Professional Documents
Culture Documents
PROCESS PADA
DIABETES MELLITUS
MATA KULIAH :
DIETETIK PADA PENYAKIT DEGENERATIF
isna
Tujuan Instruksional Umum :
Mahasiswa dapat menerapkan proses asuhan gizi pada
penyakit diabetes mellitus
PENYEBAB Sirkulasi
idiopathic Auto-anti
body
TIPE-1 DM
(kurang insulin
Absolut)
Gejala
patofisiologi Hiperglikemia Ketoasidosis
Rasa haus Makrovaskular
Sering BAK
BB turun
Mikrovaskuler
Elketrolit tgg
Manajemen
ANALOG
Insulin Awitan * Efek Durasi Durasi
Puncak * Efektif * Maksimum*
Glargine 4-5 Tanpa puncak 24 24
* Dalam jam
DM Tipe-2
DM tipe 2
Pada DM tipe-2, jumlah insulin normal, malah mungkin lebih
banyak tetapi jumlah reseptor insulin yang terdapat pada
permukaan sel kurang.
Reseptor insulin dapat diibaratkan sebagai lubang kunci pintu
masuk kedalam sel. Pada DM tipe 2, jumlah lubang ,kuncinya
kurang, sehingga meskipun anak kuncinya (insulin) banyak, tapi
karena lubang kuncinya (reseptor) kurang, maka glukosa yang
masuk sel akan sedikit sehingga sel akan kekurangan energi
(glukosa), dan glukosa di pembuluh darah meningkat.
Berbeda dengan DM tipe-1, pada DM tipe-2 disamping kadar
glukosa tinggi, jumlah insulin juga tinggi atau normal (resistensi
insulin)
Pada DM tipe-2 juga terjadi pengurangan sel beta sampai 50-60%
dari normal, sedangkan jumlah sel alfa meningkat.
Penyebab resistensi insulin
Sekresi berkurang
DM Tipe-2 Faktor risiko spt kurang
Aktif, obes, ketuaan
Faktor
lingkungan
Faktor genetik
CAUSE
Kelebihan
Asupan
DM tipe-2
energi
PATOFISIOLOGI
1. Pola sekresi & aktifitas
Gejala insulin yg tidak normal
•Hiperglikemia 2. Penurunan uptake
•Rasa haus glukosa & peningkatan
•Sering BAK Glukosa post-prandial
•BB turun 3. Meningkatnya glukoneo
•Elektrolit tgg Genesis.
Manajemen DM tipe 2
Manajemen DM tipe 2
Terapi medis TERAPI GIZI
Didapat
Resitensi insulin terkompensasi
(Normal atau TGT)
Genetik Didapat
Toksisitas glukosa
Asam lemak dll
Kelelahan sel beta
DMTTI
Jadi
Kelainan dasar terjadinya DM Tipe-2 adalah
Resistensi insulin
Produksi glukosa hati meningkat
Sekresi insulin kurang
Maternal malnutrition
Malnutrition
Other maternal /
Related placental abnormalities
Diabetes
Mellitus Fetal malnutrition
(especially amino acids)
Fetal growth
(infant malnutrition)
Insulin resistance
Type 2 diabetes
Gambaran Klinik DM
Gejala Diabetes
Gejala klasik diabetes adalah
Rasa haus yang berlebihan
Sering kencing terutama malam hari
Berat badan yang turun dengan cepat
Keluhan lemah
Kesemutan pada jari tangan dan kaki
Cepat lapar
Gatal-gata
Penglihatan jadi kabur
Gairah seks menurun
Luka sukar sembuh
Melahirkan bayi diatas 4 kg
GEJALA DIABETES
• KLASIK
Poliuria
Polidipsi
Polifagi KUALITAS
HIDUP
BB
Tenaga
• GEJALA KOMPLIKASI
KRITERIA DIAGNOSTIK DIABETES MELITUS *
Benda keton
BB turun Diproduksi poliuria BB naik
Untuk energi
dehidrasi
Makan banyak Diabetik asidosis:
(polifagi) •Nafas bau aseton
•Ketonuria
•Ketonemia Rasa haus
(polidipsi)
Gangguan Metabolik akibat DM
1. Hipoglikemia
2. Hiperglikemia
3. Ketoasidosis diabetik
Hipoglikemia
Prinsip dasar :
Rehidrasi cepat-tepat
Pemberian insulin
Pembuluh darah
Pembuluh darah besar
kecil (Aterosklerosis)
1. EDUKASI
2. PENGATURAN MAKAN
3. LATIHAN JASMANI
4. INTERVENSI FARMAKOLOGIS (OBAT)
TERAPI NON FARMAKOLOGI TERAPI FARMAKOLOGI
Dapatkan riwayat BB, perubahan berat badan terakhir, dan target BB.
prinsip gizi
NB 1.4 : self monitoring deficit/ kurangnya monitoring diri sendiri
DLL
CONOH KASUS
Seorang wanita (Ny.T) umur 45 tahun didiagnosis
menderita diabetes mellitus tipe-2 sejak tiga minggu yang
lalu. Ny.T datang ke dokter dengan keluhan merasakan
penurunan berat badan sebanyak 7 kg, walaupun Ny.T
tidak merasa melakukan pembatasan asupan makanan,.
Hasil pengukuran glukosa darah puasa menunjukkan
238 mg/dl, kolesterol darah 245 mg/dl dan trigliserida 232
mg/dl. Tinggi badan Ny.T 160 cm dan berat badan 80 kg.
Ny.T mendapat terapi OAD, namun berhenti 1 minggu
yang lalu saat glukosa darah puasanya 183 mg/dl. Pada
saat itu kadar HbA1c : 10,2 %.
Data asupan makanan menunjukkan asupan energi 2000
kalori, protein 60 gram, lemak 70 gram dan KH 275
gram
Diagnosis gizi untuk kasus diatas
adalah
Problem Penurunan Berat Badan yang Tidak Diinginkan
Perubahan Nilai Laboratorium yang terkait gizi
Hiperglikemia, hiperkholesterolemia,
hipertrigliseridemia, HbA1c tinggi
Asupan makan melebihi kebutuhan
Obesitas
8. SUKROSE
Penggunaan sukrose sebagai bagian dari perencanaan
makan tdk memperburuk kontrol glukosa darah
Sukrosa & makanan yang mengandung sukrose harus
diperhitungkan sbg pengganti KH makanan lain.
Perlu dipertimbangkan penggunaannya krn gula bukan
merupakan sumber zat gizi yang baik.
Tidak lebih dari 5% energi.
9. PEMANIS
PENGGUNAAN FRUKTOSA > 20% ENERGI MENINGKATKAN LDL
DAN KHOLESTEROL
TIDAK ADA ALASAN UNTUK MENGHINDARI BUAH DAN SAYUR
PEMANIS BUATAN (SAKARIN, ASPARTAM, ASESULFAME K,
SUKROLOSE) MERUPAKAN PEMANIS TANPA KALORI YANG
DAPAT DIGUNAKAN PENDERITA DM
10.SERAT
DIANJURKAN MENGKONSUMSI SERAT 20-35 GRAM SERAT
YANG BERASAL DARI BAHAN MAKANAN
PORSI SAYUR/ BUAH DIBERIKAN LEBIH BANYAK DIBANDINGKAN
KONSUMSI BIASA (5 porsi sayur dan 5 porsi buah)
KEBUTUHAN GIZI
KET :
H = HIGH PRIORITY, M = MODERATE PRIORITY, L = LOW PRIORITY
KRITERIA PENGENDALIAN DIABETES MELITUS
BAIK SEDANG BURUK
Glukosa darah puasa (mg/dl) 80 – 109 110 – 125 126
Glukosa darah 2 jam (mg/dl) 80 - 144 145 – 179 180
8
A1C (%) < 6,5 6,5 – 8
Kolesterol Total (mg/dl) < 200 200 – 239 >240
Kolesterol LDL (mg/dl) < 100 100 – 129 130
Kolesterol HDL (mg/dl) > 45
200
Trigliserida < 150 150 – 199
IMT (kg/m2) 18,5 – 22,9 23 – 25 > 25