Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Indah Wardani
30101306966
Orang tua
Pasien
Alloanamnesisdilakukan pada tanggal 02
April 2018 dengan Ibu pasien dan didukung
dengan catatan medis.
Kesan : normal
Kulit
Lanugo (-), sianotik (-), pucat (-), ikterik (+),
sklerema (-)
Kimia Darah
Bilirubin Total : 15.87
Bilirubin Direk : 0.60
Bilirubin Indirek : 14.28
Kesan : hiperbilirubinemia
Tanggal 05 April 2018
Bilirubin Total : 7.76
Bilirubin Direk : 1.05
Bilirubin Indirek : 6.70
Kesan : bilirubin dbn
Hiperbilirubinemia (Ikterus Neonatorum Kramer V)
Gizi baik
1. Assesment : Ikterus Neonatorum
DD :
- Infeksi
- Peningkatan sirkulasi enterohepatik (breastfeeding
jaundice)
- Peningkatan produksi bilirubin, yang disebabkan oleh:
1. Masa hidup eritrosit yang lebih singkat
2. Peningkatan eritropoiesis inefektif
3. Gangguan uptake dan konjugasi oleh hepar
Ip. Dx :
S : -
Ip. Mx :
Keadaan umum
Reflek hisap
Tonus otot
Observasi ikterik
Ip. Ex :
Setelah pulang, setiap pagi bayi dijemur secara rutin
kurang lebih 30 menit untuk mencegah bayi kuning
Mengikuti imunisasi sesuai jadwal
Ip. Dx:
S: Kualitas dan kuantitas makanan
O : -
IP Tx :
Kebutuhan kalori (BB = 3200 gr)
Ip. Ex :
Makan teratur dan higienis dengan gizi seimbang
sesuai kebutuhan gizi
Jaga kebersihan lingkungan dan kesehatan
Adalah keadaan klinis pada bayi yang ditandai oleh
pewarnaan ikterus pada kulit dan sklera akibat
akumulasi bilirubin tak terkonjugasi yang berlebih.
Bilirubin yang berlebih pada darah disebut juga
hiperbilirubinemia
Hiperbilirubinemia didefinisikan sebagai kadar
bilirubin serum total ≥5 mg/dL (86 μmol/L).
Ikterus atau jaundice terjadi akibat penumpukan
bilirubin tak terkonjugasi pada jaringan kulit dan
mukosa.
Ikterus pada neonatus akan terlihat bila kadar
bilirubin serum >5 mg/dL.
Hiperbilirubinemia fisiologis
Peningkatan produksi bilirubin, yang disebabkan oleh:
Masa hidup eritrosit yang lebih singkat
Peningkatan eritropoiesis inefektif
Peningkatan sirkulasi enterohepatik
Defek uptake bilirubin oleh hati
Penurunan ekskresi hepatik
Hiperbilirubinemia nonfisiologis
Infeksi
Penyakit hemolitik (Inkompatibilitas golongan
darah, Defisiensi enzim G6PD)
Penyakit hati (Hepatitis, Atresia billier)
Anamnesis Pemeriksaan Penunjang
• Bilirubin serum total
Riwayat keluarga ikterus
• Darah perifer lengkap dan
Riwayat saudara dengan ikterus
gambaran apusan darah tepi
atau anemia
• Golongan darah, Rhesus, dan
Riwayat sakit selama kehamilan
direct Coombs’ test
Riwayat obat-obatan yang dikonsumsi ibu
• Kadar enzim G6PD pada eritrosit
Riwayat persalinan traumatik
Pemberian nutrisi parenteral total
Pemberian air susu ibu (ASI)
Pemeriksaan Fisik
Prematuritas
Kecil masa kehamilan
Tanda infeksi intrauterin
Perdarahan ekstravaskular
Pucat
Hepatosplenomegali
Penatalaksanaan pada bagian ini adalah
penatalaksanaan untuk hiperbilirubinemia
indirek.
Prinsip umum berdasarkan etiologi
Semua obat atau faktor yang mengganggu
metabolisme bilirubin, ikatan bilirubin
dengan albumin, atau integritas sawar darah-
otak harus dieliminasi
Pantau jumlah ASI yang diberikan, apakah sudah
mencukupi atau belum.
Pemberian ASI sejak lahir minimal 8 kali sehari.
Pemberian air putih, air gula, dan formula pengganti
tidak diperlukan.
Pemantauan kenaikan berat badan serta frekuensi
buang air kecil dan buang air besar.
Jika kadar bilirubin mencapai 15 mg/dL, perlu
dilakukan penambahan volume cairan dan stimulasi
produksi ASI dengan melakukan pemerasan payudara.
Pemeriksaan komponen ASI dilakukan bila
hiperbilirubinemia menetap >6 hari, kadar bilirubin
>20 mg/dL, atau riwayat terjadi breastfeeding
jaundice pada anak sebelumnya.
American Academy of Pediatrics tidak
menganjurkan penghentian ASI dan
merekomendasikan agar ASI terus diberikan.
Gartner dan Aurbach menyarankan penghentian
ASI sementara untuk memberi kesempatan hati
mengkonjugasi bilirubin indirek yang berlebihan.
Apabila kadar bilirubin tidak turun maka
penghentian ASI dilanjutkan sampai 24 jam dan
dilakukan pengukuran kadar bilirubin tiap 6 jam.
Bila kadar bilirubin tetap meningkat setelah
penghentian ASI selama 24 jam, maka jelas
penyebabnya bukan karena ASI. Air susu ibu
kembali diberikan sambil mencari penyebab
hiperbilirubinemia yang lain.
Transfusi tukar segera direkomendasikan untuk bayi yang
menunjukkan tanda ensefalopati bilirubin akut (hipertoni, arching,
retrocollis, opistotonus, demam, high pitched cry) atau bila
bilirubin serum total ≥5 mg/dL di atas garis yang ditentukan.