You are on page 1of 35

Case Report

OMSK

Oleh:
Dara Marissa
Rosi Indah Pratama
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN THT-KL
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG
2018
1. IDENTITAS PENDERITA

Nama : An. A

Umur : 2 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Teluk betung utara, Bandar Lampung


Autoanamnesis

• Dilakukan secara Allo anamnesa


dengan pasien pada hari Kamis
tanggal 19 Juli 2018 pukul 10.00 WIB di
Poliklinik THT RSUD Abdul Moeloek.

Keluhan Utama :

• Keluar cairan pada telinga sebelah


kanan dan kiri sejak ± 3 bulan yang
lalu
Pasien datang diantar oleh
Awalnya pasien
ibunya ke poliklinik THT Ibu pasien memberikan
mengalami demam yang
RSUD Abdoel Muluk keterangan bahwa cairan
disertai batuk pilek,
dengan keluhan keluar yang keluar dari telinga
sebelum mengalami
cairan dari telinga kanan kanan dan kiri anaknya
keluhan keluar cairan dari
dan kiri sejak ± 3 bulan bersifat hilang-timbul.
telinga kanan dan kiri.
yang lalu.

Ibu pasien mengaku


awalnya cairan berwarna
bening keluar dari telinga Pasien saat ini masih
Pasien terkadang sering
kanan dan disusul terlihat pilek. Cairan yang
terlihat menggaruk telinga
beberapa hari kemudian keluar dari telinga kanan
kanan dan kirinya
keluar cairan bening dari dan kiri lengket berwarna
semenjak keluar cairan.
telinga kiri, lama kelamaan putih.
cairan berubah menjadi
putih.

Pasien juga sering Ibu pasien mengaku Ibu pasien juga mengeluh
menangis pada saat terkadang suka mengorek- respon komunikasi dengan
keluar cairan ditelinga ngorek telinga pasien pasien agak terganggu
kanan dan kirinya. dengan cotton bud. sejak keluhan timbul.
Pasien sebelumnya tidak pernah megalami keluhan keluar cairan dari
telinga. Pasien baru pertama kali berobat ke dokter THT Keluarga pasien
tidak ada yang mengalami keluhan serupa seperti yang dialami oleh pasien.

Riwayat Penyakit Dahulu

• Riwayat ISPA berulang : disangkal


• Riwayat alergi : disangkal
• Riwayat asma : disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga

• Riwayat ISPA : disangkal


• Riwayat alergi : disangkal
• Riwayat asma : disangkal
PEMERIKSAAN OBYEKTIF

Status Generalis

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Compos mentis

Nadi : 91 x/ menit

RR : 22 x/ menit

Suhu : 36,8 °C

BB : 8 Kg
Kepala Wajah
• Normocephal • Simetris

Leher anterior Leher posterior


• Pembesaran KGB • Pembesaran KGB
(-) (-)
Status Lokalis
a. Telinga
Pemeriksaan Rutin Umum Telinga
Dextra Sinistra
Aurikula Bentuk normal Bentuk normal
Nyeri tarik (+) Nyeri tarik (+)
Oedem (-) Oedem (-)
Preaurikula Nyeri tragus (+) Nyeri tragus (+)
Oedem (-) Oedem (-)
Retroaurikula Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)
Oedem (-) Oedem (-)
Mastoid Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)
Oedem (-) Oedem (-)
CAE sempit Sempit
Hiperemis (+) Hiperemis (+)
Discharge (+) Discharge (+)
Serumen (+) Serumen (+)
Corpus alienum (-) Corpus alienum (-)
Membran timpani

Dextra Sinistra

Keutuhan Tidak intak Tidak Intak

Warna Tidak hiperemis Tidak hiperemis

Perforasi (+) (+)

Cone of light Sulit dinilai Sulit dinilai

Kolesteatoma (-) (-)


b. Hidung
Pemeriksaan Rutin Umum Hidung
Cavum Dextra Cavum Sinistra
Hidung Bentuk normal
Sekret Seromukus Seromukus
Mukosa Merah muda Merah muda
Konka
Media Merah muda Merah muda
Pembesaran (-) Pembesaran (-)
Inferior Merah muda Merah muda
Pembesaran (-) Pembesaran (-)
Meatus
Media Merah muda Merah muda
Sekret (-) Sekret (-)
Inferior Merah muda Merah muda
Sekret (-) Sekret (-)
c. Tenggorok
Pemeriksaan Rutin Umum Tenggorok

Mukosa buccal Merah muda


Gingiva Merah muda

Gigi geligi Karies (-)

Palatum durum & molle Merah muda

Lidah 2/3 anterior Merah muda


Tonsil

Dextra Sinistra
Ukuran T1 T1
Permukaan Rata Rata
Warna Merah muda Merah muda
Kripta Tidak Melebar Tidak Melebar
Detritus (-) (-)
Fiksatif (-) (-)
Peritonsil Abses (-) Abses (-)
Orofaring

Arkus faring : simetris, merah muda


Palatum molle & durum : merah muda
Dinding posterior orofaring : merah muda, granulasi (-)

Pemeriksaan Rutin Khusus Tenggorok:


Rhinoskopi posterior: Tidak dilakukan
Laringofaring

Mukosa
Massa
Lain-lain

Laring Tidak dilakukan pemeriksaan


Epiglotis
Plika vokalis
Gerakan
Posisi
Tumor
Massa
Lain-lain
Pemeriksaan Pemeriksaan
Diagnosis Banding Diagnosis Kerja
Penunjang Anjuran

Kultur sekret telinga dan Otitis Media Supuratif Otitis Media Supuratif
-
uji resistensi obat Kronis tipe benign ADS Kronik Tipe Benigna ADS

Otitis Media Supuratif


Kronis tipe maligna ADS

Otitis Media Akut ADS


Penatalaksa Medikamentosa Edukasi :

naan
Larutan H202 3% diberikan Hindari air masuk ke telinga
untuk 3-5 hari ketika mand

Setelah sekret berkurang Tidak boleh mengorek-


diberikan tetes telinga yang ngorek telinga
mengandung antibiotik
dan kortikosteroid, ear drop
3x5 tetes/hari ADS Segera berobat bila
menderita ISPA

Amoxicillin syrup 3 x 1
sendok teh sehari (dosis 20- Konsumsi obat secara
50mg/kgbb/hari) teratur

Menjaga higiene telinga

Kontrol ke dokter jika


keluhan masih ada
Quo ad vitam :
Prognosis
bonam

Quo ad Quo ad Sanam


fungsionam : : dubia
dubia ad ad bonam
bonam
TINJAUAN PUSTAKA
infeksi kronis ditelinga tengah
dengan perforasi membran
timpani dan sekret yang
keluar dari telinga tengah
terus menerus atau hilang
timbul yang berlangsung
lebih dari 2 bulan.
Definisi
OMSK
Otitis media akut dengan
perforasi membran timpani
dapat menjadi otitis media
supuratif kronis.
Etiologi OMSK
Hampir selalu dimulai dengan otitis media
berulang

Faktor infeksi biasanya berasal dari nasofaring


(adenoiditis, tonsilitis, rinitis, sinusitis), mencapai
telinga tengah melalui tuba Eustachius.
Fungsi tuba Eustachius yang abnormal
merupakan faktor predisposisi (cleft palate dan
Down’s syndrom)
Lingkungan

Genetik
Faktor
Penyebab
Otitis media sebelumnya OMSK

Infeksi
Patogenesis
Gangguan Tekanan negatif
tuba telinga tengah

Perubahan tekanan tiba-tiba


Alergi
Infeksi
Sumbatan : Sekret Otitis Media Akut
Tampon (OMA)
Tumor

Sembuh sempurna Otitis Media Supuratif Otitis media Efusi


Kronik(OMSK)
(OME)

OMSK tipe benigna OMSK tipe maligna


Klasifikasi OMSK
Berdasarkan • OMSK tipe aman (tipe mukosa =
area yang tipe benigna)
terkena, dibagi • OMSK tipe bahaya (tipe tulang =
menjadi : tipe maligna)

Berdasarkan • OMSK tipe aktif


aktifitas sekret
• OMSK tipe tenang
yang keluar :
Perforasi Perforasi Perforasi atik Perforasi
sentral marginal •Perforasi pada pada pars
•Perforasi •Sebagan tepi pinggir postero- flaksida.
terdapat di pars perforasi superior
berhubungan •Terjadi pada
tensa, langsung pars flasida,
sedangkan berhubungan dengan
kolesteatom. berhubungan
seluruh tepi dengan anulus dengan primary
perforasi masih atau sulkus acquired
terdapat timpanikum cholesteatoma.
membran
timpani

Berdasarkan Letaknya
Gejala Klinis

Telinga berair (otorrhoe) Gangguan pendengaran.

Otalgia ( nyeri telinga) Vertigo


Diagnosis

Anamnesis yang mengarah pada gejala klinis

Pemeriksaan otoskopi

• menunjukan adanya dan letak perforasi. Dari perforasi dapat dinilai kondisi mukosa telinga tengah.

Pemeriksaan audiologi (tes penala)

• untuk menilai hantaran tulang dan udara


• penting untuk mengevaluasi tingkat penurunan pendengaran dan untuk menentukan gap udara dan
tulang

Radiologi
• posisi Schüller
• berguna untuk menilai kasus kolesteatom.

Pemeriksaan bakeriologik dengan media kultur pada OMSK


Penatalaksanaan

antibiotik
broad
spectrum
obat pencuci
telinga, berupa • Pada infeksi yang
dicurigai
Medikamentosa : larutan H2O2 penyebebnya
3% selama 3-5 telah resisten
hari terhadap ampisilin
dapat diberikan
ampisilin asam
klavulanat.
Penatalaksanaan OMSK Maligna

Tujuan operasi
•menghentikan infeksi secara
permanen
mastoidektomi dengan atau •memperbaiki membran timpani yang
tanpa timpanoplasti perforasi
•mencegah terjadinya komplikasi atau
kerusakan pendengaran yang lebih
berat
•serta memperbaiki pendengaran.
Komplikasi
 Komplikasi intratemporal
 Paresis n. Fasial dan labirinitis.
 Komplikasi ekstratemporal (komplikasi intrakranial)
 abses ekstradural dan subdural
 tromboflebitis sinus lateral
 meningitis
 abses otak
 hidrosefalus otitis
BAB IV
ANALISIS KASUS
Kasus Teori

• Pasien mengeluh keluar • Definisi omsk adalah infeksi


cairan lengket berwarna kronis di telinga tengah
putih dari telinga kanan dengan perforasi membran
dan kiri sejak 3 bulan yang timpani dan sekret yang
lalu, hilang timbul. Awalnya keluar dari telinga tengah
cairan berwarna bening terus-menerus atau hilang
keluar dari telinga kanan timbul yang berlangsung
dan disusul beberapa hari lebih dari 2 bulan
kemudian keluar cairan
bening dari telinga kiri,
lama kelamaan cairan
berubah menjadi putih. Ibu
pasien sering mengorek
telinga pasien dengan
cutton bud.
Kasus Teori

• Keluar cairan • Telinga berair


lengket (othorea)
berwarna putih • Gangguan
dari telinga pendengaran
kanan dan kiri • Otalgiia (nyeri
sejak 3 bulan teliga)
yang lalu,
• Pendengaran
berkurang (+)
Kasus Teori

• Medikamentosa • H2O2 3% selama 3-5 hari


• H2O2 3% selama 3-5 • Tetes telinga
hari • Antibiotik
• antibiotik dan
kortikosteroid, ear drop
3x5 tetes/hari ADS
• Amoxicillin syrup 3 x 1
sendok teh sehari
(dosis 20-
50mg/kgbb/hari)
Berdasarkan ICD-10, diagnosis
Menurut WHO adalah adanya
OMSK ditegakkan jika dimana sekret yang keluar
otorea yang menetap atau
terdapat perforasi membran dari telinga tengah ke telinga
rekuren selama lebih dari 2
timpani disertai pengeluaran luar dapat berlangsung terus-
minggu dengan perforasi
sekret terjadi selama minimal menerus atau hilang timbul.
membran timpani.
dalam 6 minggu

Menurut Buku THT FKUI edisi


keenam, Otitis Media Supuratif Jadi, karena pasien
Kronik (OMSK) adalah infeksi menunjukkan manifestasi klinis
kronis di telinga tengah otorea yaitu telinga maka pasien dapat
dengan perforasi membran mengeluarkan cairan sejak 3 didiagnosis menderita Otitis
timpani dan sekret yang bulan yang lalu serta Media Supuratif Kronik telinga
keluar dari telinga tengah ditemukannya perforasi kanan dan kiri
terus-menerus atau hilang membran timpani pada
timbul yang berlangsung lebih telinga kanan dan kiri,
dari 9 bulan.
Pasien menderita OMSK tipe Prinsip terapi OMSK tipe benigna
benigna karena telinga adalah bila sekret keluar secara
mengeluarkan sekret secara terus menerus larutan H202 3%.
intermiten dan ditemukannya Nanti setelah sekret berkurang
membran timpani yang diberikan tetes telinga yang
mengalami perforasi sentral mengandung antibiotik dan
tanpa terbentuknya kortikosteroid. Bila sekret telah
kolesteatoma, jaringan kering namun perforasi
granulasi, destruksi ke tulang menetap setelah observasi
ataupun adanya komplikasi selama 2 bulan maka sebaiknya
lain. dilakukan miringoplasti atau
timpanoplasti.
Terima Kasih

You might also like