Professional Documents
Culture Documents
DENGAN GANGGUAN
HEMATOLOGI
Oleh :
Nurul Khasanah, S.Kep., Ners.
THALASSEMIA
DEFINISI
Thalassemia adalah sekelompok gejala atau kelainan
herediter yang heterogen yang disebabkan adanya defek
produksi hemoglobin normal, akibat kelainan sintesis
rantai globin
ETIOLOGI
Kelainan genetik yang diturunkan secara resesif
autosomal
Askep hematologi 2
Askep hematologi 3
Askep hematologi 4
Askep hematologi 5
KLASIFIKASI
Molekuler Klinis
a. Thalasemia mayor
b. Thalasemia intermedia
Thalasemia β
c. Thalasemia minor
a. Silent Carrier
b. Ciri α thalasemia
Thalasemia α
c. Penyakit Hb H
d. Hidrops fetalis
Askep hematologi 6
STRUKTUR Hb NORMAL
Terdiri dari :
1. 4 molekul zat besi (heme)
2. 2 molekul rantai globin α
3. 2 Molekul rantai globin Non-α (β, γ, δ)
Jenis Hb:
1. Hb A : α2 β 2 96% dari Hb total
2. Hb F : α2 γ2 < 2% dari Hb total
3. Hb A2 : α2 δ 2 3% dari Hb total
Askep hematologi 7
Hemoglobin
Askep hematologi 8
PATOFISIOLOGI
Delesi gen
Abnormalitas struktur gen
Gangg. Transkripsi/translasi
Pe sintesis rantai globin α Pe sintesis rantai globin β
Rantai non- α (β, γ, δ) tidak Rantai α yang diproduksi tidak dapat
mempunyai pasangan menemukan pasangannya (rantai β)
untuk berikatan
rantai non- α membentuk rantai α yang tidak punya pasangan
agregat tidak stabil membentuk agregar tidak stabil
Menempel pada dinding eritrosit
Merusak dinding eritrosit
Hemolisis
Askep hematologi 9
PATOFISIOLOGI
Hemolisis menyebabkan :
1. eritropoesis darah yang tidak efektif & penghancuran prekusor
eritrosit di intramedular
2. sintesis hemoglobin sehingga eritrosit hipokrom mikrositer
3. hemolisis eritrosit yang immature
ANEMIA
Askep hematologi 10
MANIFESTASI KLINIS
Thalasemia β
1. Thalassemia β Mayor
Homozigot
Anemia muncul pada usia 3-6 bulan
Memburuk secara progresif
Face Cooley
Hepatosplenomegali
Pigmentasi meningkat
Gambaran Hipermetabolisme: demam, badan kurus,
radang hiperurikemia
Rentan infeksi
Bleeding
Askep hematologi 11
MANIFESTASI KLINIS
2. Thalassemia β Intermedia
Homozigot
Gejala lebih ringan
Muncul pada usia 2-4 tahun
Bentuk yang berat adanya anemia, hepatosplenomegali,
gangguan pertumbuhan, dan wajah thalasemia
Kelebihan zat besi terjadi usia19-20 tahun, hidupnya
tergantung transfusi; tanpa tranfusi Hb dapat
dipertahankan pd level 6 gr/dl
Askep hematologi 12
MANIFESTASI KLINIS
3. Thalassemia β Minor
Heterozigote
Asimptomatik
Anemia ringan
Hb A2 ±5,1%
Hb F 2-5%
Hb < 1-3 gr/dl
Kelelahan kronis
Askep hematologi 13
MANIFESTASI KLINIS
Thalassemia α
1. Keadaan Laten tenang
Asimptomatik
Disebabkan oleh delesi sebuah gen α-globin
2. Ciri α Thalasemia
Disebabkan delesi 2 gen α-globin
Gambaran klinis identik dengan thalasemia β minor
Askep hematologi 14
MANIFESTASI KLINIS
3. Penyakit Hb H
Disebabkan oleh delesi 3 gen α-globin
Sintesis rantai α sangat tertekan kelebihan rantai β
membentuk tetramer tidak stabil (Hb H)
Gambaran klinis identik dengan thalasemia β intermedia
4. Hidrops fetalis
Disebabkan delesi 4 gen α-globin
Pada fetus, kelebihan rantai γ globin membentuk
tetramer (Hb Bart)
Bersifat lethal
Askep hematologi 15
PENATALAKSANAAN
Askep hematologi 16
ASUHAN KEPERAWATAN
Askep hematologi 17
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hipoksia jaringan, penekanan
diafragma oleh distensi abdomen akibat hepatosplenomegali.
Atur posisi klien semifowler
Anjurkan anak untuk mengurangi aktivitas yang dapat melelahkan
atau menambah sesak
Anjurkan anak untuk melakukan teknik penghematan energi
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik akibat anemia
Anjurkan anak untuk melakukan aktivitas yang tidak melelahkan
untuk anak
Diskusikan tentang aktivitas yang boleh dan tidak boleh dilakukan
Beri bantuan bila anak tidak dapat melakukan aktivitasnya
Beritahu anak untuk menghentikan aktivitas bila terjadi sesak nafas
atau nyeri dada
Askep hematologi 18
4. Gangguan pemenuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
anoreksia
Berikan diet tinggi kalori tinggi protein (TKTP) dengan gizi menu
seimbang/bervariasi untuk menghindari kebosanan
Hindari pemberian makanan yang mengandung Fe, seperti hati,
sayuran hijau (misalnya kangkung, dan bayam), dan anjurkan
minum teh untuk mengurangi absorbsi Fe melalui usus. Hal tersebut
untuk mengurangi penimbunan Fe dalam tubuh.
Berikan makanan dalam porsi kecil tetapi sering agar terpenuhi
kebutuhan tubuhnya
Apabila anak tidak mampu makan sendiri perlu dibantu/disuapi
Ajak anak untuk makan bersama dan ciptakan suasana yang
menyenangkan saat makan
Askep hematologi 19
LEUKIMIA
DEFINISI
Leukimia adalah keganasan pada alat pembuat seldarah sehingga
terjadi proliferasi patologis sel hematopoetik muda, kegagalan BM
dan infiltrasi sel ganas ke jaringan.
ETIOLOGI
1. Faktor genetik : perubahan struktur gen oleh virus
2. Radiasi ionisasi : lingkungan kerja, pra natal,
pengobatan kanker sebelumnya
3. Zat kimia : Benzen, arsen, kloramfeikol, fenilbutazon
4. Obat Imunosupressif, obat karsinogenik :
diethylstillbesterol
5. Herediter
6. Kelainan kromosom
Askep hematologi 20
KLASIFIKASI &
MANIFESTASI KLINIS
LEUKIMIA AKUT
1. Leukimia Mielositik Akut (LMA)
80% pada orang dewasa
Awitan mendadak dan progresif dalam 1-6 bulan
Keganasan pada sel stem hematopoetik
Manifestasi klinis :
- netropenia infeksi
- trombositopenia perdarahan (petekie, ekimosis,
epistaksis, hematom, perdarahan sal cerna/kemih)
- anemia pusing, kelelahan, dispnea, pucat
Askep hematologi 21
KLASIFIKASI &
MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis berkaitan dengan penekanan unsur-unsur
sumsum tulang normal
- infeksi, perdarahan, anemia
- limfadenopati
- hepatosplenomegali
- nyeri tulang
- gangguan SSP
LEUKIMIA KRONIS
1. Leukimia Mielositik Kronis (LMK)
Paling sering terjadi pada usia dewasa pertengahan
Awitan lambat
Kelainan mieloproliferatif
Granulosit > 30.000/mm³
Askep hematologi 22
KLASIFIKASI &
MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis:
- gejala hipermetabolik : kelelahan, kehilangan BB, diaforesis ,
tidak tahan panas
- splenomegali rasa penuh pada abdomen, mudah kenyang
- bertahan hidup ± 3 tahun
Askep hematologi 23
LABORATORIUM
Askep hematologi 24
PROGRAM TERAPI
MASALAH KEPERAWATAN
Resiko tinggi infeksi
Resiko perdarahan
Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
Gangguan konsep diri
Resiko timbul efek samping dari program kemoterapi
INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Hindari trauma dan risiko perdarahan
2. Meningkatkan daya tahan tubuh
3. Diet TKTP
4. Istirahat cukup
5. Jauhkan dari sumber infeksi
6. Bila terjadi infeksi segera ditangani
7. Observasi TTV dan efek samping sitostatika
Askep hematologi 26
ANEMIA
DEFINISI
Anemia adalah penurunan volume eritrosit atau kadar Hb sampai
di bawah rentang nilai yang berlaku untuk orang sehat
KLASIFIKASI
1. Menurut Morfologi
a. Normositik normokrom
b. Makrositik normokrom
c. Mikrositik hipokrom
2. Menurut Etiologi
a. Meningkatnya kehilangan sel darah merah
b. Penurunan atau gangguan pembentukan sel
Askep hematologi 27
ANEMIA DEFISIENSI BESI (Fe)
ETIOLOGI
1. Asupan Fe <<
- Konsumsi makanan sumber Fe rendah
- Muntah berulang
- Infeksi berulang
2. Malabsorbsi
- Enteritis
3. Pengeluran Fe <<
- infeksi cacing : ankilostoma
4. Demand/kebutuhan ↑
- pertumbuhan bayi
- infeksi
Askep hematologi 28
MANIFESTASI KLINIS
Pucat, irritable, nafsu makan <<, lemah, mudah terkena infeksi
PENGOBATAN
1. Pemberian senyawa Fe
2. Terapi kausal enteritis, parasit, infeksi
3. Tranfusi darah Bila ada tanda-tanda kardiovaskular
PENCEGAHAN
1. Pemberian preparat Fe dosis rendah pada anak-anak dengan :
prematur, BBLR, kembar, lahir dari ibu anemia, infeksi berulang
2. Suplementasi/Fortifikasi pada makanan
Askep hematologi 29
ANEMIA APLASTIK
Askep hematologi 30
MANIFESTASI KLINIS
1. Gambaran anemia anemis, lemah, lesu, gairah <<
2. Perdarahan kulit, mukosa
3. Tanda-tanda infeksi demam
4. Organomegali (-)
5. Limfadenopati (-)
LABORATORIUM
1. Darah tepi : pansitopenia, tanpa sel blast
2. Sumsum tulang : aplasia, hipoplasia, sel lemak >>, limfosit
Askep hematologi 31
TERAPI
1. Hindari obat-obatan / zat toksik
2. Transfusi PRC
3. Suspensi trombosit
4. Cegah infeksi : antibiotika
5. Stimulasi BM
6. transplantasi sum-sum tulang
Askep hematologi 32
ANEMIA MEGALOBLASTIK
DEFINISI
Yaitu anemia yang disebabkan oleh defisiensi Vitamin
B12 dan asam folat
PATOFISIOLOGI
Vitamin B12 dan asam folat esensial bagi sintesis DNA
normal defisiensi menyebabkan gangguan sisntesis
DNA berpengaruh pada pembentukan sel-sel darah
eritrosit mengalami kelainan; berukuran lebih besar,
multinukleus.
Askep hematologi 33
ANEMIA MEGALOBLASTIK
ETIOLOGI
Efek sekunder dari malnutrisi, malabsorbsi,
kekurangan faktor intrinsik, infeksi parasit, agen
kemoterapeutik, penyakit usus dan keganasan.
PENATALAKSANAAN
1. Pemberian vitamin B12 dan asam folat tambahan
2. Diet seimbang
Askep hematologi 34
ASUHAN KEPERAWATAN
MASALAH KEPERAWATAN
1. Intoleransi aktivitas
2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
INTERVENSI
1. Anjurkan untuk cukup beristirahat
2. Ciptakan lingkungan yang mendukung
3. Latih aktivitas sesuai toleransi
4. Nutrisi adekwat : diet TKTP, buah dan sayuran, hindari
alkohol dan makan yang mengiritasi lambung
Askep hematologi 35
www.themegallery.com