You are on page 1of 39

KEKERASAN SEKSUAL :

PERKOSAAN

Oleh :
Iriyanti A Patola, Arif M Riwu Manu, Michelle G Manoeroe

Pembimbing :
dr. Tjiang Sari Lestari

Supervisor :
dr. Gunawan Arsyadi, Sp.PA(K), DFM, Sp.F

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK-MEDIKOLEGAL


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016
STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA
Kekerasan Seksual :
Perkosaan

Dasar Hukum
Definisi Perkosaan Indonesia

KUHP 285 KUHP 285


KUHP 286
KUHP 287

Bukti Dilakukan Ada tanda


persetubuhan diluar Sifatnya Korban adalah
kekerasan/anca
secara medis perkawinan memaksa perempuan
man kekerasan
Kekerasan
Seksual :
Perkosaan

Jenis-jenis Pemeriksaan
Perkosaan Korban Perkosaan

Pemeriksaan
Berdasarkan Cara Fisik pada
pelakunya melakukannya Anamnesis
Korban
perkosaan

Pemeriksaan Pemeriksaan
ekstragenital genitalia
Pemeriksaan
Korban
Perkosaan

Pemeriksaan
laboratorium
forensik pada
Korban Perkosaan
Tanpa
pewarnaan
Uji
Uji presumtif Konfirmatif

Dengan
Reaksi Christmas Tes Tes perwarnaan
asam tree Florence barberio
fosfatase
DISCLAIMER
4.
2. Judul : Pemeriksaan pada Kasus Perkosaan
Penyusun
Penyusun : Arliawan
Ari AndiniArsadi
(C111Ali
08(C111
267) 11 022)
Referat ini kami
Auliabuat
Noraine btdengan
Nisa Ahdin mengambil
Zainal(C111
Abidin11 dan
187) 09
(C111 847)
menambahkan
Pembimbing : Audipembahasan
Dewi
dr. Roni dari referat
Pratiwi (C111
Tobo 11 153) yang dibuat oleh :
Pembimbing : dr. Djumadi
Supervisor Herri Mundung
Achmad, Sp.PA (K), Sp.F
Supervisor
Tahun
1. Judul dr.
: JuniGunawan
2014
: PemeriksaanArsyadi, Sp.PA(K),
pada Korban DFM,Sp.F
Pemerkosaan
Tahun
Penyusun : Januari
: Andi2016
B. Fitryani (C111 09 361)
3. Judul : Pemeriksaan
Rizky Amaliapada
W. Kasus Perkosaan
(C111 09 315)
5. Penyusun
Judul : Andi
Pemeriksaan
Riasti IcaKorban
Fatmawati ArdillaKasus
(C111 Perkosaan
(11009208 056)
303)
Penyusun : Ashari
St. Nursyamsiah (C111
Mohpul (C111 0811 174)
319)
Pembimbing : dr. Ulfa C Indiasari
Kartika Pelango(110
Ayu Rizkiawaty (C11120411124)
298)
Supervisor :
Pembimbing : dr. Annisa
dr. Berti Nelwan,
Muntaher,
DFM, Sp.PA,.Sp.F
Denny Mathius, M.SH, M.Sp.
Kes., Kes,
F Sp. F
Tahun
Supervisor : Februari
: dr. Annisa
Denny Mathius, 2014
Muntaher,
M.SH, M.Sp.
Kes., Kes,
F Sp. F
Tahun
Tahun : Juli
Juni2016
2014
DEFINISI

Kejahatan perkosaan diatur dalam


pasal 285 KUHP yang menyatakan
sebagai berikut:
“barangsiapa dengan kekerasan atau
ancaman kekerasan memaksa
seorang wanita bersetubuh dengan
dia di luar perkawinan, diancam
karena melakukan perkosaan dengan
pidana penjara paling lama dua belas
tahun

Slamet, Sabar. Politik Hukum Pidana Dalam Kejahatan Perkosaan. Edisi 92. Solo: Fakultas Hukum Universitas
Sebelas Maret. 2015. Hal. 135-40
DEFINISI

harus dibuktikan terlebih dahulu


adanya suatu persetubuhan yaitu
ditemukan sperma di liang vagina

kriteria suatu perbuatan sebagai perkosaan,


yakni
-Dengan kekerasan atau ancaman kekerasan
-Memaksa
-Korban perempuan
-Terjadi persetubuhan

Slamet, Sabar. Politik Hukum Pidana Dalam Kejahatan Perkosaan. Edisi 92. Solo: Fakultas Hukum Universitas
Sebelas Maret. 2015. Hal. 135-40
DASAR HUKUM

KUHP pasal 285


“Barang siapa dengan kekerasan atau ancaman
kekerasan memaksa seorang wanita bersetubuh
dengan dia di luar perkawinan, diancam karena
melakukan perkosaan dengan pidana penjara paling
lama dua belas tahun.”

KUHP pasal 286


“Barang siapa bersetubuh dengan seorang wanita
di luar perkawinan, padahal diketahui bahwa wanita itu
dalam keadaan pingsan atau tidak berdaya, diancam
dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun”

Kitab Undang-undang Hukum Pidana. Jakarta: PT Bumi Aksara; 2011. Hal 10


DASAR HUKUM

KUHP pasal 287


Barang siapa bersetubuh dengan seorang wanita di luar
perkawinan, padahal diketahuinya atau sepatutnya harus
diduganya bahwa umurnya belum lima belas tahun, atau kalau
umurnya tidak jelas, bahwa belum waktunya untuk dikawin,
diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.
Penuntutan hanya dilakukan atas pengaduan, kecuali jika
umur wanita itu belum sampai dua belas tahun atau jika ada
salah satu hal berdasarkan pasal 291 dan pasal 294.

Kitab Undang-undang Hukum Pidana. Jakarta: PT Bumi Aksara; 2011. Hal 10


JENIS-JENIS PERKOSAAN
Janji-
janji/
penipuan

Berdasarkan
Ancaman Paksaan
cara
halus Fisik
melakukannya

Pengaruh
tertentu

Mason D.M, Pillemer B, Friedman C, Dada M. Crimes Against Women and Children A Medico-legal
Guide. UK: Independent Medico-legal Unit; 2002. P.162-6
JENIS-JENIS PERKOSAAN

Orang
asing (blitz
rape)
Anak
dibawah Kerabat
umur dekat
(statutory (incest)
rape)
Berdasarkan
pelaku
> Satu
Pacar
penyerang
(date
(gang
rape)
rape)
Perkawinan
(spousal
rape)

Mason D.M, Pillemer B, Friedman C, Dada M. Crimes Against Women and Children A Medico-legal
Guide. UK: Independent Medico-legal Unit; 2002. P.162-6
Pemeriksaan Korban Perkosaan

Anamnesis • Anamnesis yang diperoleh oleh korban tidak


selalu benar
• apakah pernah bersetubuh? Persetubuhan
yang terakhir? Apakah menggunakan
kondom?
• Hal khusus yang perlu diketahui adalah
waktu, tanggal, dan jam kejadian
• Tanyakan pula dimana tempat terjadinya
• Perlu diketahui apakah korban melawan
• Tanyakan apakah terjadi penetrasi dan
ejakulasi, apakah setelah kejadian, korban
mencuci, mandi dan mengganti pakaian

Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S. Pemeriksaan medik pada kasus kejahatan seksual. Dalam: Ilmu
kedokteran forensik edisi pertama. Jakarta: Bagian Kedokteran Forensik FKUI; 1997. Hal 147-55.
Pemeriksaan Korban Perkosaan

Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan fisik secara keseluruhan
(general) harus dilakukan pada semua kasus
• Pemeriksaan pakaian perlu dilakukan
dengan teliti
• Perhatikan penampilan, afek, serta emosi
yang diperlihatkan korban dan secara tidak
langsung dapat menilai jika pasien berada di
bawah pengaruh obat atau alkohol

Dimaio VJ, Dimaio D. Rape. In: Forensic pathology second edition. New York: CRC Press; 2001. p. 451-60.
Pemeriksaan Korban Perkosaan

Pemeriksaan fisik
Rambut Kuku

Rongga
Kulit
Pemeriksaan
mulut
ekstra genital

Dimaio VJ, Dimaio D. Rape. In: Forensic pathology second edition. New York: CRC Press; 2001. p. 451-60.
Pemeriksaan pakaian
Jika pada baju ada bercak mani (kaku),
bercak darah, pakaian diminta dan masukkan dalam
amplop
Jika ada bercak, kerok dengan skalpel (kering, bila basah
gunakan kapas lidi) dan masukkan dalam amplop
Pemeriksaan rambut untuk mencari
adanya benda asing
Pemeriksaan kuku untuk mencari adanya benda asing
dibawah kuku jari
Menentukan adanya tanda-tanda kekerasan
Pemeriksaan Korban Perkosaan

Pemeriksaan
Pemeriksaan fisik
Genitalia
• Adanya bercak darah dan cairan sperma yang
mengering
• Pemeriksaan rambut pubis
• Adanya darah pada alat kelamin
• Edema dan nyeri pada alat kelamin
• Tanda kekerasan seperti hiperemi, edema,
memar dan luka kecet (goresan kuku) pada
vulva
• Pemeriksaan pelebaran orifisium kelamin
• Periksa selaput dara apakah ada ruptur atau
tidak

Dimaio VJ, Dimaio D. Rape. In: Forensic pathology second edition. New York: CRC Press; 2001. p. 451-60.
Pemeriksaan rambut pubis
Tanda Kekerasan pd Alat Kelamin &
Jaringan Sekitar…
Pem. Selaput Dara (Hymen)

Normal Hymen
Pemeriksaan Fisik

Variasi dari bentuk hymen

Semilunar hymen Septate Hymen Cibriform Hymen Microperforate


hymen

B Marc, M Nathanson. Sexual Abuse in Encyclopedia of Forensic and Legal Medicine. London: Elsevier; 2005. p.373-9
Pemeriksaan Fisik

Tanda ruptur selaput dara baru

Tanda ruptur selaput dara lama

B Marc, M Nathanson. Sexual Abuse in Encyclopedia of Forensic and Legal Medicine. London: Elsevier; 2005. p.373-9
Pemerkosaan pada anak kecil. Tampak pembengkakan,
kemerahan dan robekan pada daerah posterior vulva
Tampak kemerahan dan abrasi pada daerah bawah vagina
Pemeriksaan Laboratorium

Uji Uji
Presumtif Konfirmatif
Uji Presumtif

Menentukan adanya air mani

Reaksi Asam Fosfatase Adanya enzim fosfatase asam dalam


kadar tinggi yang dihasilkan oleh kelenjar
prostat akan menghidrolisis natrium alfa
naftil fosfat. Alfa naftol yang telah
dibebaskan akan bereaksi dengan
brentamin menghasilkan zat warna azo
yang berwarna biru ungu

Grine A, Rackley S. Presumptive and Confirmatory Forensic Tests. Available from URL: http://www.sog.unc.edu/sites
Uji Presumtif

Menentukan adanya air mani

Christmas Tree
• cairan semen yang telah mongering dari kain atau
kulit manusia dengan de-ionisasi kain yang
dilembabkan
• Christmas Tree memberi warna pada ujung kepala
sperma dengan warna merah menyala atau merah
muda, sedangkan ekor kepala sperma dengan
warna merah tua separuh potongan spermatozoa
berwarna biru, dan warna ekornya hijau kekuningan

Eckert, William G. Serology and DNA Typing. Dalam : Introduction to Forensic Sciences. 2nd Edition. CRC Press: New York. 1997. Chapter 11
Uji Presumtif

Menentukan adanya air mani

Florence Test

• Melihat spermatozoa pada tes kristal


• Florence Kolin dalam semen dapat ditunjukkan
dengan menambahkan ekstrak pewarnaan dengan
florence yodium reagen dan mengamati melalui
mikroskopis bentuk crystals dari kolin periodide

Gefrides L, Welch K. Forensic Biology: Serology and DNA. Springer Science: USA. 2011. Chapter 2
Uji Presumtif

Menentukan adanya air mani

Barberio Test

• Aplikasi sederhana dari tes ini adalah pada dasarnya


sama dengan tes florence, menggunakan asam
pikrat jenuh berair bukan reagen florence.

Spalding RP, Cronin WF. Chemical Principles Involved In Semen Identification. Dalam : Technical and Legal Aspects Of Forensic Serology: A
Laboratory Manual. FBI/DCJ: Washington. Chapter 8
Uji Konfirmatif
Menentukan adanya Sperma

Bahan pemeriksaan : cairan vagina


Metode pemeriksaan

1. Tanpa pewarnaan
Untuk melihat motilitas spermatozoa. Pemeriksaan ini paling bermakna
untuk memperkirakan saat terjadinya persetubuhan
• Hasil : Umumnya dalam 2 – 3 jam setelah persetubuhan masih dapat
ditemukan spermatozoa yang bergerak dalam vagina. Haid akan
memperpanjang waktu ini sampai 3 – 4 jam.

Eckert, William G. Serology and DNA Typing. Dalam : Introduction to Forensic Sciences. 2nd Edition. CRC Press: New York. 1997. Chapter 11
Uji Konfirmatif
Menentukan adanya Sperma

Bahan pemeriksaan : cairan vagina


Metode pemeriksaan

2. Dengan pewarnaan
Hasil : Keuntungan dengan pulasan ini adalah inti sel epitel dan leukosit
tidak terdiferensiasi, sel epitel berwarna merah muda merata dan leukosit
tidak terwarnai. Kepala spermatozoa tampak merah dan lehernya merah
muda, ekornya berwarna hijau

Eckert, William G. Serology and DNA Typing. Dalam : Introduction to Forensic Sciences. 2nd Edition. CRC Press: New York. 1997. Chapter 11
KESIMPULAN

Pemeriksaan pada korban perkosaan adalah sesuatu yang harus


dilakukan untuk melengkapi visum et repertum atau keterangan
yang dibuat oleh dokter atas permintaan penyidik yang berwenang
mengenai hasil pemeriksaan medik terhadap korban perkosaan,
baik hidup atau mati, berdasarkan keilmuannya dan di bawah
sumpah, untuk kepentingan peradilan. Dimana perkosaan
berdasarkan KUHP pasal 285 merupakan suatu tindak pidana
menyetubuhi seorang wanita di luar perkawinan dengan paksaan
berupa kekerasan atau ancaman kekerasan. Oleh karena itu perlu
dilakukan pemeriksaan pada korban perkosaan untuk menemukan
adanya bukti persetubuhan dan kekerasan.
Tidak semua pria itu
BRENGSEK.
Percayalah ada pria
yang baik disetiap
sudut bumi ini. Tapi
masalahnya bumi ini
BULAT

You might also like