You are on page 1of 11

KENDALI GLUKOSA DARAH

SECARA KETAT PADA PASIEN


SAKIT KRITIS
Oleh:
A.M. SETIA PUTRA, IQBAL MUSTAFA
ABSTRAK
Hiperglikemi sering dijumpai pada pasien sakit kritis
sebagai respon terhadap keadaan stress.Hiperglikemi
pada sakit kritis bukan sekedar mekanisme kompensasi
tetapi terbukti sebagai pertanda buruknya outcome.
Pengendalian gula darah secara ketat terbukti sangat
bermanfaat, namun memerlukan pemantauan yang juga
ketat dan akurat agar komplikasi dapat dicegah.
Latar belakang:

• Pada awalnya peningkatan gula darah pada pasien yang


mengalami kritis dianggap wajar sebagai upaya
kompensasi tubuh terhadap stress tetapi banyak
penelitian yang mengungkapkan bahwa hiperglikemi
akan menimbulkan buruknya outcome pada pasien sakit
kritis
Metodologi:

• Penulis menggunakan metodologi penelusuran


literatur (Historical Literature)
Hasil Diskusi :

• Manifestasi respon metabolisme terhadap stress


adalah merupakan suatu sindroma yang
karakteristiknya terdiri dari penekanan proses
anabolisme, peningkatan
katabolisme,hipermetabolisme, dan resistensi
insulin.
Tabel 1. Stress Stratification by metabolic criteria

Stress level Urine Plasma Plasma Resistensi Oxygen


Nitrogen lactate glucose insulin Consumptio
(g/day) (mmol/L) (mg/dl) n
(ml/min/m2)

Low < 10 <1,5 <150 N0 <140


Mid 10-20 1,5-3,0 150-250 Some 140-180
High >20 >3 >250 Yes >180
Pengaruh Hiperglikemi pada Sakit Kritis :

1. Resiko Infeksi
2. Prognosa Stroke
3. Prognosa penyakit kardiovascular
4. Petanda mortalitas
5. Glikasi Protein
6. Stress oksidatif
Van den berghe dkk. Membuktikan bahwa pengendalian
glukosa darah secara ketat dalam rentang 80-110 mg/dl
dengan terapi insulin pada pasien yang sakit kritis,
menurunkan mortalitas sampai 42% dibandingkan dengan
pengendalian secara konvensional 180-200 mg/dl.
Penggunaan infus larutan GIK pada penderita yang
menjalani bedah jantung diperkenalkan pertama kali oleh
Braimbridge dkk.
Studi ECLA (Estudios Cardiologicos Latinoamerica)
mengungkapkan manfaat dosis tinggi GIK pada penderita
IMA tanpa mempedulikan apakah ada riwayat DM/tidak,
ternyata GIK dapat memperbaiki semua skor pergerakan
dinding jantung,velositas miokard dan ESV pada disfungsi
ventrikel kiri karena iskemik kronik.
Kesimpulan:

Peningkatan glukosa darah walaupun dalam


rentang hiperglikemi sedang pada keadaan
stres bukan hanya sekedar reaksi kompensasi
untuk memenuhi kebutuhan sel yang meningkat
akan tetapi terbukti berbahaya terhadap jaringan
dan organ tubuh.
Pengendalian glukosa darah secara ketat dengan
terapi insulin adalah sangat bermanfaat
menurunkan morbiditas dan mortalitas.
Saran :

Diharapkan ada penelitian lebih lanjut


mengenai terapi insulin intensif terhadap
pasien kritis yang mengalami hiperglikemi
mengingat begitu banyak manfaat dari
terapi insulin (GIK).
Terima kasih

You might also like