You are on page 1of 50

PROFIL DATA PENANGANAN

KASUS KERACUNAN
DI RSU DR SOETOMO SURABAYA

HERNOMO KUSUMOBROTO

Panitia Medik / Pusat


Penanggulangan dan Informasi Keracunan
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
RSU Dr. Sutomo Surabaya

PERTEMUAN KOORDINASI DAN PEMETAAN


KERACUNAN DI RUMAH SAKIT PROVINSI JATIM
Utami Hotel, Juanda Surabaya, 22-23 Juni 2011

23-06-2011 PTC RSU DR SUTOMO SURABAYA 1


BATASAN KERACUNAN

• Terpaparnya tubuh oleh bahan kimia dalam


dosis yang melebihi dosis terapetik atau yang
dapat diterima oleh tubuh dalam keadaan
normal, baik lewat saluran makanan, saluran
napas, kulit, mata, maupun secara parenteral.

23-06-2011 PTC RSU DR SUTOMO SURABAYA 2


KERACUNAN/INTOKSIKASI
 Intoksikasi bahan kimia dapat timbul akut
atau kronik.
 Dapat terjadi akibat
* usaha bunuh diri ("tentamensuicide"),
* pembunuhan ("homicide"), maupun
* kecelakaan tidak sengaja ("accidental").
 Pada orang dewasa keracunan umumnya
akibat usaha bunuh diri, sementara pada anak
karena kecelakaan.

23-06-2011 PTC RSU DR SUTOMO SURABAYA 3


ANGKA KEMATIAN PADA KERACUNAN AKUT
IRD, RSU DR Soetomo Surabaya (1995 – 2009)

2,5
MORTALITY
2

1,5

0,5

0 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Hernomo, 2010
KERACUNAN ALKOHOL
IRD, RSU DR Sutomo Surabaya (1995 -2009)

60

50

40

30

20

10

0
1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

ALC.ABS
Hernomo, 2010
KERACUNAN ALKOHOL
IRD, Soetomo Hosp. Surabaya (1995 - 2009)
1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 TOT

1. Alcohol/Eth. 24 22 14 18 26 17 24 17 29 18 37 38 49 45 34 412

2. Spiritus 2 2 - 1 1 - 3 - 1 - - - - - 10

3. Methanol 1 - - 1 2 1 - 9 3 3 2 2 2 7 4 37

4. Tuak - - - - - - 2 - - - - - - - 2

5. Wine - - - - - 1 - - - - - - - - 1

6. Others - - - 2 1 1 - - - - - - - - 4

TOT 27 24 14 22 30 20 29 26 33 21 39 40 51 52 38 466

Hernomo, 2010
KERACUNAN OBAT FARMAKOLOGI
IRD, Sutomo Hosp Surabaya (1995 – 2009)

250

200

150

100

50

0
1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

PHARMACOL-DRUGS
Hernomo,2010
KERACUNAN OBAT FARMAKOLOGI
IRD, RSUD Dr. Soetomo, Surabaya (1995 – 2009)

1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 TOT

1. XTC 0 31 113 56 41 12 14 7 2 5 4 4 2 0 0 291

2. Narkotik 1 2 2 11 14 12 24 18 12 7 1 4 2 1 1 112

3. Analgesik 13 17 33 28 17 14 17 20 10 11 8 7 5 4 3 207

4. Psikotropik 13 17 16 9 11 3 2 9 5 3 1 0 3 2 1 95

5. Lain-lain 5 16 10 9 13 4 9 3 7 0 1 3 1 0 0 81

6. Tak diket. 53 37 53 46 41 36 53 40 11 17 9 10 10 6 15 437

TOTAL 85 120 227 159 137 81 119 97 47 43 24 28 23 13 20 1223

(Hernomo, 2010)

08/11/2010 Kuliah PPS-FRS FFUA 2010


8
KERACUNAN PESTISIDA
IRD, Sutomo Hosp Surabaya (1995 – 2009)

160
140
120
100
80
60
40
20
0
1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

PESTICIDES
Hernomo,2010
KERACUNAN PESTISIDA
IRD, RSUD Dr. Soetomo Surabaya (1995 – 2009)
1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 TOT

1. Karbamat 88 115 126 65 45 50 64 72 53 51 29 25 22 - 805

2. Organofo 11 3 12 10 15 7 3 6 13 6 15 7 9 2 2 121

3. Organokl - 2 4 - - - 2 - - - - - - 8

4. Piretroid 1 - 1 - - 1 1 - 1 - - - - 10 11 26

5. DEET - - 1 - 1 - 2 5 3 3 2 2 - 19

6. Rodent. 8 7 6 7 13 20 7 11 5 6 3 4 6 3 4 110

7. Herbisida - - - - 1 - - 1 - - - - - 2

8. Lain-lain 1 1 - 2 - - 1 1 - - - 3 - 3 12

TOTAL 109 128 150 84 75 78 80 96 75 66 49 41 37 15 20 1103

Hernomo, 2010
KERACUNAN PESTISIDA
IRD, Sutomo Hosp Surabaya (1995 -2009)

140
120
100
80
60
40
20
0
1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

CARBAM ORG.PH ORG.CL


PYRETH DEET RODENT

Hernomo, 2010
KERACUNAN MAKANAN
IRD, RSU Dr Sutomo Surabaya (1995 – 2009)

50

40

30

20

10

0
1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

FOOD POISONING
22/11/2010 Kuliah PPS-FRS FFUA 2010 Hernomo, 2010 12
KERACUNAN MAKANAN
IRD RSUD Dr. Soetomo Surabaya (1995-2009)
1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 TOT

1. Makanan 25 4 25 35 21 5 26 20 13 18 40 7 21 28 7 293

2. Singkong 3 1 - 1 - 1 1 - - - - - - - 7

3. Gadung 4 1 1 - - 1 1 4 2 2 - 1 - - 17

4. Jamur 1 - 1 3 - - 2 - - - - 1 2 - - 10

5. Kupang / 1 - 4 - - - - - 2 - - - - - 7
kerang
6. Tempe 3 1 - - - - - - - - - - - - 4

7. Lain-lain 2 6 4 - 2 1 2 7 3 1 4 2 1 1 40

TOTAL 39 13 35 39 23 8 32 31 20 21 44 11 23 29 8 378

Hernomo, 2010

22/11/2010 Kuliah PPS-FRS FFUA 2010


13
KERACUNAN MINYAK TANAH
IRD, RSU Dr Sutomo Surabaya (1995 – 2009)

70
60
50
40
30
20
10
0
1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

HYDROCB
Hernomo, 2010
13-12-2010 KULIAH PPS-FRS FFUA 2010 14
KERACUNAN MINYAK TANAH
IRD RSUD Dr. Soetomo Surabaya (1995-2009)
1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 TOT

1. Min tanh 31 47 37 19 31 24 24 9 13 5 9 6 1 13 7 276

2. Tinner 5 6 6 2 7 5 - 1 4 - 3 4 - 2 4 49

3. Bensin 1 3 2 3 - 1 - - 1 - 2 - - 13

4. Slr/Diesel 2 1 - 3 - 1 - - - 1 1 - - 9

5. Oli mesin 1 3 - - - - 1 - - - - - - 5

6. Min pltur - - - 2 - - - - - - - - - 2

7. Lain2 - - - - - 1 - - - - 1 - - 2

TOTAL 40 60 45 29 38 32 25 10 18 6 16 10 1 15 11 356

Hernomo, 2010

13-12-2010 KULIAH PPS-FRS FFUA 2010


15
Penyebab Kematian Keracunan
di IRD RSUD Dr. Soetomo Surabaya (1995 – 2009)
1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 TOT

1. Alkohol 1 - 1 4 1 3 1 - - - - - 2 2 15

2. Pestisida - - 1 1 2 1 - 2 - - - - - 7

3. Narkotik - - - - 1 - - 1 - - - - - 2

4. Potas - - - - - - 1 - - - - - - 1

5. Korosif - - - - - - 1 - - - 1 1 - - 3

6. Gas 1 - 1 - - - - - - - - - - 2

7. Tak jelas - - - 2* - - 1 - - - - 1 - 1* 5

TOTAL 2 0 3 7 4 4 4 3 0 0 1 1 1 2 3 35

Keterangan :
Hernomo, 2010
* = Obat farmakologi
ANGKA KEMATIAN AKIBAT KERACUNAN DI RSU Dr SOETOMO
SURABAYA (1995 – 2009)

Nama bahan Jumlah Meninggal %


1. Pharm. Dugs 1223 5 0.41 %
2. Pesticides 1107 7 0.63 %
3. Alcohol 466 15 3.22%
4. Hydrocarbon 356 0 0%
5. Food Poisoning 321 0 0%
6. Corrosive 138 3 2,17%
7. Gas 33 2 6,06 %
3644 32 0.88 %

Hernomo, 2010
23-06-2011 PTC RSU DR SUTOMO SURABAYA 18
23-06-2011 PTC RSU DR SUTOMO SURABAYA 19
RINGKASAN DATA
 Meskipun terdapat beberapa perubahan pola keracunan akut yang masuk IRD selama 10
tahun terakhir, pada 4 tahun terakhir (sejak 2003) pestisida kembali menempat urutan
pertama, sementara obat farmakologi melorot menduduki tempat ke 3 sebagai penyebab
keracunan di RSU Dr. Soetomo Surabaya.

 Lima macam bahan yang selalu dominan sebagai penyebab keracunan bahan kimia di IRD
RSU Dr Sutomo Surabaya selama ini adalah pestisida, alkohol, obat farmakologi, makanan,
dan minyak tanah

 Keracunan pestisida tampaknya masih tetap didominasi oleh keracunan karbamat, dengan
angka kematian yang cukup rendah.

 Sementara keracunan obat farmakologi, juga masih tetap didominasi oleh obat golongan
amfetamin, analgetika, psikotropika dan narkotik, dengan angka kematian yang cukup
rendah.

 Terdapat kesan bahwa keracunan alkohol makin meningkat jumlahnya selama beberapa
tahun terakhir, dengan angka kematian yang tinggi.

 Dua penyebab keracunan yang paling tinggi angka kematiannya adalah alkohol dan pestisida.

23-06-2011 PTC RSU DR SUTOMO SURABAYA 20


DIAGNOSIS

Tidak selamanya mudah

Harus selalu dipikirkan pada setiap penderita


yang sebelumnya tampak sehat, mendadak
timbul gejala-gejala:
koma, kejang-kejang, syok, sianosis, psikosis
akut, gagal ginjal akut atau gagal hati akut,
tanpa diketahui penyebabnya

23-06-2011 PTC RSU DR SUTOMO SURABAYA 21


DIAGNOSIS

1. Anamnesis
2. Pemeriksaan jasmani
3. Pemeriksaan laboratorium
4. Pemeriksaan toksikologi
5. Pemeriksaan pathologi

23-06-2011 PTC RSU DR SUTOMO SURABAYA 22


PEMERIKSAAN BAHAN TOKSIKOLOGI

Cara pengiriman bahan


 Tent Suicide/Drug Abused :
Lab IKK/IKF RSU Dr Sutomo
 Accidental/KLB :
Lab BPOM/Lab Kesda
 Kriminal : Lab For POLDA

23-06-2011 PTC RSU DR SUTOMO SURABAYA 23


PENATALAKSANAAN
KERACUNAN AKUT

A. Pertolongan Pertama (“First Aid”)


B. Penatalaksanaan Darurat
(Umum/Khusus)
C. Perawatan Jiwa

23-06-2011 PTC RSU DR SUTOMO SURABAYA 24


A. PERTOLONGAN PERTAMA

 Dapat dikerjakan di mana saja, kapan


saja, dan oleh siapa saja (“tenaga
terlatih”)
 Tergantung cara masuk obat
 Lewat saluran cerna
 Lewat saluran napas
 Lewat kulit
 Lewat mata

23-06-2011 PTC RSU DR SUTOMO SURABAYA 25


1. Racun yang tertelan
Segera baringkan di tempat datar
Usahakan segera muntah, dengan cara:
 Merangsang farings dengan telunjuk/pangkal sendok
 Minum 15 – 30 ml sirup ipecac + segelas air
Beri karbon aktif (norit) 25 – 40 gram

Kontra indikasi :
 Kejang-kejang
 Koma
 Bahan korosif (asam/basa)
 Bahan minyak (minyak tanah, minyak cat, thinner).

23-06-2011 PTC RSU DR SUTOMO SURABAYA 26


2. Racun yang dihirup

Bawa penderita segera ke udara bebas


Jangan lupa proteksi sendiri
Beri oksigen secepatnya
Bila perlu:
Mouth to mouth breathing
Ambu bag

23-06-2011 PTC RSU DR SUTOMO SURABAYA 27


3. Keracunan melalui kulit
Segera bersihkan kulit yang terkena, dengan :
Air mengalir (air kran)
Air semprot (“shower” atau spray”)

Tubuh tetap diguyur air, selama melepas pakaian


Sabuni sebersih mungkin
Keramas dengan sabun, bila racun kena kepala

23-06-2011 PTC RSU DR SUTOMO SURABAYA 28


4. Keracunan melalui mata
Lipat kelopak mata keluar
Bersihkan mata dengan:
Air mengalir sekitar 15 menit
Semprot mata
Tetes mata

23-06-2011 PTC RSU DR SUTOMO SURABAYA 29


B. PENATALAKSANAAN
DARURAT UMUM

Dikerjakan di RS dengan sarana lebih


lengkap
1. Resusitasi
2. Eliminasi
3. Terapi penunjang (“Supportive”)
4. Antidotum

23-06-2011 PTC RSU DR SUTOMO SURABAYA 30


23-06-2011 PTC RSU DR SUTOMO SURABAYA 31
B. PENATALAKSANAAN
DARURAT UMUM
2. Eliminasi
2.1. Emesis
2.2. Katarsis
2.3. Kumbah lambung
2.4. Diuresis paksa
2.5. Dialisis
2.6. Mandi-keramas
23-06-2011 PTC RSU DR SUTOMO SURABAYA 32
23-06-2011 PTC RSU DR SUTOMO SURABAYA 33
PENATALAKSANAAN DARURAT UMUM

4. ANTIDOTUM

Hanya < 10% bahan kimia yang mempunyai antidotum


Tidak dapat dipakai sebagai pengganti ketiga cara
pengobatan lainnya.
Juga tidak dapat dipakai sebagai profilaksis

Beberapa contoh antidotum:


 Nallorphine untuk keracunan morphine
 Atropin sulfat untuk keracunan IFO
 Vitamin K untuk keracunan rodentisida klerat /
brodifacum
23-06-2011 PTC RSU DR SUTOMO SURABAYA 34
KERACUNAN ETHANOL

Efek keracunan ethanol

 Depresi SSP, efek editif dengan bahan depresan SSP lain, seperti:
barbiturat, benzodiazepine, antidepresan, antipsikotik

 Hipoglikemi, diduga  gangguan glukoneogenesis, terutama pada


gangguan penyimpanan glikogen
Contoh pada: anak kecil, sangat kurang gizi

 Rentan terhadap: trauma, hipotermi, gangguan metabolik lain

23-06-2011 PTC RSU DR SUTOMO SURABAYA 35


KERACUNAN ETHANOL

GAMBARAN KLINIK

Keracunan akut
Diagnosis biasanya mudah: riwayat minum alkohol, bau alkohol yang
khas/bahan metabolitnya

Keracunan ringan – sedang: euforia, inkoordinasi ringan, ataxia,


nystagmus, gangguan pada refleks dan pertimbangan (“judgement”),
penurunan hambatan sosial, sifat agresif meningkat, timbul hipoglikemi

Keracunan berat: koma dengan depresi napas, dapat timbul aspirasi


paru, pupil miosis, dan suhu badan, tekanan darah serta nadi dapat
menurun

23-06-2011 PTC RSU DR SUTOMO SURABAYA 36


KERACUNAN METHANOL

Methanol sering dipakai sebagai pengganti alkohol oleh pecandu-


pecandu alkohol, karena harganya relatif murah.

Methanol sendiri dapat menimbulkan gangguan kesadaran


(“inebriation”)

Metaboliknya sendiri dapat menimbulkan:


 Asidosis metabolik
 Kebutaan
 Kematian setelah periode laten selama 6 – 30 jam

23-06-2011 PTC RSU DR SUTOMO SURABAYA 37


KERACUNAN METHANOL

DIAGNOSIS
Gejala Klinik
♠ Gejala utama: gangguan visus dan asidosis metabolik
♠ Sering didahului periode laten: 40 menit – 72 jam  tanpa gejala-
gejala apapun
♠ Keracunan ringan: rasa lelah, nyeri kepala, nausea, penglihatan
kabur temporer, setelah periode laten
♠ Keracunan sedang: nyeri kepala, “dizziness”, mual dan muntah dan
depresi SSP. Gangguan visus dapat menetap setelah 2 – 6 hari
♠ Keracunan berat: gejala di atas menghebat  pernapasan cepat
akibat asidosis, sianosis, koma, hipotensi, midriasis, hiperemi,
kejang-kejang, gangguan visus dan kebutaan

23-06-2011 PTC RSU DR SUTOMO SURABAYA 38


KERACUNAN MAKANAN
(FOODBORNE DISEASE = FOOD POISONING)
• Keracunan makanan terjadi akibat makan makanan yang tercemar
kuman atau toksin. Sebagian besar keracunan makanan disebabkan
oleh kuman biasa, seperti Staphylococcus dan E coli.

• Keracunan makan dapat terjadi pada 1 orang, maupun dalam bentuk


KLB (“outbreak”) pada sekelompok orang yang makan makanan sama
yang telah tercemar.

• Keracunan makanan biasanya terjadi pada saat darma wisata, di


kafetaria sekolah, atau pada acara sosial yang besar. Dalam situasi
seperti ini, makanan bisa tanpa sengaja dibiarkan tanpa tersimpan
yang baik dalam lemari pendingin dalam jangka terlalu lama, atau
pada saat penyajian atau pembuatannya kurang bersih.

23-06-2011 PTC RSU DR SUTOMO SURABAYA 39


KERACUNAN MAKANAN
(FOODBORNE DISEASE = FOOD POISONING)

• Keracunan makanan sering terjadi akibat makan daging


yang kurang matang, produksi peternakan (“dairy
products”) , atau makanan yang mengandung mayonaise
(seperti “coleslaw” atau salad kentang) yang dibiarkan di
luar terlalu lama.

• Keluhan yang khas mulai timbul dalam waktu beberapa


jam sampai hari setelah makan, dan tergantung bahan
yang menjadi penyebab, keluhan bisa berupa : mual,
muntah, nyeri perut, diare, demam, sakit kepala, atau rasa
lemah.

23-06-2011 PTC RSU DR SUTOMO SURABAYA 40


KERACUNAN MAKANAN
(FOOD POISONING)

Batasan
 Keracunan makanan adalah sindroma yang ditandai
dengan gejala:
 Mual, muntah, diare
 Tidak jarang disertai dehidrasi dan syok,
 Setelah makan atau minum
 Bisa terjadi pada 1 orang, tapi biasanya lebih dari 1
orang

 Sinonim: gastroenteritis akut atau muntaber

23-06-2011 PTC RSU DR SUTOMO SURABAYA 41


KERACUNAN MAKANAN
(FOOD POISONING)

Tidak termasuk dalam kelompok ini:


1. Penyakit infeksi tertentu (tifoid, kholera,
disentri)
2. Alergi makanan
3. Gangguan pencernaan (akibat lemak, cabai,
asam)

23-06-2011 PTC RSU DR SUTOMO SURABAYA 42


Penyebab:

1. Toksin atau kuman yang hidup dan


berkembang biak di usus: Salmonella
2. Toksin yang dibuat di luar tubuh:
 Staphlylococcus, Clostridium botulinum
 Clostridium perfringens
3. Racun dalam makanan:
As, Pb, jengkol, jamur, ikan, kerang, penyu

23-06-2011 PTC RSU DR SUTOMO SURABAYA 43


KERACUNAN MAKANAN
(FOOD POISONING)

MAKANAN BERACUN
Karena:
1. Tercemar bahan kimia
 Pestisida, lapisan dalam kaleng
2. Ditambah zat kimia tertentu
 Penyedap, pemanis, pewarna, pengawet
3. Mengandung zat kimia alami
 Singkong (HCN), jengkol, jamur
4. Tercemar mikroba
 Salmonela, Clostridium, tempe bongkrek

23-06-2011 PTC RSU DR SUTOMO SURABAYA 44


KERACUNAN MAKANAN
(FOOD POISONING)
DIAGNOSIS
1. Anamnesis: mendadak, biasanya lebih dari 1 orang,
bersama-sama, sesudah pesta/tamasya/jeda makan
2. Pemeriksaan fisik: tentukan derajat dehidrasi
3. Laboratorium: BJ plasma, faal ginjal, elektrolit
4. Dugaan etiologi:  cepat (1 – 6 jam): zat kimia, toksin
 6 – 12 jam: racun
 12 – 48 jam: kuman hidup
(+ demam)

23-06-2011 PTC RSU DR SUTOMO SURABAYA 45


Tindakan diagnosis

1. Periksa semua orang yang ikut makan


 Catat waktu terjadi gejala
 Bahan muntahan, darah, tinja, kirim ke lab 
catat: nama saat pengambilan

2. Pemeriksaan makanan dan minuman


 Daftar semua makanan/minuman
 Contoh sisa makanan/minuman dikirim ke lab
(steril + label)
 Sisa bahan muntahan

23-06-2011 PTC RSU DR SUTOMO SURABAYA 46


3. Pemeriksaan cara kontaminasi
 Cari “carrier” diantara petugas
 Periksa cara masak

Makanan/minuman yang diduga sebagai


penyebab  segera dimusnahkan (setelah
periksa ke lab).

23-06-2011 PTC RSU DR SUTOMO SURABAYA 47


Pengobatan

1. Keracunan ringan – sedang


♣ Istirahat di tempat tidur
♣ Kompres hangat di perut
♣ Banyak minum air garam
♣ Karbon aktif (norit)
2. Keracunan berat
♣ Kirim ke rumah sakit

23-06-2011 PTC RSU DR SUTOMO SURABAYA 48


RINGKASAN
 Pola keracunan akut yang masuk ke IRD RSUD Dr. Soetomo Surabaya mengalami beberapa
kali perubahan.

 Sebelum 1997: kasus keracunan terbanyak yang dirawat adalah keracunan pestisida

 Setelah 1997, jumlah keracunan akibat obat meningkat dengan pesat, khususnya golongan
NAPZA

 Setelah 2003, pola yang lama kembali lagi

 Tahun 2007, alkohol mulai menempati urutan pertama

 Jumlah kasus keracunan yang masuk setiap tahunnya sekitar 100 – 300 pasien.
 Lima penyebab keracunan terbanyak adalah : keracunan alkohol, keracunan obat, pestisida,
makanan dan minyak.

 Kelompok umur terbanyak adalah antara 20 – 30 tahun

 Tak ada dominasi jenis kelamin tertentu.

 Angka kematian per tahun di bawah 2.5 %

 Mengingat tendensi peningkatan jumlah kasus keracunan alkohol dalam beberapa tahun
terakihir, perlu kewaspadaan kita bersama untuk menanggulangi masalah ini.

23-06-2011 PTC RSU DR SUTOMO SURABAYA 49


23-06-2011 PTC RSU DR SUTOMO SURABAYA 50

You might also like