Abses paru adalah suatu kavitas dalam jaringan paru yang
berisi material purulen berisikan sel radang akibat proses nekrotik parenkim paru oleh proses infeksi. Bila diameter kavitas < 2 cm dan jumlahnya banyak (multiple small abses) dinamakan “necrotising pneumonia”. ABSES PARU
Kebanyakan abses paru muncul sebagai
komplikasi dari pneumonia aspirasi akibat bakteri anaerob di mulut. Penderita abses paru biasanya memiliki masalah periodontal (jaringan di sekitar gigi). Sejumlah bakteri yang berasal dari celah gusi sampai ke saluran pernafasan bawah dan menimbulkan infeksi. Jika bakteri tersebut tidak dapat dimusnahkan oleh mekanisme pertahanan tubuh, maka akan terjadi pneumonia aspirasi dan dalam waktu 7- 14 hari kemudian berkembang menjadi nekrosis (kematian jaringan), yang berakhir dengan pembentukan abses. ETIOLOGI
Pendapat dari Prof. dr. Hood Alsagaff (2006)
tentang penyebab abses paru sesuai dengan urutan frekuensi adalah: 1. Infeksi yang timbul dari saluran nafas (aspirasi) 2. Sebagai penyulit dari beberapa tipe pneumonia tertentu 3. Perluasan abses subdiafragmatika 4. Berasal dari luka traumatik paru 5. Infark paru yang terinfeksi Bakteri penyebab abses paru
Pada 89% kasus, penyebabnya adalah
bakteri anaerob. Yang paling sering adalah Peptostreptococcus, Bacteroides, Fusobacterium dan Microaerophilic streptococcus. Non-bakteri penyebab abses paru
bakteria pada penderita dengan faktor predisposisi. Bakteri mengadakan multiplikasi dan merusak parenkim paru dengan proses nekrosis. Bila berhubungan dengan bronkus, maka terbentuklah air fluid level bakteria masuk kedalam parenkim paru selain inhalasi bisa juga dengan penyebaran hematogen (septik emboli) atau dengan perluasan langsung dari proses abses ditempat lain misal abses hepar. Patofisiologi
Obstruksi bronkus dapat menyebabkan
pneumonia berlajut sampai proses abses paru. Hal ini sering terjadi pada obstruksi karena kanker bronkogenik. Gejala yang sama juga terlihat pada aspirasi benda asing yang belum keluar. Kadang-kadang dijumpai juga pada obstruksi karena pembesaran kelenjar limphe peribronkial. diagnosis abses paru
Pada foto thorak terdapat kavitas dengan dinding
tebal dengan tanda-tanda konsolidasi disekelilingnya. Kavitas ini bisa multipel atau tunggal dengan ukuran 2 – 20 cm. Gambaran ini lebih sering dijumpai pada paru kanan dari pada paru kiri. Bila terdapat hubungan dengan bronkus maka tampak sebagai rongga dengan bentuk yang tidak beraturan dan di dalamnya tampak perbatasan udara dan cairan (Air fluid level). Tetapi bila tidak ada hubungan maka hanya dijumpai tanda-tanda konsolidasi. Abses paru akibat aspirasi paling sering menyerang segmen posterior paru lobus atas atau segmen superior paru lobus bawah. Ketebalan dinding abses paru bervariasi, bisa tipis ataupun tebal, batasnya bisa jelas maupun samar-samar. Dindingnya mungkin licin atau kasar. Gambaran yang lebih jelas bisa terlihat pada CT scan. Foto Thorax Posisi Lateral, tampak adanya cavitas dengan air-fluid level yang merupakan karakteristik dari abses paru. (1) (A) Abses paru yang besar dengan air-fluid level di bagian distal pada suatu karsinoma hilus. Lobus kanan atas kolaps disertai dengan emfisema sebagai kompensasi. (B) Tampak penebalan pada fissura obliq yang bersebelahan dengan abses (panah). (2) Abses setelah pneumonia.Penderita ini dengan pneumonia akut pada segmen posterior lobus kanan atas, terbentuk area translusen di bagian sentral (terlihat jelas pada foto lateral). Tampak gambaran abses dengan dinding tebal yang irreguler dan air-fluid level. (3) TERIMA KASIH