You are on page 1of 15

JOURNAL READING

NEW TREATMENT OPTIONS FOR PTERYGIUM


MATTHIAS FUEST, JODHBIR S. MEHTA & MINAS T. CORONEO

Tania Agustini Maharani


1620221218

Kepaniteraan Klinik Ilmu Mata


RST Tk. II Dr. Soedjono Magelang
Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” Jakarta
PENDAHULUAN
Pterigium merupakan pertumbuhan jaringan pada kornea
yang berbentuk seperti sayap

Akibat respon penyembuhan luka konjungtiva yang


menyimpang, yang ditandai dengan pertumbuhan
sentripetal epitel skuamosa yang mengalami perubahan
yaitu hiperplasia sel goblet dan stroma fibroblas yang
teraktivasi dan berproliferasi.

Perubahan pada topografi kornea dan refraksi, oklusi


aksis visual serta hilangnya lapangan penglihatan

Kemajuan dalam penatalaksanaan pterigium telah


melibatkan (i) tindakan pembedahan (ii) penggunaan
adjuvan, dan (iii) obat
Teknik Pembedahan

Bare Sclera

Angka 88% dalam


REKONSTRUKSIF
kekambuah waktu 1 tahun
ALTERNATIF
tinggi pascaoperasi

Membran Autograft
Amniotik (AM) Konjungtiva
(CAG)

Pengurangan angka
kekambuhan yang signifikan
Membran Autograft
Amniotik (AM) Konjungtiva (CAG)

Metaanalisis Cochrane terbaru


Dari 1866 pasien memperlihatkan
keunggulan CAG terhaadap AM

Rasio risiko pterigium (primer dan


berulang) sebesar 0.53% (interval
kepercayaan 95% (IK): 0.33 – 0.85, p =
0.009) pada follow up 6 bulan
FAKTOR UNTUK KEBERHASILAN OPERASI
PTERIGIUM

 Kemampuan untuk melakukan diseksi suatu


graft yang tipis
 Berukuran tepat untuk menutupi kerusakan
konjungtiva

Seorang siswa membutuhkan waktu kira-kira 50


upaya untuk mencapai ketebalan CAG yang
diharapkan sebesar 87 ± 23 µm, dengan laser Z8
femtosecond (FSL) (Ziemer Ophthalmic Systems
AG, Port, Swiss) pada model babi.

laser femtosecond (FLAPS, NCT028666968)


Laser femtosecond (FLAPS,
NCT028666968)

 Penelitian terhadap enam


mata pertama telah
menunjukkan hasil awal yang
menjanjikan .
 FLAPS berhasil pada seluruh
pasien.
 CAG dengan rata-rata
ketebalan 75.6 ± 13.7 µm
didiseksi pada waktu 19.5 ±
1.2 detik oleh FSL
 Dalam pendekatan alternatif untuk
meningkatkan presisi, Bourcler dkk meneliti
penggunaan operasi pterigium yang dibantu
Robot
 Operasi pterigium dengan robotika hingga saat
ini masih bersifat eksperimental dan
membutuhkan bukti klinis yang secara
signifikan lebih banyak sebelum dinyatakan
sebagai teknik pembedahan yang dianjurkan.
Autograft konjungtiva limbus (LCAG)
merupakan suatu tindakan yang
sangat serupa dengan operasi CAG
standar, dimana jaringan limbus
dimasukkan kedalam transplan

Dihipotesiskan bahwa graft mencegah


jaringan residu untuk berproliferasi,
dan penambahan sel stem limbus
 metaanalisis Cochrane terbaru, Romano dkk
mengevaluasi 14 uji klinis terkontrol acak (RCT) dan
menemukan bahwa menggunakan kombinasi
fibrinogen dan trombin untuk fiksasi CAG
menghasilkan angka rekurensi yang lebih rendah
(RR 0.47; IK 95%: 0.27 – 0.82; p = 0.0076) dan operasi
yang lebih cepat (rata-rata perbedaan 17.01 menit)
seta ketidaknyamanan pascaoperasi yang lebih sedikit
dibandingkan penjahitan

Namun, perekat fibrin dapat


Namun darah autolog
menyebabkan komplikasi
merkeatkan graft dengan
yang lebih banyak, termasuk
lebih cepat dibandingkan
-dehisens graft
jahitan
-retraksi graft,
- granuloma
ADJUVANT
Mitomisin C
5-fluorourasil Tidak semuanya efektif
Irradiasi-β, mengurangi rekurensi
Dobesilate,
Ranibizumab
dan
Bevacizumab

Ophtalmic Technology Assessment


2013 oleh Kaufman dkk, dari Komplikasi:
American Academy of -Penipisan sklera
Ophtalmology - Ulserasi (2 – 19%)
- Iritis (1 – 13%)
Mengevaluasi 51 penelitian menemukan -Perlambatan epitelisasi
bahwa pengolesan mitomisin C intra konjungtiva (4 – 5%),
atau pasca operatif dapat lebih lanjut
mengurangi angka kekambuhan
pada autograft konjungtiva atau limbus
OBAT-OBATAN
Regimen steroid topikal yang
Inflamasi pascaoperatif berbeda telah dinyatakan dapat
menyebabkan mengendalikan inflamasi
rekurensi pterigium setelah operasi pterigium

Hirst menggunakan Kheirkhah dkk menggunakan


prednisolon asetat prednisolon asetat setiap 2 jam
topikal setiap 2 jam selama periode yang lebih lama
yaitu 4 – 6 minggu.
selama 3 minggu dan
kemudian empat kali
Pada beberapa laporan, cara
sehari selama 6 pemberian steroid lainnya, seperti
minggu berikutnya injeksi subkonjungtiva,
digunakan sebagai metode
tambahan untuk menghentikan
inflamasi pascaoperatif
 Kampitak dkk baru-baru ini memperlihatkan
penurunan angka rekurensi sebesar 50% melalui
tetes mata lubrikan yang diberikan secara
tambahan setelah instilasi steroid selama periode
3 bulan pasca operasi

 Hal ini sesuai dalam beberapa tingkatan dengan


temuan efek manfaat siklosporin topikal dalam
mengurangi rekurensi
Analisis terbaru mengesankan bahwa terjadinya
perubahan dan mutasi pada proses regulatorik

mutasi pada protein S100, jalur signal MAPK, p53,


atau onkogen ras pada pterigium

Penatalaksanaan
medis pterigium di
masa yang akan
datang, yang dapat
APR-246/PRIMA-1Met, suatu molekul kecil yang lebih lanjut
mampu mengembalikan ikatan DNA-sekuens mengurangi
spesifik dan transaktivasi transkripsional oleh rekurensi dengan
p53 mutan pada sel-sel tumor, sebagai contohnya, penggunaan sebagai
mengurangi metaplasia skuamosa pada kultur adjuvant, atau
eksplant pterigium manusia. bahkan
menggantikan
penatalaksanaan
pembedahan
KESIMPULAN
 Tindakan autograft konjungtiva merupakan penatalaksanaan
baku emas untuk pterigium saat ini.
 Perekat fibrin, dibandingkan penjahitan dapat mengurangi
angka rekurensi dan waktu operasi lebih lanjut.
 Pengelolaan yang adekuat terhadap permukaan bola mata dan
inflamasi pascaopeartif penting untuk angka rekurensi yang
rendah dan kosmetik yang baik.
 Mitomisin C merupakan adjuvant yang digunakan secara luas,
terutama pada penyakit berulang, meskipun penggunaannya
masih bersifat kontroversial.
 Saat ini tindakan baru sedang dikembangkan untuk
memperbaiki dan menstandardisasi prosedur operasi, yang
kemungkinan memperkenalkan FSL atau robot terhadap
tindakan operasi di masa yang akan datang.
 Pemahaman yang lebih baik mengenai mekanisme molekuler
dibalik pterigium akan dapat menjadikan penatalaksanaan
medis dimasa yang akan datang berada dalam jangkauan.
TERIMA KASIH 

You might also like