin yang sama seperti
tipe I tetapi tidak ada komponen osteogenik
Tipe III mempunyai gigi-gigi yang berwarna opak seperti
tipe I dan II, tetapi gigi-gigi tersebut tampak seperti kerang
Dentinogenesis Imperfecta

Tipe III
•Displasia dentin
-Adalah kelainan turunan dari dentin yang ditandai oleh
perubahan-perubahan bentuk pulpa, adanya batu pulpa dan
radiolusensi idiopatik dari apeks akar gigi
- Istilah ”gigi tanpa akar“ dipakai untuk menjelaskan
keadaan ini

•Tipe I displasia dentin radikuler


-Gigi-gigi sulung dan tetap tampak normal, tetapi radiograf
menunjukan kelainan perkembangan akar dengan hampir
tidak ada pembentukan akar sama sekali
- Ada batu pulpa besar serta penyumbatan pulpa yang total
dari gigi-gigi sulung sebelum erupsi gigi.
-Ditandai dengan gigi-gigi yang goyang dan radiolusensi
periapikal yang tak diketahui sebabnya.
•Tipe II displasia dentin korona :
-Saluran pulpa gigi-gigi sulung sering kali sama sekali
tersumbat karena mengalami dentinogenesis imperfecta.
-Sebaliknya dengan gigi tetap secara klinis tampak
normal kecuali saluran-saluran pulpa yang lebih sempit,
akar gigi kemungkinan pendek, tumpul, mengkuncup,
dan dapat mempunyai garis-garis radiolusen
Displasia Dentin
Anodontia
-Adalah suatu keadaan di mana semua benih gigi tidak terbentuk
sama sekali, dan merupakan suatu kelainan yang sangat jarang
terjadi
-Terjadi hanya pada periode gigi tetap/permanen, walaupun semua
gigi sulung terbentuk dalam jumlah yang lengkap
-Bila yang tidak terbentuk hanya beberapa gigi saja disebut
Hipodontia atau Oligodontia
-Dapat timbul pada seseorang tanpa ada riwayat kelainan pada
generasi keluargasebelumnya, tapi bisa juga merupakan kelainan
yang diturunkan
-Pada hypodontia, gigi-gigi yang paling sering tidak terbentuk adalah
gigi premolar dua rahang bawah, insisif dua rahang atas, dan
premolar dua rahang atas
-Kelainan ini dapat terjadi hanya pada satu sisi rahang atau
keduanya
Anodontia

Oligodontia
Kelainan-kelainan jaringan keras gigi
•Karies
-Adalah salah satu infeksi bakteri yang paling
umum pada manusia Streptococcus mutans,
Actinomyces viscosus, Lactobacilus dan
Streptococcus sanguis
-Ditandai oleh demineralisasi dan penghancuran
matriks organik dari gigi-gigi
•Polip pulpa
-Adalah suatu respon radang dan hiperplastik dari
ruang pulpa yang terbuka lebar pada infeksi bakteri
kronis
-Yang paling sering terkena molar sulung dan molar
pertama tetap dengan karies besar
-secara klinis suatu massa lunak, merah, tidak sakit,
bertangkai, terlihat menonjol ke atas dari kamar
pulpa, diluar permukaan oklusal gigi hancur.
-Perawatannya adalah pencabutan atau perawatan
endodontik
•Atrisi
-Adalah yang dianggap sebagai proses fisiologis
adalah hilangnya struktur oklusal atau insisal gigi
akibat dari gesekan gigi ke gigi yang kronis.
-Keadaan tersebut terjadi paling sering pada orang-
orang tua, gigi-gigi sulung dari anak muda juga
dapat mengalaminya.
-Atrisi dipercepat oleh bruxisme atau penggunan
abnormal dari gigi tertentu
•Abrasi
-Adalah hilangnya struktur gigi secara patologis akibat dari
keausan mekanis yang abnormal
-Berbagai hal dapat menyebabkan abrasi tetapi bentuk
yang paling umum adalah “abrasi sikat gigi” yang
membuat lekuk berbentuk ”V” dibagian servikal dari
permukaan fasial suatu gigi
-Daerah abrasi biasanya mengkilat dan kuning karena
dentin yang terbuka dan seringkali bagian yang terdalam
dari alur peka terhadap ujung sonde
-Takik abrasi pada gigi-gigi dapat terjadi karena
cengkeram geligi tiruan sebagian, jepit-jepit, atau kuku-
kuku atau pipa rokok yang biasa digigit diantara gigi-gigi
Resesi Gingiva
•Erosi
-Adalah menunjukkan hilangnya struktur gigi akibat dari aksi
bahan kima
-Keadaan ini paling sering mengenai permukaan labial dan bukal
dari gigi-gigi
- Pola erosi seringkali menunjukkan penyebab atau kebiasaan
tertentu. Sebagai contoh menghisap jeruk nipis akan
mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan khas
horizontal tampak pada awalnya, kemudian diikuti oleh
cekungan-cekungan halus, menekuk keluar, kekuning-kuningan.
Pola erosi yang sama mungkin tampak pada perenang-perenang
berdedikasi yang secara terus menerus gigi anteriornya terpajan
air kolam renang yang diberi chlorine.
Lesi-lesi gingiva setempat
•Perikoronitis
-Adalah peradangan dari jaringan lunak disekitar mahkota
gigi yang erupsi sebagian atau impaksi
-Paling sering terjadi pada anak-anak dan dewasa muda
yang gigi-giginya sedang bererupsi
-Umumnya hal ini berkaitan dengan molar ketiga bawah
yang sedang bererupsi dalam alignmen yang baik, tetapi
dibatasi erupsinya oleh ruang yang tidak cukup
-Radiograf dari daerah tersebut menggambarkan radiolusensi
yang berbentuk obor di sekeliling giginya
•Epulis gravidarum
-Adalah reaksi jaringan granulomatik
yang berkembang pada gusi selama
kehamilan
-Epulis tipe ini berkembang dengan
cepat, dan ada kemungkinan
berulang pada kehamilan berikutnya.
Tumor kehamilan ini biasanya muncul
pada trimester pertama kehamilan
-Perkembangannya cepat seiring
dengan peningkatan hormone
estrogen dan progesteron
-Keadaannya akan kembali normal
seperti setelah melahirkan
Traumatic Ulcer
-Adalah lesi pada mulut yang merupakan penyebab
dari sebagian besar ulcer
-Lokasi yang paling umum terjadi pada bibir, pipi,
dan lidah
-Dapat disebabkan oleh gigi yang patah atau tajam,
tambalan yang kurang baik, iritasi gigi tiruan, iritasi
kawat orthodontik, dan luka yang diakibatkan oleh
diri sendiri (tergigit ketika makan, kebiasaan
menggigit bibir).
-Ulcer ini dapat terjadi pada berbagai tingkatan usia
dan jenis kelamin
Recurrent Aphthous Ulceration = RAU =
Recurrent Stomatitis
Adalah suatu keadaan yang ditandai adanya ulkus pada
mukosa oral atau orofaring
Wanita lebih sering terkena daripada pria
Faktor penyebab adalah turunan, stres, kehamilan, siklus haid
atau imunitas
•Abses periodontal
-Adalah suatu pembengkakan berfluktuasi dari gusi akibat
bakteri patogenik yang terjebak dalam celah gusi
-Terlihat berupa nodula berfluktuasi yang licin,
bertambahnya goyangnya gigi yang terlibat periodontalnya
dan nekrosis jaringan
-Sakit bertambah jika diberikan tekanan vertikal dan
horisontal atau jika jaringan lunak di atasnya di palpasi.
Resesi gingiva
-Adalah bergeraknya tepi gingiva kearah apikal
melewati batas sementum enamel, disertai tersingkapnya
permukaan akar gigi.
-Resesi gingiva merupakan suatu keadaan yang dapat
menimbulkan masalah bagi pasien apabila tersingkapnya
permukaan akar karena dapat mengakibatkan
gangguan estetis, sensitifitas akar, karies, dan diskolorasi
warna gigi.
Kista gingiva = kista odontogenik
-Adalah kista yang timbul dari bahan sel epitel yng tertinggal
di gusi
-Merupakan rongga yang terbentuk dalam tubuh secara
patologis yang berisi cairan, semi cairan atau gas yang
dibatasi oleh epitel atau jaringan ikat
-Banyak terjadi pada usia lanjut
-Sering terjadi di antara insisivus lateral dan premolar
pertama rahang bawah
Linea alba
Adalah garis tebal pada mukosa pipi setinggi bidang oklusi,
bergelombang, berwarna kelabu pucat atau putih,
permukaan lebih tebal (timbul), memanjang dari mukosa
pipi darah M2 sampai C dengan lebar 1-2 mm
Penyebabnya diduga karena adanya tekanan di dalam
mulut dan posisi mandibula
Lesi ini biasanya dijumpai bilateral dan tidak dapat dihapus
Cheek biting
Keadaan ini dapat terjadi tanpa disadari
Diduga terjadi karena tingkat emosi yang tinggi, seperti sedang
gugup dan tegang
Lesi berwarna keputihan, kasar, konsistensi lunak dan
mempunyai tepi yang jelas
Diagnosa banding adalah leukoplakia dan kandidiasis
Leukoplakia
-Adalah bercak putih atau plak yang terjadi akibat
penggunaan tembakau atau pengisap cerutu berat
-Lebih sering terjadi pada pria daripada wanita
-Penderita terbatas pada kelompok usia lanjut
-Lesi tampak lapisan mukosa yang berkerut2 seperti
lumpur yang retak, berwarna putih
Kandidiasis (= Thrush)
-Adalah lesi oral akibat infeksi jamur Candida albicans
-Faktor pencetus : pasien yang sedang terapi antibiotika,
penderita Diabetes mellitus
-Sering timbul di mukosa pipi, palatum dan lidah
-Sering juga timbul pada bayi baru lahir (sekitar 7 hari)
- Bercak seperti krim berwarna putih mutiara atau putih
kebiruan yang dapat dikerik
Lidah berambut (Hairy tongue)
-Adalah kelainan untuk pertumbuhan rambut yang luar biasa
pada permukaan lidah yang mnyebabkan lidah seperti
berambut
-Penyebab kelainan belum diketahui pasti (idiopatik)
-Bila penyebab berasal dari antibotika yang berlebihan, maka
kelainan akan hilang setelah menghentikan penggunaan
antibiotika
Lidah berplika (plicated tongue = fissured
tongue)
-Adalah kelainan perkembangan lidah dimana lidah tumbuh
berlipat
-Pola lipatan umumnya seperti pola daun
-Penderita mengeluh karena sering masuknya sisa makanan
ke dalam lipatan dan menimbulkan peradangan
Cleft lip (celah bibir) dan cleft palate
(celah langit2)
-Kelainan bawaan yang terjadi pada bibir bagian atas
serta langit-langit lunak dan langit-langit keras mulut
-Adalah suatu ketidaksempurnaan pada penyambungan
bibir bagian atas, yang biasanya berlokasi tepat dibawah
hidung
-Gangguan ini dapat terjadi bersama celah bibir dan
langit-langit
-Kelainan ini adalah jenis cacat bawaan yang
disebabkan oleh gangguan pembentukan organ tubuh
wajah selama kehamilan
Bifid tongue
-Adalah kelainan bawaan dimana ujung lidah terbelah
menjadi dua
-Merupakan kelainan kongenital yang secara fungsional
tidak mengganggu
Geographic tongue = Lidah geografik
-Adalah suatu kondisi kelainan yang terdapat pada
permukaan lidah
-lidah biasanya ditutupi oleh papila tipis dan berwarna merah
muda keputih-putihan yang menyerupai gambaran pulau-
pulau
-Hal ini dikaitkan dengan kesalahan sistem kekebalan tubuh
-Kondisi tersebut dapat menghilang dengan sendirinya,
namun dapat muncul lagi sewaktu-waktu
Macroglossia dan Microglossia
-Macroglossia merupakan keadaan lidah yang abnormal
dimana ukuran lidah yang terlihat lebih besar dari yang
normal, menumpuk dengan tonjol lingual gigi-gigi bawah,
ukuran dimensi melebihi jarak tonjol lingual gigi2 RB
-Microglossia merupakan keadaan lidah yang abnormal
dimana ukuran lidah yang terlihat relative kecil
Ankyloglossia/Tongue tie
-Adalah keadaan dimana frenulum lingualis melekat
pada dasar mulut dari gusi lingual atau ujung ventral dari
lidah
-Keadaan kongenital ditandai oleh frenulum lingualis yang
pendek dan salah posisi, serta lidah tidak dapat dijulurkan
atau ditarik masuk sehingga pergerakan lidah terganggu
-Perlekatan dapat sebagian atau seluruhnya
-Jika keadaan tersebut parah, maka dapat mengganggu
proses bicara
Nursing Bottle Syndrome
- Adalah kebiasaan minum susu botol dan dibawa tidur
oleh anak usia 1-3 tahun
- Terjadi karena berkurangnya aliran saliva pada saat
tidur sehingga susu menumpuk dan menggenangi gigi
- Pola karies yang khas adalah mengenai 4 insisif rahang
atas kemudian meluas ke gigi2 molar dan kaninus sulung,
dan terakhir insisif rahang bawah
- Jika karies sudah mengenai semua gigi sulung disebut
rampan karies
AMELOBLASTOMA
adalah suatu tumor berasal dari sel – sel embrional dan
terbentuk dari sel – sel yang berpontesial bagi pembentukan
enamel. Tumor ini biasanya tumbuh dengan lambat, secara
histologis jinak tetapi secara klinis merupakan neoplasma
malignan, terjadi lebih sering pada badan atau ramus
mandibula dibanding pada maksila dan dapat berkapsul
atau tidak berkapsul

You might also like