You are on page 1of 17

Infeksi CMV Pada Anak

Oleh :
I Wayan Suradhipa, Sp A

SMF Ilmu Kesehatan Anak


RSU Bangli
Batasan

 Merupakan salah satu infeksi TORCH yang bisa


berdampak negatif terhadap janin atau fetus yang
dikandung wanita hamil

 Dapat memicu banyak penyakit seperti keganasan,


penyakit autoimun, bermacam inflamasi seperti
radang paru, mata, saluran cerna ginjal atau hati
Etiologi

 Virus DNA
 Genus virus Herpes (human herpes viurus 5)
 Bentuk Sferis, ukuran 64-110 nm
 CMV berarti sel yang besar  sel terinfeksi akan
membesar lebih dari atau sama dengan 2x sel yang
tidak terinfeksi
 Human CMV  hanya menyerang manusia
Epidemiologi

 Dijumpai secara endemik dan dapat timbul kapan saja


tanpa dipengaruhi perubahan iklim
 Tersebar luas di seluruh dunia
 Di USA angka kejadian mencapai 0,2-2 % kelahiran
hidup dan didapat 40.000 kejadian dalam satu tahun
Penyebaran Infeksi CMV

 Sumber infeksi : urin, sekret orofaring, sekret servikal dan


vaginal, air susu ibu, air mata dan darah pasien
 Transmisi CMV :
- Intrauterin  menyebar melalui aliran darah
menembus palsenta menuju fetus, -
- Prenatal  melalui sekret servik uteri dan vagina
saat melahirkan
- post natal  melalui saliva, mainan, kontak seksual,
transfusi darah dan transplantasi
- endogen  menyebar dalam sirkulasi ke sel lainnya atau
organ lainnya
Gejala Klinis

 Gejala yang timbul pada anak dengan infeksi CMV :


 BBLR
 Ikterus
 Kejang
 Hepatosplenomegali
 Pneumonia
 Ptikie
 Trombositopenia
 Ruam morbiliform
Gejala Klinis

 Pada 80-90 % bayi yang tidak bergejala saat lahir, maka


pada saat yang akan datang dapat menyebabkan :
 Gangguan pendengaran atau tuli
 Retardasi mental
 Gangguan visual
 Infeksi ginjal
 Hepatitis CMV
 Infeksi dan inflamasi pada saluran cerna
 Kelelahan
 Malaise
 myalgia
Manifestasi Klinis

 Infeksi kongenital CMV


 Infeksi perinatal CMV
 Mononucleosis CMV
 Infeksi pada imunocompromised
Infeksi Kongenital CMV

 Petikie, hepatosplenomegali dan ikterus pada 60-80 %


kasus
 Microcephalus, retardasi pertumbuhan intrauterine,
prematur pada 30-50% kasus
 Hernia inguinal, chorioretinitis  kasus jarang
Infeksi Perinatal CMV

 40-60% kasus bayi yang disusui ibu postif CMV lebih 1


bulan akan ternfeksi CMV
 Gejala yang timbul : Interstisiel pneumonia, BBLR,
adenopathy, rash, hepatitis, anemia, atipical
limfositosis
Mononucleosis CMV

 Terjadi pada immunocompetent host  Mononucleosis


Sindrom :
 Panas lama
 Menggigil
 Malaise
 Myalgia
 Sakit kepala
 Splenomegali
 Faringitis eksudat
 Limfadenopati perifer
 Gejala yang jarang : rash morbiliform, pleuritis, pneumonia,
miokarditis, pleuritis, arthritis, ensefalitis
Infeksi CMV pada
Imunocompromised Host

 Gejala pada recipients transplant dapat berupa :


 Demam
 Leukopeni
 Hepatitis
 Pneumonia
 Esofagitis
 Gastritis
 Colitis
 Renitis
 Pada penderita AIDS dengan CD4 < 100/mil  retinitis
Diagnosis

 Diagnosis kuat : klinis mendukung, isolasi virus atau deteksi


CMV antigen, atau DNA bersama peningkatan titer antibodi
4x
 Deteksi Ig M anti CMV memperkuat diagnosis untuk infeksi
akut
 Diagnosis kuat bila lebih banyak cara yang dipakai secara
komplementer
Terapi

 Sampai saat ini pengobatan infeksi CMV belum memuaskan,


masih dilakukan penelitian klinis untuk mendapatkan antivirus
yang efektif dan tidak toksik
 Obat-obat infeksi virus yaitu aciclovir dan ganciclovir selama
14-21 hari
 Terapi lainnya :
 Transplantasi organ
 Transfusi darah
Komplikasi

 Hepatitis CMV
 Infeksi saluran gastrointestinal
 Radang mata dan tuli
 Cacat mental
 Kematian
Prognosis

 Pada bayi yang telah terinfeksi CMV pada saat lahir


lebih dari 90% akan mengalami gangguan hati,
gangguan pertumbuhan, gangguan penglihatan dan
gangguan pendengaran, gangguan mental dan
gangguan neurologis
 Pada infeksi mononucleosis CMV  dapat sembuh
total, namun demikian bisa berisiko kekambuhan
 Pada infeksi berat  bisa terjadi kematian atau
kecacatan secara mental

You might also like