Professional Documents
Culture Documents
Tim Farmakologi
Sumber
Opium dihasilkan opium poppy biji dari kelopak bunga
getah coklat lengket
Mengandung alkaloida ~20
Morphine ~ 10%
codein,
Thebaine prekursor agonis apioid (etorphine: lebih poten dari
morphine, & naloxone)
papaverine vasodilator, tapi tidak digunakan klinis (utk
pengembangan verapamil)
Opioid endogen peptida opioid endogen/endorphine
Methionine-enkephaline, leucine-enkephaline : analgesik (r.delta)
Endormorphin 1,2 (r.mu)
Prepro-opiomelanocortin (POMC)
Proenkaphalin A,B
Dirilis saat stres
Klasifikasi
Agonis sempurna: morfin
Agonis parsial :codein
Antagonis: naloxone (subtituen metil pada atom nitrogen
dengan –allyl)
Farmakodinamika
MK: berikatan dengan reseptor opioid di otak dan korda
spinalis yang terlibat dalam transmisi dan modulasi rasa
nyeri
Toleransi dan Ketergantungan fisik
Naltrexon
Kerja lebih lama (sekali dua hari)
Nalmefene
Farmakologi
Antiinflamasi Nonsteroid (AINS)
Antiinflamasi
Nonsteroidal anti inflamatory drugs
(NSAID/AINS)
Glukokortikoid kortikosteroid
Respon Inflamasi
Fase inflamasi
1. Inflamasi akut rilis autacoid
(histamin,serotonin,bradikinin, PG, leukotriens)
2. Respon imun
3. Inflamasi kronis rilis IL 1,2,3, GM-CSF, TNF a, Interferon,
PDGF
Tanda-tanda inflamasi
1. Rubor (kemerahan) terjadi karena banyak darah mengalir ke dalam
mikrosomal lokal pada tempat peradangan.
Asam Enolat
Derivat pirazolon : Azapropazon, Fenilbutazon,
oksifenbutazon
B. Derivat oksikam :Piroksikam ,Tenoksikam
AINS
Aspirin
MK: mengasetilasi dan menyakat COX 1 dan COX2 secara
irreversibel
AINS lain : menghambat reversibel thd COX 1-COX2
Ibuprofen, meclofenamat: hambatan seimbang dikedua isoenzim
Indometasin, aspirin, piroxicam, sulindak lbh efektid
menghambat COX1
Efek antiinflamasi:
• menghambat pelepasan mediator inflamasi dg
menghambat COX 1 dan COX2 secara irreversibel
efek 80mg/hari
platelet Hambatan platelet COX irreversibel efek 8-10 hari
Antipiretik
Protokol anestesi
Anestesi lokal: sedatif oral
Sedasi sadar (concious sedation): benzodiazepin iv dan analgesik opioid
sadar dan jalan nafas dipertahankan
Operasi besar sedasi praoperatif tiopental utk induksi anestesi
cepat, +inhalasi +neuromuskular bloker
Jenis Anastetika Umum
Anastetika inhalasi
• Generasi awal: eter, siklopropan, kloroform (sudah tidak
digunakan) mudah terbakar dan toksik
• nitrous oxide, halotan, enfluran, isofluran, desfluran, sevofluran,
metoksifluran
Anastetika injeksi
• Barbiturat: tiopental, metoheksital
• Benzodiazepin: midazolam, diazepam
• Opioid analgesik: morfin, fentanil, sufentanil, alfentanil, remifentanil
• Propofol
• Ketamin
• Droperianol, etomidat, dexmetetomidin
Stadium anestesi
I : analgesia
II: eksitasi
Diawali analgesi
tanpa amnesia, III: pembedahan/operasi
kemudian amnesia Mengigau, gelisah,
terjadi pernafasan tidak IV: depresi medula
teratur, penderita pernafasan mulai
meronta, muntah, teratur, perubahan
gerak bola mata, Nafas berhenti
urinasi, diakhiri
dengan nafas mulai hilang refleks bulu depresi berat pada
teratur mata, ukuran pupil vasomotor dan
pusat nafas
dimedula harus
segera dibantu alat
nafas
Kematian
Farmakodinamika anestesi umum
Sevofluran
ES: depresi miokardium, menurunkan kepekaan pusat nafas di medula thd CO2
(depresi nafas)
Benzodiazepin
Diazepam, lorazepam : tidak larut air, injeksi dg pelarut iritan
Midazolam diberi kan 15-60 menit sebelum induksi anestesi umum utk efek
amnesia