You are on page 1of 13

Akhlak dalam

Islam

Kelompok 8

LIDYA WURI HANDAYANI


SITI MARIAM
SRI AYUNINGSIH
AKHLAK KHULUQ

Kata akhlak berasal dari Ibarat dari kelakuan


bahasa Arab khuluq yang manusia yang membedakan
jamaknya akhlak. Menurut baik dan buruk, lalu
bahasa, akhlak adalah disenangi dan dipilih yang
peragai, tabiat, dan baik untuk dipraktekkan
agama. Akhlak adalah dalam perbuatan, sedang
buah dari keimanan dan yang buruk di benci dan
keistiqomahan seseorang dihilangkan. (Marzuki
dalam menjalankan 2012:173 (Ainan,
ibadah. 1985:186).
Ruang Lingkup Akhlak

Dalam perkembangan selanjutnya akhlak


tumbuh menjadi suatu ilmu yang berdiri
sendiri, yaitu ilmu yang memiliki lingkup pokok
bahasan, tujuan, rujuakn, aliran dan para tokoh
yang mengembangkannya. Kesemua aspek
yang terkandung dalam akhlak ini kemudian
membentuk satu kesatuan yang saling
berhubungan dan membentuk suatu ilmu
Perilaku manusia
dapat
digolongkan
menjadi :

1. Perilaku yang lahir 2. Perilaku yang lahir


dengan kehendak tanpa kehendak dan
dan disengaja. tanpa disengaja.
1. Akhlak pribadi

2. Akhlak berkeluarga

Abdullah 3. Akhlak bermasyarakat


Darraz dalam
buku Dustur
al-Akhlaq fi Al-
Quran, 4. Akhlak bernegara
membagi
ruang lingkup
akhlak 5. Akhlak beragama
atas lima
bagian:
Menurut
sistematika yang
lain, ruang lingkup
akhlak, antara
lain:

6. Ahlak 1. Akhlak terhadap


bernegara. Allah SWT

5. Akhlak dalam 2. Akhlak kepada


masyarakat Rasul SAW

4. Akhlak dalam 3. Akhlak untuk


keluarga diri pribadi
Sumber Akhlak Islam

Dalam Islam, dasar atau alat pengukur yang


menyatakan baik-buruknya sifat seseorang
itu adalah Al-Qur’an dan As-Sunah Nabi
SAW. Apa yang baik menurut Al-Qur’an dan
As-Sunah, itulah yang baik untuk dijadikan
pegangan dalam kehidupan sehari-hari.
Sebaliknya, apa yang buruk menurut al-
Qur’an dan as-Sunnah, itulah yang tidak
baik dan harus dijauhi. (M. Ali Hasan,
1978:11)
Dasar akhlak yang dijelaskan dalam al-Qur’an yaitu:

َ ‫هللا َو ْاليَ ْو َم ْاْ ِِ َر َو ََ َك َر‬


‫هللا َكِِ ْي ًرا‬ َ ‫هللا أ ُ ْس َوة ٌ َح‬
َ ‫سنَةٌ ِل َم ْن َكانَ يَ ْر ُجوا‬ ُ ‫لَقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم فِ ْي َر‬
ِ ‫س ْو ِل‬

Artinya: ”Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (Q.S.al-Ahzab :
21)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

َ ْ‫أ َ ْك َم ُل ال ُم ْؤ ِمنِي َْن إِ ْي َمانا ً أَح‬


‫سنُ ُه ْم ُخلُق‬
Artinya: “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik
akhlaknya.” (HR. At-Tirmidzi)
Manfaat Mempelajari Ilmu Akhlak

Memberikan panduan kepada manusia


agar mampu menilai dan menentukan
suatu perbuatan untuk selanjutnya
menetapkan bahwa perbuatan tersebut
termasuk perbuatan yang baik dan buruk.
Pendapat Imam Ghazali yang
menyatakan bahwa yang mendorong
hati seseorang berbuat baik adalah :

1. Karena bujukan atau ancaman


dari orang yang diingini rahmatnya
atau ditakuti siksanya.

2. Mengharap pujian dari yang akan


memuji, atau menakuti celaan dari
yang akan mencela.

3. Mengerjakan kebaikan karena


memang dia baik, dan Bercita-cita
hendak menegakkan budi yang utama.
Hubungan Ihsan dan Akhlak

Ihsan dan akhlaq mempunyai hubungan yang sangat erat, di


mana kita bisa mengatakan bahwa akhlak yang baik
merupakan cerminan atau output dari ihsan, manusia bisa
dikatakan mencapai derajat ihsan manakala manusia
tersebut menunjukkan akhlaq yang sangat terpuji dan
berusaha menghindari dosa-dosa baik kecil maupun besar,
berusaha meraih maghfirah Allah, menjadi suri tauladan
bagi sekelilingnya dan menjadi cahaya atau nur bagi
sekitarnya.
Hubungan Iman, Islam dan Ihsan

 Di dalam QS Ali-Imran ayat 19 di jelaskan kata islam dan


selalu diikuti dengan kata Addin yang artinya agama,
Addin terdiri dari 3 unsur yaitu Iman, Islam, Ihsan. Dengan
kata lain dapat di nyatakan bahwa iman merupakan
keyakinan yang membuat seseorang berislam dan
menyerahkan sepenuh hati kepada Allah dengan
menjalankan Syariatnya dan meninggalkan segala yang di
larang oleh syariat islam.
Kedudukan Akhlak dalam Islam
 1. Islam telah menjadikan akhlak sebagai illat (alasan) kenapa agama Islam
diturunkan.
 2. Islam menganggap orang yang paling tinggi darjat keimanan ialah mereka
yang paling mulia akhlaknya.
 3. Islam telah mentakrifkan “Addin” dengan akhlak yang baik.
 4. Islam menganggap bahwa akhlak yang baik adalah merupakan amalan yang
utama dapat memberatkan neraca amal baik di akhirat kelak.
 5. Dalam ajaran Islam dinyatakan bahawa mereka yang berjaya memenangi
kasih sayang Rasulullah dan mendapat sesuatu kedudukan yang hampir
dengan Rasulullah pada hari akhirat ialah orang yang lebih baik akhlaknya.

You might also like