You are on page 1of 82

ETIKA PUBLIK

LATSAR CPNS 2018


BIODATA

Nama : Sapta Dewi Kanti Wiludjeng, SS, MM


NIP : 19710628 200604 2 006
Jabatan : Kepala Seksi Pengkajian dan Pengembangan
Unit Kerja : Balai Pelatihan Kesehatan Batam
Alamat : Jl. Marina City – Tanjung Uncang Kec. Batu Aji
Email : saptadewik@yahoo.com
HP : 081241161555
Alamat Rumah : Jupiter Residence Blok C7 No 9 Kelurahan
Tanjung Riau – Kec. Sekupang
1) NAMA PELATIHAN : Latsar CPNS Gol III
2) MATA PELATIHAN : Etika Publik
3) ALOKASI WAKTU : 24 Jam Pelajaran @ 45 Menit
4) DESKRIPSI SINGKAT :

Mata Pelatihan ini memfasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar etika


publik pada peserta melalui pembelajaran kode etik dan perilaku
pejabat publik, bentuk-bentuk kode etik dan implikasinya,
aktualisasi kode etik PNS. Mata Pelatihan ini disajikan berbasis
experiential learning, dengan penekanan pada proses internalisasi
nilai-nilai dasar melalui kombinasi metode: ceramah interaktif; diskusi
kelompok, studi kasus, role play, diskusi film pendek, visitasi dan studi
lapangan.
Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuannya mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar etika dalam mengelola pelaksanaan tugas jabatannya.
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta
mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar etika
Hasil publik dalam pelaksanaan tugas jabatannya
Belajar

Sasaran Terwujudnya PNS yang Profesional


Menjunjung tinggi
standar etika
publik dalam
pelaksanaan tugas
jabatannya
INDIKATOR HASIL BELAJAR

1 2 3

Memahami kode Memahami Menganalisis


etik dan perilaku bentuk-bentuk dan
pejabat publik. kode etik dan mengidentifikasi
implikasi ilustrasi
aktualisasi nilai
dasar etika
ETIKA PUBLIK
ETIKA APAKAH YANG PENTING
DIJUNJUNG DALAM
PELAKSANAAN
TUGAS/PEKERJAAN ANDA?
SIAPA TOKOH / ORANG DI
ORGANISASI ANDA YANG
MENJADI PANUTAN?
Etika diperlukan ?

1 2 3

Pedoman dalam Menjaga Kinerja Organisasi


Bekerja dan Keharmonisan sesuai visi dan
berperilaku (Code dalam organisasi misi
of Conduct)
Definisi Bartens, 2000)

Etika adalah ilmu yang Etika adalah adab atau


menjelaskan baik buruk sopan santun seseorang
tindakan yang harus yang diekspresikan
dilakukan manusia terhadap melalui sikap, tindakan,
yang lainnya, tujuan yang atau perilaku sehari-
harus dicapai dan jalan yang hari dalam
harus ditempuh.
kehidupannya.
Kementerian
PAN-RI Etika sebagai nilai-nilai
moral yang mengikat
(2006) seseorang atau
sekelompok orang
dalam mengatur sikap,
tindakan ataupun
ucapannya
ETIKA

ETHOS (Yunani)
Watak, Adat istiadat,
kebiasaan
Pola perilaku atau kebiasaan yang baik dan dapat
diterima oleh lingkungan pergaulan seseorang atau
sesuatu organisasi tertentu
ALIRAN PEMIKIRAN ETIKA

Teori Empiris
Teori Rasional
Teori Intuisi
Teori Wahyu
1. Teori Empiris : Etika diambil dari pengalaman
dan dirumuskan sebagai kesepakatan
2. Teori Rasional : Manusia menentukan apa
yang baik dan buruk berdasar penalaran atau
logika
3. Teori Intuisi : Manusia secara naluriah atau
otomatis mampu membedakan hal yang baik
dan buruk
4. Teori Wahyu : Ketentuan baik dan buruk
datang dari Yang Maha Kuasa
Pengertian
• Perilaku Etis Perilaku yang sesuai dengan
sistem nilai yang ditetapkan
• Moral “MORES” (Latin), berarti Tata cara,
aturan kesusilaan
(Moral adalah Aturan kesusilaan, yang meliputi norma
kelakuan, perbuatan tingkah laku yang baik, sila berarti
dasar-dasar prinsip-prinsip atau peraturan-peraturan
hidup)
• Nilai sesuatu yang berharga, bermutu,
menunjukkan kualitas dan berguna bagi manusia.
Pro Rakyat

Clean Inclusive
Nilai-Nilai
Kemkes

Efisien dan
Responsive
Efective
1) PRO RAKYAT
• Dalam Penyelenggaraan pembangunan kesehatan
Kemenkes selalu mendahulukan kepentingan
rakyat dan harus menghasilkan yang terbaik utk
rakyat
• Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya bagi setiap orang adalah salah satu hak
asasi manusia tanpa membedakan suku,
golongan, agama dan status sosial ekonomi
2) INKLUSIF
• Semua program pembangunan kesehatan
harus melibatkan semua pihak karena
pembangunan kesehatan tidak mungkin
hanya dilaksanakan oleh kemenkes saja
• Dengan demikian seluruh komponen
masyarakat harus berpartisipasi aktif yang
meliputi lintas sektor, organisasi profesi,
organisasi masyarakat pengusaha,
masyarakat madani dan masyarakat akar
rumput
3) EFEKTIF
• Program kesehatan harus mencapai hasil yang
signifikan sesuai target yang telah ditetapkan
dan bersifat efisien

4) BERSIH
• Penyelenggaraan pembangunan kesehatan
harus bebas dari KKN, transparan dan
akuntabel
5) RESPONSIF
• Program kesehatan harus sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan rakyat serta
tanggap dalam mengatasi permasalahan di
daerah, situasi kondisi setempat, sosial
budaya dan kondisi geografis
• Faktor-faktor ini menjadi dasar dalam
mengatasi permasalahan kesehatan yang
berbeda-beda sehingga diperlukan
penanganan yang berbeda pula
FUNGSI ETIKA
• Sebagai ukuran baik-buruk, wajar, & benar-
salah
• Landasan bertindak dalam sebuah kehidupan
kolektif yang profesional
• Untuk menjalankan visi dan misi lembaga/
institusi
• Untuk menjaga citra lembaga/ institusi
KONTEKSTUALITAS ETIKA
Sumber Etika
AGAMA PERATURAN
PEMERINTAH FILSAFAT

Penerapan Etika
SOSIAL PROFESI
HUKUM ADMINISTRASI
SENI POLITIK

(Nana Ruswana, adaptasi dari Djadja Saefulah 2009)


SUMBER ETIKA
1. AGAMA
2. LINGKUNGAN MASYARAKAT UMUM
3. PERATURAN-PERATURAN FORMAL PERILAKU/
4. LINGKUNGAN KETETANGGAAN PERBUATAN

5. LINGKUNGAN KELUARGA
6. HATI NURANI INDIVIDUAL

DIADAPTASI DARI: DJADJA SAEFULAH (2009)


SUMBER ETIKA PUBLIK
Agama
Ideologi Negara UUD / UU / PP

Norma dan nilai Peraturan dan ketentuan


masyarakat unit kerja/lembaga
setempat

Peraturan lain (umum Perintah atasan


maupun departemental)

DIADAPTASI DARI: DJADJA SAEFULAH (2009)


Diskusikan dalam kelompok
nilai etika apa yang ada, …..
berikut

1. Etika dalam keluarga


2. Etika di kantor
3. Etika pada lingkungan /alam
4. Etika dalam beragama
5. Etika dalam berkendaraan
6. Etika dalam pergaulan
7. Etika dalam politik
 Metode Penyampaian Hasil Diskusi :
1) Paparan
2) Penyuluhan/Siaran Radio
3) Konferensi Pers/Talk Show
4) Rapat atau Pertemuan
5) Dakwah/Ceramah
6) Drama
7) Puisi atau Pantun
8) Media Video
PENGERTIAN KODE ETIK
 Sistem norma, nilai dan aturan
profesional tertulis yang secara tegas
menyatakan apa yang benar dan baik dan
apa yang tidak benar dan tidak baik bagi
profesional. Kode etik menyatakan
perbuatan apa yang benar atau salah,
perbuatan apa yang harus dilakukan dan
apa yang harus dihindari.
Kode Etik Pegawai Negeri Sipil adalah
pedoman sikap, tingkah laku, dan
perbuatan Pegawai Negeri Sipil di dalam
melaksanakan tugasnya dan pergaulan
hidup sehari hari.
(PP 42 Tahun 2004 TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI
NEGERI SIPIL)
Tujuan Kode Etik
• Menjamin kelancaran pelaksanaan
tugas dan suasana kerja yang harmonis
dan kondusif sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan,
meningkatkan disiplin dan kualitas
kerja dan perilaku yang santun,
profesional, jujur dan transparan
sehingga dapat meningkatkan citra
pegawai Kementerian Kesehatan
Kode Etik Organisasi Pemerintah RI
(UU No. 8 Tahun 1974)
1. PNS adalah warga negara kesatuan RI yang berdasarkan Pancasila yang
bertaqwa kepada tuhan yang maha esa dan bersikap hormat
menghormati antar sesama warga negara yang memeluk agama/
kepercayaan yang berlainan/
2. PNS sebagai unsur aparatur negara, abdi negara, dan abdi masyarakat,
setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan
Pemerintah serta mengutamakan kepentingan negara di atas
kepentingan diri sendiri, seseorang atau golongan.
3. PNS penjunjung tinggi kehormatan Negara, Pemerintah, dan martabat
Pegawai Negara Sipil serta mentaati segala peraturan kedinasan dan
perintah-perintah atasan dengan penuh kesadaran, pengabdian, dan
tanggung jawab.
4. PNS memberikan pelayanan terhadap masyarakat sebaik-baiknya
sesuai dengan bidang tugas masing-masing.

Disamping kode etik, dilingkungan jajaran birokrasi pemerintah ditetapkan berbagai peraturan kepegawaian yang
menyangkut disiplin kerja, sumpah jabatan, dan daftar pelaksanaan pekerjaan
ETIKA PEMERINTAHAN
UU Nomor 28 Tahun 1999

Kepastian
Profesionalisme Keterpaduan
hukum

Delegasi Netralitas Akuntabilitas

Efektif dan efisien Keterbukaan Non diskriminasi

Persatuan dan Keadilan dan


Kesejahteraan
kesatuan kesetaraan
NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA (UU ASN No.5
PASAL 4)
1. Memegang teguh ideologi Pancasila
2. Setia dan mempertahankan UUD 45 pemerintah yang sah
3. Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia
4. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
5. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
6. Menciptakan lingkungan kerja yg nondiskriminatif
7. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur
8. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik
9. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan
dan program pemerintah
10. Memberikan layanan kepada publik secara jujur,
tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil
guna dan santun.
11. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
12. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama
13. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong
kinerja pegawai
14. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan dan
15. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karier
KODE ETIK DAN KODE PERILAKU ASN (UU ASN NO.5
PSL.5 AYAT 2)
1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab,
dan berintegritas tinggi
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan
5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan
atau pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan
dengan ketentuan perundang-undangan dan etika
pemerintahan
6) Menjaga kerahasiaan yang kebijakan negara
7) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya
8) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan
9) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status
kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat dan mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri dan atau orang lain
10) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi
dan integritas ASN
11) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai disiplin PNS
12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai disiplin PNS
RUJUKAN KODE ETIK
 UU No. 5 Tahun 2014 Tentang ASN
 PP No. 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS
 PP No. 42 Tahun 2004 Tentang Pembinaan Jiwa Korps
dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil
 Permenkes 008 Tahun 2012 Tentang Kode Etik PNS di
Lingkungan Kementerian Kesehatan
 PP No. 21 Tahun 1975 Tentang Sumpah/ Janji Pegawai
Negeri Sipil
 Kode etik administrasi publik (ASPA, 1981)
DISKUSI KELOMPOK
1. Bagaimana tanggapan Anda terhadap:
• Budi
• Pak Lurah, dan
• Rekan kerja Budi
2. Budi mengaktualisasikan nilai-nilai apa saja dalam:
• Kode etik dan kode perilaku ASN (Pasal 5 UU ASN)
• Nilai dasar ASN (Pasal 4 UU ASN)
3. Jelaskan Nilai-nilai yang dilanggar oleh Atasan & rekan kerja Budi?
Pre Test
DEFINISI ETIKA PUBLIK

• Refleksi tentang Standar/ Norma yang


menentukan baik/ buruk, benar/ salah
perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik
3 FOKUS PELAYANAN PUBLIK
1. Pelayanan Publik yang berkualitas dan relevan
2. Sisi dimensi Reflektif, Etika Publik berfungsi
sebagai bantuan dalam menimbang pilihan
sarana kebijakan publik dan alat evaluasi
3. Modalitas Etika, menjembatani antara norma
moral dan tindakan faktual
DIMENSI ETIKA PUBLIK
PELAYANAN PUBLIK YANG
BERKUALITAS DAN RELEVAN

TUJUAN

ETIKA
PUBLIK

MODALITAS TINDAKAN
AKUNTABILITAS INTEGRITAS
TRANPARANCY PUBLIK
NETRALITAS
ETIKA PUBLIK DAN PELAYANAN PUBLIK
 Etika publik membentuk integritas pelayanan publik
 Moral dalam etika publik menuntut lebih dari
kompetensi teknis karena harus mampu
mengidentifikasi masalah-masalah dan konsep etika
yang khas dalam pelayanan publik
 Etika publik mengarahkan analisa Polsosbud dalam
perspektif pencarian sistematik bentuk pelayanan
publik dengan memperhitungkan interaksi antara
nilai-nilai masyarakat dan nilai-nilai yang dijunjung
tinggi oleh lembaga-lembaga publik
3 ASPEK DALAM AKUNTABILITAS

1. Tekanan akuntabilitas pada pertanggungjawaban


kekuasaan melalui keterbukaan pemerintah atau adanya
akses informasi bagi pihak luar organisasi pemerintah
2. Memahami akuntabilitas sekaligus sebagai pertanggung
jawab dan liabilitas sehingga tekanan lebih pada sisi
hukum, ganti rugi dan organisasi
3. Tekanan lebih banyak pada hak warga negara untuk bisa
mengoreksi dan ambil bagian dalam kebijakan publik
sehingga akuntabilitas disamakan dengan transparansi
AKTUALITAS ETIKA PUBLIK

• Etika publik merupakan refleksi kritis yang


mengarahkan bagaimana nilai-nilai
(kejujuran, keadilan, kesetaraan dan
solidaritas, dll) di praktikan dalam wujud
keprihatinan dan kepedulian terhadap
kesejahteraan masyarakat
ETIKA PUBLIK DAN MODALITAS

Korupsi terjadi karena ???


• Membangun integritas publik harus dilakukan
perbaikan sistem akuntabilitas dan
transparansi yang didukung modalitas etika
publik. Bagaimana orang dapat bertindak baik
atau berperilaku sesuai dengan standar etika ?
Etika publik dan integritas publik

1. Integritas publik artinya tidak melakukan


korupsi atau kecurangan
2. Integritas publik yakni tindakan yang sesuai
dengan nilai, tujuan dan kewajibannya untuk
memecahkan dilema moral yang tercermin
dalam kesederhanaan hidup
3. Kualitas dari pejabat publik yang sesuai nilai,
standar, aturan moral yang diterima masyarakat.
4. Niat baik seorang pejabat publik yang didukung
oleh institusi sosial : hukum, aturan, kebiasaan
dan sistem pengawasan.
PRINSIP – PRINSIP ETIKA PUBLIK
• Pengabdian • Keindahan (baik dan
• Pelayanan layak)
• Keadilan • Persamaan (hak dan
kewajiban
• Keseimbangan
• Kebaikan
• Kemanusiaan dan • Kebebasan (bebas dan
• Ketuhanan bertanggung jawab)
• Kebenaran
TUNTUTAN ETIKA PUBLIK
DAN KOMPETENSI
KOMPETENSI TEKNIS
Pengetahuan ttg Hukum
Manajemen Program
Manajemen Strategis
Manajemen Sumber Daya

ETIKA
PUBLIK

KOMPETENSI ETIKA KOMPETENSI


Manajemen Nilai LEADERSHIP
Kemampuan penalaran moral
Moralitas pribadi Penilaian dan Penetapan Tujuan
Ketrampilan Manajemen
Etika Organisasional
Gaya Manajemen
Kepemimpinan Politik & negosiasi
Pentingnya Etika • Etika berkaitan langsung
dengan sistem nilai manusia,
Dalam Urusan
Publik • Etika mendorong tumbuhnya
moralitas, nilai-nilai hidup yg
hakiki.

• Etika memberi inspirasi kepada


manusia utk secara bersama-
sama menemukan &
menerapkan nilai-nilai yg
hakiki bagi kesejahteraan &
kedamaian umat manusia.

(Sondang Siagian, 1996)


DISKUSI KELOMPOK
1. Bagaimana pemahaman anda
tentang etika publik?
2. Bagaimana penerapan etika publik
di Instansi anda masing-masing?
3. Kendala apa saja yang mungkin
anda hadapi dalam penerapan
etika publik?
4. Bagaimana solusinya?
5. Kesimpulan dan saran
MERUBAH MIND SET PEJABAT PUBLIK

Meningkatkan kinerja organisasi


Reformasi birokrasi yang paling penting
 Berubah dari penguasa menjadi pelayan
 Merubah dari wewenang menjadi peran
 Menyadari jabatan publik adalah amanah
dan

Perubahan sistem manajemen


BENTUK BENTUK KODE ETIK
DAN IMPLIKASINYA
Mengapa etika publik penting ???
• Karakter filosofi etika publik menuntun
perilaku yang paling mendasar, norma etika
sangat menentukan perumusan kebijakan
maupun pola tindakan yang ada didalam
organisasi publik

Bila masyarakat sudah memiliki dasar norma etika


yang kuat, ketaatan terhadap norma hukum akan
mengikuti dan biasanya korupsi, penyalahgunaan
kekuasaan atau bentuk penyimpangan akan dapat
dicegah
Seorang pejabat publik dan pegawai pemerintah harus
mempunyai

1. Kewaspadaan profesional, yaitu : harus menaati


kaidah – kaidah teknis dan peraturan – peraturan
terkait dengan kedudukannya sebagai pembuat
keputusan
2. Kewaspadaan Spiritual, merujuk pada penerapan
nilai – nilai kearifan, kejujuran, keuletan, sikap
sederhana dan hemat, bertanggung jawab,
berakhlak dan perilaku yang baik

Kode Etik Sebagai rujukan dan pedoman dalam bertindak


dan berperilaku
LEGITIMASI KEKUASAAN
Legitimasi Lex (Latin): hukum, kewenangan
atau keabsahan dalam memegang kekuasaan
Setiap level jabatan mempunyai legitiasi kekuasaan sesuai dengan lingkup
tugas masing-masing

Semakin tinggi dan luas kekuasaan seorang pejabat semakin besar implikasi
dari penggunaan kekuasaan bagi warga masyarakat.

Azas etika publik mensyaratkan agar setiap bentuk kekuasaan pejabat


dibatasi dengan norma etika maupun norma hukum.

Etika publik mengharuskan agar setiap kekuasaan dipergunakan dengan


penuh tanggung jawab sesuai dengan lingkupnya masing-masing
Kekuasaan yang memiliki legitimasi kuat adalah yang
memenuhi landasan legitimasietis, karena

1. Landasan etis memiliki basis yang sangat kuat bagi


perilaku manusia
2. Legitimasi etis berada dibelakang setiap tatanan
normatif dalam perilaku manusia
3. Etik tidak mendasarkan diri pada pandangan-pandangan
moral de facto yang berlaku dalam masyarakat saja.
Legitimasi etis tidak akan pernah di batasi oleh ruang
dan waktu.

Penggunaan kekuasaan terbaik adalah yang memiliki landasan


legitimasi etis yang kuat
Konflik Kepentingan
• Tercampurnya kepentingan Pribadi dengan kepentingan
Organisasi yang mengakibatkan Pencapaian tujuan organisasi
yang kurang optimal

Bentuk perilaku buruk konflik kepentingan

• Aji mumpung
• Menerima/memberi suap
• Menyalahgunakan pengaruh pribadi
• Pemanfaatan fasilitas organisasi
• Pemanfaatan informasi rahasia
• Loyalitas ganda
TINDAKAN TERMASUK KONFLIK PRIBADI
ADALAH:
1. Ikut serta dalam transaksi bisnis pribadi
2. Menerima segala bentuk hadiah dari pihak swasta pada
saat melaksanakan transaksi untuk kepentingan
dinas/pemerintah
3. Membicarakan peluang kerja diluar instansinya pada
saat berada dalam tugas sebagai pejabat pemerintah
4. Membocorkan informasi komersil atau ekonomis yang
bersifat rahasia.
5. Terlalu erat berhubugan dengan orang-orang diluar
instansi pemerintah yang dalam menjalankan bisnis
pokoknya bergantung pada izin pemerintahnya
IMPLIKASI KODE ETIK DALAM PELAYANAN
• Kode etik mencoba meluruskan nilai-nilai etis luhur
kedalam bidang tertentu dalam hal ini pada tugas
pelayanan publik
• Kode etik merupakan pedoman bertindak yang
sifatnya eksplisit
• Pelaksanaan kode etik dalam perilaku nyata
tergantung pada niat baik dan sentuhan moral
yang ada dalam diri para pegawai / pejabat itu
sendiri
•Panduan Diskusi Kelompok
1. Apa saja prinsip yang dipegang Ibu Risma dalam hal
Etika
2. Perubahan apa yang dibuat Ibu Risma dalam rangka
Revolusi Mental masyarakat Surabaya?
3. Dalam melakukan program kerjanya Ibu Risma telah
mengaktualisasikan nilai-nilai apa saja dalam:
• Kode etik dan kode perilaku ASN (Pasal 5 UU ASN)
• Nilai dasar ASN (Pasal 4 UU ASN)
ETIKA PUBLIK DALAM
PERSPEKTIF IMPLEMENTASI
SIKAP JUJUR

B
SALING PEDULI
C
RASA KEMANUSIAAN
A
ETIKA
SOSIAL
DAN SALING
D MENCINTAI
BUDAYA
SALING G
MENOLONG
E SALING
MEMAHAMI
SALING F
MENGHARGAI
DEMOKRATIS

B
PEMERINTAHAN TERBUKA
YANG BERSIH A C

MENJUNJUNG
TINGGI HAM
H ETIKA POLITIK
DAN D
AKUNTABEL
PEMERINTAHAN

JUJUR DALAM G
PERSAINGAN
E TANGGAP
ASPIRASI
F RAKYAT
MENGHARGAI
PERBEDAAN
MONOPOLI DAN OLIGOPOLY

B
MENCIPTAKAN
KONDUSIVITAS A C
PERSAINGAN
EKONOMI YANG SEHAT

ETIKA POLITIK
DAN
PEMERINTAHAN

E TIDAK KKN
F
JUJUR DALAM
PERSAINGAN
PANDUAN WINDOW SHOPPING
• SETIAP KELOMPOK MENDAPAT 1 SUMBER KODE ETIK (DI UNDI)

1. KEWAJIBAN PNS (PP 53 THN 2010)


2. LARANGAN PNS (PP 53 THN 2010)
3. NILAI DASAR ASN (UU ASN NO 5 THN 2014)
4. KODE ETIK DAN KODE PERILAKU (UU ASN Psl 5)
5. KODE ETIK PNS KEMENKES (Permenkes 008/2012)

• DISKUSIKAN DALAM KELOMPOK


• SAJIKAN DALAM PAPAN FLIPCHART DAN PRESENTASIKAN
1) PEGAWAI DI INSTANSI X SELALU KELUAR PADA
JAM KERJA DENGAN ALASAN MENGANTAR ANAK
SEKOLAH. PEGAWAI TSB KEMBALI SAAT SIANG
HARI DAN KEMUDIAN KELUAR LAGI.
 Bagaimana anda menyikapi kasus diatas? Siapa yang
harus menegur pegawai ybs, apakah kepala
instalasi, kepala bidang atau kepala kantor
2) Seorang perawat di RS Bijaksana dinas sendirian
dan ketika itu ada pasien dari kelas I yang
meminta bantuan untuk makan. Di saat yang
sama, terdapat keluarga pasien dari kelas III
sedang meminta bantuan karena pasien
mengeluh sesak.
• Bagaimana tindakan perawat tsb, mana yang
harus didahulukan???
3) ADA SEORANG PEGAWAI DI INSTANSI Y, SETELAH
DILAKUKAN REKAP ABSENSI, JUMLAH IZIN MELEBIHI
JATAH IZIN YANG DIPERKENANKAN. JIKA
DIALOKASIKAN KE JATAH CUTIPUN SDH HABIS,
BELUM LAGI YBS SERING KELUAR DI JAM KERJA.
 Bagaimana pendapat anda???
4) Ada seorang PNS pada salah satu SKPD Pemkab didaerah berinisial ( SM ).
Beliau juga adalah istri anggota BAPERJAKAT pada Pemkab tsb. (SM) juga
pemegang jabatan esselon IV pd salah SKPD . Dalam tugas sehari-hari (SM)
sering memperlihatkan sifatnya yang arogansi seolah-olah dialah yang
paling bisa, sehingga setiap ada rapat-rapat (SM) selalu memotong
pembicaraan Kabid sebagai atasan langsungnya, bahkan Kepala SKPD pun
juga langsung dipotong pembicarannya jika beliau tidak sependapat.
Sementara dalam pembahasan rapat (SM) selalu tidk sependapat org peserta
rapat, keinginanya yang selalu harus direspon peserta rapat. Dan tdk hanya
itu saja, Kasi lain dan Kabid lain jika ada yang mencoba membantah
pendapatnya maka (SM) akan mengancam untuk memutasikan ke instansi
lain dengan non-job.
• Menurut pendapat anda:

1. Bagaimana sikap seorang (SM)


2. Bagaimana pelayanan yang dilaksanakan SKPD tsb
jika (SM) tetap ada dalam organisasi itu.
3. Usaha apa yang anda lakukan untuk menghadapi
(SM)
dan bagaimana saran anda terhadap (SM)
VISITASI
Pengamatan terhadap: Kelompok:

Sekretariat
Lab Perilaku dan IT
Keuangan
Widyaiswara
Arsiparis
# BELAJAR BERPUAS HATI, MESKI TAK CUKUP
# BELAJAR MEMAHAMI WALAU TIDAK SEHATI
# BELAJAR IKHLAS, MESKI BELUM RELA

HIDUP ADALAH BELAJAR


# BELAJAR BERSABAR, WALAU TERBEBANI
# BELAJAR SETIA, MESKI ADA GODAAN PIKIRAN
# BELAJAR MEMAAFKAN, WALAU PERNAH DISAKITI
ROLE PLAY
1. Tentukan kasus
2. Tentukan siapa yang berperan sebagai
seseorang yang memiliki etika baik dan
siapa yang memiliki etika tdk baik)
3. Tetapkan pencerita/narator

You might also like