You are on page 1of 21

TERAPI CAIRAN

Presentan :
Muhamad Agung Satria, S.Ked

Preceptor :
Dr. Anna Millizia, M.Ked(An), Sp.An
 Tubuh sebagian besar terdiri dari air

 Airdan zat-zat yang terlarut di dalamnya


berfungsi sebagai pengangkut zat makanan
ke semua sel tubuh

 Mengeluarkan bahan sisa dari dalam tubuh

 Sebagai regulator suhu serta menjaga agar


tubuh tetap dalam kondisi homeostatis
 Total Body Water (TBW) pada orang dewasa berkisar antara
45-75% dari berat badan. Kisaran ini tergantung pada tiap
individu yang memiliki jumlah jaringan adipose yang
berbeda, yang mana jaringan ini hanya mengandung sedikit
air
 Total Body Water (TBW) pada wanita lebih kecil dibanding
dengan laki-laki dewasa pada umur yang sama, karena
struktur tubuh wanita dewasa yang umumnya lebih banyak
mengandung jaringan lemak
 Total Body Water (TBW) pada neonatus lebih tinggi yaitu
sekitar 70-80% berat badan
 Untuk beberapa alasan, obesitas serta peningkatan usia
akan menurunkan jumlah kandungan total air tubuh (Guyton
& Hall, 2012)
 Cairan yang terkandung di dalam sel
 Pada orang dewasa, sekitar duapertiga dari cairan dalam tubuhnya
terdapat di dalam intraseluler
 Pada bayi hanya setengah dari berat badannya merupakan cairan
intraseluler
 Cairan intra seluler merupakan 40% dari TBW
 Jaringan lemak memiliki jumlah air yang lebih sedikit dibanding jaringan
tubuh lainnya
 CIS mempunyai kadar Na+, Cl- dan HCO3- yang lebih rendah dibanding
CES dan mengandung lebih banyak ion K+ dan fosfat serta protein yang
merupakan komponen utama intra seluler
 Komposisi CIS dipertahankan oleh membran plasma sel dalam keadaan
stabil namun tetap ada pertukaran
 Transpor membran terjadi melalui mekanisme pasif seperti osmosis dan
difusi, yang mana tidak membutuhkan energi sebagaimana transport aktif
 Cairan ekstraseluler adalah cairan yang berada di
luar sel
 Berkurang seiring dengan bertambahnya usia
 Pada bayi baru lahir, sekitar setengah dari cairan
tubuhnya terdapat di cairan ekstraseluler. Setelah
usia 1 tahun, jumlah cairan ekstraseluler menurun
sampai sekitar sepertiga dari volume total
 Sekitar sepertiga dari TBW merupakan cairan
ekstraseluler (CES)
 Dua kompartemen terbesar dari cairan ekstrasluler
adalah cairan interstisiel dan plasma
Komponen CES pada seorang laki-laki dewasa ( BB 70
Kg)

Cairan Berat Badan (%) Volume (%)

Cairan interstitial 15 10,5

Plasma 5 3,5

Cairan transeluler 1 0,7

Total CES 21 14,7


 Elektrolit
• Natrium
• Kalium
• Kalsium
• Magnesium
• Karbonat

 Non elektrolit
• Merupakan zat seperti glukosa dan urea yang
tidak terdisosiasi dalam cairan. Zat lainya
termasuk penting adalah kreatinin dan bilirubin
CIS CES

Plasma Interstitial

Natrium 15 142 144

Kalium 150 4 4

Calsium 2 5 2,5

Magnesium 27 3 1,5

Clorida 1 103 114

HCO3 10 27 30

HPO4 100 2 2

SO4 20 1 1

Asam organik - 5 5
 Bayi dan anak:

• Kebutuhan kalium : 2,5 mEq/kgBB/hari


• Kebutuhan natrium : 2-4 mEq/kgBB/hari
 Orang dewasa :
• Kebutuhan air sebanyak 30 -50 ml/kgBB/hari
• Kebutuhan kalium 1-2 mEq/kgBB/hari
• Kebutuhan natrium 2-3 mEq/kgBB/hari
 Faktoryang menyebabkan adanya suatu
peningkatan terhadap kebutuhan cairan
harian diantaranya :
• Demam ( kebutuhan meningkat 12% setiap 10 C,
jika suhu > 37º C
• Hiperventilasi
• Suhu lingkungan yang tinggi
• Aktivitas yang ekstrim / berlebihan
• Setiap kehilangan yang abnormal seperti diare
atau poliuria
 Faktoryang menyebabkan adanya
penurunan terhadap kebutuhan cairan
harian diantaranya yaitu :
• Hipotermi ( kebutuhannya menurun 12% setiap
10 C, jika suhu <37 º C
• Kelembaban lingkungan yang sangat tinggi
• Oliguria atau anuria
• Hampir tidak ada aktivitas
• Retensi cairan misal gagal jantung
 Trauma, pembedahan dan anestesi akan
menimbulkan perubahan-perubahan pada
keseimbangan air dan metabolisme yang
dapat berlangsung sampai beberapa hari
pasca trauma atau bedah
 Perubahan-perubahan tersebut terutama
sebagai akibat dari :
• Kerusakan sel di lokasi pembedahan
• Kehilangan dan perpindahan cairan baik lokal
maupun umum
• Pengaruh puasa pra bedah, selama pembedahan
dan pasca bedah
• Terjadi peningkatan metabolisme, kerusakan
jaringan dan fase penyembuhan (Latief, 2002).
 Resusitasi cairan ditujukan untuk
menggantikan kehilangan akut cairan
tubuh, sehingga seringkali dapat
menyebabkan syok

 Terapi
rumatan bertujuan untuk memelihara
keseimbangan cairan tubuh dan nutrisi
yang diperlukan oleh tubuh
 Jeniscairan yang digunakan didasarkan
pada cairan pemeliharaan (jumlah cairan
yang dibutuhkan selama 24 jam) dan cairan
defisit (jumlah kekurangan cairan yang
terjadi)
 Prinsippemilihan cairan dimaksudkan
untuk mengganti kehilangan air dan
elektrolit yang normal melaui urine, IWL,
dan feses serta menstabilkan agar
hemodinamik
 Kristaloid
 Koloid
 Albumin
 Dekstran
 Gelatin
 Hydroxylethyl Starch (HES)
 Faktor-faktor preoperatif:
• Kondisi yang telah ada
• Prosedur diagnostic
• Pemberian obat
• Preparasi bedah
• Penanganan medis terhadap kondisi yang telah ada
• Restriksi cairan preoperative.
• Defisit cairan yang telah ada sebelumnya

 Faktor Perioperatif:
• Induksi anastesi
• Kehilangan darah yang abnormal
• Kehilangan abnormal cairan ekstraselular ke third space
• Kehilangan cairan akibat evaporasi dari luka operasi

 Faktor postoperatif:
• Stres akibat operasi dan nyeri pasca operasi
• Peningkatan katabolisme jaringan
• Penurunan volume sirkulasi yang efektif
• Risiko atau adanya ileus postoperative
 Pra Bedah
• dewasa 2 ml/kgBB/jam Atau 60 ml ditambah 1
ml/kgBB untuk berat badan lebih dari 20 kg

• Pada anak-anak 4 ml/kg pada 10 kg BB I,


ditambah 2 ml/kg untuk 10 kgBB II, dan
ditambah 1 ml/kg untuk berat badan sisanya

• tanda rehidrasi tercapai ialah dengan adanya


produksi urine 0,5-1 ml/kgBB
 Dalam Pembedahan

• Dewasa :
 pembedahan dengan trauma ringan diberikan cairan
2 ml/kg BB/jam untuk kebutuhan dasar ditambah 4
ml/kg BB/jam
 pembedahan sedang 6 ml/kg BB/jam
 pembedahan berat 8 ml/kg BB/jam

• Anak :
 pembedahan ringan 2 ml/kg BB/jam
 sedang 4 ml/kgBB/jam
 berat 6 ml/kgBB/jam

You might also like