You are on page 1of 19

KONSERVASI TANAH DAN AIR

Berdasarkan Undang-undang nomor 37


tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air
(Dirjen BP DAS)
1. Pengertian Konservasi Tanah dan Air
Upaya perlindungan, pemulihan, peningkatan dan
pemeliharaan fungsi tanah pada lahan sesuai
dengan kemampuan dan peruntukan lahan untuk
mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan
kehidupan yang lestari
2. Penyelenggaraan Konservasi Tanah dan Air
bertujuan :
1. Melindungi permukaan tanah dari pukulan air
hujan yang jatuh, meningkatkan infiltrasi tanah
dan mencegah terjadinya konsentrasi aliran
2. permukaan
Menjamin fungsi tanah pada lahan agar
mendukung kehidupan masyarakat
Penyelenggaraan Konservasi Tanah dan Air bertujuan :
3. Mengoptimalkan fungsi tanah pada lahan untuk
mewujudkan manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan hidup
secara seimbang dan lestari
4. Meningkatkan daya dukung DAS
5. Meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan
kapasitas dan memberdayakan keikutsertaan masyarakat
secara partisipatif
6. Menjamin kemanfaatan konservasi tanah dan air secara
adil dan merata untuk kepentingan masyarakat

Ruang lingkup Konservasi Tanah dan Air, meliputi :


1. Perencanaan Konservasi Tanah dan Air
2. Penyelenggaraan Konservasi Tanah dan air
3. Pembinaan dan pengawasan Konservasi Tanah dan Air
Penyelenggaraan Konservasi Tanah dan Air
berdasarkan pada asas :

• Partisipatif
• Keterpaduan
• Keseimbangan
• Keadilan
• Kemanfaatan
• Kearifan lokal
• Kelestarian
• Tujuan Konservasi tanah :
– Mencegah terjadinya kerusakan tanah terutama karena erosi
– Memperbaiki tanah yang rusak
– Meningkatkan produktifitas tanah, spt : Tanah rawa, pasang
surut, reklamasi tanah ex. tambang dsb.
– Pengendalian banjir

• Pengertian Erosi adalah suatu proses atau peristiwa


hilangnya lapisan permukaan tanah atas baik
disebabkan oleh pergerakan air maupun angin
• Proses erosi dapat menyebabkan :
– Merosotnya produktivitas tanah
– Menghilangkan air, unsur hara, dan tanah itu sendiri
– Mencemari sungai, waduk , danau
– Menurunkan daya dukung tanah untuk produksi pertanian
– Meningkatkan lahan kritis
– Menurunkan kualitas lingkungan hidup
Pengertian Erosi Tanah

Erosi = proses berpindahnya tanah atau bagian


tanah ke tempat lain melalui media alam (air,
angin atau es).

Macam Erosi Tanah :


 Erosi Geologi (alami atau normal)
 Erosi Dipercepat

Bentuk Erosi Tanah : Lembar, Alur, Parit


(Revine), Tebing Sungai, Longsor
4. Siklus Air

Siklus Air = rangkaian peristiwa pada air dari


saat jatuh ke bumi hingga menguap ke udara
kemudian jatuh lagi ke bumi.

Hidrologi = ilmu pengetahuan yang mempelajari


proses yang mengatur kehilangan dan
penambahan air, serta penampungan sumber-
sumber air di bumi
4. Siklus Air

Presipitasi

Intersepsi

Evaporasi

Ilfiltrasi

Perkolasi
Persamaan Air

Air Diterima — Air —


— Air Hilang
Disimpan

Presipitasi Intersepsi AP
Kondensasi Genangan Perkolasi
Adsorpsi ∆ KA tanah ET

CH — Air —
— AP
Disimpan
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi Erosi :

E = { V, T, R, M, I }

E = Erosi (ton/ha/tahun)
V = Vegetasi (Jenis)
T = Tanah (Tekstur, Struktur, BO, Ketebalan)
R = Relief (Panjang dan Kecuraman Lereng)
M = Manusia (Luas garapan, Sistem pengusahaan)
I = Iklim (CH, Intensitas Hujan dan Distribusi Hujan)
6. Dampak Erosi :
 Langsung
Pada tempat terjadinya : Hilangnya lapisan tanah
dan hara, Kemunduran sifat fisik (struktur,
kapasitas infiltrasi, kapasitas menahan air,
kepadatan penetrasi akar, permeabilitas) yang
dapat menurunkan produktivitas tanah ;
Peningkatan penggunaan energi untuk produksi ;
Kerusakan bangunan konservasi ; Pendapatan
petani menurun.
 Di Luar tempat erosi : Pelumpuran ;
Pendangkalan waduk ddl. ; Kerusakan
ekosistem ; Tertimbunnya lahan pertanian /
jalan ; Banjir dan kekeringan ; Mata air dan
kualitas turun.
VII. KONSERVASI TANAH

6. Dampak Erosi :
 Tidak Langsung
Berkurangnya alternatif penggunaan tanah ; Biaya
untuk perbaikan lahan dan bangunan yang rusak ;
Umur waduk turun ; Frekuensi dan besarnya banjir
meningkat.
VII. KONSERVASI TANAH

7. Metode KTA :

1. Metode Vegetatif
2. Metode Mekanik
3. Metode Kimia
VII. KONSERVASI TANAH

7.1 Metode Vegetatif :


Adalah penggunaan tanaman/tumbuhan dan sisa-
sisanya untuk mengurangi daya rusak hujan yang jatuh,
mengurangi jumlah dan daya rusak aliran permukaan
dan erosi.
Fungsi :
 Melindungi tanah terhadap daya perusak butir-
butir hujan yang jatuh
 Melindungi tanah terhadap daya perusak aliran
 permukaan
Memperbaiki kapasitas infiltrasi dan penahanan
air yang langsung mempengaruhi besarnya aliran
permukaan.
VII. KONSERVASI TANAH

7.1 Metode Vegetatif :

Macam Tindakan :
 Penanaman penutup tanah secara terus menerus
 Penanaman dalam strip (Strip Crpping)
 Pergiliran tanaman dengan tanaman pupuk hijau
atau tanaman penutup tanah dari legume.
 Sistem pertanaman hutan (Agroforestry)
 Pemanfaatan sisa-sisa tanaman.
VII. KONSERVASI TANAH

7.2 Metode Mekanik (Fisik) :


Semua perlakuan fisik mekanikyang diberikan
terhadap tanah dan pembuatan bangunan untuk
mengurangi aliran permukaan dan erosi serta
meningkatkan kemampuan penggunaan tanah.
Fungsi :
 Memperlambat aliran permukaan
 Menampung dan menyalurkan aliran permukaan
dengan kekuatan yang tidak merusak.
 Memperbesar infiltrasi dan memperbaiki aerasi
 Meningkatkan penyediaan air bagi tanaman.
VII. KONSERVASI TANAH

7.2 Metode Mekanik (Fisik) :

Macam Tindakan :
 Pengolahan Tanah
 Pengolahan Tanah Menurut Kontur
 Guludan dan Guludan Bersaluran
 Pembuatan Parit
 Pembuatan Teras
 Pembuatan Balong
 Perbaikan Drainase dan Irigasi
VII. KONSERVASI TANAH

7.3 Metode Kimia :


Penggunaan preparat kimia sintetis atau alami atau
soil conditioner  Pemantap struktur tanah.

Fungsi :
 Pemantap agregat tanah untuk mencegah erosi
dan pencemaran.
 Mengurangi atau meningkatkan kapasitas tukar kation
tanah.
VII. KONSERVASI TANAH

7.3 Metode Kimia :

Macam Tindakan :
 Penggunaan PVA (Polivinyl Alkohol)
 HpPAN (Polyacrylonitrile) ; PAA (Polyacrylic
Acide) ; VAMA (Vinyl Acetate Malcic Acid
Copolymer)
 DAEMA (Dimethyl Amino Ethyl Metacrylate)
 PAM (Polycrylicamide)

 Emulsi Bitumen

You might also like