You are on page 1of 11

Akad SALAM

Sumber : Sri Nurhayati – Wasilah


(Akuntansi Syariah di Indonesia)

Akuntansi Syariah UG (Dr. Lana Sularto)


Pengertian
• Salam : akad jual beli dimana pembeli membayar terlebih
dahulu, barang diserahkan kemudian.
• Asal kata : As Salaf (pendahuluan) atau al mahawi’ij (barang
yang mendesak)
• Definisi (PSAK) : akad jual beli barang pesanan (muslam
fiih) dengan pengiriman di kemudian hari oleh penjual
(muslam ilaihi) dan pelunasannya dilakukan oleh pembeli
(al muslam) pada saat akad disepakati sesuai dengna syarat
tertentu.
• Beda dengan Ijon : tidak ada gharar.
• Salam kebalikan dari murabahah.
Pengertian
 Harga barang pesanan tidak dapat berubah selama jangka
waktu akad.
 Jika barang dikirim tidak sesuai, pembeli boleh lakukan
Khiar.
 Jika kualitas lebih rendah & pembeli menerima, harga tidak
boleh dikurangi, sebaliknya jika kualitas bagus, penjual
tidak boleh meminta tambahan.
 Salam bisa dilakukan secara paralel/salam paralel (pembeli-
penjual-pemasok).
 Salam paralel mensyaratkan agar akad ke-2 tidak
tergantung pada akad pertama.
Rukun & syarat Salam
1. Pelaku : penjual (muslam ilaihi) & pembeli (al muslam)
2. Objek akad : barang yg akan diserahkan (muslam fiih) &
modal salam (ra’su maalis salam)
a. Modal salam : uang tunai
b. Barang salam :
 Spesifikasi jelas
 Dapat dikuantifikasi
 Waktu penyerahan jelas
 Tidak harus ada di tangan penjual
3. Ijab kabul
Berakhirnya akad salam
 Barang tidak ada pada waktu yg ditentukan
 Barang tidak sesuai kesepakatan
 Kualitas barang lebih rendah (jika pembeli memilih
membatalkan akad)
 Barang diterima

You might also like