You are on page 1of 44

Gaya Dan Hukum-Hukum

Newton tentang Gerak


Konsep Gaya Dan Massa
Gaya
 Dalam penggunaan sehari-hari, gaya adalah gaya
dorong dan gaya tarik
 Beberapa gaya berkenaan dengan gaya tidak-
kontak atau gaya yang bekerja jarak jauh.
 Contoh gaya tidak kontak adalah seorang penerjun
payung yang tertarik ke arah bumi karena adanya
gaya gravitasi.
 Gaya merupakan kuantitas vektor yang berarti
memiliki besar dan arah.
Massa
 Massa merupakan ukuran kuantitatif dari
inersia suatu benda.
 Beberapa benda besar sukar untuk
dipindahkan atau cukup sulit untuk
menghentikannya ketika benda tersebut
sedang bergerak.
 Massa merupakan kuantitas skalar.
Massa Dan Gaya
 Pada abad ke tujuhbelas, Isaac Newton,
mengembangkan pekerjaan yang
ditinggalkan Galileo, merumuskan tiga
hukum penting yang berkaitan dengan gaya
dan massa.
 Kumpulan ketiganya dikenal dengan
“Hukum-Hukum Newton tentang Gerak”
dan memberikan dasar untuk mengetahui
pengaruh gaya terhadap sebuah benda.
Hukum I Newton

 Sebuah benda akan selalu dalam keadaan


diam atau akan selalu bergerak dengan laju
tetap sepanjang garis lurus, kecuali dipaksa
untuk mengubah keadaannya dengan
memberikan resultan gaya eksternal.
Resultan gaya eksternal adalah
jumlahan vektor dari semua gaya
eksternal yang bekerja.
Inersia Dan Massa

 Jumlah resultan gaya yang diperlukan untuk


merubah kecepatan suatu benda berbeda
satu dengan yang lainnya.
 Secara kuantitatif, inersia dari suatu benda
dapat diukur melalui massa benda tersebut.
Definisi Dari Inersia Dan
Massa
 Inersia merupakan kecenderungan dasar
dari sebuah benda untuk tetap dalam
keadaan diam atau tetap bergerak dengan
laju konstan sepanjang garis lurus.
 Massa merupakan ukuran kuantitatif dari
inersia.
 Satuan SI dari Massa: : kilogram (kg)
 Massa and berat merupakan konsep yang
berbeda.
Applikasi dari inersia
Inersia memainkan peranan
penting dalam mekanisme
sabuk pengaman. Bagian
abu-abu dari gambar bekerja
apabila mobil dalam keadaan
diam atau bergerak dengan
kecepatan konstan. Bagian
yang berwarna dari gambar
menunjukkan yang terjadi
ketika mobil tiba-tiba
melambat, ketika kalau
terjadi kecelakaan.
Kerangka Acuan Inersia
 DEFINISI
Sebuah kerangka acuan inersia adalah
kerangka acuan dimana hukum Newton
berlaku.

 Percepatan dari kerangka acuan inersia


adalah nol, sehingga kerangka acuan
tersebut bergerak dengan kecepatan
konstan.
Kerangka Acuan Inersia

 Semua hukum Newton tentang gerak


berlaku di kerangka acuan inersia dan
ketika kita mengaplikasikan hukum
tersebut, kita harus mengasumsikan bahwa
kita bekerja di kerangka acuan tersebut.
 Dalam hal khusus, bumi sendiri merupakan
aproksimasi yang bagus dari kerangka
acuan inersia.
Hukum II Newton
 Ketika resultan gaya eksternal F bekerja
pada sebuah benda yang bermassa m,
percepatan a muncul secara langsung
berbanding lurus dengan gaya total dan
memiliki besar yang berbanding terbalik
dengan massa F = ma.
 Arah dari percepatan sama dengan arah dari
resultan gaya.
 Satuan SI dari Gaya: kg·m/s2 = newton (N)
Hukum II Newton tentang Gerak

 Yang termasuk resultan gaya hanya gaya-


gaya dari lingkungan yang mempengaruhi
gerak benda.
 Gaya ini disebut dengan gaya eksternal.
Satuan Untuk Massa,
Percepatan, Dan Gaya
Contoh: Mendorong Mobil mogok
Dua orang sedang mendorong mobil yang mogok,
seperti gambar. Massa dari mobil adalah 1850 kg.
Orang pertama memberikan gaya 275 N kepada mobil
dan yang lainnya memberikan gaya sebesar 395 N.
Kedua gaya ini bekerja dengan arah yang sama. Gaya
ketiga 560 N juga bekerja pada mobil tetapi dengan
arah yang berlawanan dengan gaya yang diberikan
oleh kedua orang tadi. Gaya ini muncul akibat
gesekan yang bekerja berlawanan dengan gerak dari
roda. Tentukanlah percepatan dari mobil tersebut?
Contoh: Mendorong Mobil mogok
Solusi
 Berdasarkan hukum II Newton, percepatan
adalah resultan gaya dibagi dengan massa
dari mobil.
 Untuk menentukan resultan gaya, gunakan
diagram benda bebas pada gambar b. Pada
diagram ini, mobil direpresentasikan
sebagai benda titik, dan gerak mobil
sepanjang sumbu +x.
Solusi
 Resultan gaya adalah:
 F  275  395  560  110 N
 Percepatan dapat ditentukan dengan:

a  F  110
  0,059 m/s
m 1850
 Tanda plus menunjukkan bahwa percepatan
berarah ke sumbu +x, searah dengan arah
resultan gaya.
Sifat Vektor dari Hukum II
Newton tentang Gerak

 Resultan gaya F dalam hukum II Newton


mempunyai komponen Fx and Fy, sehingga
percepatan a juga mempunyai komponen ax and ay.

 Fx  max
 Fy  ma y
Contoh: Penggunaan Hukum II Newton
dengan menggunakan komponennya

 Seseorang kandas diatas rakit (massa dari orang


dan rakit = 1300 kg) seperti pada gambar.
Dengan menggunakan dayung, orang tersebut
menyebabkan gaya rata-rata P sebesar 17 N
bekerja pada rakit dengan arah timur (arah +x).
Angin juga menyebabkan gaya sebesar A pada
rakit. Gaya ini besarnya 15 N dan memiliki arah
67° ke seperti gambar. Abaikan hambatan dari
air, tentukan komponen x dan y dari percepatan
rakit tersebut.
Contoh: Penggunaan Hukum II Newton
dengan menggunakan komponennya
Solusi

 Komponen gaya:
Solusi
 Tanda plus menunjukkan bahwa Fx dalam
arah sumbu +x dan Fy dalam arah sumbu
+y.
 Komponen percepatan arah x dan y searah
dengan arah Fx dan Fy, sehingga dapat
dihitung dengan:

ax   Fx  23
  0,018 m/s 2
m 1300
 Fy  14
ay    0,011 m/s 2
m 1300
Hukum III Newton tentang
Gerak

Ketika benda pertama memberikan gaya


pada benda kedua, maka benda kedua akan
memberikan gaya yang besarnya sama
tetapi memiliki arah yang berbeda kepada
benda pertama tadi.
Contoh: Percepatan yang Dihasilkan Gaya
Aksi Reaksi
Andaikan massa dari sebuah
pesawat angkasa dalam gambar di
samping adalah ms = 11.000 kg dan
massa dari astronot mA = 92 kg.
Asumsikan bahwa astronot
mengerjakan gaya P = + 36 N pada
pesawat. Tentukanlah percepatan
dari pesawat dan astronot tersebut.
Solusi
 Berdasarkan hukum III Newton, ketika astronot
mengerjakan gaya P = +36 N kepada pesawat maka
pesawat akan memberikan gaya reaksi –P=-36 N kepada
astronot. Meskipun gaya aksi dan reaksi memiliki besar
yang sama, tetapi astronot dan pesawat tersebut tidak
memiliki percepatan yang sama besarnya, karena
keduanya memiliki massa yang berbeda.
 Berdasarkan hukum II Newton, astronot yang memiliki
massa lebih kecil akan mengalami percepatan yang lebih
besar dibandingkan dengan pesawat.
 Dalam mengaplikasikan hukum II Newton, resultan gaya
yang bekerja pada pesawat adalah F = P, dan resultan
gaya yang bekerja pada astronot adalah F = -P.
Solusi
 Percepatan dari pesawat adalah:
P  36
aS    0,0033 m/s 2
ms 11000

 Percepatan dari astronot adalah:


 P  36
aA    0,39 m/s 2
mA 92
Macam-macam Gaya
Sekilas tentang Konsep
 Ketiga hukum Newton tentang gerak
membuat jelas gaya yang berperan penting
dalam gerak suatu benda.
 Konsep gaya yng paling penting adalah
bahwa hukum II Newton selalu berlaku,
tidak peduli gaya-gaya apa saja yang
bekerja pada benda tsb.
Gaya-Gaya Fundamental
Pada saat ini kita
lebih
 Gaya Gravitasi memfokuskan
 Gaya inti kuat kepada gaya ini!
 Gaya inti lemah
 Gaya Elektromagnetik
Hukum Newton tentang Gravitasi

 Setiap partikel di alam semesta ini


menimbulkan suatu gaya tarik terhadap
partikel lainnya.
 Untuk dua partikel yang memiliki massa m1
dan m2 serta terpisah sejauh r, sehingga
gaya yang dirasakan oleh partikel satu
terhadap partikel lainnya diberikan oleh:
m1m2
F G 2
r
Hukum Newton tentang Gravitasi

 Simbol G menyatakan konstanta gravitasi


universal, G = 6.672 59 × 10-11 N·m2/kg2
 Nilai dari G pertama kali diukur dalam
suatu eksperimen oleh ilmuwan Inggris
Henry Cavendish (1731–1810), lebih dari
seabad sesudah Newton menyatakan
teorinya tentang gravitasi universal.
Berat
 DEFINISI
Berat sebuah benda di bumi
disebabkan pengaruh gaya gravitasi
bumi terhadap benda tersebut.
Berat selalu mengarah ke bawah,
menuju pusat dari bumi.
 SI Unit of Weight: newton (N)
Hubungan antara
Massa dengan Berat
 Massa adalah ukuran kuantitatif dari inersia suatu
benda. Massa merupakan sifat intrinsik dari bahan
dan tidak berubah apabila benda tersebut
dipindahkan dari satu lokasi le lokasi yang lain.
 Berat adalah pengaruh bekerjanya gaya gravitasi
terhadap sebuah benda dan dapat berubah-ubah,
tergantung kepada berapa jauh benda tersebut
berada di atas permukaan bumi.
Hubungan antara
Massa dengan Berat
 Hubungan antara berat W dan massa m dapat
dituliskan sebagai berikut:
ME
W  G 2 m  mg
r
g
 Berat suatu benda yang bermassa m bergantung
kepada nilai dari konstanta gravitasi universal G,
massa bumi ME dan jarak benda r.
 Nilai spesifik dari g = 9.80 m/s2 dipakai apabila
jika jarak r sama dengan jari-jari bumi RE.
Gaya Normal

 DEFINISI
Gaya normal FN adalah sebuah komponen
dari gaya yang bekerja pada suatu benda
yang mengalami kontak dengan permukaan
bidang, dinamakan seperti itu karena
komponen ini tegak lurus pada permukaan.
Gaya Normal
 Hukum III Newton, memainkan peranan
penting dalam hubungan dengan gaya
normal. Seperti pada gambar di depan,
untuk sesaat, balok memberikan suatu gaya
di atas meja dengan menekan meja tersebut
ke bawah. Konsisten dengan hukum III
Newton, maka meja akan memberikan gaya
dengan arah berlawananyang memiliki
besar yang sama kepada balok tersebut.
Reaksi meja ini yang disebut sebagai gaya
normal. Besarnya gaya normal menyatakan
seberapa kuat dua buah benda menekan satu
dengan lainnya.
Gaya Normal
 Jika sebuah benda diam di atas permukaan
horisontal dan tidak ada gaya vertikal yang
bekerja, kecuali berat benda dan gaya
normal, besarnya kedua gaya ini adalah
sama, FN = W.
 Jika besarnya kedua gaya ini tidak sama,
maka akan ada resultan gaya yang bekerja
pada balok dan balok akan dipercepat ke
atas maupun ke bawah, sesuai dengan
hukum II Newton.
Gaya Gesek Statik Dan Kinetik
 Ketika suatu benda bersentuhan dengan
suatu permukaan, maka ada sebuah gaya
yang bekerja pada benda tersebut.
 Jika gaya yang tegak lurus permukaan
dikenal dengan gaya normal, ketika benda
bergerak, maka ada gaya yang bekerja
sejajar dengan permukaan, gaya ini dikenal
sebagai gaya gesek atau gesekan.
Gaya Gesek Statik
 DEFINISI
Besarnya fs gaya gesek statik dapat
memiliki nilai antara nol samapi dengan
nilai maksimum fsMAX, bergantung
kepada besarnya gaya yang bekerja.
 Dengan kata lain fs  fsMAX.
fsMAX = msFN
dengan ms adalah koefisien gesekan statik
dan FN adalah besarnya gaya normal.
Gaya Gesek Kinetik
 Besarnya fk yang merupakan gaya gesek
kinetik diberikan oleh:
fk = mkFN
dengan
mk adalah koefisien gesek kinetik dan FN
adalah besarnya gaya normal.
Gaya Tegangan Tali

 Gaya biasanya dikerjakan pada sebuah


kabel atau tali untuk menarik suatu benda
(seperti gambar).
 Biasanya massa tali diabaikan (m = 0)
Applet tentang Hukum Newton

You might also like