Gangguan dari pinjal secara langsung dapat menyebabkan kegatalan
pada kulit, dermatitis, dan kelainan kulit lainnya. Reaksi ini merupakan reaksi hipersensitifitas kulit terhadap komponen antigenik yang terdapat pada saliva pinjal. Dermatitis ini biasanya juga diperparah dengan infeksi sekunder sehingga dermatitis yang semula berupa dermatitis miliari, hiperpigmentasi dan hiperkeratinasi dapat berlanjut dengan alopesia difus (kegundulan) akibat penggarukan yang berlebihan.
Gangguan tidak langsung, yaitu berperan dalam proses penularan
beberapa penyakit bagi manusia dan hewan. Contohnya adalah penyakit klasik Bubonic plaque (pes) yang disebabkan oleh Pasteurella pestis ditularkan oleh pinjal Xenopsylla cheopis. Serta sebagai vektor penyakit murine typhus yang dipindahkan dari tikus ke manusia.