You are on page 1of 18

LAPORAN KASUS

“LEUKEMIA LIMFOSITIK
AKUT”

JAQUELINE MAWARNI EFFENDY


2017-84-044
PENDAHULUAN
• Leukemia merupakan keganasan dari sel-sel pembentuk
darah

• Angka kejadian LLA 3-4 kasus per 100.000 anak

• Insiden tertinggi LLA terjadi pada usia 2-5 tahun

• Anak laki-laki mempunyai risiko leukemia yang lebih tinggi


daripada anak perempuan

• Etiologi leukemia masih belum diketahui dengan pasti


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Leukemia limfoblastik akut adalah tipe


leukemia pada leukosit, terjadi keganasan
proliferasi sel-sel limfoblast muda.
ditunjukkan dengan adanya jumlah limfoblast
yang berlebihan dalam sumsum tulang,
kelenjar limfa, dan darah.
EPIDEMIOLOGI

• Merupakan 30-40% dari keganasan.

• Insidens rata-rata 4 – 4,5 / tahun/ 100.000 anak


dibawah 15 tahun.

• Rasio laki-laki dan perempuan adalah 1,15 untuk


LLA dan mendekati 1 untuk LMA.

• insiden LLA di Negara maju pada anak 2-4 kali


lipat dibandingkan Negara berkembang
PATOFISIOLOGI DAN MANIFESTASI
KLINIS
• Rasa tidak sehat
• Demam
• Pucat
• kurang nafsu makan
• berat badan menurun
• Malaise
• Kelelahan
• nyeri tulang dan sendi
• epistaksis dan cenderung terjadi perdarahan
• rentan terhadap infeksi
• sakit kepala
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Anemia (Hb < 7g/dL) normositik normokrom

• Trombositopenia (<50.000/mm3)

• leukopenia atau leukositosis

• Biopsi sumsum tulang : sel blast > 5%

• Foto rontgen thorax untuk skrining massa


mediastinal
TATALAKSANA
• Prednison secara oral dengan dosis 60-80 mg/hari

• Dosis vincristine per minggu 1,5 mg/m2 (dosis maksimal 2,0 mg)

• Daunorubicin 300-400 mg

• Antagonis asam folat + methotrexate dan mercaptopurine


BAB III
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
Nama : An. A.B
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 11 tahun
Tempat tinggal : Kebun cengkeh
Pekerjaan : pelajar
Agama : Islam
Tanggal masuk rumah sakit : 05 Desember 2017
ANAMNESIS
Pasien datang dengan keluhan pucat sejak kurang
lebih 5 hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit.
Keluhan disertai dengan demam sejak 3 hari yang lalu.
Pasien mual dan muntah, muntah 1x berisi makanan.
Keluhan utama : Selain itu pasien mengeluhkan nyeri pada telinga
PUCAT
kanan dan kirinya. Sering keluar cairan berwarna
kekuningan pada telinga kirinya, sedangkan telinga
kanannya bengkak. Keluhan keluarnya cairan pada
telinga pasien sudah pernah terjadi 6 bulan yang lalu
dan cairan yang keluar berupa nanah. Makan dan
minum baik, BAB dan BAK banyak seperti biasa.
PEMERIKSAAN FISIK
• Berat Badan : 31,5 kg status gizi : gizi baik
• Tanda-tanda vital : S : 38,2˚C N : 130x/menit RR : 32x/menit
• Kesadaran : kompos mentis
• Wajah : tampak anemis
• Mata : konjungtiva anemis
• Telinga : dextra : nyeri tekan (+), nyeri tarik (+), otore (-)
Sinistra : nyeri tekan (+), otore (+)
• Abdomen : hepatosplenomegali (-)
• Ekstremitas : petekie (-)
Laboratorium & Diagnosis
• Hemoglobin : 2,9 gr/dL
DIAGNOSIS : Susp. ALL
• Leukosit : 19.700 (leukositosis)
DIAGNOSIS BANDING :
• Trombosit : 2.000 (trombositopenia) • AML
• Sepsis
• SGOT • ITP
: 16 u/L
• DIC
• SGPT : 10 u/L

• GDS : 129 gr/dL


TERAPI & ANJURAN PEMERIKSAAN

• Paracetamol drips 3 x ANJURAN PEMERIKSAAN :

• Transfusi PRC 5 kantong • Apusan darah tepi

• Transfusi trombosit • Pemeriksaan BMP

• Konsul THT • Kultur darah


BAB IV
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Pada laporan kasus ini pasien anak laki-laki Secara epidemiologi, Insidens rata-rata 4
TEORI – 4,5 /tahun/ 100.000 anak dibawah 15
usia 11 tahun datang dengan keluhan pucat.
tahun. Anak laki-laki mempunyai risiko
leukemia yang lebih tinggi
Secara klinis pasien terlihat pucat, dan dari
anamnesis secara autoanamnesis orang tua Gejala klinis: rasa tidak sehat, demam,
pasien mengatakan bahwa pasien sudah pucat, kurang napsu makan, berat badan
tampak pucat sejak 5 hari yang lalu, keluhan TEORI menurun, malaise, kelelahan, nyeri tulang
disertai dengan demam, kurang napsu makan, dan sendi, epistaksis dan cenderung terjadi
mual dan muntah. perdarahan, rentang terhadap infeksi, serta
sakit kepala

Dari pemeriksaan fisik ditemukan


Temuan klinis yang biasanya ditemukan
peningkatan suhu yaitu 38,2˚C, konjungtiva
adalah kenaikan suhu tubuh, ekimosis
anemis, pemeriksaan thorax dan abdomen TEORI
atau petekie, splenomegali,
dalam batasan normal tidak terdapat hepatomegali, limfadenopati, anemia dan
hepatosplenomegali. letargi
PEMBAHASAN
Pemeriksaan penunjang Hb 2,9 gr/dL, pemeriksaan penunjang pada ALL: anemia
TEORI (Hb <7 g/dL) normositik normokromik,
trombositopenia (2.000 g/dL), dan
trombositopenia (<50.000/mm3) dan
leukositosis (19.700), hasil apusan darah tepi
leukositosis. Aspirasi sumsum tulang :
didapatkan banyak sel limfoblast. leukemia jika populasi sel punca > 5%.

Dosis yang digunakan untuk transfusi PRC


Tatalaksana : pada anak adalah 10-15 mL/kgBB hari
Transfusi PRC apabila Hb > 6,0 g/dL, sedangkan pada Hb
TEORI
Drips Paracetamol < 5,0 g/dL, transfusi PRC dapat dilakukan
Konsul THT dengan dosis 5 mL/kgBB dalam 1 jam
pertama.
TERIMA KASIH

You might also like