You are on page 1of 17

“KOLERA”

EGI NOVITA NINGRUM


N 111 15 034
PEMBIMBING : dr. Amsyar Praja Sp.A
PENDAHULUAN
 Sampai saat ini penyakit diare masih merupakan
salah satu masalah kesehatan utama
 Cholera, penyakit infeksi saluran usus yang akut dan
disebabkan oleh bakteri Vibrio cholera
 Penularan biasanya terjadi ditempat yang terlalu
padat penduduknya dan keadaan sanitasi
lingkungan yang tidak bersih
Tinjauan Pustaka
 Kolera merupakan suatu sindrom epidemiologik
klinis yang disebabkan oleh Vibrio cholerae
 ditandai oleh diare yang hebat dengan tinja
menyerupai air cucian beras (rice water), yang
dengan cepat dapat menimbulkan dehidrasi.
Epidemiologi
 kolera banyak dijumpai pada anak berumur 2
sampai 9 tahun
 musim kolera saat suhu ekstrem, turunnya
permukaan air sungai, berhentinya hujan, dan
berakhir ketika cuaca dingin dan kering.
Etiologi
Vibrio
cholera

Rute
Sanitasi
trasmisi
Patofisiologi
Masuknya
kuman
v.cholera

Peristiwa Masuk
subunit A, dan kedalam
Subunit B saluran cerna

Berkolonisasi
Menghasilkan
diepitel
enterotoksin
intestinal
Manifestasi klinis
• diare yang encer dan banyak, tanpa didahului
oleh rasa mual dan tanpa tenesmus
• waktu singkat tinja berubah menjadi cairan
berwarna putih keruh yang mirip air cucian beras.
• mengandung mucus, sel epithelial dan sejumlah
besar vibrio
• muntah timbul kemudian setelah diare diikuti gejala
mual.
Diagnosis
Gejala klinik

Pemeriksaan Pemeriksaan
darah fisik

Kultur
bakteriologis
Diagnosis Banding
Penanganan
Penanganan kolera
• Terapi rehidrasi
(i) fase rehidrasi
(ii) fase maintenance
• Pemberian antibiotika yang tepat
- Tetrasiklin adalah antibiotika pertama : Tetrasiklin
12,5 mg /kg Berat Badan 4x per hari selama 3 hari
- chloramphenikol dengan dosis 50-100 ml/kgBB/hari
selama 5 hari
- Trimethoprim 8mg/kg Berat Badan sulfamethoxazol
40mg/kg Berat Badan sehari dibagi dalam 2 dosis
selama 3 hari. Selain itu dapat dipakai Furazolidon,
erytromisin atau siprofloksasin
Pencegahan
 VAKSIN
• an attenuated live vaccine (Orochol) dosis tunggal
• purified cholera toxin (Dukoral) dalam 2 dosis 1-6
minggu secara terpisah
 perbaikan hygiene pribadi
 Pemberian ASI
 Imunisasi lengkap
Prognosis
Prognosis tergantung pada kecepatan
dimulainya pemberian terapi yang sesuai dengan
pengobatan yang adekuat, hamper semua pasien
kolera benar-benar sembuh dan angka kemtian
dapat diturunkan
TERIMA KASIH

You might also like