Professional Documents
Culture Documents
Benzena + 3 H₂ katalis Ni
kalor, tekanan sikloheksana
Gugus Fungsi
Alkana
• Alkana merupakan senyawa non polar.
• Mempunyai gaya tarik antar molekul yang
lemah
• Alkana rantai lurus sampai dengan butana
adalah gas pada suhu kamar
• Alkana C5 sampai C17 adalah cairan
• Alkana rantai lurus dengan 18 atom C atau
lebih adalah zat padat
Penamaan alkana rantai lurus
CH3 CH3
Sec-butil : CH3CH2CH t-butil: CH3 C
CH3
Isomer Struktur
“Isomer” dua senyawa atau lebih yang memiliki
rumus molekul yang sama satu terhadap yang
lain.
senyawa dengan rumus molekul yang sama tetapi
mempunyai urutan atom yang berlainan, maka
senyawa mempunyai struktur bangun yang
berlainan disebut isomer struktur
Isomer struktur mempunyai sifat fisika berbeda,
seperti titik didih, titik leleh dan kereaktifan
kimia.
Semakin bercabang struktur hidrokarbon, semakin
rendah titik didihnya
Lanjutan........
Alkana yang mengandung tiga karbon atau
kurang tidak mempunyai isomer (metana,
etana, propana)
Rumus molekul C₂H₆O dapat ditulis dengan
rumus bangun : CH3OCH₃ (dimetil eter) gas
pada suhu kamar dan CH₃CH₂OH (etanol)
cairan pada suhu kamar
Butana = 2-Metilpropana
Pentana = 2-Metilbutana = 2,2-Dimetilpropana
Isomer Fungsional
Isomeri fungsional adalah gejala terdapatnya beberapa
senyawa yang mempunyai rumus molekul sama, tetapi
mempunyai jenis gugus fungsional yang berbeda.
CH3CHCHCl2 Cl2CHCHCH3
Cl Cl
Sikloalkana
Ujung rantai karbon dapat bersambung
membentuk cincin, dengn awalan siklo
= Siklopentana
= sikloheksana
Sifat Fisik Alkana
• Bersifat non polar
• Alkana tidak larut dalam air.
• Alkana memiliki titik didih lebih rendah dari
pada kebanyakan senyawa organik lain dengan
bobot molekul yang sama gaya van
derWaals.
• Titik didih alkana meningkat dengan
bertambah panjangnya rantai
• Semakin bercabang semakin rendah
titik didihnya
Sifat Kimia alkana
• Alkana dan sikloalkana tidak reaktif
dibandingkan dengan senyawa organik yang
memiliki gugus fungsional (asam kuat, basa,
zat pengoksid atau zat pereduksi
• Alkana kadang-kadang di sebut parafin
• Alkana mempunyai dua reaksi utama :yakni
halogenasi dan pembakaran
Halogenasi
• Halogenasi alkana: Reaksi Alkana dengan
halogen (F2, Cl2, Br2, I2) menghasilkan alkil
halida.
• CH4 + Cl2 CH3Cl + HCl(klorinasi)
• Dapat terjadi bila ada cahaya matahari dan
kalor, bila suhu rendah tidak terjadi reaksi
• •Urutan reaktifitas: F2> Cl2> Br2> I2
Cracking
• Cracking : reaksi pemecahan senyawa alkana
besar hingga dihasilkan senyawa yang lebih
kecil.
Dalam proses hydrocracking, hidrogen
ditambahkan untuk menghasilkan
hidrokarbon jenuh.
Cracking tanpa hidrogen akan menghasilkan
campuran alkana dan alkena
Cracking
Pembakaran
CH3CCCH3 CH3CH2
Cl Cl CH2CH3