Professional Documents
Culture Documents
KESEHATAN THT-KL
FAKULTAS
KEDOKTERAN
UNIVERSITAS
TADULAKO
Oleh :
Ani Bandaso
N111 16 008
Pembimbing Klinik :
KOMPOL dr. Benyamin F. L. Sitio, M. Sc., Sp. THT-KL
Trauma maksilofasial dapat berhubungan dengan
trauma pada fossa cranial dan otak, orbita, serta
vertebra servikalis. Sehingga dibutuhkan koordinasi
suatu manajemen multidisiplin termasuk
otolaringologis, bedah mulut dan gigi, bedah plastik,
oftalmologis, bedah saraf, dan anestetis
TIPE B
TIPE C
Ekimosis periorbita
Ekimosis subkonjungtiva
Paresthesia sepanjang saraf infraorbita
Diplopia
enoptalmus
fraktur Zygomaticomaxillary complex yang menunjukkan
kompresi pada prosessus koroniod dan mandibula
fraktur ZMC pada garis artikular Temporomandibular
joint (TMJ)
potongan Axial yang potongan coronal yang menunjukan
menunjukan fraktur yang menunjukan fraktur
Zygomaticomaxillary complex Zygomaticomaxillary complex bagian
bagian kanan dengan beberapa kanan terkait dengan fraktur pada
displacement4 lantai orbita
ANAMNESIS
PEM. FISIK
PEM.
PENUNJANG
PRIMARY SURVEY
MEDIKA MENTOSA
OPERATIF
Gambar 10. Reduksi fraktur dengan Gilles temporal approach
untuk fraktur Zygomaticomaxillary complex Tipe A.8
Gambar 13. Insisi pada bagian superior zigomatik dengan fiksasi
miniplate8
Gambar 16. Insisi pada bagian atas zigomatik dan open
reduction internal fixation (ORIF) Double miniplate
Paresthesiainfraorbita
Malunion dan asimetris
Enophtahlmos
Diplopia
Hyphema traumatik
Trauma neuropathy optik
Sindrom superior orbital fissure
Perdarahan retrobulbar
trismus