You are on page 1of 20

MOH DLIYAUDDIN

RUBIYATNA SAKARONI
ADITYAS ARIFIANTO
Fransese Abel. Bioetika
adalah studi interdisipliner

Samuel Gorovitz.
Moral & Ilmu-Ilmu
Biologi
Van Rensselaer Potter.
Bioethics: Bridge To The
Future Potter
• Interdisiplinaritas
• Internalisasi
• Pluralisme
Bioetika

Data-data
Biologis Medis
Ilmiah

Plagiarism • Manusia • Beneficence


• Hewan • Non-Maleficence
• Tumbuhan • Justice
• Autonomi

Kloning, Rekombnasi DNA, Transfer


embrio dan Fertilisasi in Vitro (IVF)
• Agama dan Sosial

• Ekonomi

• Kesehatan

• Lingkungan (Pergeseran gen, ekologi, barrier spesies)


Bioetika menjadi perhatian para peneliti sejak
diresmikannya KBN (Komisi Bioetika Nasional)
melalui SK Bersama antara MENRISTEK, MENKES,
MENTAN tanggal 17 September 2004.
Komisi ini bertugas :
1. Memajukan telaah masalah terkait prinsip-
prinsip bioteika
2. Memberi pertimbangan kepada pemerintah
tentang aspek Bioetika pada Litbang dan
Penerapan IPTEK berbasis ilmu-ilmu hayati
3. Menyebarluaskan pemahaman umum tentang
bioetika
 Konvensi tentang Perlindungan untuk HAM dan Harkat
Manusia
 Konvensi dalam HAM dan Biomedis oleh Counsil Eropa
tahun 1999
 Deklarasi Helsinki oleh World Medical Association
tentang Prinsip-prinsip Etika untuk riset medik yang
menggunakan bahan asal manusia (diamandemen tahun
2002)
 International Ethical Guidelines for Biomedical Research
Involving Human Subjects dari Council for International
Organizations of Medical Sciences
 dll
Telah lama diamati dampak dari pengembangan dan
pembangunan IPTEK bagi penjaminan HAM dan
kebebasan yang mendasar.
PBB mengeluarkan berbagai deklarasi berkaitan hal
ini di tahun 1975 dikenal sebagai :
UN Declaration on the Use of Scientific and
Technological Progress in The Interest of Peace fro
the Benefit of Mankind.
Hal ini terkait langsung dengan UNESCO (United
Nation Educational Scientific and Cultural
Organization)
Deklarasi PBB dan prinsip-prinsip Etika untuk acuan
silabus di tingkat pendidikan menengah dan tinggi
meliputi :
 Etika Keilmuan
 Etika Penelitian
 Bioetika
Yang dinyatakan dengan :
To achieve a better understanding of the ethical
implications of scientific and technological developments,
States should endeavour to foster all forms of bioethics
education and training at all level as well as to
encourage information and knowledge dissemination
programmes about bioethics
Hasil Konferensi UNESCO menugaskan Dirjennya
untuk :

Menyerahkan “the Technical and Legal Studies


Undertaken regarding the Possibility of Elaborating
Universal Norms on Bioethics”

Deklarasi UNESCO ini menjadi sumber Legislasi


nasional dalam bidang Bioetika dan Kode
Berperilaku sehingga pembentukan KBN adalah
sebagai penyambung dan tanggung jawab Negara
kepada International Bioethics Committee (IBC)
dibawah Dirjen UNESCO
Deklarasi ini ditujukan kepada Negara-negara dengan tujuan,
sebagian antara lain :
1. Memberi prinsip universal
2. Memandu tindakan orang, kelompok, masyarakat, lembaga, badan,
publik, swasta
3. Memupuk dialog multi disiplin dan plural tentang bioetika antar
semua pihak yang berkepentingan dalam masyarakat
4. Menjaga dan mempromosikan perkembangan kepentingan
generasi masa kini dan masa mendatang
5. Menggaris bawahi pentingnya keragaman penyakit-penyakit dan
konservasi sebagai kepedulian bersama
6. Mengakui pentingnya kebebasan penelitian ilmiah dan manfaat
dari keilmuan dan teknologi sebagai kebutuhan, tetapi terjadi
dalam prinsip-prinsip etika sesuai deklarasi, menghormati martabat
manusia, HAM dan kebebasan mendasar
Naskah terbaru yang disepakati pada Konferensi Dunia
UNESCO yang diterima secara aklamasi tanggal 3 Oktober
2005 adalah;
 Universal Declaration of Bioethics and Human Rights berisi
beberapa kesepakatan antara lain
 Deklarasi ini harsu dipahami sejalan dengan hukum
Domestik dan Internasional sesuai dengan hukum HAM
 Nilai Etika adalah etika bersama untuk
 Memandu perkembangan ilmian dan keteknologian
 Transformasi sosial dalam rangka tanggung jawab generasi
sekarang terhadap generasi yang akan datang
 Persoalan bioteika memiliki dimensi internasional bertumpu
pada:
 Universal Declaration in the Human Genome and Human
Rights
 International Declaration on Human Genetic Data
a. Profesionalisme, kejujuran dan integritas dan transparansi
di dalam mengambil keputusan dan harus dipromosikan
b. Orang-orang dan profesional yang bersangkutan serta
masyarakat secara keseluruhan harus diikutkan dalam
dialog secara terartur
c. Kesempatan-kesempatan debat publik, pluralistik, mencari
pernyataan dari semua pendapat yang relevan
seharusnya dipromosikan
Harus bebas, multidisiplin dan pluralistik yang dibangun,
dipromosikan dan didukung pada tingkat yang sesuai
untuk :
 Menilai issue yang terkait dan relevan dari etika, hukum
ilmiah dan sosial untuk proyek penelitian yang
menyangkut manusia
 Menyiapkan saran pada masalah etika dalam rangkaian
klinik
 Menilai perkembangan ilmiah dan teknologi,
merumuskan rekomendasi dan menyumbang persiapan
panduan mengenai issue-issue dalam cakupan deklarasi
UNESCO
 Mendorong, debat pendidikan dan kesadaran publik dari
dan keterkaitan dalam bioetika
‫ا َ ْلعَا َدةُ ُم َحك ََمٌ‬
‫س ْي َر‬
‫ب الت ْي ِ‬ ‫ل‬‫ج‬‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ت‬ ‫ُ‬
‫ا َ ْل ََمشَقٌ ِ ُ‬
‫اِ ِِ ََا‬ ‫َ‬
‫اَأل ُ ْ ُ ِ َ ِ‬
‫ق‬ ‫َم‬ ‫ب‬ ‫ر‬ ‫و‬ ‫م‬‫ُ‬
‫اَلض َر ُر يُ َزا ُل‬
 Prinsip I: Keadaan Darurat
 Prinsip II: Menjaga dan Melestarikan Kehidupan
 Prinsip III: Untuk Kepentingan yang Lebih Besar
 Prinsip IV: Peluang Keberhasilan
 Prinsip V: Manfaat dan Mudharat
 Prinsip VI: Tidak Ada Pilihan Lain
a. Paparan Isu Bioetika
b. Analisis Masalah Bioetika:
c. Argumentasi:
d. Analisis Isu Bioetika Melalui Analisis 6 Prinsip
e. Keputusan/Kesimpulan:
f. Evaluasi:

You might also like