You are on page 1of 39

 MEASLES (CAMPAK)  RUBELLA (CAMPAK

› Penyakit akut yang JERMAN)


menular, disebabkan › Penyakit menular
oleh infeksi virus yang disebabkan
morbili yang pada oleh virus rubella yang
umumnya menyerang menyerang anak-
anak anak, orang dewasa,
› Agent campak termasuk ibu hamil
adalah measles virus › Virus ini berasal dari
yang termasuk dalam keluarga
famili virus Togaviridae dan
paramyxoviridae genus Rubivirus
anggota genus
morbilivirus
 Memperbaiki keadaan umum
 Antipiretika bila suhu tinggi
 Obat batuk
 Vaksin
Rekomendasi Introduksi Vaksin Rubella di Indonesia
 Pada tahun 2011, WHO merekomendasikan agar
semua negara yang belum mengintroduksikan vaksin
rubella dan telah menggunakan 2 (dua) dosis vaksin
campak dalam program imunisasi rutin untuk
memasukkan vaksin rubella dalam program imunisasi
rutin.
 Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) juga
telah mengeluarkan rekomendasi pada tanggal 11
Januari 2016 mengenai introduksi, agar
mengintegrasikan vaksin Measles Rubella ke dalam
program imunisasi nasional untuk menurunkan angka
kejadian penyakit rubella dan Congenital Rubella
Syndrome.
 suatu kegiatan imunisasi secara massal
sebagai upaya untuk memutuskan
transmisi penularan virus campak dan
rubella secara cepat, tanpa
mempertimbangkan status imunisasi
sebelumnya.
 Kampanye imunisasi MR dilaksanakan selama
Agustus-September 2017 untuk seluruh wilayah
di pulau Jawa dan Agustus-September 2018
untuk seluruh wilayah di luar pulau Jawa
 Pada bulan Agustus, imunisasi MR diberikan
untuk Anak Usia Sekolah di sekolah-sekolah
(SD/MI/ Sederajat, SMP/MTS/sederajat), dan
 Pada bulan September diberikan di Posyandu,
Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan lainnya
untuk bayi dan anak yang belum bersekolah
dan anak usia sekolah yang tidak bersekolah
 Kombinasi dari vaksin Campak/Measles
(M) dan Rubella (R) untuk perlindungan
terhadap penyakit campak dan rubella
 Telah mendapatkan rekomendasi dari
WHO dan izin edar dari Badan POM.
Vaksin ini aman dan telah digunakan di
lebih dari 141 negara di dunia.
 Vaksin rubella tersedia dalam bentuk
monovalent maupun kombinasi dengan
vaksin virus yang lain
› Measles Rubella/MR
› Measles Mumps Rubella/MMR
 Vaksin Measles Rubella (MR) adalah vaksin
hidup yang dilemahkan (live attenuated),
berupa serbuk kering dengan pelarut.
Kemasan vaksin adalah 10 dosis per vial.
 Vaksin MR stabil di suhu 2 – 8 oC.
› Kekuatan vaksin tergantung pada suhu
selama penyimpanan. Setelah dibuka,
hanya mampu 4 jam, vaksin yang terbuka
tetap harus diletakkan di dalam cold pack
 Bersifat sensitif terhadap cahaya
 Mampu menginduksi sistem imun
humoral dan selular, memberikan
imunitas terhadap campak & rubela.
 Imunisasi ini diberikan untuk semua anak
(laki-laki dan perempuan) usia 9 bulan
sampai dengan kurang dari 15 tahun
 Imunisasi MR masuk dalam jadwal
imunisasi rutin dan diberikan pada anak
usia 9 bulan, 18 bulan, dan kelas 1 SD
atau sederajat, menggantikan Imunisasi
Campak.
 Vaksin MR diberikan secara subkutan
dengan dosis 0,5 ml
 Vaksin hanya boleh dilarutkan dengan
pelarut yang disediakan dari produsen
yang sama
 Vaksin yang telah dilarutkan harus
segera digunakan paling lambat 4 - 6
jam setelah dilarutkan
 Individu yang sedang dalam terapi kortikosteroid,
imunosupresan dan radioterapi
 Wanita hamil
 Leukemia, anemia berat dan kelainan darah lainnya
 Kelainan fungsi ginjal berat
 Decompensatio cordis (gagal jantung)
 Setelah pemberian gamma globulin atau transfusi
darah
 Riwayat alergi terhadap komponen vaksin
(neomicyn).
 Pemberian imunisasi ditunda pada keadaan sebagai
berikut: demam, batuk pilek dan diare.
 Kejadian medis yang berhubungan
dengan imunisasi. Untuk itu diperlukan
kajian dari tim ahli yang independen
untuk menilai apakah ada kaitan
dengan imunisasi atau tidak.
Induksi Vaksin • Faktor intrinstik vaksin terhadap individual
(vaccine induced) resipien

Provokasi Vaskin • Gejala klinis yang timbul bisa terjadi kapan


(vaccine potentiated) saja akibat provokasi vaksin

Kesalahan • Kesalahan teknik pembuatan dan


Pelaksanaan Program pengadaan vaksin atau teknik dan cara
(programmatic erros) pemberian

Koinsidensi • KIPI terjadi bersamaan dengan penyakit lain


(coincidental) yang sedang diderita
 Uppsala Monitoring Centre (UMC)
kejadian ikutan pasca imunisasi
diklasifikasikan serius apabila kejadian
medis akibat setiap dosis imunisasi yang
diberikan, menimbulkan kematian,
kebutuhan untuk rawat inap dan gejala
sisa yang menetap serta mengancam
jiwa.
 Gunakan jarum disposable
 Pastikan jarum untuk menyuntik tajam
 Suntikan dosis 0.5ml
 Tidak ada udara dalam spuit
 Lokasi suntikan m.deltoid kiri atas, pastikan
kulit kondisi bersih
 Gunakan kapas kering sekali pakai/kapas
yang dibasahi air hangat untuk
membersihkan lokasi sebelum disuntik
 Selalu menggunakan ADS dalam pelayanan imunisasi.
 Jangan menggunakan ADS dengan kemasan rusak atau
kadaluarsa.
 Jarum suntik habis pakai harus langsung dibuang ke safety
box dengan tanpa menutup kembali jarum.
 Jangan meletakkan jarum suntik di atas meja atau di
nampan setelah injeksi.
 Jangan mengisi safety box sampai terlalu penuh (hanya
boleh diisi ¾)
 Safety box dibawa kembali ke Puskesmas untuk
dimusnahkan.
 Vial vaksin terbuka dan sampah lain (kapas, plastik)
dimasukkan ke dalam kantong plastik khusus limbah medis
atau kantong plastik biasa yang diberi tanda/ditulis “limbah
medis” untuk selanjutnya dimusnahkan sesuai prosedur yang
berlaku.
 KUMPULKAN ampul/vial vaksin yang
kosong dan limbah lainnya di tempat
yang terpisah dan musnahkan secara
aman.
 JANGAN menyentuh dan menutup
kembali jarum setelah penyuntikan.
 JANGAN mempersiapkan jarum suntik
yang diisi dengan vaksin sebelum
kedatangan anak di tempat pelayanan

You might also like