Ledi Kimet Zerona (4151131022) 1. Merkurium atau Hg (Raksa) Raksa merupakan cairan logam yang berwarna keperakan dalam keadaan suhu ruang. Raksa digunakan sebagai bahan termometer. Apabila kontak kulit, minuman, makanan, dan pernapasan akan keracunan kronis. Raksa merupakan golongan II B, periode 6 dalam blok d, Mr=200,59. Merkurium II 2+ (Hg ): Jika bereaksi dengan: • Hidrogen sulfida (H2S) Hg3S2Cl2↓ + H2S(l) → 3HgS ↓ + 2H+(g) + 2Cl(l) Merkurium (II) klorosulfida ditambah dengan hidrogen sulfida akan terjadi: Terbentuk endapan hitam merkurium (II) sulfida Endapan ini tidak dapat larut dalam air, asam nitrat encer panas, hidroksida, alkali atau amonium sufida. Gasnya bersifat racun • Larutan amonia (NH3): Hg2Cl2(s) + NH3(aq) Hg(l) + Hg(NH2)Cl(s)↓+ NH4+ + Cl- Merkurium (II) klorida ditambahkan dengan larutan amonia mengasilkan: Hg berwarna hitam Endapan Hg(NH2)Cl berwarna putih Bersublimasi pada tekanan atmosfer. NO ION MERKURI BEREAKSI REAKSI MENHASILKAN DENGAN
1. Merkuri I (Hg+) Larutan 2Hg2++NO3+4NH3+H2OHgO.H Endapan putih,
Amonia g(NH2)NO3↓+3NH4+ bersifat beracun. (NH3)
Natrium Hg22++2OH-Hg2O↓+H2O Endapan hitam,
Hidroksida mudah larut dalam (NaOH) asam nitrat encer.
2. Merkuri II Larutan 2Hg22+ + NO3- + 4NH3 + H2O Endapan hitam
Hidroksida kecoklatan, (NaOH) endapan mudah larut dalam larutan asam 2. Tembaga II (Cu2+): Tembaga adalah logam merah-muda, yang lunak, dapat ditempa. Tembaga melebur pada suhu 103,8 0C. Karena potensial elektroda standarnya positif, tembaga tidak larut dalam asam klorida dan asam sulfat encer. tapi dapat larut dalam konsentrasi 8M asam nitrat mudah melarutkan tembaga. Jika Bereaksi dengan:
• Gas Hidrogen Sulfida (H2S):
Cu2+ + H2S CuS(s) Ion Cu2+ bereaksi dengan H2S akan membentuk endapan CuS berwarna hitam. 3CuS↓ + 8HNO3+ 3Cu2+ + 6NO3-(g) + 2NO 3S↓(s) + H2O Akan diperoleh kristal yang mudah disaring Denga dicampur sedikit asam diperoleh endapan koloid yang hitam kecoklatan. Dan jika penambahan asam disertai pendidihan akan terjadi koagulasi(penggumpalan) putih. 3. Timah II (Sn2+): Timah adalah logam putih perak, yang dapat ditempa dan dilihat pada suhu biasa, tetapi pada suhu rendah menjadi gas karena berubah menjadi suatu modifikasi alotropi yang berlainan. Ia meleh pada 231,8 0C. Logam ini melarut dengan lambat dalam asam klorida encer dan asam sulfat encer dengan membentuk garam-garam timah (II) • Gas Hidrogen Sulfida (H2S):
Sn2+ + H2S SnS↓ + 2H+
SnS↓ + S22- SnS32- SnS32- + 2H+ SnS2↓ + H2S Endapan timah (II) sulfida, SnS, dari larutan yang tak terlalu asam(misalnya dalam asam klorida 0,25-0,3M atau pH kira-kira 0,6). endapan larut dalam asam klorida pekat NO ION BEREAKSI REAKSI MENGHASILKAN TIMAH DENGAN
1. Timah II Hidrogen Sulfida SnS32-+2H+SnS2↓ +H2S↑ Endapan kuning, dan gas
(Sn2+) (H2S) beracun
2. Timah IV Hidrogen Sulfida SnS32-+2H+SnS2↑+H2S↓ Endapan kuning
(Sn4+) (H2S) dihasilkan setelah larutan diasamkan
3. Timah II Merkurium(II) Sn2++Hg2Cl2HgCl↓ +Sn4+ Endapan putih
4. Timah IV Merkurium(II) Sn4++Hg2Cl2Hg2Cl2 +Sn4+ +2Cl Tidak terjadi endapan
(Sn4+) klorida (HgCl2) 4. Besi II (Fe2+):
Besi yang murni adalah logam berwarna
putih keperakkan yang kukuh. Ia melebur pada 153,5 0C. Jarang terdapat besi komersial yang murni. Asam klorida encer atau pekat dan asam sulfat encer melarutkan besi, sehingga menghasilkan garam-garam besi II dan gas hidrogen • Larutan Natrium Hidroksida (NaOH): Fe2+ + 2NaOH Fe(OH)2↓ 4Fe(OH)2 + 2H2O + O2 4Fe(OH)3↓ 2Fe(OH)2 + H2O2 2Fe(OH)3↓ Endapan putih besi(II) hidroksida, Fe(OH)2, bila tak terdapat udara sama sekali. Endapan ini tak dapat larut dalam reagensia berlebihan, tetapi larut dalam asam. Bila terkena udara besi(II) hidroksida akan lebih cepat dioksidasi dan menghasilkan besi (III) hidroksida yang berwarna coklat- kemerahan 5. Besi III (Fe3+): • Ciri-ciri khas dari logam besi (III) sama dengan logam besi (II) • Gas Hidrogen sulfida 2Fe3+ + H2S 2Fe2+ + 2H+ + S↓ Ion-ion Besi (III) akan direduksi dalam larutan asam menjadi besi (II) Terbentuk belerang sebagai endapan putih-susu Jika suatu larutan besi (III) klorida ditambahkan pada larutan hidrogen sulfida jenuh yang dibuat tersebut, timbul mula-mula warna larutan kebiruan. Warna biru ini disebabkan oleh larutan koloid belerang yang ukuran partikelnya sangat kecil. Reaksi ini bisa dipakai sebagai tolak ukur ada atau tidaknya larutan hidrogen sulfida jenuh. NO UNSUR BEREAKSI REAKSI MENGHASILKAN DENGAN
1. Fe2+ Amonia Fe2+ + 3NH3 + 3H2O Fe(OH)2 + 3NH4+ Tidak menghasilkan
(NH3) endapan, karena No Unsur Unsur PelarutPelarutMenghasil Yang konsentrasi ion hidroksida Reaksi- Yang Digunakankan yang dihasilkan rendah, Reaksi Digunakan sehingga hasil kali kelarutan besi (II) hidroksida Fe(OH)2 terlalu besar.
(NH3) 3NH4+ sempurna berwarna coklat kemerahan karena hasil kali kelarutannya sangat kecil (3,8 x 10-38), dapat larut kembali dengan cara didihkan dengan asam klorida pekat. Literatur gambar pada endapan dan perubahan warna larutan yang terjadi setelah bereaksi