You are on page 1of 22

ANATOMI DAN FISIOLOGI

KESEIMBANGAN
ANATOMI DAN FISIOLOGI
Disusun Oleh :
Ayu Devita ashari
KESEIMBANGAN
Shella Arditha Pembimbing :
Dr. Eka Dian Safitri, Sp. THT

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT THT


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2018
ANATOMI KESEIMBANGAN
FISIOLOGI KESEIMBANGAN

RESEPTOR
VISUAL PROPIOSEPTIF
POSISI
VESTIBULAR
TUBUH
• Pusat Integrasi alat keseimbangan tubuh pertama di inti
vestibularis (menerima impuls aferen dari propioseptik, visual
dan vestibuler)

• Serebellum merupakan pusat integrasi kedua juga pusat


komparasi informasi yang sedang berlangsung dengan informasi
gerakan yang sudah lewat

• Informasi tentang gerakan juga tersimpan di pusat memori


prefrontal korteks serebri

• Organ vestibuler berfungsi sebagai transduser yang mengubah


energi mekanik akibat rangsangan otolit dan gerakan endolimfa
di dalam kss -> menjadi energi biolistrik, sehingga dapat
memberikan informasi mengenai perubahan posisi tubuh.
PEMERIKSAAN KESEIMBANGAN

A. PEMERIKSAAN KESEIMBANGAN SEDERHANA


1. Romberg’s sign
Penderita berdiri dengan kedua kaki dirapatkan, dengan kedua
mata mula-mula terbuka dan kemudian tertutup. Biarkan selama
20-30 detik (pastikan bahwa penderita tidak dapat menentukan
posisinya (misalnya dengan bantuan titik cahaya atau suara).
 Pada kelainan vestibuler hanya pada mata tertutup badan
penderita akan bergoyang menjauhi garis tengah kemudian
kembali lagi, pada mata terbuka badan penderita tetap tegak
 Pada kelainan serebelar badan penderita akan bergoyang baik
pada mata terbuka maupun pada matatertutup.
2. Uji berjalan (stepping test) : berjalan di tempat 50 langkah, bila tempat
berubah melebihi jarak 1 meter dan badan berputar lebih dari 30° berarti
sudah terdapat gangguan kesimbangan.

3. Pemeriksaan fungsi serebelum (past pointing test) : dilakukan dengan


merentangkan tangan diangkat tinggi, kemudian telunjuk menyentuh
telunjuk yang lain dengan mata tertutup. Tes jari hidung, dilakukan dalam
posisi duduk, pasien diminta menunjuk hidung dengan jari dalam keadaan
mata terbuka dan tertutup.
B. Posturografi
Pemeriksaan Posturografi dilakukan dengan menggunakan alat yang terdiri dari
alas sebagai dasar tumpuan yang disebut Force platform, computer graficoder,
busa dengan ketebalan 10 cm, untuk mengganggu input proprioseptif, disket
data digunakan untuk menyimpan data hasil pengukuran.
 Berdiri tenang dengan tumit sejajar di atas alat, mata memandang ke satu
titik di muka, kemudian dilakukan perekaman pada empat kondisi, masing-
masing selama 60 detik.
 Berdiri di atas alas dengan mata terbuka memandang titik tertentu, dalam
pemeriksaan ini ketiga input sensori bekerja sama.
 Berdiri di atas alas dengan mata tertutup, dalam keadaan ini input visual
diganggu.
 Berdiri di atas alas busa 10 cm dengan mata terbuka, memandang titik
tertentu, dalam keadaan ini input proprioseptif diganggu
 Berdiri tenang di atas alas busa 10 cm dengan mata tertutup, dalam
keadaan ini input visual dan proprioseptif diganggu, jadi hanya organ
vestibuler saja yang bekerja, bila terdapat pemanjangan ayun tubuh berarti
terjadi gangguan keseimbangan.
C. Rangsangan Kalori
1. Tes Kobrak
Digunakan spuit 5 atau 10 mL, ujung jarum disambung dengan kateter.
Perangsangan dilakukan dengan mengalirkan air es (0ºC), sebanyak 5
mL selama 20 detik ke dalam liang telinga. Sebagai akibatnya terjadi
transfer panas dari telinga dalam yang menimbulkan suatu arus
konveksi dalam endolimfe. Hal ini menyebabkan defleksi kupula dalam
kanalis yang sebanding dengan gravitasi, dan rangsangan serabut-
serabut aferennya. Suatu cairan dingin yang dialirkan ke liang telinga
kanan akan menimbulkan nistagmus dengan fase lambat ke kanan.
Kecepatan maksimum dari komponen lambat dan lamanya nistagmus
diukur bila tidak timbul penglihatan. Nilai dihitung dengan mengukur
lama nistagmus, sejak air mulai dialirkan sampai nistagmus berhenti.
Normal 120-150 detik
2. Tes Kalori Bitermal
Pada cara ini dipakai 2 macam air, air dingin adalah 30ºC, dan suhu
air panas adalah 44ºC. Volume air yang dialirkan ke dalam liang
telinga masing-masing 250 mL, dalam waktu 40 detik. Setelah air
dialirkan, dicatat lama nistagmus yang timbul. Setelah liang telinga kiri
diperiksa dengan air dingin, diperiksa telinga kanan dengan air dingin
juga kemudian telinga kiri dialirkan air panas, lalu telinga kanan. Pada
tiap-tiap selesai pemeriksaan (telinga kiri atau kanan atau air dingin
atau air panas) pasien diistirahatkan selama 5 menit (untuk
menghilangkan pusingnya).
Langkah Telinga Suhu air Arah Nistagmus Waktu
Nistagmus
Pertama Kiri 30ºC Kanan Kanan a. …. Detik
Kedua Kanan 30ºC Kanan Kanan b. …. Detik
Ketiga Kiri 44 ºC Kanan Kanan c. …. Detik
Keempat Kanan 44 ºC Kanan Kanan d. …. Detik
Hasil tes kalori dihitung dengan menggunakan rumus:
Sensitifitas L – R : (a=c) – (b=d) =
Dalam rumus ini dihitung selisih waktu nistagmus kiri dan kanan. Bila
selisih waktu ini kurang dari 40 detik maka berarti kedua fungsi
vestibuler dalam keadaan seimbang.Tetapi bila selisih ini lebih besar
dari 40 detik, maka berarti yang mempunyai waktu nistagmus lebih
kecil mengalami paresis kanal.
Tanda yang kita ketahui Kelainan sentral Kelainan perifer

1. Nistagmus spontan Vertikal Horizontal/rotatoir

2. Nistagmus posisi Tidak ada kelelahan Ada kelelahan

3. Nistagmus kalori Normal/ Preponderance Paresis


D. Elektronigtagmogram

Tes ENG merupakan gold standar untuk mendiagnosis gangguan


telinga yang mengenai satu telinga pada suatu waktu.
 Rumus I.
Sensitivitas L-R : (a+c) – (b+d) x 100% = (a+c+b+d)
Bila hasil rumus di atas kurang dari 20% maka kedua fungsi
vestibuler dalam keadaan seimbang, dan bila hasilnya melebihi 15
derajat perdetik, maka kedua fungsi vestibuler dalam keadaan
normal. Bila hasilnya lebih besar dari 20%, maka vestibular yang
hasilnya kecil berarti mengalami paresis kanal.
 Rumus II.
Kuat Nist. R-L : (a+d) – (b+c) x 100% = (a+d+b+c)
Bila hasil rumus lebih besar dari 20%, maka nistagmus berat ke
kanan (directional preponderance to the right), berarti kemungkinan
terdapat lesi sentral di sebelah kanan, atau ada fokus iritatif sentral di
sebelah kiri.
E.Vertigo Sentral dan Perifer

 Sentral diakibatkan oleh kelainan pada


batang batang otak atau cerebellum
 Perifer disebabkan oleh kelainan pada telinga
dalam atau nervus cranialis vestibulocochlear
(N. VIII)
Ciri-ciri Vertigo perifer Vertigo sentral

Lesi Sistem vestibuler (telinga dalam, Sistem vertebrobasiler dan


saraf perifer) gangguan vaskular (otak,
batang otak, serebelum)
Penyebab Vertigo posisional paroksismal iskemik batang otak,
jinak (BPPV), penyakit maniere, vertebrobasiler insufisiensi,
neuronitis vestibuler, labirintis, neoplasma, migren basiler
neuroma akustik, trauma
Gejala Tidak ada Diantaranya :diplopia,
gangguan parestesi, gangguan
SSP sensibilitas dan fungsi
motorik, disartria, gangguan
serebelar
Masa 3-40 detik Tidak ada
laten
Ciri-ciri Vertigo perifer Vertigo sentral

Habituasi Ya Tidak
Lelah Ya Tidak
Intensitas vertigo Berat Ringan

Telinga berdenging dan atau tuli Kadang-kadang Tidak ada

Nistagmus spontan + -

Perifer Sentral
Bangkitan vertigo Mendadak Lambat

Derajat vertigo Berat Ringan


Pengaruh gerakan (+) (-)
kepala
Gejala otonom (++) (-)
Perifer Sentral
Bangkitan vertigo Mendadak Lambat

Derajat vertigo Berat Ringan


Pengaruh gerakan (+) (-)
kepala
Gejala otonom (++) (-)
Gangguan (+) (-)
pendengaran
Nystagmus Vertigo Sentral Vertigo Perifer

Arah Berubah-ubah Horizontal /


horizontal rotatoar

Sifat Unilateral / bilateral Bilateral

Test Posisional
- Latensi Singkat Lebih lama
- Durasi Lama Singkat
- Intensitas Sedang Larut/sedang
- Sifat Susah ditimbulkan Mudah ditimbulkan

Test dengan rangsang (kursi Dominasi arah Sering ditemukan


putar, irigasi telinga) jarang ditemukan

Fiksasi mata Tidak terpengaruh Terhambat


DAFTAR PUSTAKA
 Bansal, Mohan. 2013. Disease of Ear, Nose, and Throat. India : Jaypee Brothers
Medical Publishers.
 Sherwood, Lauralee. 2013. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi ke Enam.
Jakarta : EGC.
 Soepardi, Efiaty. 2017. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala
dan Leher Edisi ke Tujuh. Jakarta : FKUI.
TERIMAKASIH

You might also like