Professional Documents
Culture Documents
Pembimbing:
Dr. Rani Himayani, Sp.M
Oleh:
Ahmad Farishal, S.Ked (141), Intan Siti Hulaima, S.Ked,
Rosy Indah Pratama, S.Ked, Victoria Hawarima S.Ked
MATA MERAH
INJEKSI
INJEKSI SILIAR
KONJUNGTIVA
MATA MERAH
Hematoma Episkleritis-
Pterigium Pinguekula subkonjungtiva skleritis
PTERIGIUM
• Pertumbuhan biasa • Mata iritatif
terletak pada celah • Mata merah
• Pertumbuhan kelopak bagian nasal • Iritasi kronis : cahaya • Dapat menimbulkan
fibrovaskular atau temporal matahari, debu, udara astigmat
konjungtiva yang konjungtiva yang panas dan kering, • Pterigium dapat
bersifat degeneratif meluas ke kornea lingkungan yang disertai keratitis
dan invasif • Berbentuk seperti berangin disertai debu pungtata dan dellen
daging bentuk segitiga, maupun pasir dan iron line yang
dan umumnya terletak diujung
bilateral disisi nasal pterigium
Definisi Etiologi
Predileksi Keluhan
Perbedaan dengan
Definisi Predileksi
pterigium
• Perlekatan konjungtiva • Sering terjadi pada • Letaknya tidak harus
dengan kornea yang proses penyembuhan pada celah
cacat tukak kornea kelopak/fisura palpebra
• Letak pada daerah • Pada anamnesis
konjungtiva yang didapatkan riwayat
terdekat dengan proses kelainan kornea
kornea sebelumnya sebelumnya (tukak
kornea)
PERBEDAAN PTERIGIUM DAN PSEUDOPTERIGIUM
PINGUEKULA
Predileksi dan
Etiologi
Definisi
prevalensi
konjungtiva, yang celah kelopak mata yang sering mendapat
merupakan degenerasi terutama bagian nasal. rangsangan sinar
hialin jaringan Keadaan ini tampak matahari, debu, dan
submukosa sebagai nodul kuning angin panas
kongjungtiva. Pembuluh pada kedua sisi kornea
darah tidak masuk ke
dalam pinguekula tetapi
bila iritasi, sekitar Sangat sering terjadi
bercak akan tampak pada orang dewasa
pelebaran pembuluh
darah
TATALAKSANA PINGUEKULA
Gejala berupa warna merah pada konjungtiva, warna merah Biasanya tidak perlu pengobatan karena akan
akan berubah menjadi hitam setelah beberapa lama diserap dengan spontan dalam waktu 1-3 minggu
EPISKLERITIS
Definisi
Reaksi radang jaringan ikat Reaksi hipersensitivitas
vaskular yang terletak antara terhadap penyakit sistemik
konjungtiva dan permukaan seperti tuberkulosis,
sklera reumatoid artritis, SLE
Etiologi
EPISKLERITIS
Mata terasa
kering Pemeriksaan :
• Bentuk radang : benjolan setempat
dengan batas tegas dan warna merah
ungu dibawah konjungtiva. Bila benjolan
Mata Konjungtiva ditekan pada kelopak atas benjolan akan
kemerahan kemotik memberikan rasa sakit yang menjalar
sekitar mata
Gejala • Injeksi episklera, bisa nodular, sektoral,
atau difus
• Tidak ada injeksi konjungtiva palpebraris
ataupun sekret (menyingkirkan diagnosis
konjungtivitis)
Rasa sakit Rasa
ringan mengganjal
TATALAKSANA EPISKLERITIS
Definisi
Suatu kelainan yang ditandai Lebih sering disebabkan penyakit
dengan infiltrasi seluler, destruksi jaringan ikat, pasca herpes, sifilis,
kolagen, dan remodelling vaskular dan gout.
Etiologi
SKLERITIS
Tanda klinis utama: bola mata berwarna ungu gelap akibat dilatasi
pleksus vaskular profunda di sklera dan episklera
Penyulit : Keratitis perifer, glaukoma, granuloma subretina, uveitis, ablasi retina eksudatif, proptosis, katarak,
hipermetropi
Anatomi
Klasifikasi Konjungtivitis menurut American Optotric
Association
Konjungtivitis Alergika
Keratokonjungtivitis atopic
Konjungtivitis alergika simple
Konjungtivitis Musiman
Konjungtivitis vernal
Giant Papillary Conjungtivitis
Konjungtivitis Bakterialis
Konjungtivitis bakterial hiperakut
Konjuntivitis bakterial akut
Konjungtivitis Viral
Konjungtivitis adenoviral
Konjungtivitis hepertika
Konjungtivitis Klamidial
Klasifikasi Konjungtivitis menurut American Optotric
Association
Bentuk konjungtivitis lain
Konjungtivitis terkait lensa kontak
Konjungtivits mekanik
Konjungtivitis traumatika
Konjungtivitis toxic
Konjungtivitis neonatal
Sindrom oculoglandular Parinaud
Konjuntivitis Phlyctenular
Konjungtivitis sekunder
Mata kotor atau sekret
Mata Konjungtivitis
Merah Konjungtivitis bakteri
Dengan Konjungtivitis bakteri akut
• Produk kelenjar
• Pada konjungtiva bulbi dihasilkan oleh sel goblet
radang konjungtiva atau radang selaput lendir yang menutupi belakang kelopak
Konjungtivitis dan bola mata, akut maupun kronis.
Etiologi
• Bakteri, klamidia, alergi, viral toksik,
berkaitan denganpenyakit sistemik.
Konjungtivitis gonorrhea
Konjungtivitis bakteri akut
• oleh infeksi gonokok, • Oleh infeksi Streptokokus, • radang konjungtiva akut
meningokok, Corynebacterium dan hebat yang disertai
staphylococcus aureus, diphterica, pseudmonas, dengan secret purulen,
Streptococcus neisseria dan hemophilus. memberikan secret
pneumoniae, haemophilus purulen padat dengan
influenza, Escherichia coli, • Gejala : + papil dengan masa inkuasi antara 12
Neisseria gonorrhea, kornea yang jernih jam hingga 5 hari, disertai
Corynebacterium perdarahan
diphtheria. subkonjungtiva dan
• Pengobatan : antibiotik konjungtivitis kemotik.
• Gejala : sekret tunggal :gentamicin,
mukopurulen dan purulen, kloramfenicol, eritromisin,
sulfa dll (3-5 hari) • Pada orang dewasa
kemosis konjungtiva, terdapat tiga stadium
edema kelopak, kadang
• 1)Penyakit infiltrative
disertai keratitis dan
blevaritis • 2)Supuratif
• 3)Penyembuhan
• 1)Konjungtivitis akut
(sembuh + 14 hari)
Stadium
kelopak dan konjungtiva yang kaku supuratif
dan disertai rasa sakit pada secret yang kental.
perabaan.
Stadium
infiltratif Berlangsung selama 6 minggu
Diagnosis dan pengobatan konjungtivitis gonore
Pengobatan segera dimulai bila terlihat Pengobatan dengan penisilin salep dan
Pemeriksaan secret dengan pewarnaan
pada pewarna gram positif diplokok batang suntikan (pasien rawat), pada bayi
metilen biru ->terlihat diplokok didalam sel
intraseluler dan sangat dicurigai diberikan 50.000 iu/kgBB selama 7 hari dan
leukosit.
konjungtivitas gonore. klorampenikol tetes mata (0,5-1,0%).
Konjungtivitis mukopurulen
Oftalmia neonatorum • Konjungtivitis neonatorum • Didaerah kantus palpebra, • Gejala umum kataral mukoid
didapat ketika bayi melewati disertai ekskoriasi kulit • Etiologi S. pneumonia atau
jalan lahir, dan organisme disekitar daerah emradang. basil Koch Weeks
penyebabnya adalah bakteri • Etiologi : basil Moraxella • Gejala : konjungtiva sekret
yang biasanya ditemukan axenfeld mukopurulen mengakibatkan
di vagina • Gejala : skeret mukopurulen, deua kelopak mata melekat
• Yang paling sering mata sering berkedip, terutama bangun pagi, halo,
menyebabkan konjungtivitis • Pengobatan : tetrasiklin atau • Gejala terberat hari ke 3, bisa
neonatorum absitrasin atau dapat kronis dan terjadi ulkus lataral
adalah Chlamydia. Bakteri diberikan sulfs zink mencegah marginal pad akornea atau
lainnya adalah Streptococcus proteolisis keratitis superfisial.
pneumoniae, Hemophilus
influenzae dan Neisseria
gonorrhoeae (bakteri
penyebab gonore).
• Virus juga bisa menyebabkan
konjungtivitis neonatorum,
yang paling sering adalah
virus herpes simpleks.
Demam faringokunjungtiva Konjungtivitis virus akut
Keratokonjungtiva epidemi
Imunoglobulin E (IgE)
Respon vaskuler
Respon seluler
Respon konjungtiva
Gambaran klinis
Gejala: termasuk intensitas gatal dan rasa terbakar pada mata disertai mata berair
dan fotopobia ringan
Tanda:
a) Hiperemis dan kemosis yang memberi kesan bengkak pada konjungtiva.
b) Konjungtiva menunjukan reaksi papiler ringan. c). Edema kelopak
Atopic/seasonal allergic conjunctivitis.
Non-medikamentosa
eleminasi dan menghindari sumber
allergen
Tatalaksana
Medikamentosa
Local
- topical antihistamin
- mast-cell stabilizer seperti cromolyn sodium
- topical vasokonstriktor seperti adrenalin, efedrin dan nafazoline.
- air mata artificial guna untuk dilusi dan irrigasi allergen dan
mediator inflamasi di permukaan ocular.
Sistemik : antihistamin oral
Faktor predisposisi
Umur 4-20 tahun, lebih banyak pada laki-laki dibandingkan perempuan.
Musim. Paling sering pada musim panas sehingga diberi nama “catarrch
musim panas” atau “konjungtivitis musim kemarau”.
Iklim. Paling sering pada iklim tropis, kurang pada iklim hangat dan sangat
jarang pada iklim yang dingin
Patologi
Epitel konjungtiva mengalami hiperplasia dan menekan jaringan
subepitel.
Lapisan adenoid menunjukan infiltrasi seluler yang disebabkan
hialin.
Pembuluh konjungtiva mengalami proliferasi, peningkatan
permeabilitas dan terjadi vasodilatasi
Gambaran klinis
Gejala. Catarrch musim panas ditandai dengan rasa terbakar
dan sensai gatal. Fotopobia ringan, mata berair, palpebra
berselaput dan terasa berat
Tanda
- tipe palpebral
- tipe bulbar/limbal
- Campuran antara tipe palpebral dan tipe bulbar
Kanski and Bowling
Kanski and Bowling
Bulbar pada
Palpebra pada keratokonjungtivitis
keratokonjungtivitis vernal vernal
Penatalaksanaan
Terapi lokalis
Steroid topical
Antihistamin topical
Siklosporin topical 1%
Terapi sistemik;
Anti histamine oral untuk mengurangi gatal
Terapi lain
injeksi steroid supratarsal atau dieksisi
Tanda.
Terdapat papil-papil halus pada palpebra dan eritematous
Konjungtiva tarsal seperti putih susu. Terdapat papil halus, kemerahan dan
jaringan parut.
Timbul keartitis perifer superfisial yang diikuti dengan vaskularisasi. Pada
Stadium
Insipien
1 Stadium
2 Stadium
3 Stadium
4
Established Parut Sembuh
Terdapat hipertrofi papil Terdapat hipertrofi papilar dan Terdapat parut pada Suatu pembetukan parut yang
dengan folikel yang kecil-kecil folikel yang matang (besar) pada konjungtiva tarsus superior sempurna pada konjungtiva
pada konjungtivas tarsus konjungtiva tarsus superior. yang terlihat sebagai garis putih tarsus superior hingga
superior, yang Pada stadium ini dapat yang halus yang halus sejajar menyebabkan perubahan
memperlihatkan penebalan ditemukan pannus trakoma yang dengan margo palpebral. Parut bentuk pada tarsus yang
dan kongesti pada pembuluh jelas. Terdapat hipertrofi papil dapat menyebabkan
folikel pada limbus kornea
yang berat seolah-olah
darah konjungtiva. Sekret disebut cekungan Herbert. enteropion dan trikiasis.
mengalahkan gambaran folikel
sedikit dan jernih bila tidak Gambaran papil mulai
pada konjungtiva superior.
ada. Kelainan kornea sukar berkurang.
Pannus adalah pembuluh darah
ditemukan. Kadang didaerah limbus atas dengan
neovaskularisasi dan keratitis infiltrat.
epitel ringan.
TRAKOMA
“ Keratokonjungtivitis sika adalah suatu keadaan keringnya permukaan kornea dan konjungtiva yang
diakibatkan berkurangnya fungsi air mata. Kelainan ini terjadi pada penyakit yang megakibatkan :
1. Defisiensi komponen lemak air mata blefaritis menahun, distikiasis dan akibat pembedahan
kelopak mata
2. Defisiensi kelenjar air mata Sindrom Sjogren, Sindrom Riley Day, alakrimia kongenital,
aplasia kongenital saraf trigeminum, sarcoidosis, limfoma kelenjar air mata, obat-obat diuretic,
atropine, lansia
3. Defisiensi komponen musim Benign ocular pemphigoid “
4. Akibat penguapan berlebihan keratitis neuroparalitik, hidup di gurun pasir, keratitis
lagoftalmus
5. Karena parut pada kornea atau hilangnya mikrovili kornea
PowerPoint
Presentation
Dry Eye keluhan
Gatal, mata seperti berpasir, silau, dan penglihatan kabur
gejala
Sekresi mucus berlebihan, sukar menggerakkan kelopak mata, mata
kering dan erosi kornea, konjungtiva bulbi edema, hiperemik
menebal dan kusam, kadang terdapat benang mucus kekuning-
kuningan pada forniks konjungtiva bagian bawah
pemeriksaan
Sebaiknya dilakukan uji Scheimer dimana bila resapan air mata
pada kertas Scheimer kurang dari 5 menit dianggap abnormal
pengobatan
Tergantung penyebab dan air mata buatan diberikan selamanya
Xo : hemeralopia
X1 : hemeralopia dengan xerosis konjungtiva dan Bitot
X2 : xerosis kornea
X3 : keraatomalasia
X4 : stafiloma, ftisis bulbi
Klasifikasi The
International vitamin A
Consultative Group
(WHO)
X 1-A : xerosis konjungtiva
X 1-B : bercak Bitot dengan xerosis
konjungtiva
X 2 : xerosis kornea
X 3 : xerosis dengan tukak kornea
X 3-B : keratomalasia
Catatan:
XN : buta senja, night blindness
XF : fundus xeroftalmia
XS : parut xeroftalmia
Defisiensi
Vitamin A
Gejala dapat terjadi akut setelah beberapa kali sensitisasi, yang memperlihatkan kelainan kulit dan kelopak diikuti
pembentukan parut. Seringkali akibat pemberian jangka panjang dipivefrin, miotik, idoxuridine, neomycin dll dengan
pengawet yang toksik atau menimbulkan iritasi
Tanda hipersensitif obat: hyperemia terutama tarsus bawah, eosinophil dengan pewarnaan Giemsa. Pada kerokan
konjungtiva terdapat epitel berkeratin, sel PMN.
Pengobatan dengan menghentikan penyebab, pemakaian tetesan yang ringan atau sama sekali tanpa tetesan.
Penyakit Konjungtiva Etiologi Tidak Jelas
ERITEMA MULTIFORM ATAU LUPUS ERITEMATOSIS
Text Here
Easy to change colors,
photos and Text.
Text Here
Easy to change colors,
photos and Text.
Text Here
Akibat LE murni Easy to change colors, Akibat hipertensi kronik
photos and Text.
Text Here
Easy to change colors,
photos and Text.
Pada retina ditemukan cotton wool
Karena LE menyebabkan nefropati yang
patches yang merupakan gejala utama Text Here
kemudian menimbulkan hipertensi,
yang timbul pada masa toksis, Easy to change colors,
photos and Text. makan dapat ditemukan gambaran
perdarahan superfisial, eksudat putih
fundus hipertensi
abu-abu dan edema papil
Lupus
Eritematosis
Pengobatan
Salisilat, fenil butazon, kortikosteroid, dan
obat-obat imunosupresif
Keratokonjungtivitis Limbus Superior
Pengobatan
Pengobatan yang tepat belum ada, karena penyebabnya belum jelas. Dapat diberikan pengobatan simptomatik berupa tetes mata
dekongestan, zinc sulfat, meril selulosa, polivinil alcohol, kortikosteroid atau antibiotic. Dapat juga diberikan AgNO3 0,5% yang
diusapkan apda konjungtiva tarsus superior
Konjungtivitis Membranosa