You are on page 1of 17

Kelompok 4

Lastri Ariani Malau (4151131023)


Ledi Kimet Zerona (4151131022)
1. Merkurium atau Hg (Raksa)
Raksa merupakan cairan logam yang
berwarna keperakan dalam keadaan suhu ruang.
Raksa digunakan sebagai bahan termometer.
Apabila kontak kulit, minuman, makanan, dan
pernapasan akan keracunan kronis.
Raksa merupakan golongan II B, periode 6
dalam blok d, Mr=200,59.
Merkurium II 2+
(Hg ):
Jika bereaksi dengan:
• Hidrogen sulfida (H2S)
Hg3S2Cl2↓ + H2S(l) → 3HgS ↓ + 2H+(g) + 2Cl(l)
Merkurium (II) klorosulfida ditambah dengan
hidrogen sulfida akan terjadi:
 Terbentuk endapan hitam merkurium (II) sulfida
 Endapan ini tidak dapat larut dalam air, asam
nitrat encer panas, hidroksida, alkali atau
amonium sufida.
 Gasnya bersifat racun
• Larutan amonia (NH3):
Hg2Cl2(s) + NH3(aq)  Hg(l) + Hg(NH2)Cl(s)↓+ NH4+ + Cl-
Merkurium (II) klorida ditambahkan dengan larutan amonia
mengasilkan:
 Hg berwarna hitam
 Endapan Hg(NH2)Cl berwarna putih
 Bersublimasi pada tekanan atmosfer.
NO ION MERKURI BEREAKSI REAKSI MENHASILKAN
DENGAN

1. Merkuri I (Hg+) Larutan 2Hg2++NO3+4NH3+H2OHgO.H Endapan putih,


Amonia g(NH2)NO3↓+3NH4+ bersifat beracun.
(NH3)

Natrium Hg22++2OH-Hg2O↓+H2O Endapan hitam,


Hidroksida mudah larut dalam
(NaOH) asam nitrat encer.

2. Merkuri II Larutan 2Hg22+ + NO3- + 4NH3 + H2O  Endapan hitam


(Hg2+) Amonia HgO.Hg(NH2)NO3↓ + 2Hg↓ +
(NH3) 3NH4+

Natrium Hg2++2OH-HgO↓+H2O Endapan merah-


Hidroksida kecoklatan,
(NaOH) endapan mudah
larut dalam larutan
asam
2. Tembaga II (Cu2+):
Tembaga adalah logam merah-muda, yang
lunak, dapat ditempa. Tembaga melebur pada
suhu 103,8 0C. Karena potensial elektroda
standarnya positif, tembaga tidak larut dalam
asam klorida dan asam sulfat encer. tapi dapat
larut dalam konsentrasi 8M asam nitrat mudah
melarutkan tembaga.
Jika Bereaksi dengan:

• Gas Hidrogen Sulfida (H2S):


Cu2+ + H2S CuS(s)
Ion Cu2+ bereaksi dengan H2S akan membentuk
endapan CuS berwarna hitam.
3CuS↓ + 8HNO3+ 3Cu2+ + 6NO3-(g) + 2NO
3S↓(s) + H2O
 Akan diperoleh kristal yang mudah disaring
 Denga dicampur sedikit asam diperoleh endapan
koloid yang hitam kecoklatan.
 Dan jika penambahan asam disertai pendidihan
akan terjadi koagulasi(penggumpalan) putih.
3. Timah II (Sn2+):
Timah adalah logam putih perak, yang dapat
ditempa dan dilihat pada suhu biasa, tetapi pada
suhu rendah menjadi gas karena berubah menjadi
suatu modifikasi alotropi yang berlainan. Ia
meleh pada 231,8 0C. Logam ini melarut dengan
lambat dalam asam klorida encer dan asam sulfat
encer dengan membentuk garam-garam timah (II)
• Gas Hidrogen Sulfida (H2S):

Sn2+ + H2S  SnS↓ + 2H+


SnS↓ + S22-  SnS32-
SnS32- + 2H+  SnS2↓ + H2S
 Endapan timah (II) sulfida, SnS, dari larutan
yang tak terlalu asam(misalnya dalam asam
klorida 0,25-0,3M atau pH kira-kira 0,6).
endapan larut dalam asam klorida pekat
NO ION BEREAKSI REAKSI MENGHASILKAN
TIMAH DENGAN

1. Timah II Hidrogen Sulfida SnS32-+2H+SnS2↓ +H2S↑ Endapan kuning, dan gas


(Sn2+) (H2S) beracun

2. Timah IV Hidrogen Sulfida SnS32-+2H+SnS2↑+H2S↓ Endapan kuning


(Sn4+) (H2S) dihasilkan setelah
larutan diasamkan

3. Timah II Merkurium(II) Sn2++Hg2Cl2HgCl↓ +Sn4+ Endapan putih


(Sn2+) klorida (HgCl2) +2Cl- merkurium(I) kalomel
terbentuk

4. Timah IV Merkurium(II) Sn4++Hg2Cl2Hg2Cl2 +Sn4+ +2Cl Tidak terjadi endapan


(Sn4+) klorida (HgCl2)
4. Besi II (Fe2+):

Besi yang murni adalah logam berwarna


putih keperakkan yang kukuh. Ia melebur pada
153,5 0C. Jarang terdapat besi komersial yang
murni. Asam klorida encer atau pekat dan asam
sulfat encer melarutkan besi, sehingga
menghasilkan garam-garam besi II dan gas
hidrogen
• Larutan Natrium Hidroksida (NaOH):
Fe2+ + 2NaOH  Fe(OH)2↓
4Fe(OH)2 + 2H2O + O2  4Fe(OH)3↓
2Fe(OH)2 + H2O2  2Fe(OH)3↓
 Endapan putih besi(II) hidroksida, Fe(OH)2,
bila tak terdapat udara sama sekali.
 Endapan ini tak dapat larut dalam reagensia
berlebihan, tetapi larut dalam asam.
 Bila terkena udara besi(II) hidroksida akan
lebih cepat dioksidasi dan menghasilkan besi
(III) hidroksida yang berwarna coklat-
kemerahan
5. Besi III (Fe3+):
• Ciri-ciri khas dari logam besi (III) sama
dengan logam besi (II)
• Gas Hidrogen sulfida
2Fe3+ + H2S  2Fe2+ + 2H+ + S↓
 Ion-ion Besi (III) akan direduksi dalam larutan asam
menjadi besi (II)
 Terbentuk belerang sebagai endapan putih-susu
Jika suatu larutan besi (III) klorida ditambahkan
pada larutan hidrogen sulfida jenuh yang dibuat tersebut,
timbul mula-mula warna larutan kebiruan. Warna biru ini
disebabkan oleh larutan koloid belerang yang ukuran
partikelnya sangat kecil. Reaksi ini bisa dipakai sebagai
tolak ukur ada atau tidaknya larutan hidrogen sulfida
jenuh.
NO UNSUR BEREAKSI REAKSI MENGHASILKAN
DENGAN

1. Fe2+ Amonia Fe2+ + 3NH3 + 3H2O  Fe(OH)2 + 3NH4+ Tidak menghasilkan


(NH3) endapan, karena
No Unsur
Unsur PelarutPelarutMenghasil
Yang konsentrasi ion hidroksida
Reaksi-
Yang Digunakankan yang dihasilkan rendah,
Reaksi
Digunakan sehingga hasil kali
kelarutan besi (II)
hidroksida Fe(OH)2 terlalu
besar.

2. Fe3+ Amonia Fe3+ + 3NH3 + 3H2O  Fe(OH)3↓ + Menghasilkan endapan


(NH3) 3NH4+ sempurna berwarna coklat
kemerahan karena hasil
kali kelarutannya sangat
kecil (3,8 x 10-38), dapat
larut kembali dengan cara
didihkan dengan asam
klorida pekat.
Literatur gambar pada endapan
dan perubahan warna larutan
yang terjadi setelah bereaksi

You might also like