Professional Documents
Culture Documents
NIM P00312017091
PRODI D IV KEBIDANAN ( AJENG ) KELAS B
PENDAHULUAN
Pemeriksaan IVA dan pap smear sebenarnya mempunyai tujuan yang sama, yaitu
pemeriksaan penapisan/skrining terhadap kelainan pra kanker di mulut rahim atau
kanker serviks.
Dengan Tes IVA hasil dapat segera diketahui sedangkan PAP SMEAR Membutuhkan
waktu 1-2 minggu
Biaya pemeriksaan tes IVA lebih murah dibandingkan dengan PAP SMEAR
Adalah penyakit tumor ganas yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui
hubungan seksual dan dapat menyebar ke organ-organ lain dan menyebabkan
kematian
KANKER LEHER RAHIM
Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000
kasus kanker serviks, dan kira2kira sebanya 800 kasus di
antaranya berakhir dengan kematian. Angka kejadian
kanker serviks di Indonesia tahun 2011 mencapai angka
100 per 100.000 penduduk per tahun, dan penyebarannya
terlihat terakumulasi di Jawa dan Bali. Angka ini
diperkirakan akan terusmeningkat 25% dalam kurun
waktu 10 tahun mendatang jika tidak dilakukan tindakan
pencegahan.
PAP SMEAR
DEFINISI MANFAAT
PAP SMEAR merupakan Pemeriksaan PAP SMEAR
suatu metode berguna sebagai
pemeriksaan sel-sel yang pemeriksaan penyaring
diambil dari leher rahim (skrining) dan pelacak
dan kemudian diperiksa di adanya perubahan sel ke
bawah mikroskop. arah keganasan secara dini
sehingga kelainan
prakanker dapat
terdeteksi serta
pengobatannya menjadi
lebih murah dan mudah
Kapan melakukan pap smear ?
Pemeriksaan Pap Smear dilakukan paling tidak setahun
sekali bagi wanita yang sudah menikah atau yang telah
melakukan hubungan seksual.
Para wanita sebaiknya memeriksakan diri sampai usia 70
tahun.
Pap Smear dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada masa
haid.
Persiapan pasien untuk melakukan Pap Smear adalah tidak
sedang haid, tidak coitus 1 – 3 hari sebelum pemeriksaan
dilakukan dan tidak sedang menggunakan obat – obatan
vaginal.
LANGKAH-LANGKAH PEMERIKSAAN PAP
SMEAR
PERSIAPAN ALAT
1. Meja gynekologi
2. Hand scoon
3. Kapan sublimate
4. Spekulum cocor bebek
5. Spatel kayu/spatula ayre
6. Gelas objek
7. Lidi watten
8. Botol berisi alkohol 95%
9. Tampon tang
10. Kasa steril
11. Formulir pemeriksaan
12. Lampu sorot
13. Baskom berisi larutan klorin 0,5%
14. Selimut
1. Beri penjelasan pada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Atur lampu sorot
3. Bersihkan vulva dan vagina
4. Buka labia dengan jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri, masukan spekulum. Pindahkan pegangan
spekulum dari tangan kanan ke tangan kiri
5. Ambil bahan dari forniks posterior dengan menggunakan spatula ayre kemudian hapuskan pada
objek glass
6. Hapus bahan yang telah diambil pada objek glass secara merata dengan tidak terlau tebal atau
terlalu tipis
7. Ambil bahan dari permukaan porsio dengan menggunakan ujung spatel yang satunya
8. Hapus bahan pada objek glass, letakkan disebelah bahan yang pertama
9. Ambil bahan dari kanalis servikalis agak kedalam dengan menggunakan lidi watten, kemudian
letakkan disamping bahan yang kedua
10. Masukkan objek glass pada botol khusus larutan etil alcohol 95% selama 20 menit
11. Setelah 20 menit, keringkan dan simpan pada tempat yang telah disediakan. Kemudian kirim ke
lab bersama dengan formulir yang telah diisi
12. Bersihkan porsio dengan kassa steril dengan menggunakan tampon tang
13. Keluarkan speculum
14. Rendam spekulum kedalam larutan klorin 0,5%
15. Mempersilahkan ibu untuk berpakaian kembali dan duduk
16. Masukkan peralatan yang telah dipakai kedalam larutan klorin 0,5%
17. Buka handscoon dan masukkan kedalam larutan klorin 0,5% secara terbalik
18. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir tujuh langkah, kemudan keringkan dengn handuk
bersih
IVA ((Inspeksi Visual Dengan Asam
Asetat)