You are on page 1of 27

OTOT RANGKA DAN OTOT

POLOS
Kelompok 3
Riska Oktaviani
Yuli Wardani
Adel Zilvia Natasha
Asri Nurul Ismi
Nabila Nada Islami
APA ITU OTOT?

Otot adalah jaringan didalam tubuh manusia dan


hewan yang berfungsi sebagai alat gerak aktif yang
menggerakkan tulang.

Sel-sel otot mempunyai kemampuan berkontraksi dan


relaksasi.

Kontraksi adalah pengerutan otot sehingga bentuknya


memendek.

Relaksasi adalah pengenduran otot sehingga bentuknya


memanjang.
Proses vital di dalam tubuh terjadi karena
adanya aktivitas otot. Contohnya kontraksi
jantung, bernafas, kontriksi pembuluh darah,
dan gerakan peristaltik usus.
Struktur Otot

Otot merupakan jaringan yang


terdiri atas kumpulan sel-sel
serabut otot. Dalam sel serabut
otot ini terdapat unit kontraksil
yanng disebut dengan miofibril.
Perluasan sarkoplasma
mengadakan hubungan dengan
miofibril ini. Ketika myofibril
diamati dengan mikroskop
elektron, ditemukan adanya pita
terang dan pita gelap.
Karakteristik Otot
• Kontraktibilitas (berkontraksi), yaitu
kemampuan otot untuk memendek dari
bentuk atau ukuran semula.

• Ekstensibilitas (berelaksasi), yaitu


kemampuan otot untuk memanjang dari
ukuran atau bentuk semula bila otot ditarik
atau ada gaya yang bekerja pada otot
tersebut.

• Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk


kembali ke bentuk atau ukuran semula
setelah berkontraksi dan berelaksasi.
Bagian-bagian otot
1. Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya
sebagai pelindung otot.
2. Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya sebagai tempat
miofibril dan miofilamen.
3. Miofibril adalah serat-serat pada otot.
4. Miofilamne adalah benang atau filamen halus yang berasal dari miofibril.
5. Filamen adalah komponen yang menyusun miofibril.

Didalam miofolamen terdapat protein kontraktil yang disebut


aktomiosin (aktin dan miosin), tropopin dan trompomiosin. Ketika
otot berkontraksi (memendek) maka protein aktin yang bekerja.
Sedangkan saat relaksasi (memanjang) maka miosin yang
Fungsi Otot
Secara umum otot mempunyai fungsi sebagai
berikut:
• Menghasilkan gerakan rangka
• Mempertahankan postur tubuh dan posisi
tubuh
• Mengatur pintu masuk dan keluar saluran
dalam sistem tubuh
• Menyokong jaringan lunak
• Mempertahankan suhu tubuh
Jenis-jenis otot

Otot Polos
Otot Rangka Otot Jantung
(Otot tidak sadar)
1. OTOT POLOS (OTOT TAK SADAR)

Jaringan otot polos mempunyai serabut-


serabut yang homogen seperti gelendong,
panjang. Dalam setiap sel otot polos
terdapat satu inti sel yang terletak ditengah
dan bentuknya pipih.

Otot polos berkontraksi secara tak sadar


Terdapat pada alat atau daerah organ yang dibawah pengaruh saraf otonom, kontraksi
berongga seperti: saluran pencernaan nya sangat lambat dan lama.
makanan (batang kerongkongan, esophagus,
lambung, usus halus, usus kasar); batang
tenggorokan, bronkus, pulmo, uterus (rahim),
kantung urine, kantung empedu, pembuluh
darah.
Mekanisme kerja otot polos
Pada otot polos terjadi juga peristiwa sliding filament yang diakibatkan oleh keberadaan
rangsangan asetilkolin. Asetilkolin memicu ion kalsium yang disimpan dalam otot dilepaskan.
Pelepasan ion kalsium menyebabkan filamen otot polos mengkerut (berkontraksi).

Tahapan dalam kontraksi otot polos yaitu:


• Rangsangan berupa senyawa kimia asetilkolin masuk kedalam membran sel
• Asetilkolin merangsang otot untuk melepaskan ion kalsium yang disimpannya
• Ion kalsium dilepaskan oleh tubula retikulum sarkoplasma dan berpindah ke ruang
ekstraseluler
• Ion kalsium berikatan dengan calmodulin, sejenis protein sitoplasma.
• Kompleks antara kalsium dan calmodulin mengaktifkan miosin kinase, kemudian mengaktifkan
miosin.
• Miosin aktif dan menempel dengan aktin, sehingga terjadi kontraksi otot.
• Sama halnya dengan otot lurik, otot polos akan berelaksasi apabila jumlah ion kalsium dalam
sel menurun. Perbedaan antara otot polos dan otot lurik, otot polos membutuhkan waktu yang
lebih lama untuk melakukan kontraksi dan relaksasi, namun energi yang dibutuhkan sedikit.
2. OTOT RANGKA (OTOT SADAR)
• Bila dilihat dibawah mikroskop tampak
ada garis gelap dan terang berselng-seling
melintang disepanjang serabut otot
bergaris melintang.

• Kontraksi otot lurik berlangsung cepat bila


menerima rangsangan, berkontraksi sesuai
kehendak dan dibawah pengaruh saraf
sadar.

Berbentuk silindris atau serabut panjang.


Setiap sel mempunyai banyak inti dan terletak
di bagian tepi sarkoplasma. Melekat pada
rangka tubuh
Fungsi otot lurik untuk
menggerakkan tulang dan Otot lurik disebut juga otot rangka.
melindungi kerangka dari benturan
keras.
Mekanisme kerja otot lurik
Bagaimana otot dapat menggerakan tulang? Berbeda dengan otot polos dan otot jantung yang bekerja
dibawah sadar (saraf autonom), otot lurik bekerja secara sadar. Otot lurik berfungsi untuk menggerakan
tulang-tulang sesuai dengan perintah saraf pusat. Mekanisme kerja otot lurik untuk menggerakan tulang
dapat dilakukan dalam 3 tahapan, yaitu:

1. Potensial Aksi yang Dihantarkan Saraf Memicu Otot Berkontraksi


Kontraksi otot dimulai saat saraf pusat mengirimkan rangsangan atau impuls, yang disebut potensial aksi.
Potensial aksi akan dihantarkan sepanjang sel-sel saraf hingga sampai ke sel saraf motorik dan
neuromuscular junction. Neuromuscular junction adalah daerah pertemuan antara sel saraf motorik dan
sel otot. Saat impuls dari saraf pusat sampai pada daerah ini, saraf motorik akan melepaskan bahan
kimiawi, asetilkolin. Asetilkolin ini kemudian berikatan dengan reseptor pada permukaan serabut otot,
yang mengakibatkan terjadi reaksi dalam otot.

2. Asetilkolin berikatan dengan reseptor pada membran otot


• Saat asetilkolin berikatan dengan reseptor membran serabut-serabut otot, saluran masuk membran
terbuka dan proses kontrasi dimulai dengan tahapan:
• Membran dapat dimasuki oleh ion sodium ke dalam sitoplasmanya
• Ion sodium dalam sitoplasma memicu pelepasan ion kalsium yang disimpan
• Ion kalsium berdifusi kedalam serabut otot
• Ikatan antar protein pada sel otot berubah (disebut juga sliding filament), terjadilah kontraksi.

3. Otot Relaksasi saat impuls dari saraf pusat berhenti.


Saat impuls dari saraf pusat terhenti, maka reaksi kimia yang menyebabkan pengaturan ulang protein
pada sel otot juga terhenti. Akibatnya proses kimiawi dikembalikan seperti semula dan otot kembali
dalam keadaan relaksasi.
3. OTOT JANTUNG
Berbentuk silindris atau serabut
pendek. Tersusun atas serabut lurik
yang bercabang-cabang dan saling
berhubungan satu dengan lainnya.
Setiap sel mempunyai satu atau dua
inti yang terletak di tengah
sarkoplasma. Otot tidak sadar dan
selnya dilengkapi serabut saraf dari
saraf otonom. Kontraksi otot jantung
berlangsung secara otomatis, teratur,
tidak pernah lelah, dan bereaksi
lambat. Hanya terdapat di jantung.

Fungsi otot jantung adalah


memompa darahkeluar jantung.
Mekanisme kerja otot jantung dimulai dari impuls yang berasal dari
nodus Sinuatrialis (SA), sebagai pemicu jantung. Melalui berkas His
impuls dari nodus AV menyebar ke atrium kanan dan kiri sehingga
bagian atrium berkontraksi. Impuls dari atrium menyebar sampai ke
Nodus Atrioventrikular (AV).

Disini ada jeda istirahat sebesar 1/10 detik. Jeda ini memungkinkan
darah dari atrium menuju ventrikel. Setelah jeda istirahat, Impuls
diteruskan dan menyebar ke seluruh miokardium ventrikel. Akibatnya
ventrikel berkontraksi dan darah keluar dari jantung melalui aorta.

Jantung memiliki mekanisme sendiri yang menyebabkan kontraksi otot


secara terus menerus. Potensi aksi dihasilkan dan dijalarkan ke seluruh
bagian agar jantung tetap berdenyut.
Sifat Kerja Otot

• Antagonis
• Sinergis
A. Secara Antagonis
Yaitu cara kerja dari 2 otot. Otot yang
satu berkontraksi sedangkan otot yang
lainnya berelaksasi. Contohnya otot
trisep dan otot bisep.

• Otot trisep adalah otot yng


mempunyai dua tendon (ujung) yang
melekat pada tulang dan terletak di
lengan atas bagian depan.

• Otot bisep adalah otot yang


mempunyai tiga tendon (ujung) yang
melekat pada tulang dan terletak di
lengan atas bagian belakang.
B. Secara Sinergis
Yaitu dua otot atau lebih yang
bekerja bersama-sama dengan
tujuan yang sama. Jadi, otot-
otot itu berkontraksi bersama
dan berelaksasi bersama.

Contohnya, otot-otot antar


tulang rusuk yang bekerja
bersama ketika kita menarik
napas, gerak tangan
menengadah atau menelungkup
Mekanisme Terjadinya Gerak
1. Impuls saraf tiba di neuromuscular
junction, yang mengakibatkan
pembebasan asetilkolin. Kehadiran
asetilkolin menyebabkan depolarisasi
yang kemudian menyebabkan
pembebasan ion Ca2+ keluar dari
retikulum sarkoplasmik.
2. Dengan meningkatnya ion Ca2+, akan
menyebabkan ion Ca2+ bisa terikat pada
troponin dan mampu mengubah
strukturnya. Perubahan struktur toponin
karena ion Ca2+ ini akan terbukanya
daerah aktif tropomiosin yang yang
tertutup oleh troponin. Kini kepala miosin
akan mampu berikatan dengan filamen
aktin membentuk aktomiosin.
3. Perombakan ATP akan membebaskan energi yang dapat
menyebabkan miosin mampu menarik aktin ke dalam dan juga
pemendekan otot. hal ini terjadi di sepanjang miofibril pada
sel otot.

4. Miosin akan terlepas dari aktin dan jembatan aktomiosin


akan putus ketika molekul ATP terikat pada kepala miosin.
Pada saat ATP dipecah kepala miosin dapat bertemu lagi
dengan aktin pada tropomiosin.

5. Proses kontraksi otot dapat berlangsung selama ada ATP


dan ion Ca2+. Pada saat impuls berhenti, maka ion Ca2+ akan
kembali ke retikulum sarkoplasmik dan troponin akan kembali
ke kondisi semula dan menutupi daerah tropomiosin sehingga
menyebabkan otot berelaksasi.
Gangguan Pada Sistem Otot
• Distrofi otot adalah penyakit
genetik yang merusak serat
otot. Gejala-gejala penyakit
distrofi otot termasuk
kelemahan, kehilangan
mobilitas dan kurangnya
koordinasi.

Distrofi terjadi sejak anak-anak


dimana lebih dari 50.000 orang
Amerika menderita dengan
salah satu dari sembilan bentuk
penyakit, yang dapat terjadi
setiap saat dalam kehidupan
seseorang dan belum ada
obatnya.
• Fibromyalgia adalah
gangguan kronis yang
ditandai dengan nyeri
otot yang luas, kekakuan,
kelelahan, dan nyeri di
daerah tertentu.

Sementara ini adalah


penyakit sulit untuk
menentukan dan
mendiagnosa dan dapat
meniru banyak masalah
medis lainnya, telah
memperoleh penerimaan
sebagai masalah kesehatan
yang dikenal selama dekade
terakhir
• Atrofi yaitu penurunan fungsi
otot karena otot mengecil atau
kehilangan kemampuan untuk
berkontraksi. Gangguan ini
dapat disebabkan oleh penyakit
poliomyelitis, yaitu penyakit
yang disebabkan oleh virus.
Otot yang mengalami atrofi
akan mengalami pengurangan
ukuran sampai 25% dari ukuran
semula.

• Hipertrofi yaitu otot yang


berkembang menjadi lebih
besar dan kuat. Hipertrofi
disebabkan aktivitas otot yang
kuat sehingga diameter
serabut-serabut otot
membesar.
• Tetanus
Penyakit yang menyebabkan
otot menjadi tegang secara
terus menerus karena adanya
infeksi bakteri tetanus
(Clostridium tetani) yang
berbentuk basil. Bakteri ini
masuk melalui luka yang
terdapat pada tubuh.

• Hernia Abdominalis
Sobeknya dinding otot
abdominal sehingga usus
turun ke bawah dan
memasuki bagian sobekan
tersebut.
• Miastenia gravis penyakit autoimun
kronis yang ditandai dengan
kelemahan otot dan kelelahan.
Sebuah rincian sambungan
neuromuskular menyebabkan otak
kehilangan kontrol atas otot-otot
ini, mengalami tanda dan gejala
termasuk kelopak mata terkulai,
kesulitan menelan, kelelahan otot,
kesulitan bernapas,
ketidakmampuan untuk mengontrol
ekspresiwajah,dll.

• Kram (kejangotot) terjadi karena


kontraksi otot yang terus menerus
atau bekerja terlalu berat
sehingga otot mengejang dan
terasa sakit. Kram juga dapat
terjadi karena cuaca dingin atau
gejala ketidakseimbangan air dan
ion didalam tubuh
Proses fisiologi yang terjadi pada
sinaps pada proses kontraksi otot

You might also like