Professional Documents
Culture Documents
&
SINEMATOGRAFI
Oleh : Mareta Muliandini, S.iKOM
• Apakah sinematografi itu?
• Sinematografi adalah segala
perbincangan mengenai sinema
(perfilman) baik dari estetika, bentuk,
fungsi, makna, produksi, proses, maupun
penontonnya. Jadi seluk beluk perfilmam
dikupas tuntas dalam sinematografi.
• Memasuki dunia perfilman berarti
memasuki dunia pemahaman estetik
melalui paduan seni acting, fotografi,
teknologi optic, komunikasi visual, industri
perfilman ide, cita-cita dan imajinasi yang
sangat kompleks.
• Pemahaman estetik dalam seni (secara
luas), bentuk pelaksanaannya merupakan
apresiasi. Apresiasi seni merupakan
proses sadar yang dilakukan penghayatan
dalam menghadapi karya seni (termasuk
film).
• Apresiasi tidak identik dengan
penikmatan, karena mengapresiasi adalah
proses untuk menafsirkan sebuah makna
yang terkandung dalam sebuah karya
seni. Seorang penghayat film, terkebih
dahulu ia harus mengenal struktur dasar
film, mengenal bahasa visual film yang
dihadirkan, mengenal konteks audio-visual
dan semiotika (system pelambangan)
bahasa gambar, mengenal dimensi ruang
dan waktu, serta mengetahui azas desain
penggarapan film dan karakter setiap
unsur pendukungnya.
• Pemahaman atau apresiasi film memiliki
dimensi logis, sedangkan penikmatan
sebagai proses psikologis. Apresiasi film
menuntut keterampilan dan kepekaan
estetik untuk memungkinkan seseorang
mendapatkan pengalaman estetik dalam
mengamati karya film.
• Pengalaman estetik dapat tumbuh pada
setiap orang apabila terdapat proses
penghayatan yang sungguh-sungguh,
terpusat dan pelibatan emosional.
• “The aesthetic experience may be defined
as satisfaction in contemplation or as
satisfying intuition” (pengalaman estetik
merupakan hasil interaksi antara karya
film dengan penghayatannya)
• Anatomi film pada dasarnya dapat dibagi
secara subjek dan objek. Subjek film
terdiri dari kemampuan sensoris-visual.
Dalam gambar film tersimpan visual auditif
idiil yang saling berkaitan. Film merupakan
sebuah proses kreatif, mimesis dan
peristiwa, ada espresi/ide, ada simulasi
peristiwa dan menimbulkan apresiasi.
• Sedangkan objek dalam film terdapat
aspek material yang harus dipahami
seperti medium celluloid, serta optik dalam
compact disk, dll. Aspek formal berbentuk
gambar, gambaran ruang dan waktu
secara virtual, dan film dibuat berdasar
gambaran susunan skenario yang
didasarkan atas ide kehidupan manusia
secara virtual.
• Estética film terdiri atas estética ILUSI
DAN IMAJI.
• Ilusi timbal dari kumpulan gambar. Imaji
sebagai sifat utama reproduksi
• e. Analisa scenario :
• 1. Analisa pesan
• 2. Analisa karakter
• 3. Analisa setting
• 4. Analisa property
• 5. Analisa wardrobe
• f. Breakdown & Sub breakdown
• g. Hunting Plan
• h. Hunting
• i. Hunting report (pemain, property,
wardrobe, lokasi, transportasi, logistic,
akomodasi)
• j. Director shot
• k. Floor plan
• l. Storyboard
• m. Desain proses & jadwal
• n. Desain budget
• o. Konsep penyutradaraan, art, kamera,
sound, editing
• p. Estimasi budget art dan kamera
termasuk kedalam desain budget
• q. List property dan wardrobe yang
termasuk kedalam hunting report
• r. Crew list
• c. Persiapan Produksi
• Setelah proses diatas berjalan dan
selesai, proses selanjutnya adalah
sebagai berikut :
• -Pembentukan tim kerja
• -Pemilihan talent dan ekstras (dengan
audisi)
• -Penyediaan art properties, costum dll
• -Pencarian lokasi dan perijinan
• -Penyediaan peralatan syuting
• Proses-proses tersebut diatas sangat
penting demi kelancaran syuting. Apabila
salah satu proses terabaikan, maka
kegiatan syuting akan terganggu.
Meskipun kita bekerja dengan budget
yang rendah namun proses diatas harus
tetap dijalankan. Penghematan biaya
biasa dilakukan dengan berbagai cara,
antara lain dengan meminimalkan jumlah
kru ( tetap ada batasan maksimal ). Atau
dengan menggunakan fasilitas gratis.
• 2. Produksi
• Tahapan ini dimana hampir seluruh team
work mulai bekerja. Seorang sutradara,
produser atau line produser sangat
dituntut kehandalannya untuk mengatasi
kru dalam tiap tahap ini. Beberapa faktor
penting yang perlu diperhatikan adalah :
• a. Manajemen Lapangan
• Manajemen lapangan mencakup
beberapa hal, yaitu:
• Manajemen lokasi ( perijinan, keamanan,
keselamatan )
• Talent koordinasi ( koordinasi kostum,
make up dll )
• Manajemen waktu ( koordinasi konsumsi,
kecepatan kerja, penyediaan alat )
• Crew koordinasi ( koordinasi para kru )
• Attitude dalam bekerja merupakan hal
yang sangat penting. Kesabaran,
pengertian dan kerjasama merupakan
attitude yang diperlukan untuk mencapai
sukses. Berdoa sebelum bekerja dan
briefing sebelum memulai merupakan hal
yang baik untuk menyatukan semangat,
visi dan attitude yang diinginkan. Jangan
pernah kehilangan control emosi pada
saat syuting. Apalagi semua bekerja
dengan keterbatasan waktu.