You are on page 1of 30

SKILL LAB

PEMERIKSAAN FISIK PARU

Kunti Mardiyana 132010101033

Dokter Pembimbing

dr. Retna Dwi Puspitarini Sp.P

KSM/LAB ILMU PENYAKIT DALAM


RSD DR. SOEBANDI JEMBER
1
2018
Anatomi paru
Anatomi paru
Garis-garis permukaan dada
Pembagian lobus paru
PEMERIKSAAN FISIK PARU

Penyakit menyerang jaringan paru, pleura, atau


dinding toraks  kelainan/deformitas  perubahan
sifat fisiknya yang dapat diketahui melalui
pemeriksaan fisik (tanda penyakit)

 Bentuk/ukuran toraks
 Distensibilitasnya/pergerakannya
 Sifat sebagai penghantar getaran
Posisi penderita

 Duduk, sama tinggi dengan pemeriksa dan saling


hadapan
 Cahaya harus menerangi bagian tubuh yang akan
diperiksa
 Otot-otot harus kendor (relaks)
 Tangan ditaruh diatas kepala atau paha
 Untuk memeriksa bagian belakang lengan disilangkan di
depan dada atau tangan kanan di bahu kiri dan tangan
kiri di bahu kanan.
 Apabila pasien tidak bisa duduk pemeriksaan dilakukan
dengan berbaring
INSPEKSI

 Bentuk dan Ukuran toraks ; simetris / tidak, perubahan


bentuk dinding toraks,
 Apakah ada pelebaran vena, apakah ada pembesaran kelenjar
mama pada laki-laki ( Ginekomasti).
 Penggunaan otot bantu nafas & Hipertrofi.
 Ruang intercostae apakah melebar atau mengecil.
 Perhatikan posisi dan bentuk klavikula, sternum, skapula, dan
vertebra.
 Perhatikan fossa juguralis untuk menilai apakah ada deviasi
trakea
 Perhatikan tipe dan frekuensi pernapasan, pada keadaan
normal frekuensi pernafasan berkisar 16-20 kali permenit
 Retraksi ruang sela iga yang abnormal pada saat inspirasi
Bentuk dan Ukuran Thoraks Normal
Kelainan bentuk dan ukuran toraks
Kelainan bentuk dan ukuran toraks
Macam-macam pola pernapasan

 Dispnea : sesak napas subjektif


 Ortopnea : sesak bertambah berat bila berbaring, sehingga
penderita akan tetap berusaha tegak
 Polipnea : frekuensi pernapasan yang meningkat. Selalu disertai
dgn dispnea
 Hiperpnea: dalamnya napas meningkat, tetapi distress minimal
frekuensi dpt meningkat ( Kusmaul ), normal atau menurun
 Bradipnea : pernapasan yang lambat, biasanya dalam
 Pernapasan asmatik : fase inspirasi pendek (short gasp), fase
ekspirasi memanjang + wheezing
 Cheyne – stokes : ritme pernapasan abnormal. Pernapasan yang
mendadak cepat dan dalam kemudian diselingi dengan apnea
 Biot : timbul hiperpnea dan apnea mendadak
PALPASI

Pada palpasi perlu diperhatikan


 Posisi mediastinum : letak trakea dan iktus kordis
 Adanya denyutan, getaran (thrill), masa edema dan
nyeri tekan
 Pergerakan pernapasan
 Fremitus raba
 Gesekan pleura (pleural friction rub)
Menilai lobus superior, medius dan inferior

Pemeriksa meletakkan tangan pada dada penderita dengan ibu jari /sebagai
marker tangan kiri kanan saling di dekatkan, Perhatikan bagaimana gerakan
menjauh dan mendekat ujung ibu jari /sebagai marker anda saat penderita
melakukan inspirasi dan ekspirasi.
Fremitus raba

Cara pemeriksaan dengan sebagian ulnar dari tangan, penderita diminta


mengucapkan kata-kata seperti satu, dua, tiga, tujuh atau Sembilan berulang-
ulang. Perhatikan intensitas getaran dan bandingkan kanan dan kiri. Dalam
keadaan normal intensitas fremitus sama di seluruh permukaan toraks.
PERKUSI
Lokasi Perkusi
Macam Suara Perkusi
SUARA NADA WAKTU DENSITAS

Pekak > Tinggi 18 > Pendek Padat

Redup Tinggi Pendek Udara <

Sonor Normal Normal Normal

Hipersonor Rendah Panjang Udara >

Timpani > Rendah > Panjang Udara


AUSKULTASI

Dengan auskultasi akan didengarkan :


 Suara nafas
 Suara tambahan
 Suara bisik
 Suara percakapan
Lokasi Auskultasi
Karakteristik bunyi nafas
AUSKULTASI DARI DEPAN

22

a. Suara Napas Trakheal c. Suara Napas Bronkhovesikuler


b. Suara Napas Bronkhial d. Suara Napas Vesikuler
AUSKULTASI DARI BELAKANG

23

a. Suara Napas Trakheal c. Suara Napas Bronkhovesikuler


b. Suara Napas Bronkhial d. Suara Napas Vesikuler
Suara Tambahan

Ronki basah
 Ronki basah kasar : seperti suara gelembung udara besar yg pecah (akibat sekret
terkumpul dl sal. napas besar pada keadaan batuk tidak adekuat )
 Ronki basah sedang: seperti suara gelembung udara kecil yg pecah (akibat sekret yang
terkumpul dl sal. napas kecil, mis: bronkiektasis, dan brpneumonia )
 Ronki basah halus: krepitasi , seperti: suara gesekan rambut (early lung edema &
Pneumonia)

Ronki kering
 Terdengar kontinyu/terus-menerus
 Terbagi atas (Sibilant dan Sonorous )
 Sibilant / wheezing (Ronki kering bernada tinggi , suara mencicit, terdengar saat
ekspirasi) terjadi akibat obstruksi saluran napas kecil. Mis: Asma attack dan PPOK
exacerbasi acut
 Sonorous / Stridor ( Ronki kering bernada rendah, seperti suara org mengerang,
(terdengar saat inspirasi ) terjadi akibat obst. parsial sal. napas besar. Mis: Benda asing
menyumbat sal. napas besar , carcinoma nasopharinx
Suara percakapan

 Mengucapkan kata “ 9-9-9 “ atau kata-kata lain


 Bila terdengar jelas “Bronkofoni “positip
 Normal hanya terdengar di trakhea, bronkhus dan
laring
 Paru keadaan normal -> tak terdengar jelas
 Contoh : Konsolidasi, Atelektasis kompresi (bronkus
masih terbuka sebagian)
 Bronkofoni terdengar dengan suara nasal /sengau,
disebut : Egofoni (terdengar pd tepi atas efusi
pleura/ Hidropneumothoraks/ Konsolidasi)
Suara Bisik

Pasien diminta mengucapkan kata-kata ( kata desis)


dengan berbisik. Jelas tedengar pada larynx, makin
kebawah makin lemah dan makin kabur , dijaringan
paru tidak terdengar.
 Nada tinggi, jelas terdengar pd laring, makin
kebawah makin lemah dan kabur
 Berbisik atau mengucapkan kata yang berdesis (“
susu sapi “atau "s-s-s")
 Normal: terdengar jelas pada laring / trakhea
 Misalnya: Konsolidasi, Atelektasis Kompresi
(bronkus masih terbuka sebagian )
DIAGNOSA FISIK BEBERAPA KELAINAN
PARU
DIAGNOSA FISIK BEBERAPA KELAINAN
PARU
Fibrosis paru Penarikan struktur Gerak napas menurun, Redup Bronko- vesikuler,
sekitarnya kearah yang fremitus raba ronki basah kasar
sakit meningkat sampai halus, ronki
kering nada rendah
sampai tinggi

Efusi pleura Hemitoraks yang sakit Fremitus suara Redup sampai pekak Suara nafas menurun
mencembung, iga menurun tergantung jumlah sampai hilang
mendatar, ruang antar cairan
iga melebar, gerak
nafas menurun,
perdorongan
mediastinum kearah
hmitoraks kontra
lateral

Fibrosis pleura Daerah yang sakit Fremitus suara Redup hingga pekak Suara nafas menurun
mengecil, rongga antar menurun hingga hilang
iga menyempit,
pergerakan menurun
TERIMA KASIH

You might also like