You are on page 1of 25

KELAINAN KELENJAR

SALIVA

Oleh : Lisbeth M Yembise


NIM : 0110840114

Pembimbing : drg. Meiske E. Paoki,


DEFINISI
 Kelenjar saliva atau glandula saliva merupakan
organ yang terbentuk dari sel-sel khusus yang
mensekresi saliva.

 Saliva adalah cairan oral yang kompleks dan


tidak berwarna yang terdiri dari campuran
sekresi dari kelenjar besar dan kelenjar kecil
(mayor dan minor) yang ada pada mukosa oral.
ANATOMI KELENJAR SALIVA

• Terbagi menjadi 2 kelompok :

 Mayor, terdiri dari :


- Glandula Submandibula
- Glandula sublingual
- Glandula Parotis
 Minor yang terdiri dari :
- Glandula Salivarius minor berjumlah > 400
- Terdistribusi pada atas bibir, pipi, langit-langit, dasar
mulut dan area retrmolar
•Glandula parotis (Duktus Stenoni)
-Produksi serous encer
-Bermuara pada di papila parotis di mukosa bukal
regio molar ke-2 atas.
•Glandula submanidibula (Duktus Warthoni)
-Produksi campuran, dominan serous.
-Bermuara di Caruncula sublingual
•Glandula sublingual
-Produksi campuran, dominan mucous (kental)
-Bermuara di caruncula sublingual
KELAINAN KELENJAR SALIVA

 Kelainan kelenjar saliva adalah suatu keadaan


abnormal dalam kelenjar saliva yang dapat
merujuk pada kondisi yang menyebabkan
pembengkakan atau nyeri.
• INFEKSI BAKTERI
• INFEKSI VIRUS
INFEKSI

• SIALOLITIASIS
BATU
INFEKSI

SIALADENITIS BAKTERIAL

DEFINISI
•Infeksi yang disebabkan bakteri pada glandula saliva.

ETIOLOGI
•Mikorganisme umumnya (Staphylococcus aureus). Organisme lain
meliputi Streptococcus viridans, E.Coli, dan berbagai bakteri
anaerob.
•Lebih sering terjadi pada kelenjar parotis, pasien usia 50-60 tahun,
terapi radiasi rongga mulut, post operasi dengan kebersihan oral
yang buruk dan pasien sakit kronis dengan xerostomia.
GEJALA UMUM DIAGNOSIS

•Pembengkakan pada sisi •Pemeriksaan fisik


samping wajah •Kultur
•Nyeri pada pipi dan bawah •Pemeriksaan lab
dagu (peningkatan WBC)
•Pus dari granula hingga ke •MRI, USG dan CT
bawah mulut (USG dan CT untuk
•Demam dan menggigil. mengetahui abses telah
terjadi)
•Biopsi aspirasi jarum
Gambar CT potongan koronal dan sagital. Menunjukkan
pembesaran kelenjar submandibular kiri. Dengan dua bagian
lingkaran, peningkatan kumpulan cairan di tepi anterior kelenjar.
menunjukkan abses.
TATALAKSANA KOMPLIKASI

•Hidrasi •Pembentukan abses


•Menjaga kebersihan mulut •Bakterimia/septikemia
•Pijat berulang pada kelenjar •Osteomielitis
yang terinfeksi •Keterlibatan saraf kranial
•Antibiotik intravena (kelumpuhan saraf wajah)
•Bila telah terjadi abses •Komplikasi pernapasan
dilakukan insisi dan
drainase
SIALADENITIS VIRAL (PAROTITIS / MUMPS)

• Yaitu penyakit virus akut yang disebabkan oleh virus dan


biasanya menyerang kelenjar ludah.
• Menyerang kelenjar mayor (90% kelenjar parotis,
sisanya kelenjar sublingual dan submandibula).

ETIOLOGI
•Mumps virus, paramyxovirus
•Meyebabkan Mumps
•Menyerang usia kurang dari 15 tahun (sekali seumur
hidup).
Gambar CT potongan coronal ,
menggambarkan telah terjadi
pembengkakan pada kelenjar
parotis
GEJALA UMUM DIAGNOSIS

•Sakit kepala, myalgia, •Leukositopenia +


anorexia, malaise dan demam. limfositosis relatif
•Pembengkakan kelenjar •Peningkatan serum
(tegang dan keras) bisa amilase
unilateral atau bilateral. •Uji titer Antibody
•Sakit telinga, nyeri pada
kelenjar, disfagia dan trismus.
•75% melibatkan kelenjar
parotis bilateral.
TATALAKSANA KOMPLIKASI

•Simtomatik •Orchitis (atrofi testikular dan


•Antiinflamasi dan analgetik sterilitas 20% pada orang
•Istirahat muda)
•Diet makanan lunak •Meningitis 10%
•Oophoritis 5%
•Pancreatitis 5%
•Kehilangan pendengaran
<5% :
- Biasanya Permanen
- 80% unilateral
BATU
SIALOLITHIASIS (SALIVARY STONES)
•Yaitu penyumbatan pada kelenjar saliva karena terjadi
penyempitan duktus atau karena deposit kalsium pada
kelenjar saliva.
•Terdapat satu atau lebih dari struktur kalsifikasi (batu)
pada duktus kelenjar saliva mayor atau minor.

ETIOLOGI
•Deposit garam kalsium
•Sialolitiasis 80% kelenjar submandibula, 6% kelenjar
parotid dan 2% kelenjar sublingualis dan kelenjar minor.
•Lebih banyak terjadi pada orang dewasa (laki-laki lebih
sering dibanding perempuan)
Obstruksi pada duktus
akibat adanya sialolith
GEJALA UMUM DIAGNOSIS

•Pembengkakan berulang •Sialolit bisa ditemukan pada


• Nyeri pada kelenjar duktus mandibularis di dasar
submandibular ( trauma pada mulut bisa dengan dilihat ,
duktus dan makanan yang diraba ataupun difoto secara
merangsang sekresi saliva).
radiografis.
•Kulit menjadi kemerahan dan
edem, terasa panas dan lunak
•Pemeriksaan sialolith dapat
(infeksi). menggunakan sialografi
•Terasa seperti ada pasir pada
yang di kombinasikan MRI
rongga mulut. atau CT Scan. CT scan lebih
sensitif pada garam kalsium.
•Palpasi bila letak batu tidak
berada lebih dalam pada
kelenjar
PATOGENESIS

Saliva Agregasi Debris nidus


(hidroksiapatit) dalam duktus

Obstruksi Menetap pada saliva Pembentukan kalkuli


GAMBARAN KLINIS

• Lokasi bibir, palatum,


mukosa pipi atau dasar
mulut
• Pembengkakan,
asymptomatic, tanpa
riwayat trauma
• Ukuran lesi 3 hingga 10
mm
• Lesi pada dasar mulut
menyebabkan plunging
ranula
• Palpasi mobile dan keras
Gambaran Sialography adanya
sialolith pada duktus wharton’s dari
glandula submandibularis.
TATALAKSANA
•Pemijatan kearah duktus (bila batu sialolit kecil)
•Operasi (batu sialolit besar) dengan cara insisi.
•Salivary gland endoscopy (sialendoscopy)

You might also like