 Endometritis merupakan infeksi

puerperalis yang paling sering

 Mikroorganisme menyerbu luka ke

dalam endometrium bekas plasenta

 Endometritis dapat menyebabkan

involusi
 Endometritis adalah peradangan yang
terjadi pada endometrium. Merupakan
infeksi pascapartum biasanya terjadi 48-
72 jam setelah melahirkan.
Eksogen (Penolong persalinan)
endogen
 Streptokokus
 Basil koli
 stafilokokus
 Perdarahan dan trauma
 Partus lama
 Retensio plasenta
 Keadaan ibu: anemia, malnutrisi
 Berbeda, berdasarkan virulensi kuman
penyebabnya
 Demam mulai 48 jam postpartus (remittens)
 His royan lebih nyeri
 Lokhia brtambah banyak, berwarna merah
atau coklat dan berbau
 Sakit kepala
 Kurang tidur dan kurang nafsu makan
 Leukosit (15.000-30.000/mm3)
 Suhu berangsur turun N hari ke 7-10
1. Endometritis akut
Banyak terjadi postpartum, Endometrium
mengalami edema dan hiperemi
Gejala: demam, lochea berbau
2. Endometritis kronik
Pada mikroskopik banyak sel-sel plasma
dan limfosit
Gejala: leukorea dan menorargia
Antibiotik
 Penisilin G 5 juta S/4 jam max: 30 juta
s/hari
 Ampisilin 3-4 gr iv/im
 Pasien diisolasi dengan letak fowler dan
beri uterotonika
 Bergantung virulensi kuman dan daya
tahan tubuh penderita
TERIMAKASIH