Professional Documents
Culture Documents
OMSK
Oleh:
Dara Marissa
Rosi Indah Pratama
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN THT-KL
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG
2018
1. IDENTITAS PENDERITA
Nama : An. A
Umur : 2 Tahun
Keluhan Utama :
Pasien juga sering Ibu pasien mengaku Ibu pasien juga mengeluh
menangis pada saat terkadang suka mengorek- respon komunikasi dengan
keluar cairan ditelinga ngorek telinga pasien pasien agak terganggu
kanan dan kirinya. dengan cotton bud. sejak keluhan timbul.
Pasien sebelumnya tidak pernah megalami keluhan keluar cairan dari
telinga. Pasien baru pertama kali berobat ke dokter THT Keluarga pasien
tidak ada yang mengalami keluhan serupa seperti yang dialami oleh pasien.
Status Generalis
Nadi : 91 x/ menit
RR : 22 x/ menit
Suhu : 36,8 °C
BB : 8 Kg
Kepala Wajah
• Normocephal • Simetris
Dextra Sinistra
Dextra Sinistra
Ukuran T1 T1
Permukaan Rata Rata
Warna Merah muda Merah muda
Kripta Tidak Melebar Tidak Melebar
Detritus (-) (-)
Fiksatif (-) (-)
Peritonsil Abses (-) Abses (-)
Orofaring
Mukosa
Massa
Lain-lain
Kultur sekret telinga dan Otitis Media Supuratif Otitis Media Supuratif
-
uji resistensi obat Kronis tipe benign ADS Kronik Tipe Benigna ADS
naan
Larutan H202 3% diberikan Hindari air masuk ke telinga
untuk 3-5 hari ketika mand
Amoxicillin syrup 3 x 1
sendok teh sehari (dosis 20- Konsumsi obat secara
50mg/kgbb/hari) teratur
Genetik
Faktor
Penyebab
Otitis media sebelumnya OMSK
Infeksi
Patogenesis
Gangguan Tekanan negatif
tuba telinga tengah
Berdasarkan Letaknya
Gejala Klinis
Pemeriksaan otoskopi
• menunjukan adanya dan letak perforasi. Dari perforasi dapat dinilai kondisi mukosa telinga tengah.
Radiologi
• posisi Schüller
• berguna untuk menilai kasus kolesteatom.
antibiotik
broad
spectrum
obat pencuci
telinga, berupa • Pada infeksi yang
dicurigai
Medikamentosa : larutan H2O2 penyebebnya
3% selama 3-5 telah resisten
hari terhadap ampisilin
dapat diberikan
ampisilin asam
klavulanat.
Penatalaksanaan OMSK Maligna
Tujuan operasi
•menghentikan infeksi secara
permanen
mastoidektomi dengan atau •memperbaiki membran timpani yang
tanpa timpanoplasti perforasi
•mencegah terjadinya komplikasi atau
kerusakan pendengaran yang lebih
berat
•serta memperbaiki pendengaran.
Komplikasi
Komplikasi intratemporal
Paresis n. Fasial dan labirinitis.
Komplikasi ekstratemporal (komplikasi intrakranial)
abses ekstradural dan subdural
tromboflebitis sinus lateral
meningitis
abses otak
hidrosefalus otitis
BAB IV
ANALISIS KASUS
Kasus Teori