You are on page 1of 39

Dr.Susmiati M.

Biomed
 Enzim adalah protein yang mengkatalisis
reaksi-reaksi biokimia.
 Enzim biasanya terdapat dalam sel dengan
konsentrasi yang sangat rendah, dimana
mereka dapat meningkatkan laju reaksi tanpa
mengubah posisi kesetimbangan; artinya baik
laju reaksi maupun laju reaksi kebalikannya
ditingkatkan dengan kelipatan yang sama.
product

Substrate product

Kompleks enzim substart

Enzim Enzim
 Enzim berperan penting dalam proses
pencernaan
 Enzim berperan dalam metabolisme antara
 Berperan dalam percepatan reaksi dan
merombak molekul yang lebih besar menjadi
molekul yang lebih kecil atau sebaliknya
 Berperan sebagai alat diagnostik
 Berperanan dalam pengobatan
Kerja dari Enzim
enzyme-substrate enzyme-product
complex complex

product
substrate

enzim enzim

Persamaan atau hipotesis Michaelis-Menten


 Enzim mempercepat reaksi kimia tetapi tidak
mempengaruhi keseimbangan akhir.
 Enzim hanya diperlukan dalam jumlah kecil
untuk mengubah sejumlah besar molekul.
 Enzim hanya akan berfungsi pada kondisi pH,
temperatur, konsentrasi substrat, kofaktor
tertentu.
 Enzim bersifat spesifik (khusus) artinya enzim
hanya mengkatalisis reaksi dalam skala kecil
atau dalam beberapa kasus hanya
mengkatalis satu reaksi.
 Untuk aktivitasnya enzim sering memerlukan
adanya gugus non protein yaitu ko-faktor.
 Istilah gugus prostetik digunakan untuk ko-
faktor yang terikat kuat oleh ikatan kovalen
terhadap protein enzim, sedangkan koenzim
untuk senyawa yang ikatannya kurang kuat
terhadap enzim.
 Bagian protein dari enzim dinamakan
apoenzim, sedangkan enzim yang lengkap
dinamakan holoenzim.
 Klasifikasi enzim terutama didasarkan atas
jenis reaksi yang dikatalis. Klasifikasi berikut
menurut versi yang diusulkan oleh Komisi
Enzim dari Uni Biokimia International
(Commision on Enzymes of the International
Union of Biochemistry) tahun 1961. Setiap
enzim terdiri atas kode yang terdiri atas
empat angka. Pertama menunjukkan kelas
utama dari enzim yaitu ada 6 kelompok
utama:
1. Oksidoreduktasa, mengkatalisis reaksi reduksi
oksidasi. Donor hidrogen atau donor elektron
adalah salah satu substratnya.
2. Transferasa, mengkatalisis reaksi transfer
(pemindahan) gugus. Dengan bentuk umum A
- X + B, A + B -X
3. Hidrolasa, mengkatalisis reaksi hidrolisis. Pada
C-C, C-N, C-O, dan ikatan lainnya.
4. Lyasa, pemutusan (bukan hidrolitik) Pada C-C,
C-N, C-O, dan ikatan lainnya, menyisakan
ikatan rangkap dua; atau, penambahan gugus
pada ikatan rangkap dua.
5. Isomerasa, perubahan, susunan geometris
(spasial) pada suatu molekul.
6. Lygasa atau sintetasa, mengkatalisis reaksi
penggabungan dua molekul.
• Setiap enzim memiliki satu nama sistematik yang
menunjukkan kelompok dan sub kelompok.
Contoh laktat: NAD oksidoreduktase, mempunyai
nomor sistematik 1. 1. 1. 27. Angka pertama
menunjukkan bahwa enzim itu termasuk
kelompok satu yaitu oksidoreduktase. Angka
kedua menunjukkan sub kelompok yaitu gugus
kimia yang diubah –CHOH. Angka ketiga
menunjukkan sub-sub kelompoknya yang
menunjukkan bahwa NAD atau NADP sebagai
hidrogen akseptor.
 Angka keempat menunjukkan enzim.
 Selain nama sistematik, juga dikenal nama
trivial yang lebih pendek dan lebih mudah
dibanding nama sistematik, contoh enzim di
atas lebih umum dikenal sebagai laktat
dehidrogenase.
 Konsentrasi
Enzim
 Konsentrasi
substrat
 Pengaruh Suhu
 Pengaruh pH
 Pengaruh
inhibitor
Bila jumlah enzim dalam satu reaksi menjadi
dua kali lipat maka jumlah substrat yang
diubah menjadi produk (hasil) adalah dua kali
lipat juga.
V= kecepatan (jumlah
substrat yang diubah
persatuan waktu)
E= Konsentrasi Enzim
Kecepatan sebanding dengan konsentrasi
substrat. Jumlah substrat 2 kali lipat maka
kecepatannya 2 kali lipat sampai waktu
tertentu dengan catatan konsentrasi enzim
tetap konstan.
Active sites full- maximum
turnover

•V sebanding S.
Penggandaan S maka v dua
kali lebih cepat.
•Kecepatan tidak
dipengaruhi S. Penggandaan
S tidak mempengaruhi V
Aktivitas enzim tidak meningkat lagi pada
konsentrasi substrat tertentu, Brown (1902)
menduga bahwa enzim di dalam mengikat
molekul substrat mempunyai kemampuan
terbatas yaitu menjadi jenuh. Michaelis menten
mengusulkan suatu persamaan yang didasarkan
kepada asumsi sehingga memungkinkan
diadakannya pengujian hipotesis. Salah satu
asumsinya yaitu:
E + S ↔ ES → E + P
enzim + substrat ↔ Enzim substrat → Enzim +
Produk
• Namun tidak semua reaksi enzim dapat
dirumuskan seperti di atas. Pada beberapa
peristiwa sering terdapat lebih dari satu
kompleks ES (Enzim Substrat). Skema yang
paling umum dituliskan sebagai berikut:
E + S ↔ ES ↔ ES ‘↔ EP ↔ E + P
Dimana ES adalah bahan antara yang tidak
stabil, ES’ merupakan kompleks substrat yang
diaktivasi dan EP merupakan kompleks Enzim
Produk (hasil).
 pH ekstrim dapat mengakibatkan enzim
mengalami denaturasi. Perubahan pH yang
tidak ekstrim mempengaruhi enzim secara
temporer. Setiap enzim mempunyai pH
tertentu dimana enzim memiliki aktivitas
maksimum pH tersebut disebut pH’ optimum
untuk enzim tersebut
Rate of Reaction

1
2
3
4
5
pH

6
7
8
9
pH
Narrow pH optima
Rate of Reaction

Disrupt Ionic bonds - Structure

Effect charged residues at active


site

1 2 3 4 5 6 7 8 9
Temperature

Rate of Reaction

0 10 20 30 40 50 60
5- 40oC 4. Temperature
Increase in Activity

40oC - denatures

Rate of Reaction

0 10 20 30 40 50 60

<5oC - inactive
Lock and Key
 Perbandingan
model “induced fit”
dan “kunci dan
anak kunci” pada
pengikatan substrat
oleh enzim?
 Apa yang dipersaingkan
 Ruang dan waktu yang sama
 Persamaan dengan kompetitor lain
 Pebedaan dengan kompetitor lain
 Kekerapan yang dipersaingkan
 Inhibitor adalah bahan kimia yang
mengurangi rata-rata reaksi enzim
 Spesifik dan bekerja pada konsentrasi rendah
 Memblok kerja enzim tp biasanya tidak
merusak enzim
 Banyak obat dan racun merupakan inhibitor
 Hambatan terbentuknya kompleks substrat
enzim merupakan hasil yang tidak diinginkan
dalam reaksi yang dikatalisis oleh enzim
 Inhibitor irreversibel
 Inhibitor reversibel
◦ Inhibitor kompetititf
◦ Inhibitor non kompetitif
 Inhibitor tidak bereaksi reversibel dengan
bagian tertentu dari enzim sehingga enzim
berubah
 Substart tidak dapat memasuki bagian aktif
dari enzim
 Enzim tidak dapat berfungsi sebagai katalitik
 Dikarenakan adanya molekul yang mirip
dengan substrat sehingga membentuk
kompleks enzim substart yang inhibitor
 Asam malonat,oksalat, dan oksaloasetat
 Inhibitor memenpati
bagian dari enzim
diluar dari bagian
aktif
 Inhibitor membentuk
kompleks enzim
inhibitor maupun
kompeks enzim
substart inhibitor
 Cu, Ag. Hg
 Pada awalnya digunakan pada penyakit-
penyakit gangguan pencernaan, seperti
enzim, pepesin,tripsin, amilase atau lipase
 Pengobatan akibat kurangnya enzim
disebabkan oleh gannguan pada gen,
Hemofilia
 Amino transferase (MCI )
 Aspartat Aminotransferase (MCI )
 SGOT (MCI)
 Alanin Aminotransferase ,ALT,SGPT (hepatitis virus)
 Amilase (pancreatitis Acut)
 Seruloplasmin (Degenerasi hepatolentikularis)
 Kreatin Kinase (Kelainan Otot MCI)
 Laktat Dehidrogenase ,Isozim (MCI)
 Fosfatase asam (ca Prostat metastase)
 Fosfatase,alkali (isozim)  Kelainan Tulang
penyakit obstruksi hepar.

You might also like