Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Mioma uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot
uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya , dikenal
juga dengan istilah fibromioma, leimioma, ataupun
fibroid.
Penelitian di Amerika Serikat yang dilakukan Schwartz,
angka kejadian mioma uteri adalah 2 - 12,8 orang per
1000 wanita tiap tahunnya.
di Indonesia, mioma ditemukan 2,39% - 11,7% pada
semua penderita ginekologi yang dirawat.
Walaupun jarang menyebabkan mortalitas, namun
morbiditas yang ditimbulkan oleh mioma uteri ini cukup
tinggi karena mioma uteri dapat menyebabkan nyeri perut
dan perdarahan abnormal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Mioma uteri, dikenal juga dengan sebutan
fibromioma, fibroid, atau leiomioma merupakan
neoplasma jinak yang berasal dari otot polos uterus
dan jaringan ikat yang menumpanginya.
Etiologi
Etiologi pasti belum diketahui sampai saat ini
Faktor Predisposisi
Umur
Usia Menarche
IMT : Obesitas
Klasifikasi
Mioma Submukosa
Mioma Intramular
Mioma Subserosa
Mioma Intraligamenter
Gejala Klinis
Perdarahan uterus yang abnormal
Nyeri perut
Gangguan berkemih dan gangguan buang air besar
Infertilitas
Diagnosa
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan
Konservatif
Penderita dengan mioma kecil dan tanpa gejala tidak
memerlukan pengobatan, tetapi harus diawasi
perkembangan tumornya.
Perbaiki keadaan umum.
Medikamentosa
Analog GnRHa (Gonadotropin Realising Hormon
Agonis), progesteron, danazol, gestrinon, tamoksifen,
goserelin, antiprostaglandin, agen-agen lain seperti
gossypol dan amantadine
Operatif
Miomektomi, adalah pengambilan sarang mioma saja tanpa
pengangkatan uterus
Histerektomi
Embolisasi arteri uterus (Uterin Artery Embolization /
UAE), adalah injeksi arteri uterina dengan butiran polyvinyl
alkohol melalui kateter yang nantinya akan menghambat
aliran darah ke mioma dan menyebabkan nekrosis.
Komplikasi
Degenerasi ganas
Mioma uteri yang menjadi leiomiosarkoma ditemukan
ditemukan hanya 0,32-0,6 dari seluruh mioma, serta
merupakan 50-75% dari semua sarkoma uterus.
Riwayat Reproduksi
Usia menarche : 14 tahun
Nyeri saat haid : tidak
Lamanya : 2˗3 hari
Siklus : 28 hari dan teratur
Banyaknya : 2˗3 kali ganti pembalut/hari
Riwayat Persalinan :
G0P4A0
Anak 1 Anak 2
Usia anak : 23 tahun Usia anak : 19 tahun
Jenis kelamin: Laki˗Laki Jenis kelamin: Perempuan
Jenis persalinan: PSP Jenis persalinan : PSP
Penolong : Bidan Penolong : Bidan
Keadaan anak : sehat Keadaan anak : sehat
Anak 3 Anak 4
Usia anak : 14 tahun Usia anak : 7 tahun
Jenis kelamin : perempuan Jenis kelamin : Laki˗Laki
Jenis persalinan : PSP Jenis persalinan : PSP
Penolong : Bidan Penolong : Bidan
Keadaan anak : sehat Keadaan anak : sehat
Riwayat pernikahan : menikah 1x, usia menikah 26
tahun, usia pernikahan 24 tahun.
Riwayat operasi : (˗)
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : compos mentis
Tekanan darah : 110/60 mmHg
Nadi : 90x/i
RR : 20 x/i
BB awal : 65kg BB sekarang : 54 kg
TB : 156 cm
Status Generalisata
Kepala dan Leher
Mata : konjungtiva anemia (+/+), sklera ikterik (˗)
THT : dalam batas normal
Leher : pembesaran KGB (˗), pembesaran tiroid (˗)
Thorax
Thorax : simetris stem fremitus kiri=kanan, SP : Vesikuler
Payudara : perubahan warna (˗)
Abdomen
Striae gravidarum : (˗)
Bekas operasi : (˗)
Peristaltik usus : (+), normal
Massa : teraba massa di perut tengah bawah berbentuk
bulat seukuran bola pingpong.
Hemoglobin 6,6 12 ˗ 16 g%
Hematokrit 25,3 36 ˗ 47 %
MCV 67,2 81 ˗ 99 FL
MCH 17,2 27 ˗ 31 Pg
MCHC 26,0 31 ˗ 37 g%
Eosinofil 1 1˗3%
Basofil 0 0˗1%
Neutrofil segmen 82 50 ˗ 70 %
Limfosit 10 20 ˗ 40 %
Monosit 5 2˗8%
Faal Hati Hasil Nilai Normal
Ureum 14 10 ˗ 50 mg/dl
Glukosa + Negatif
Bilirubin ++ Negatif
Ketones + Negatif
Sedimen urin
Hemoglobin 6,2 12 ˗ 16 g%
Hematokrit 22,1 37 ˗ 47 %
MCV 67,8 76 ˗ 96 FL
MCH 19,0 27 ˗ 32 Pg
MCHC 28,1 30 ˗ 35 g%
Masa Pembekuan 8 5 ˗ 11