You are on page 1of 86

OLEH:

dr. LIESTA DEWI GUSTIANY


dr. DENOK KOSASI
dr. PITRIYANI NURUL F
dr. EFENDI AGNILINIA
dr. AGGA ANDIKA
dr. VEBRY ALISA
dr. AYU WAHYUNI

PEMBIMBING:
dr. Hj. DESSY ANDRIANITHA
Latar Belakang
• Program Indonesia Sehat merupakan salah
satu program dari agenda ke-5 Nawa Cita,
yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia
Indonesia.
• Sasaran meningkatnya derajat kesehatan
dan status gizi masyarakat melalui upaya
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan
menegakkan tiga pilar utama, yaitu:
penerapan paradigma sehat

penguatan pelayanan kesehatan

pelaksanaan jaminan kesehatan nasional (JKN)


Indikator keluarga sehat dinilai dalam
aspek:
 gizi,
 kesehatan ibu dan anak,
 pengendalian penyakit menular dan tidak
menular,
 perilaku dan gaya hidup sehat,
 kesehatan lingkungan, dan
 kesehatan jiwa.
• Mencapai masyarakat yang sehat didukung
oleh fasilitas kesehatan yang memiliki kualitas
baik, serta kesadaran dan upaya masyarakat
• Puskesmas fasilitas pelayanan kesehatan
lini pertama yang mengedepankan upaya
kesehatan promotif dan preventif diharapkan
dapat mengatasi masalah-masalah kesehatan
masyarakat
• Cakupan keluarga yg telah terdata dan telah
terhitung IKS-nya masih sangat kecil, sehingga
belum bisa menggambarkan kondisi Indonesia
secara nasional.
• Oleh karena itu, pada penelitian ini akan
dilakukan pendataan keluarga dalam rangka
Program Indonesia Sehat melalui pendekatan
keluarga.
• Pendataan Keluarga Sehat ini diharapkan dapat
memberikan hasil yang bermanfaat dalam
menilai IKS di wilayah kerja UPTD Puskesmas DTP
Cidahu.
Rumusan Masalah

Bagaimana pencapaian indikator keluarga


sehat pada 12 desa di wilayah kerja UPTD
Puskesmas DTP Cidahu Kecamatan Cidahu?
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum

Untuk mengetahui pencapaian indikator


keluarga sehat di wilayah kerja UPTD
Puskesmas DTP Cidahu.
Tujuan Khusus

• Untuk mengetahui pencapaian indeks


keluarga sehat pada masing-masing desa.
• Untuk mengetahui gambaran 12 indikator
keluarga sehat pada masing-masing desa.
• Membandingkan indeks keluarga sehat pada
masing-masing desa.
• Mengevaluasi hasil indeks keluarga sehat di
wilayah kerja UPTD Puskesmas DTP Cidahu.
Hipotesis

Pencapaian indikator keluarga sehat di wilayah


kerja UPTD Puskesmas DTP Cidahu sudah baik.
Manfaat Penelitian
Bidang Pelayanan

• Hasil indeks keluarga sehat pada masing-masing


desa dapat dipakai sebagai acuan dalam
membuat program perencanaan lanjutan
kegiatan puskesmas.
• Hasil indeks keluarga sehat dapat dijadikan
sebagai bahan evaluasi terhadap kinerja UPTD
Puskesmas DTP Cidahu
• Hasil indeks keluarga sehat dapat dipakai sebagai
acuan terhadap penguatan upaya promotif dan
preventif kesehatan.
Bidang Penelitian

• Sebagai data dasar dalam penelitian mengenai


pencapaian indikator keluarga sehat di
Kecamatan Cidahu.
• Dapat digunakan dalam pengembangan
penelitian yang lebih lanjut dalam pencapaian
indikator keluarga sehat di Kecamatan Cidahu.
• Mendukung tercapainya tujuan Program
Indonesia Sehat.
Terhadap Masyarakat

• Untuk meningkatkan pengetahuan mengenai


indikator keluarga sehat.
• Untuk meningkatkan pengetahuan tentang
pemberdayaan masyarakat terhadap pencapaian
indikator keluarga sehat..
• Untuk meningkatkan pengetahuan mengenai
indikator keluarga sehat secara komprehensif
dengan lintas sektor.
• Masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan
yang lebih komprehensif dan lengkap.
TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomis. (Pasal 2 UU 36/2009)

Pasal 46 : Untuk mewujudkan Pasal 47 : Upaya kesehatan


derajat kesehatan yang setinggi- diselenggarakan dalam bentuk
tingginya bagi masyarakat, kegiatan dengan pendekatan
diselenggarakan upaya kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan
yang terpadu dan menyeluruh rehabilitatif yang dilaksanakan
dalam bentuk upaya kesehatan secara terpadu, menyeluruh, dan
perseorangan dan upaya berkesinambungan.
kesehatan masyarakat
23
Paradigma sehat dapat diartikan sebagai cara
pandang, asumsi, konsep, nilai, dan praktik
yang mengutamakan upaya menjaga dan
memelihara kesehatan, tanpa mengabaikan
penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan.
Peran Puskesmas dalam Pendekatan Keluarga
1. Melakukan pendekatan kesehatan seluruh anggota keluarga
menggunakan Prokesga
2. Membuat dan mengelola pangkatan data puskesmas oleh tenaga
pengelola data puskesmas
3. Menganalisis, merumuskan intervensi masalah kesehatan dan menyusun
rencana Puskesmas oleh Pimpinan Puskesmas
4. Melaksanakan kunjungan rumah dalam upaya promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif oleh Pembina keluarga
5. Melaksanakan pelayanan kesehatan (dalam dan luar gedung) melalui
pendekatan siklus hidupoleh tenaga kesehatan puskesmas
6. Melaksanakan system informasi dan pelaporan puskesmas oleh tenaga
pengelola data puskesmas.
UU Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
KESEHATAN
 Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial
dan ekonomis. (Pasal 1)
 Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi
bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan
ekonomis.(Pasal 3)
 Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua
komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan kesehatan yaitu untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomis.

26
VISI DAN MISI
PRESIDEN

3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA, SEKTOR TRISAKTI:


UNGGULAN, PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di

NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA


bidang politik; Berkepribadian dlm budaya

9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)


Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas
Hidup Manusia Indonesia

PROGRAM PROGRAM INDONESIA


PROGRAM KERJA
INDONESIA PINTAR INDONESIA PROGRAM INDONESIA
SEHAT SEJAHTERA
RENSTRA
2015-
2019

PARADIGMA PENGUATAN
YANKES JKN
SEHAT

D
PENDEKATAN KELUARGA T
P
KELUARGA SEHAT K 7
PERMENKES 75 TAHUN 2014 tentang PUSKESMAS

 Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai salah satu jenis fasilitas


pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting
dalam sistem kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya
kesehatan;
 Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Pasal 1);
 Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan
untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat
(Pasal 4);
28
PERMENKES 75 TAHUN 2014 tentang PUSKESMAS
 Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas (Pasal 2)
bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang:
a. memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat;
b. mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
c. hidup dalam lingkungan sehat; dan
d. memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.

 Berdasarkan prinsip paradigma sehat Puskesmas mendorong seluruh


pemangku kepentingan untuk berkomitmen dalam upaya mencegah dan
mengurangi resiko kesehatan yang dihadapi individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat.
 Berdasarkan prinsip pertanggungjawaban wilayah Puskesmas
menggerakkan dan bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan
di wilayah kerjanya.

29
PERMENKES 75 TAHUN 2014 tentang
PUSKESMAS
 Puskesmas berwenang (Pasal 7) untuk:
a. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara
komprehensif, berkesinambungan dan bermutu;
b. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan
upaya promotif dan preventif;
c. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat;

 Upaya kesehatan masyarakat esensial sebagaimana dimaksud pada


Pasal 36 ayat (1) meliputi:
a. Pelayanan promosi kesehatan;
b. Pelayanan kesehatan lingkungan;
c. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
d. Pelayanan gizi; dan
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
30
PERMENKES 75 TAHUN 2014 tentang
PUSKESMAS
Dalam rangka meningkatkan aksesibilitas pelayanan,
Puskesmas didukung oleh (pasal 40) :
 Jaringan pelayanan Puskesmas : Puskesmas
Pembantu, Puskesmas Keliling, dan bidan desa
 Jejaring Fasilitas pelayanan kesehatan : klinik,
rumah sakit, apotek, laboratorium, dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya.

31
SPM Kesehatan dan Pendekatan
Keluarga
NO Indikator
1 Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar.
2 Setiap orang berisiko terinfeksi HIV mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar.
SPM
3 Setiap penderita Diabetes Melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar.
4 Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar.
5 Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
6 Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
7 Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai
standar.
8 Setiap warga negara Indonesia usia 15 s.d. 59 tahun mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar. SPM & PK
9 Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar.
10 Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
11 Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar.
12 Setiap orang dengan TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar.
13 Keluarga mengikuti KB
14 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
15 Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih PK
Profil UPTD Puskesmas DTP Cidahu
12 INDIKATOR KELUARGA SEHAT
No INDIKATOR
PROGRAM GIZI, KESEHATAN IBU DAN ANAK:
1 Keluarga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di fasilitas kesehatan
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR DAN PENYAKIT TIDAK
MENULAR:
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar
7 Penderita hipertensi berobat teratur
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
PERILAKU DAN KESEHATAN LINGKUNGAN:
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10 Keluarga memiliki/memakai air bersih
11 Keluarga memiliki/memakai jamban sehat
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN
5/28/2018 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 34
Pelaksanaan Pendekatan Keluarga dengan Konsep Wilayah

IKS KECAMATAN

IKS PUSKESMAS

IKS DESA /
KELURAHAN

IKS RW

IKS RT

IKS
KELUARGA

37
BAB III
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian

• Penelitian ini menggunakan mix method


dimana penelitian dilakukan secara kualitatif
dan kuantitatif dengan mendeskripsikan dan
menganalisa data untuk memberikan
gambaran objektif dari suatu program
tertentu.
• Rancangan penelitian yang digunakan berupa
survei data.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan dengan survey langsung
ke rumah sampel di 12 desa kecamatan
Cidahu yaitu;
Cidahu, Cihideung Hilir, Cihideung Girang,
Nanggela, Cibulan, Jatimulya, Legok,
Kertawinangun, Cikeusik, Cieurih, Jatimulya,
dan Datar. Waktu penelitian dilakukan pada
bulan Februari 2018 – Maret 2018.
Populasi dan Sampel

• Populasi penelitian
Populasi penelitian adalah masyarakat yang
ada di seluruh desa di kecamatan Cidahu.
• Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah kepala
keluarga serta anggota keluarga yang telah di
tentukan di masing-masing desa di kecamatan
Cidahu.
Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik
non probability sampling yaitu convenience
sampling yaitu sampel yang terdiri dari unit
atau individu yang mudah ditemui, serta
dirancang untuk melihat fenomena di
masyarakat secara mudah.
• Perhitungan jumlah sampel yang dibutuhkan
menggunakan rumus sebagai berikut:

• Dari perhitungan seluruh jumlah keluarga di seluruh desa


di kecamatan Cidahu, maka didapatkan hasil sampel
masing-masing desa adalah 31 sampel atau keluarga
• Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
wawancara terarah menggunakan kuisioner berisi
Indikator Keluarga Sehat (IKS) serta survey langsung ke
tempat tinggal.
Kriteria Sampel

• Pengambilan sampel dilakukan dengan kriteria


inklusi sebagai berikut :
• Berdomisili di salah satu desa di kecamatan
Cidahu
• Bersedia menjadi responden
• Usia lebih dari 15 tahun atau sudah menikah
• Tidak mengalami gangguan fungsi kesadaran
atau dalam kondisi kritis.
DEFINISI OPERASIONAL

NO INDIKATOR UTAMA DEFINISI OPERASIONAL

Jika keluarga merupakan pasangan usia subur,


Keluarga mengikuti suami atau isteri atau keduanya terdaftar secara
1
program KB resmi sebagai peserta/akseptor KB dan/atau
menggunakan alat kontrasepsi.
Jika di keluarga terdapat ibu pasca bersalin (usia
Ibu bersalin di bayi 0-12 bulan), persalinan ibu tersebut
2
fasilitas kesehatan dilakukan di rumah sakit atau puskesmas atau
klinik.
Jika di keluarga terdapat anak (usia 1-2 tahun),
Bayi mendapat
telah mendapatkan imunisasi HB0, BCG, DPT-HB1,
3 imunisasi dasar
DPT-HB2,DPT-HB3, Polio1, Polio2, Polio3, Polio4
lengkap
dan Campak.
Jika di keluarga terdapat bayi usia >6-18 bulan,
Bayi diberi ASI
bayi tersebut selama 6 bulan pertama (usia 0-6
4 eksklusif selama
bulan) hanya diberi air susu ibu (ASI) saja (ASI
6 bulan
eksklusif
DEFINISI OPERASIONAL

NO. INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL


Pertumbuhan Jika di keluarga terdapat balita, terhadap balita
5 balita dipantau tersebut bulan yang lalu ditimbang berat badannya
tiap bulan untuk dicatat di Posyandu.
Jika di keluarga terdapat anggota keluarga yang
menderita batuk sudah 2 (dua) minggu berturut-
Penderita TB Paru
turut belum sembuh atau didiagnogsis sebagai
6 berobat sesuai
penderita Tuberkulosis (TB) Paru, penderita tersebut
standar
berobat sesuai dengan petunjuk dokter/petugas
kesehatan.
Jika di keluarga terdapat anggota keluarga yang
Penderita
berdasar pengukuran adalah penderita tekanan
7 hipertensi berobat
darah tinggi (hipertensi), ia berobat sesuai dengan
teratur
petunjuk dokter/petugas kesehatan.
Penderita
Jika di keluarga terdapat anggota keluarga yang
gangguan jiwa
8 menderita gangguan jiwa berat, penderita tersebut
berat tidak
tidak ditelantarkan dan/atau dipasung.
ditelantarkan
DEFINISI OPERASIONAL

NO. INDIKATOR UTAMA


Jika tidak ada seorang pun anggota keluarga
yang sering atau kadang-kadang menghisap
Tidak ada anggota
rokok atau produk lain dari tembakau. Termasuk
9 keluarga yang
di sini adalah jika anggota keluarga tidak pernah
merokok
atau sudah berhenti dari kebiasaan menghisap
rokok atau produk lain dari tembakau.
Keluarga memiliki Jika keluarga memiliki akses air ledeng PDAM
10 akses / memakai air atau sumur pompa, atau sumur gali, atau mata
bersih air terlindung untuk keperluan sehari-hari.
Jika keluarga memiliki atau menggunakan
Keluarga memiliki
sarana untuk membuang air besar (kakus)
11 akses / menggunakan
berupa kloset atau leher angsa atau
jamban sehat
plengsengan.
Jika seluruh anggota keluarga memiliki kartu
Sekeluarga sudah
keanggotaan Badan Penyelenggara Jaminan
12 menjadi anggota
Sosial (BPJS) Kesehatan dan/atau kartu
JKN/askes
kepesertaan asuransi kesehatan lainnya.
Cara penghitungan IKS Keluarga
Penilaian terhadap hasil rekapitulasi anggota keluarga pada satu indikator:
• Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status Y,
maka indikator tersebut dalam satu keluarga bernilai 1
• Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status T,
maka indikator tersebut dalam satu keluarga bernilai 0
• Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status N,
maka indikator tersebut dalam satu keluarga tetap dengan status N (tidak dihitung)
• Jika dalam satu indikator ada salah satu anggota keluarga dengan status T, maka
indikator tersebut dalam satu keluarga akan bernilai 0 meskipun di dalamnya
terdapat status Y atau N
Rumus penghitungan IKS Keluarga

IKS Keluarga = ∑ Indikator bernilai 1


12-∑ N
Kategori Indikator Keluarga Sehat
Kategori Indikator Keluarga Sehat
Kategori Indikator Keluarga Sehat
Kategori Indikator Keluarga Sehat
Kategori Indikator Keluarga Sehat
Kategori Indikator Keluarga Sehat
Teknik Pengumpulan Data
Sumber data berasal dari data primer yang
didapatkan dengan melakukan wawancara,
pengisian kuisioner serta survey langsung
kepada subjek penelitian.
Pengolahan Data dan Analisis

Data yang telah didapatkan, diolah secara


manual, kemudian dijadikan table sesuai
dengan indeks keluarga sehat.
Jenis Kelamin Persentase Jenis Kelamin
No. Desa
Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan

1 Cihideung Girang 51 68 43% 57%


2 Kertawinangun 54 58 48% 52%
3 Cikeusik 48 62 44% 56%
4 Cieurih 62 58 52% 48%
5 Bunder 53 60 47% 53%
6 Legok 56 65 46% 54%
7 Cibulan 52 49 51% 49%
8 Cidahu 47 51 48% 52%
9 Jatimulya 47 52 47% 53%
10 Datar 48 65 42% 58%
11 Nanggela 54 52 51% 49%
12 Cihideung Hilir 58 65 47% 53%
Jumlah 630 705 47% 53%
Range Usia (tahun)
No. Desa Jumlah
<1 1-5 6-17 18-40 41-50 51-59 >60

1 Cihideung Girang 11 31 21 48 5 2 1 119

2 Kertawinangun 0 17 16 53 8 11 7 112

3 Cikeusik 0 12 11 50 18 8 11 110
4 Cieurih 10 23 23 64 0 0 0 120
5 Bunder 4 8 22 56 6 8 9 113
6 Legok 8 18 19 62 12 2 0 121
7 Cibulan 2 13 18 46 7 9 6 101
8 Cidahu 0 2 20 36 26 5 9 98
9 Jatimulya 0 14 20 45 13 4 3 99
10 Datar 4 6 17 37 17 13 19 113
11 Nanggela 3 5 20 40 19 15 4 106

12 Cihideung Hilir 3 13 24 51 10 11 11 123

Jumlah 45 162 231 588 141 88 80 1335


Persentase 3% 12% 17% 44% 11% 7% 6% 100%
Pendidikan

Tidak Tamat
No. Desa Tidak Tamat Tamat Tamat D1/D2/
Pernah Tamat SD Perguruan
Tamat SD SMP SMA D3
Sekolah Tinggi

1 Cihideung Girang 37 0 35 23 22 1 1

2 Kertawinangun 22 32 20 27 10 1 0

3 Cikeusik 20 32 28 20 8 2 0
4 Cieurih 33 5 54 28 0 0 0
5 Bunder 12 9 75 17 0 0 0
6 Legok 26 0 48 22 21 0 4
7 Cibulan 15 0 43 28 15 0 0
8 Cidahu 8 1 62 10 15 0 2
9 Jatimulya 15 0 28 16 39 0 1
10 Datar 11 16 67 6 11 2 0
11 Nanggela 12 14 64 10 2 0 4

12 Cihideung Hilir 23 0 53 34 12 1 0

Jumlah 234 109 577 241 155 7 12


Persentase 18% 8% 43% 18% 12% 0% 1%
Pekerjaan

No. Desa PNS/TNI/Polri


Tidak Wiraswasta/Peda
Pelajar Petani /BUMN/BUM Pegawai Swasta Nelayan Buruh Lain-Lain
Bekerja/IRT gang/Jasa
D

1 Cihideung Girang 68 19 17 0 1 5 0 9 0

2 Kertawinangun 30 19 13 0 8 19 0 15 8

3 Cikeusik 36 16 13 0 7 17 0 17 4
4 Cieurih 65 23 6 0 0 22 0 4 0
5 Bunder 62 22 8 0 0 18 0 3 0
6 Legok 51 26 2 1 5 33 0 3 0
7 Cibulan 43 20 11 2 1 18 0 6 0
8 Cidahu 37 14 12 0 1 17 0 16 1
9 Jatimulya 38 21 11 1 6 6 0 16 0
10 Datar 59 10 14 0 2 17 0 11 0
11 Nanggela 47 12 6 4 2 23 0 12 0

12 Cihideung Hilir 58 20 6 1 0 26 0 12 0

Jumlah 594 222 119 9 33 221 0 124 13


Persentase 44% 17% 9% 1% 2% 17% 0% 9% 1%
Indeks Keluarga Sehat Kecamatan Cidahu

Kategori IKS Persentase Kategori IKS

No. Desa Tidak


Sehat Pra Sehat Sehat Pra Sehat Tidak Sehat
Sehat

1 Cihideung Girang 20 10 1 65% 32% 3%

2 Kertawinangun 23 8 0 74% 26% 0%

3 Cikeusik 25 5 1 81% 16% 3%

4 Cieurih 18 13 0 58% 42% 0%

5 Bunder 8 21 2 26% 68% 6%


6 Legok 13 18 0 42% 58% 0%

7 Cibulan 13 18 0 42% 58% 0%

8 Cidahu 13 18 0 42% 58% 0%

9 Jatimulya 13 18 0 42% 58% 0%

10 Datar 1 14 16 3% 45% 52%


11 Nanggela 13 18 0 42% 58% 0%

12 Cihideung Hilir 8 16 7 26% 52% 23%

Jumlah 168 177 27 45% 47% 7%


Index Keluarga Sehat Kecamatan Cidahu

Cihideung Hilir 26% 52% 22%

Nanggela 42% 58% 0%

Datar 3% 45% 52%

Jatimulya 42% 58% 0%

Cidahu 42% 58% 0%

Cibulan 42% 58% 0%

Legok 42% 58% 0%

Bunder 26% 68% 6%

Cieurih 58% 42% 0%

Cikeusik 81% 16% 3%

Kertawinangun 74% 26% 0%

Cihideung Girang 65% 32% 3%

0% 20% 40% 60% 80% 100%

Sehat Pra Sehat Tidak Sehat


INDEKS KELUARGA SEHAT KECAMATAN CIDAHU
Sehat Pra Sehat Tidak Sehat

7%

45%

48%
Cakupan Indikator Masing-masing
Desa di Kecamatan Cidahu
Jumlah yang Jumlah yang Memiliki
No. Indikator Persentase
Bernilai 1 Indikator

1 Keluarga Mengikuti Program KB 18 18 100%

2 Ibu Hamil Melahirkan diFasyankes 11 12 92%

Bayi Usia 0-11 Bulan diberikan Imunisasi


3 30 31 97%
Lengkap
4 Asi Eksklusif 11 12 92%
5 Pemantauan Pertumbuhan Balita 30 31 97%

6 Pasien TB Paru Berobat Sesuai Standar 5 8 63%

7 Pasien Hipertensi Berobat Teratur 0 2 0%

8 Tidak Ada Anggota Keluarga yang Merokok 14 31 45%

9 Seluruh Keluarga Sudah menjadi Anggota JKN 25 31 81%

Mempunyai dan Menggunakan Sarana Air


10 31 31 100%
Bersih
11 Menggunakan Jamban Keluarga 27 31 87%

12 Penderita Gangguan Jiwa Berobat dengan Benar 6 9 67%


Jumlah yang Memiliki
No. Indikator Jumlah yang Bernilai 1 Persentase
Indikator

1 Keluarga Mengikuti Program KB 20 24 83%

2 Ibu Hamil Melahirkan di Fasyankes 1 1 100%

3 Bayi Usia 0-11 Bulan diberikan Imunisasi Lengkap 8 8 100%

4 Asi Eksklusif 8 8 100%


5 Pemantauan Pertumbuhan Balita 13 13 100%

6 Pasien TB Paru Berobat Sesuai Standar 2 5 40%

7 Pasien Hipertensi Berobat Teratur 2 7 29%

8 Tidak Ada Anggota Keluarga yang Merokok 21 31 68%

9 Seluruh Keluarga Sudah menjadi Anggota JKN 29 31 94%

10 Mempunyai dan Menggunakan Sarana Air Bersih 31 31 100%

11 Menggunakan Jamban Keluarga 31 31 100%

12 Penderita Gangguan Jiwa Berobat dengan Benar 3 3 100%


Jumlah yang Bernilai Jumlah yang Memiliki
No. Indikator Persentase
1 Indikator

1 Keluarga Mengikuti Program KB 20 22 91%

2 Ibu Hamil Melahirkan di Fasyankes - - -

3 Bayi Usia 0-11 Bulan diberikan Imunisasi Lengkap 8 8 100%

4 Asi Eksklusif 8 8 100%


5 Pemantauan Pertumbuhan Balita 11 11 100%

6 Pasien TB Paru Berobat Sesuai Standar 3 3 100%

7 Pasien Hipertensi Berobat Teratur 11 14 79%

8 Tidak Ada Anggota Keluarga yang Merokok 16 31 52%

9 Seluruh Keluarga Sudah menjadi Anggota JKN 28 3 90%

10 Mempunyai dan Menggunakan Sarana Air Bersih 31 31 100%

11 Menggunakan Jamban Keluarga 30 31 97%

12 Penderita Gangguan Jiwa Berobat dengan Benar 2 4 50%


Jumlah yang Jumlah yang Memiliki
No. Indikator Persentase
Bernilai 1 Indikator

1 Keluarga Mengikuti Program KB 20 21 95%

2 Ibu Hamil Melahirkan di Fasyankes 11 11 100%

Bayi Usia 0-11 Bulan diberikan Imunisasi


3 22 22 100%
Lengkap
4 Asi Eksklusif 8 11 73%
5 Pemantauan Pertumbuhan Balita 31 31 100%

6 Pasien TB Paru Berobat Sesuai Standar - - -

7 Pasien Hipertensi Berobat Teratur 1 1 100%

8 Tidak Ada Anggota Keluarga yang Merokok 3 31 10%

9 Seluruh Keluarga Sudah menjadi Anggota JKN 18 31 58%

Mempunyai dan Menggunakan Sarana Air


10 31 31 100%
Bersih
11 Menggunakan Jamban Keluarga 31 31 100%

12 Penderita Gangguan Jiwa Berobat dengan Benar - - -


Jumlah yang Jumlah yang Memiliki
No. Indikator Persentase
Bernilai 1 Indikator

1 Keluarga Mengikuti Program KB 7 8 88%

2 Ibu Hamil Melahirkan di Fasyankes 3 3 100%

Bayi Usia 0-11 Bulan diberikan Imunisasi


3 9 9 100%
Lengkap
4 Asi Eksklusif 2 3 67%
5 Pemantauan Pertumbuhan Balita 11 11 100%

6 Pasien TB Paru Berobat Sesuai Standar - - -

7 Pasien Hipertensi Berobat Teratur 5 19 26%

8 Tidak Ada Anggota Keluarga yang Merokok 4 31 13%

9 Seluruh Keluarga Sudah menjadi Anggota JKN 23 31 74%

10 Mempunyai dan Menggunakan Sarana Air Bersih 30 31 97%

11 Menggunakan Jamban Keluarga 31 31 100%

12 Penderita Gangguan Jiwa Berobat dengan Benar - - -


Jumlah yang Jumlah yang Memiliki
No. Indikator Persentase
Bernilai 1 Indikator

1 Keluarga Mengikuti Program KB 17 20 85%

2 Ibu Hamil Melahirkan di Fasyankes 7 9 78%

Bayi Usia 0-11 Bulan diberikan Imunisasi


3 16 16 100%
Lengkap
4 Asi Eksklusif 5 10 50%
5 Pemantauan Pertumbuhan Balita 23 23 100%

6 Pasien TB Paru Berobat Sesuai Standar 1 1 100%

7 Pasien Hipertensi Berobat Teratur 1 1 100%

8 Tidak Ada Anggota Keluarga yang Merokok 3 30 10%

9 Seluruh Keluarga Sudah menjadi Anggota JKN 20 31 65%

10 Mempunyai dan Menggunakan Sarana Air Bersih 31 31 100%

11 Menggunakan Jamban Keluarga 30 31 97%

12 Penderita Gangguan Jiwa Berobat dengan Benar 0 1 0%


Jumlah yang Jumlah yang Memiliki
No. Indikator Persentase
Bernilai 1 Indikator

1 Keluarga Mengikuti Program KB 1 25 4%

2 Ibu Hamil Melahirkan di Fasyankes 3 3 100%

Bayi Usia 0-11 Bulan diberikan Imunisasi


3 3 4 75%
Lengkap
4 Asi Eksklusif 4 5 80%
5 Pemantauan Pertumbuhan Balita 6 7 86%

6 Pasien TB Paru Berobat Sesuai Standar 1 4 25%

7 Pasien Hipertensi Berobat Teratur 5 12 42%

8 Tidak Ada Anggota Keluarga yang Merokok 3 28 11%

9 Seluruh Keluarga Sudah menjadi Anggota JKN 14 31 45%

Mempunyai dan Menggunakan Sarana Air


10 28 31 90%
Bersih
11 Menggunakan Jamban Keluarga 20 31 65%

12 Penderita Gangguan Jiwa Berobat dengan Benar 1 3 33%


Jumlah yang Jumlah yang Memiliki
No. Indikator Persentase
Bernilai 1 Indikator

1 Keluarga Mengikuti Program KB 0 25 0%

2 Ibu Hamil Melahirkan di Fasyankes - - -

Bayi Usia 0-11 Bulan diberikan Imunisasi


3 - - -
Lengkap
4 Asi Eksklusif 0 0 -
5 Pemantauan Pertumbuhan Balita 5 6 83%

6 Pasien TB Paru Berobat Sesuai Standar 2 2 100%

7 Pasien Hipertensi Berobat Teratur 2 14 14%

8 Tidak Ada Anggota Keluarga yang Merokok 10 31 32%

9 Seluruh Keluarga Sudah menjadi Anggota JKN 20 31 65%

Mempunyai dan Menggunakan Sarana Air


10 29 31 94%
Bersih
11 Menggunakan Jamban Keluarga 18 31 58%

12 Penderita Gangguan Jiwa Berobat dengan Benar 2 13 15%


Jumlah yang Jumlah yang Memiliki
No. Indikator Persentase
Bernilai 1 Indikator

1 Keluarga Mengikuti Program KB 1 24 4%

2 Ibu Hamil Melahirkan di Fasyankes 3 3 100%

Bayi Usia 0-11 Bulan diberikan Imunisasi


3 4 4 100%
Lengkap
4 Asi Eksklusif 3 4 75%
5 Pemantauan Pertumbuhan Balita 16 16 100%

6 Pasien TB Paru Berobat Sesuai Standar 2 2 100%

7 Pasien Hipertensi Berobat Teratur 5 8 63%

8 Tidak Ada Anggota Keluarga yang Merokok 6 31 19%

9 Seluruh Keluarga Sudah menjadi Anggota JKN 21 31 68%

10 Mempunyai dan Menggunakan Sarana Air Bersih 31 31 100%

11 Menggunakan Jamban Keluarga 28 31 90%

12 Penderita Gangguan Jiwa Berobat dengan Benar 0 2 0%


Jumlah yang Jumlah yang Memiliki
No. Indikator Persentase
Bernilai 1 Indikator

1 Keluarga Mengikuti Program KB 0 26 0%

2 Ibu Hamil Melahirkan di Fasyankes 3 5 60%

Bayi Usia 0-11 Bulan diberikan Imunisasi


3 3 3 100%
Lengkap
4 Asi Eksklusif 2 2 100%
5 Pemantauan Pertumbuhan Balita 8 8 100%

6 Pasien TB Paru Berobat Sesuai Standar 2 2 100%

7 Pasien Hipertensi Berobat Teratur 1 14 7%

8 Tidak Ada Anggota Keluarga yang Merokok 9 31 29%

9 Seluruh Keluarga Sudah menjadi Anggota JKN 13 31 42%

Mempunyai dan Menggunakan Sarana Air


10 24 31 77%
Bersih
11 Menggunakan Jamban Keluarga 20 31 65%
Penderita Gangguan Jiwa Berobat dengan
12 1 4 25%
Benar
Jumlah yang Jumlah yang Memiliki
No. Indikator Persentase
Bernilai 1 Indikator

1 Keluarga Mengikuti Program KB 5 11 45%

2 Ibu Hamil Melahirkan di Fasyankes 3 4 75%

Bayi Usia 0-11 Bulan diberikan Imunisasi


3 5 6 83%
Lengkap
4 Asi Eksklusif 3 4 75%
5 Pemantauan Pertumbuhan Balita 6 7 86%

6 Pasien TB Paru Berobat Sesuai Standar 7 7 100%

7 Pasien Hipertensi Berobat Teratur 1 10 10%

8 Tidak Ada Anggota Keluarga yang Merokok 3 31 10%

9 Seluruh Keluarga Sudah menjadi Anggota JKN 24 31 77%

Mempunyai dan Menggunakan Sarana Air


10 31 31 100%
Bersih
11 Menggunakan Jamban Keluarga 30 31 97%

12 Penderita Gangguan Jiwa Berobat dengan Benar 1 7 14%


Jumlah yang Bernilai Jumlah yang Memiliki
No. Indikator Persentase
1 Indikator

1 Keluarga Mengikuti Program KB 0 31 0%

2 Ibu Hamil Melahirkan di Fasyankes 10 10 100%

3 Bayi Usia 0-11 Bulan diberikan Imunisasi Lengkap 10 10 100%

4 Asi Eksklusif 7 10 70%


5 Pemantauan Pertumbuhan Balita 14 14 100%

6 Pasien TB Paru Berobat Sesuai Standar 1 1 100%

7 Pasien Hipertensi Berobat Teratur 0 8 0%

8 Tidak Ada Anggota Keluarga yang Merokok 14 30 49%

9 Seluruh Keluarga Sudah menjadi Anggota JKN 14 31 48%

10 Mempunyai dan Menggunakan Sarana Air Bersih 28 31 90%

11 Menggunakan Jamban Keluarga 26 31 83%

12 Penderita Gangguan Jiwa Berobat dengan Benar 0 4 0%


Jumlah yang Jumlah yang Memiliki
No. Indikator Persentase
Bernilai 1 Indikator

1 Keluarga Mengikuti Program KB 109 255 43%

2 Ibu Hamil Melahirkan di Fasyankes 55 61 90%

Bayi Usia 0-11 Bulan diberikan Imunisasi


3 118 121 98%
Lengkap
4 Asi Eksklusif 61 77 79%
5 Pemantauan Pertumbuhan Balita 174 178 98%

6 Pasien TB Paru Berobat Sesuai Standar 26 35 74%

7 Pasien Hipertensi Berobat Teratur 34 110 31%

8 Tidak Ada Anggota Keluarga yang Merokok 108 367 29%

9 Seluruh Keluarga Sudah menjadi Anggota JKN 249 344 72%

Mempunyai dan Menggunakan Sarana Air


10 356 372 96%
Bersih
11 Menggunakan Jamban Keluarga 322 372 87%

12 Penderita Gangguan Jiwa Berobat dengan Benar 16 50 32%


CAKUPAN INDIKATOR KECAMATAN CIDAHU

PENDERITA GANGGUAN JIWA BEROBAT DENGAN BENAR 32%

MENGGUNAKAN JAMBAN KELUARGA 87%

MEMPUNYAI DAN MENGGUNAKAN SARANA AIR BERSIH 96%

SELURUH KELUARGA SUDAH MENJADI ANGGOTA JKN 72%

TIDAK ADA ANGGOTA KELUARGA YANG MEROKOK 29%

PASIEN HIPERTENSI BEROBAT TERATUR 31%

PASIEN TB PARU BEROBAT SESUAI STANDAR 74%

PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA 98%

ASI EKSKLUSIF 79%

BAYI USIA 0-11 BULAN DIBERIKAN IMUNISASI LENGKAP 98%

IBU HAMIL MELAHIRKAN DI FASYANKES 90%

KELUARGA MENGIKUTI PROGRAM KB 43%


BAB V
Indeks keluarga sehat pada desa Cihideung Girang,
Kertawinangun, Cieurih dan Cikeusik berbanding
lurus, tergolong kategori sehat. Desa Nanggela,
Jatimulya, Cibulan, Cidahu dan Bunder berbanding
lurus tergolong kategori pra sehat. Sedangkan
perbandingan desa Cihideung girang,
Kertawinangun, Cieurih, Cikeusik, Nanggela,
Jatimulya, Bunder, Cidahu, Cibulan dengan desa
Datar dan Cihideung Hilir berbanding terbalik
tergolong kategori tidak sehat, dibandingkan
dengan desa lainnya.
• Nilai indeks keluarga sehat di wilayah kerja UPTD
Puskesmas DTP Cidahu yang temasuk kategori buruk
adalah desa Datar, Bunder kemudian Cihideung Hilir,
dimana indikator yang belum tercapai adalah gangguan
jiwa berobat dengan benar, keluarga mengikuti Kb,
pasien hipertensi berobat teratur dan tidak ada
anggota keluarga yang merokok.
Kesimpulan
• Pencapaian indikator keluarga sehat di wilayah kerja UPTD
puskesmas DTP Cidahu, Pencapaian keluarga sehat Kecamatan
Cidahu dapet dikategorikan menjadi keluarga pra sehat.
• Pencapaian indeks keluarga sehat pada masing-masing desa di
Kecamatan Cidahu. Desa Cihideunghilir dan Datar indeks
pencapaian adalah 7% tergolong tidak sehat. Desa Nanggela,
Jatimulya, Cidahu, Cibulan dan Legok indeks pencapaian
adalah 48% tergolong pra sehat sedangkan Ciuerih, Cikeusik,
Kertawinangun dan Cihigdeung girang adalah 45% tergolong
Sehat.
Kesimpulan..

• Gambaran 12 indikator keluarga sehat masing-masing desa di


Kecamatan Cidahu. Desa Cihideaung Girang, Kertawinangun,
Cikeusik, Cieurih, Bunder, Legok, Cibulan, Cidahu, Jatimulya, Datar,
Nanggela dan Cihideaunghilir indikator paling baik adalah indikator
ibu hamil melahirkan di faskes, bayi usia 0-11 bulan diberikan
imunisasi lengkap, pemantauan pertumbuhan balita, pasien TB
paru berobat sesuai standar, serta mempunyai jamban dan
menggunakan sarana air bersih. Sedangkan cakupan indikator yang
paling buruk pada desa Kertawinangun, Cikeusik, Bunder, Legok,
Datar, Jatimulya, Nanggela dan Cihideunghilir adalah gangguan jiwa
berobat dengan benar, keluarga mengikuti Kb, pasien hipertensi
berobat teratur dan tidak ada anggota keluarga yang merokok.
Saran
• Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
menentukan sample yang lebih homogen.
• Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk
mengetahui seberapa jauh kepatuhan pengobatan
hipertensi dan pengobatan jiwa di kecamatan Cidahu.
Proses Perubahan Perilaku
Analisis faktor penyebab Faktor Perilaku
masalah

Faktor Non-Perilaku

Perilaku saat ini segmentasi Perilaku yang diharapkan


gap
sasaran segmentasi sasaran

Intervensi /Komunikasi Perubahan Perilaku


Kesehatan berdasarkan teori/ para ahli
Intervensi
• Intervensi melalui UKM dan UKBM sesuai kelompok sasaran:
– Balita: Posyandu, PAUD, Stimulasi Dini, dsb
– Usia Sekolah: UKS, Dokter kecil, SBH, Poskestren, dsb
– Remaja: UKS, SBH, Poskestren, PMR, dsb
– Usia Kerja: UKK, Pos UKK, Posbindu PTM
– Usia Lanjut: Posyandu usila/wulan/adiyuswa
• Bila sasaran tidak datang  Kunjungan rumah: promosi
kesehatan  paket informasi yang sesuai
• Kunjungan rumah juga dapat dilakukan langsung, karena data-
base keluarga sudah ada
• Allternatif I: Intervensi bisa dilakukan menyeluruh, artinya
seluruh desa dilakukan intervensi sesuai masalah utama
setempat. Penyuluhan umum di tingkat Puskesmas dengan
topik: hipertensi, imunisasi dan ASI eksklusif, intervensi di
setiap desa sesuai dengan masing2 prioritas masalahnya.
• Alternatif II: Intervensi bisa difokuskan pada desa yang paling
tertinggal, yaitu desa dengan IKS terrendah dalam hal ini Desa
H dan Desa E. Sumber daya difokuskan untuk melakukan
intervensi pada 2 desa tersebut.
• Alternatif III: Masih banyak alternatif yang dipilih, misalnya
dari sisi pendekatannya: mungkin di desa H menggunakan
tokoh agama sementara di desa E menggunakan jalur PKK
• Program Indonesi Sehat dengan Pendekatan Keluarga Diunduh:
www.depkes.go.id/article/view/17070700004/program-indonesia-sehat-
dengan-pendekatan-keluarga.html/
• Permenkes. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014
Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Kementerian Kesehatan
• Undang-Undang Dasar. 1945. Pasal 28 H ayat 1.
• Hasil Pendataan Keluarga Sehat dalam Aplikasi Keluarga Sehat Diunduh:
http://www.pusdatin.kemkes.go.id/article/view/17091900001/hasil-
pendataan-keluarga-sehat-dalam-aplikasi-keluarga-sehat.html/
• Laporan tahunan PKM Cidahu tahun 2017.
• Kementerian Kesehatan RI-Badan PPSDM Kesehatan Puslat SDM
Kesehatan. Modul Pelatihan Keluarga Sehat. 2017.
• Pusat Pelatihan SDMK Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan
RI. Modul Pelatihan Manajemen Puskesmas. 2017.

You might also like