You are on page 1of 12

DISKUSI TOPIK

SYOK dan PERDARAHAN


Oleh : Antony Halim, S. Ked
Pembimbing : dr. Ranti Waluyan
LATAR BELAKANG
 Syok merupakan suatu keadaan patofisiologik yang mana aliran darah
untuk penghantaran oksigen tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
oksigen jaringan sehingga terjadi hipoksia jaringan dan sel. Selanjutnya
akan timbul kerusakan yang bersifat irreversible pada jaringan organ vital.
 Berdasarkan mekanisme terjadinya, syok dapat dibedakan menjadi syok
kardiogenik, syok hipovolemik, syok distributif dan syok obstruktif
 Perdarahan merupakan suatu kondisi gawat darurat medis yang sering
dihadapi oleh dokter di IGD maupun ICU. Kondisi ini dapat menyebabkan
hilangnya secara cepat dan signifikan volume dari intravaskular sehingga
terjadi syok hipovolemik, yang juga dikenal sebagai syok hemoragik.
 Diagnosa adanya syok harus didasarkan pada data-data baik klinis
maupun laboratorium yang jelas. Syok bersifat progresif dan terus
memburuk jika tidak segera ditangani. Penatalaksanaan syok dilakukan
seperti pada penderita trauma umumnya yaitu primary survey ABCDE.
Tatalaksana syok bertujuan memperbaiki gangguan fisiologik dan
menghilangkan faktor penyebab
DEFINISI
 Syok merupakan keadaan darurat yang disebabkan oleh
kegagalan perfusi darah ke jaringan, sehingga
mengakibatkan gangguan metabolisme sel. Kematian
karena syok terjadi bila keadaan ini menyebabkan
gangguan nutrisi dan metabolism sel.
 Syok didefinisikan juga sebagai suatu kondisi volume darah
sirkulasi tidak adekuat yang mengurangi perfusi, pertama
pada jaringan nonvital (kulit, jaringan ikat, tulang, otot) dan
kemudian ke organ vital (otak, jantung, paru- paru, dan
ginjal).
KLASIFIKASI
 Syok Kardiogenik
 Syok Obstruktif
 Syok Distributif :
- Syok septik
- Syok anafilaktik
- Syok neurogenik
 Syok Hipovolemik
PATOFISIOLOGI SYOK
1. Fase kompensasi
Penurunan curah jantung terjadi sedemikian rupa sehingga
timbul gangguan perfusi jaringan tapi belum cukup untuk
menimbulkan gangguan seluler. Mekanisme kompensasi
dilakukan melalui vasokonstriksi untuk menaikkan aliran darah
ke jantung, otak dan otot skelet dan penurunan aliran darah ke
tempat yang kurang vital. Faktor humoral dilepaskan untuk
menimbulkan vasokonstriksi dan menaikkan volume darah
dengan konservasi air. Ventilasi meningkat untuk mengatasi
adanya penurunan kadar oksigen di daerah arteri. Jadi pada
fase kompensasi ini terjadi peningkatan frekuensi dan
kontraktilitas otot jantung untuk menaikkan curah jantung dan
peningkatan respirasi untuk memperbaiki ventilasi alveolar.
PATOFISIOLOGI SYOK
2. Fase Progresif
Curah jantung tidak lagi mencukupi sehingga terjadi gangguan
seluler di seluruh tubuh. Pada saat tekanan darah arteri menurun,
aliran darah menurun, hipoksia jaringan bertambah nyata, gangguan
seluler, metabolisme, produk metabolisme menumpuk, dan akhirnya
terjadi kematian sel. Dinding pembuluh darah menjadi lemah, tak
mampu berkonstriksi sehingga terjadi bendungan vena, venous return
menurun. Relaksasi sfinkter prekapiler diikuti dengan aliran darah ke
jaringan tetapi tidak dapat kembali ke jantung. Peristiwa ini dapat
menyebabkan trombosis luas (DIC). Menurunnya aliran darah ke otak
menyebabkan kerusakan pusat vasomotor dan respirasi di otak.
Keadaan ini menambah hipoksia jaringan. Hipoksia dan anoksia
menyebabkan terlepasnya histamin dan bradikinin yang ikut
memperburuk syok.
PATOFISIOLOGI SYOK
3. Fase Irreversibel / Refrakter
Karena kerusakan seluler dan sirkulasi sedemikian luas
sehingga tidak dapat diperbaiki. Kekurangan oksigen
mempercepat timbulnya irreversibilitas syok. Gagal sistem
kardiorespirasi, jantung tidak mampu lagi memompa darah
yang cukup, paru menjadi kaku, timbul edema interstisial, daya
respirasi menurun, dan akhirnya anoksia dan hiperkapnea.
SYOK HIPOVOLEMIK
 Syok hipovolemik dapat disebabkan oleh : kehilangan darah, misalnya
perdarahan, kehilangan plasma, misalnya luka bakar, maupun dehidrasi,
cairan yang masuk kurang (misalnya puasa lama), cairan yang keluar
banyak (misalnya diare, muntah – muntah, fistula, obstruksi usus dengan
penumpukan cairan di lumen usus).
 Penyebab syok hipovolemik yang paling umum adalah perdarahan
mukosa saluran cerna dan trauma berat. Penyebab perdarahan
terselubung adalah antara lain trauma abdomen dengan ruptur
aneurisma aorta, ruptur limpa atau ileus obstruksi, dan peritonitis.
 Ditandai dengan menurunnya volume intravaskular, baik karena
perdarahan maupun hilangnya cairan tubuh. Penurunan volume
intravaskular ini menyebabkan penurunan volume interventrikuler kiri
pada akhir diastol, hipotensi arterial dan peningkatan resistensi vaskular
sistemik yang akhirnya menyebabkan berkurangnya kontraktilitas jantung
dan menurunnya curah jantung.
 Respon jantung yang umum adalah berupa takikardia, Respon ini dapat
minimal pada orang tua atau karena pengaruh obat-obatan.
SYOK KARDIOGENIK
 Syok ini diakibatkan oleh terjadinya penurunan daya kerja jantung
yang berat, misalnya pada: penyakit jantung iskemik, seperti infark,
obat obat yang mendepresi jantung, serta gangguan irama
jantung
 Patofisiologi yang mendasari syok kardiogenik adalah depresi
kontraktilitas miokard yang mengakibatkan lingkaran setan
penurunan curah jantung, tekanan darah rendah,insufisiensi
koroner, dan selanjutnya terjadi penurunan kontraktilitas dan curah
jantung.
 Ventrikel kiri gagal bekerja sebagai pompa dan tidak mampu
menyediakan curah jantung yang memadai untuk
mempertahankan perfusi jaringan. Maka dimulailah siklus berulang.
Siklus dimulai dengan terjadinya infark yang berlanjut dengan
gangguan fungsi miokardium. Gangguan fungsi miokardium yang
berat akan menyebabkan menurunnya curah jantung dan
hipotensi arteria. Akibatnya terjadinya asidosis metabolik dan
menurunnya perfusi koroner, yang lebih lanjut mengganggu fungsi
ventrikel dan menyebabkan terjadinya aritmia.
SYOK OBSTRUKTIF
 Syok ini disebabkan oleh obstruksi aliran ke sirkulasi sentral,
sehingga terjadi penurunan curah jantung yang berujung
pada gangguan perfusi jaringan
 Penyebab utama antara lain pada tamponade jantung,
pneumotoraks, atau emboli paru
SYOK SEPTIk
 Syok ini diakibatkan oleh terjadinya penurunan daya kerja jantung
yang berat, misalnya pada: penyakit jantung iskemik, seperti infark,
obat obat yang mendepresi jantung, serta gangguan irama
jantung
 Patofisiologi yang mendasari syok kardiogenik adalah depresi
kontraktilitas miokard yang mengakibatkan lingkaran setan
penurunan curah jantung, tekanan darah rendah,insufisiensi
koroner, dan selanjutnya terjadi penurunan kontraktilitas dan curah
jantung.
 Ventrikel kiri gagal bekerja sebagai pompa dan tidak mampu
menyediakan curah jantung yang memadai untuk
mempertahankan perfusi jaringan. Maka dimulailah siklus berulang.
Siklus dimulai dengan terjadinya infark yang berlanjut dengan
gangguan fungsi miokardium. Gangguan fungsi miokardium yang
berat akan menyebabkan menurunnya curah jantung dan
hipotensi arteria. Akibatnya terjadinya asidosis metabolik dan
menurunnya perfusi koroner, yang lebih lanjut mengganggu fungsi
ventrikel dan menyebabkan terjadinya aritmia.

You might also like