You are on page 1of 27

PROGRAM KESEHATAN DAN GIZI

BERBASIS MASYARAKAT
Latar Belakang
• Stunting termasuk menjadi masalah kesehatan masyarakat
yang dianggap berat yaitu sebesar 37,2% pada tahun 2013
(Riskesdas, 2013).

• RPJP dan RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah


Nasional) 2010-2014 : menurunkan prevalensi stunting
menjadi setinggi-tingginya 32% pada tahun 2014.

• Komitmen untuk menurunkan prevalensi stunting sebesar


40% pada tahun 2025 (World Health Assembly 65), yang
artinya secara absolut prevalensi akan dicapai < 20% dalam
rata-rata Nasional
• Peraturan Presiden No 42 tahun 2013 tentang
Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi dengan
fokus pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK).

• Komitmen global dalam gerakan SUN (Scaling up


Nutrition) dukungan hibah dari Amerika Serikat
melalui Millenium Challenge Corporation (MCC)
inisiatif baru untuk mengurangi prevalensi anak
stunting, berupa Program Kesehatan dan Gizi
Berbasis Masyarakat (PKGBM).
KERANGKA KONSEP PKGBM

Intervensi sensitif Intervensi spesifik


5 FASE PELAKSANAAN DESAIN KAMPANYE GIZI NASIONAL

Fase 1 Faktor penting


perilaku gizi September-Okt 2014
Riset Formatif Hasil Januari 2015
&sanitasi

FFase 2
Memilih media dan
Desain Kampanye Gizi Maret 2015
materi komunikasi
Nasional

FFase 3
Pengembangan Utk memonitor
Kerangka Monitoring dan kampanye berjalan April –Mei 2015
Evaluasi Sesuai dgn tujuan

Fase 4
Launching Kampanye Gizi Implementasi Peluncuran di 5 daerah
Nasional KGN Juli 2015

DFase 5
Dokumentasi dan Penyebar LaLaporan dan
luasan perbaikan
Tujuan Program Kesehatan dan Gizi
Berbasis Masyarakat (PKGBM)

Mengurangi anak lahir dengan berat


1 badan kurang (low birth weight) dan
anak pendek (stunting); dan

Meningkatkan pendapatan rumah tangga melalui


pengurangan pengeluaran (cost savings), peningkatan
2 produktifitas (productivity growth), dan higher lifetime
earning.
Indikator outcome
Indikator Bidang Kesehatan
Setiap ibu hamil diperiksa oleh bidan, minimal 4 kali selama masa kehamilannya.
Setiap ibu hamil mendapatkan minimal 90 butir pil Fe (Tablet Tambah Darah)
selama masa kehamilannya.
Setiap proses kelahiran ditangani oleh tenaga bidan atau dokter.
Setiap ibu yang melahirkan (termasuk bayinya) mendapatkan perawatan nifas dari
bidan atau dokter, minimal 3 kali perawatan dalam waktu 42 hari setelah proses
persalinan.
Setiap bayi usia 12 bulan ke bawah mendapatkan imunisasi standar secara
lengkap.
Setiap bayi usia 12 bulan ke bawah, berat badannya ditimbang dan selalu naik
pada setiap bulannya mengikuti grafik pertumbuhan
Setiap anak usia 6 bulan sampai 59 bulan wajib mendapatkan Vitamin A, 2 kali
dalam setahun.
Setiap anak balita (dibawah lima tahun) ditimbang sebulan sekali secara rutin.
Setiap ibu hamil dan/atau pasangannya mengikuti kegiatan konseling perawatan
kehamilan dan gizi minimal satu bulan sekali.
Setiap orang tua/pengasuh yang memiliki bayi usia 0-2 tahun mengikuti kegiatan
pengasuhan balita dan pemenuhan gizi minimal satu bulan sekali.

Indikator Bidang Pendidikan


Setiap anak usia SD/MI dan SMP/MTS yang belum sekolah dan putus sekolah
kembali bersekolah, termasuk anak yang berkebutuhan khusus.
Kegiatan PKGBM
Program ini terdiri dari 3 Kegiatan, yaitu (1) Demand Side, (2) Supply Side, dan
(3) Kampanye, Monitoring dan Evaluasi.

Penguatan pemberdayaan 1. Pendampingan


masyarakat melalui PNPM 2. Perencanaan Partisipatif
Generasi (Demand Side) 3. Pemberian Block Grant pada Masyarakat

1. Pelatihan bagi Tenaga Kesehatan


2. Penyediaan dan Pemberian Multiple Micro Nutrient bagi
Ibu Hamil dan Anak 6 – 24 bulan
Penguatan penyedia
3. Penyediaan Alat Ukur dan Pengukuran Panjang Badan
pelayanan (Supply Side)
4. Pemicuan Sanitasi
5. Pemberian Insentif bagi Tenaga Kesehatan
6. Pelibatan Pihak Swasta

1. Kampanye
Kampanye Perubahan
2. Management
Perilaku, M&E dan
3. Monitoring
manajemen
4. Evaluasi
Kegiatan Penguatan Suplai Bidang
Kesehatan (Komponen 2)

1 Pelatihan Bagi Tenaga Kesehatan dan Fasilitator

Penyediaan Gizi Mikro untuk Anak (6 -24 bulan)


2 dan Ibu Hamil

3 Penyediaan Alat ukur Panjang/Tinggi Badan

4 Pemicuan Sanitasi dan Perilaku Hidup Sehat

Pelibatan Pihak Swasta dalam penyediaan Gizi


5 Mikro
1 Pelatihan Bagi Tenaga Kesehatan

No Training Level Participants

Pelatihan 1 MoT Nasional Provincial & Kabupaten

Pemberian 2 ToT Provinsi Dinkes Kabupaten

Makanan Bagi 3 ToT Kabupaten Tenaga Puskesmas

Anak 4 Pelatihan Bidan Desa Midwife


5 Pelatihan Kader Posyandu Posyandu Kader

No Training Level Participants

Pemantauan 1 TOT Dinas Kesehatan Provincial & Kabupaten


Pertumbuhan 2 Pelatihan Tenaga Puskesmas & Tenaga Kesehatan Puskesmas dan Pustu
Pustu

No Training Level Participants


Pemicuan 1 MoT Nasional Provincial & Kabupaten
Sanitasi 2 Pelatihan Sanitarian Sanitarian Puskesmas
3 Pelatihan Tim Desa Tim Desa
Penyediaan Gizi Mikro untuk Anak (6 -24 bulan)
2 dan Ibu Hamil

Penyediaan dan distribusi Gizi Mikro kepada Ibu Hamil


dan Anak 6-24 bulan, untuk menyediakan Taburia
(bagi anak 6-24 bulan) dan Tablet Tambah darah (bagi
ibu hamil);
- Riset pasar untuk mengetahui kualitas, penyedia
dan cara pengadaan yang lebih terbuka
- Penyediaan dan distribusi
- Penyiapan masyarakat
- Pemantauan mutu
3 Penyediaan Anthropometry Kit

• Program akan menyediakan Anthropometry


Kits bagi setiap Puskesmas yang ada di lokasi
Proyek
• Anthropometry Kits terdiri dari:
– Alat Ukur Panjang Badan
– Alat Ukur Tinggi Badan
– Timbangan Berat Badan
– LILA
4 Pemicuan Sanitasi dan Perilaku Hidup Sehat

• Bertujuan melakukan pemicuan untuk meningkatkan


jumlah desa STBM dan Desa ODF
• Pendekatan yang akan digunakan adalah pendekatan STBM,
terutama untuk pilar 1: Bebas Buang Air Besar Sembarangan
• Kegiatan yang akan dilakukan, terdiri dari:
– Penyediaan modul pelatihan
– Sosialisasi di tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kecamatan
– Pelatihan Sanitarian & Pelatihan Kader
– Pelaksanaan Pemicuan
– Pemantauan Pasca Pemicuan
5 Pelibatan Pihak Swasta dalam penyediaan Gizi Mikro

• Melibatkan pihak swasta, untuk meningkatkan


peran swasta dalam penyediaan gizi mikro
dengan harga terjangkau, melalui pendekatan
pasar.
• Kegiatan yang akan dilakukan:
- Penyusunan desain pelibatan pihak swasta
- Advokasi & sosialisasi
- Pelaksanaan partnership grant
Kegiatan komponen 3
Kampanye untuk mengurangi Stunting

Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran dan komitmen


pemangku kepentingan dan masyarakat tentang stunting
dan upaya yang diperlukan untuk mengatasinya.
Kegiatannya akan dilakukan oleh pihak ke 3, terdiri dari;
- Studi formatif
- Menyusun desain kampanye
- Pelaksanaan kampanye
Jumlah Target Sasaran
Jml Propinsi 11 PEMILIHAN LOKASI;
Jml Kabupaten 64 • Mengikuti Lokasi PNPM Generasi
Jml Kecamatan 499 • Pemilihan lokasi baru (3 prop, 22
kab, 130 kec);
Jml Desa 5.294 = prevalensi stunting tinggi
Jml Puskesmas 639 = Akses terhadap pelayanan kes dan
pendidikan rendah
Jml Penduduk 18.394.696
= Semua desa di kecamatan terpilih
Jml Ibu Hamil (4 tahun) 1.400.000 di masukkan
Jml anak < 2 tahun (4 2.800.000 = semua fasilitas kesehatan, tenaga
tahun) kesehatan dan sasaran (ibu hamil
dan anak dibawah 2 tahun)
Jml tenaga kesehatan 8.209
dicakup.
Jml Kader 21.176
Lokasi kegiatan
Propinsi JML Kabupaten JML
Kecamatan
1. SUMSEL 5 30
2. Jawa Barat 7 84
3. Jawa Timur 5 50
4. NTB 7 64
5. NTT 9 78
6. Maluku 4 24
7. KALBAR 9 54
8. KALTENG 8 46
9. SulUt 3 25
10. Gorontalo 4 22
11. SulBar 3 22
Total 64 499
Pengorganisasian
• Di Kementerian Kesehatan dibentuk Tim sebagai berikut:
– Tim Pengarah (eselon I dari Kemenkes)
– Tim Teknis (eselon II dari Kemenkes)
– Sekretariat Nasional
• Di setiap propinsi akan ditugaskan 1 orang konsultan dan 1
training spesialis. Tugas konsultan adalah membantu Dinas
Kesehatan dalam mengkoordinasikan kegiatan lintas
program, dan dengan Tim Koordinasi PNPM.
• Di tingkat kabupaten akan ditugaskan 1 orang konsultan
dengan tugas membantu Dinas Kesehatan dalam
mengkoordinasikan kegiatan lintas program dan dengan
Tim Koordinasi PNPM tingkat Kabupaten.
Kelembagaan
Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor :
Tentang: Susunan Tim Pengarah Dan Tim Teknis
Program Perbaikan Kesehatan Dan Gizi Berbasis
Masyarakat

SUSUNAN ORGANISASI TIM PENGARAH DAN TIM TEKNIS


PROGRAM KESEHATAN DAN GIZI BERBASIS MASYARAKAT

TIM PENGARAH;

Ketua : Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA


Anggota :
1. Sekretaris Jenderal, Kementerian Kesehatan
2. Direktur Jenderal P2PL
3. Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan
4. Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan,
5. Kepala Badan PPSDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan
6. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
7. Inspektur Jenderal, Kementerian Kesehatan

TIM TEKNIS;
Ketua : Direktur Bina Gizi Ditjen Bina Gizi dan KIA
Wakil ketua : Direktur Penyehatan Lingkungan, Ditjen P2PL
Sekretaris : Kepala Subdit Gizi Makro, Direktorat Bina Gizi
Wakil Sekretaris : Kepala Subdit Penyehatan Air dan Sanitasi Dasar, Direktorat Penyehatan
Lingkungan
Anggota :
1. Sekretaris Direktorat Jenderal Gizi dan KIA
2. Direktur Bina Kesehatan Anak, Ditjen Bina Gizi dan KIA
3. Direktur Bina Kesehatan Ibu, Ditjen Bina Gizi dan KIA
4. Direktur Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Matra Ditjen P2PL
5. Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar, Ditjen BUK
6. Direktur Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian, Ditjen Binfar
&Alkes
7. Kepala Pusat Promosi Kesehatan, Sekretariat Jenderal.
8. Kepala Pusat Aparatur Kesehatan, Badan PPSDM Kesehatan
9. Kepala Biro Hukum dan Organisasi, Sekretariat Jenderal
10. Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran Sekretariat Jenderal

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

dr. NAFSIAH MBOI, Sp.A, MPH


Tugas Dinkes Propinsi
Tugas Dinkes Kabupaten
Terima Kasih

You might also like