positive patients Di susun oleh : Siti Aissah (0120840254)
Pembimbing dr. Frans Sigala, Sp.rad Abstrak
100 pasien HIV/AIDS yang datang ke Rumah Sakit Umum
Sassoon dengan gejala dan tanda yang berkaitan dengan sistem hepatobiliari sebagai subjek untuk USG dan menemukan korelasi dengan jumlah CD4. Tujuan dan Sasaran
Untuk mendeteksi dan menggolongkan temuan USG dari sistem
hepatobiliari pada pasien postif HIV dan mengkoreksikannya dengan jumlah CD4. Pendahuluan Penyakit hepatobiliari sering terjadi pada pasien dengan positif HIV dan sekarang merupakan penyebab kematian umum pada pasien positif HIV yang memakai terapi ARV. Radiologi berperan penting dalam pengelolaan pasien ini. Alat-alat radiologi seperti USG dapat mendiagnosis dan mengintervensi serta membantu mengarahkan terapi yang tepat. Bahan dan Metode
• Melakukan studi cross sectional pada 100 pasien HIV/AIDS
dengan gejala dan tanda yang berkaitan dengan sistem hepatobiliar di Rumah Sakit Umum Sassoon. • USG abdomen menggunakan transduser cembung 3.5 MHz. • LOGIQ 3 Expert dari WIPRO-G.E. Healt System dan THOSHIBA ECCOCEE (model 340A) digunakan dalam penelitian ini. • Tes jumalah CD4 dan fungsi hati juga dilakukan pada pasien ini. Tabel 1. distribusi pada kasus dari temuan USG dalam Study Group Tabel 2. korelasi antara temuan USG dan jumlah Cd4 kesimpulan • Dengan menggunakan nialai P dengan Fisher exact test, niali P < 0.05 menunjukan ada hubungan antara periportal lymphadenopathy dan jumlah CD4. • Niali P untuk kolangitis AIDS adalah 0.132 yang merupakan batas signifikan. Semua pasien ini memiliki jumlah CD4 <200 sehingga secara klinis terdapat korelasi antara kolangitis AIDS dan jumlah CD4. • Dalam temuan lain nilai P >0.05 menunjukan tidak adanya hubungan. Diskusi • Pasien > 84% dalam rentan usia 21-50 tahun dan 9% berusia > 50 tahun. • Dalam penelitian, ditemukan yang paling umum; hepatomegali (48%), dan perlemakan hati (18%). • Echogenicity hati berubah dalam 25% kasus. Dari 18% menunjukan peningkatan echo yang menyebar diseluruh hati sebagai bentukan perlemakan hati. • Ditemukan 4 (4%) lesi focal hypoechoic dalam 3 (3%) kasus Abses dan 1 (1%) kasus dari Limfoma non Hodgkins. • Lesi focal hyperechoic ditemukan 3 (3%) kasus yang termasuk 2 (2%) hemangioma dan 1 (1%) kasus dari infiltrasi lemak. • USG Abdomen normal ditemukan pada 4 (4%) pasien. Gambar 1. hepar potongan longitudinal menunjukan hepatomegali berukuran 17.4 cm dimensi maksimum. Gambar 2. Hepar potongan longitudinal menunjukan peningkatan ecogenicity dari hepar s/o perubahan dimensi lemak. Gambar 3. Hepar potongan transversal menunjukan lesi hypoechoic dengan internal echoes pada lobus kanan s/o abses hepar. Gambar 4. Hepar potongan longitudinal menunjukan peningkatan echogenicity dari hepar s/o perubahan dimensi lemak Gambar 5. Didalam kandung empedu terlihat material hiperechoic yang membentuk lapisan, tidak terlihat bayangan akustik dibawahnya s/o GB sludge (lumpur empedu) Gambar 6. Terlihat dua buah gambaran sangat hiperechoic dengan banyak akusti di bawahnya s/o Kolelitiasis Gambar 7. Vena hepatika yang makin ke perifer makin kecil, dengan dinding yang tipis s/o Hepar normal Kesimpulan • Meskipun USG sangat membantu dalam mendiagnosis, sebagian besar temuan USG tidak menunjukan korelasi yang signifikan dengan jumlah CD4 kecuali untuk Cholangitis AIDS dan periportal lymphadenopathy. • Pemeriksaan USG abdomen sangat berguna dalam mengevaluasi penyebab penyakit hepatobiliari dalam HIV/AIDS. TERIMA KASIH