You are on page 1of 16

Case Report Session

F20.0 Skizofrenia
Paranoid

Candra Nova Indriawati P.2411


Mutiawati P.2407

Preseptor
dr. Heryezi Tahir, Sp.KJ
BAB 1

PENDAHULUAN
World Health
Organization (WHO) 
Skizofreniagangguan
Skizofrenia
psikotik yang paling
mempengaruhi lebih dari
sering
23 juta orang di seluruh
dunia

(Riskesdas) 2013 dan


(Pusdatin) penduduk Skizofrenia paranoid
Indonesia mengalami tipe tersering dan
(skizofrenia) 0,17% atau paling banyak ditemukan
sekitar 400 ribu jiwa

Penatalaksanaan secara
komprehensif
BAB 2

TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI
menurut Pedoman Penggolongan dan
Diagnosis Gangguan Jiwa III (PPDGJIII)

Skizofrenia  suatu sindrom dengan variasi


penyebab dan perjalanan penyakit yang
luas, serta sejumlah akibat yang tergantung
pada perimbangan pengaruh genetik, fisik
dan budaya
EPIDEMIOLOGI

RISKESDAS 2013
RISKESDAS 2013 terbanyak di DI
(Indonesia) Prevalensi Yogyakarta, Aceh, Sul-
1,7 orang per mil Sel, Bali, dan Jawa
Barat

Skizofrenia akibat
Stigma masyarakat
buruk
ETIOLOGI

Faktor
Genetik
Biologis

Faktor
Psikososial
Tanda dan gejala

• waham, halusinasi, bicara


Gejala kacau, prilaku tidak
terkendali.
positif

Gejala • Afek tumpul dan mendatar,


penarikan diri, pasif dan
apatis serta menarik diri
negatif dari pergaulan sosial, dll
Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang
amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila
gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)

– thought echo
– Halusinasi auditorik
– thought insertion or
– Waham-waham
withdrawal
menetap
– thought broadcasting
– delusion of control
– delusion of influence
– delusion of passivity
– delusional
pereception
Atau paling sedikit dua gejala di bawah
ini yang harus selalu ada secara jelas

– halusinasi yang
menetap dari – berlangsung selama
pancaindera apa saja kurun waktu satu
bulan atau lebih
– arus pikiran yang
terputus (break) atau
yang mengalami
sisipan
(interpolation),
– perilaku katatonik
– gejala-gejala negatif
Jenis-jenis Skizofrenia

Skizofrenia paranoid
– Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia.
– Halusinasi dan/atau waham harus menonjol;
– Gangguan afetktif, dorongan kehendak dan
pembicaraan, serta gejala katatonik secara relatif
tidak nyata/ tidak menonjol.
Skizofrenia hebefrenik
– Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia
– Diagnosis hebefrenia pertama kali (onset biasanya mulai 15-25 tahun)
– Kepribadian premorbid
– Untuk diagnosis hebefrenia yang meyakinkan umumnya diperlukan
pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan lamanya, untuk
memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar
bertahan:
– perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat dirmalkan, serta
mannerism; ada kecenderungan untuk selalu menyendiri (solitary), dan
perilaku menunjukkan hampa tujuan dan hampa perasaan;
– afek pasien dangkal (shallow) dan tidak wajar (inappropriate),
– sering disertai cekikikan (giggling) atau perasaan puas diri (self-
satisfied), senyum sendiri (self-absorbed smiling), atau oleh sikap
tinggi hati (lofty manner), tertawa menyeringai (grimaces),
mannerism, mengibuli secara bersenda gurau (pranks), keluhan
hipokondriakal, dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated
phrases);
– proses pikir mengalami disorganisasi dan pembicaraan tak menentu
(rambling) serta inkoheren
Skizofrenia katatonik

– Gejala yang penting adalah gejala psikomotor


seperti:
– Mutisme, kadang-kadang dengan mata tertutup,
muka tanpa mimik, seperti topeng, stupor
penderita tidak bergerak sama sekali untuk waktu
yang sangat lama, beberapa hari, bahkan kadang-
kadang beberapa bulan.
– Bila diganti posisinya penderita menentang.
– Makanan ditolak, air ludah tidak ditelan sehingga
terkumpul di dalam mulut dan meleleh keluar, air
seni dan feses ditahan.
– Terdapat grimas dan katalepsi.
Skizofrenia residual

– Jenis ini adalah keadaan kronis dari skizofrenia


dengan riwayat sedikitnya satu episode psikotik
yang jelas dan gejala-gejala berkembang kearah
gejala negatif yang lebih menonjol. Gejala negatif
terdiri dari kelambatan psikomotor, penurunan
aktivitas, penumpukan afek, pasif dan tidak ada
inisiatif, kemiskinan pembicaraan, ekspresi
nonverbal yang menurun, serta buruknya
perawatan diri dan fungsi sosial
Tatalaksana Skizofrenia
Golongan Nama Obat

APG 1 Haloperidol
Klorpromazin
APG 2 Risperidone
Olanzapine
Quetiapine
Clozapin
Paliperidone
Aripipirazole
Prognosis
Prognosis Baik Prognosis Buruk
 Awitan lambat (>30 tahun), terutama  awitan muda
perempuan  tidak ada faktor pencetus
 adafaktor presipitasi  onset tidak jelas
 awitan akut  riwayat sosial, seksual, dan pekerjaan
 riwayat sosial, seksual, dan pekerjaan premorbid yang buruk
premorbid baik  perilaku menarik diri, autistik
 gejala gangguan mood (terutama  tidak menikah, bercerai
gangguan depresif)  riwayat keluarga skizofrenia
 menikah  sistem pendukung yang buruk
 riwayat keluarga dengan gangguan  gejala negatif
mood  tanda dan gejala neurologis
 sistem pendukung baik  riwayat trauma preinatal
 gejala positif  tiak ada remisi dalam tiga tahun
 banyak relaps
 riwayat penyerangan

You might also like