Professional Documents
Culture Documents
SINDROM VESIKEL
Konsep Infeksi primer
Airborne
Infeksi rekuren Infeksi primer/rekuren
PMS
Etiologi VZV VZV HSV 1: labial
HSV 2 : Genital
Epid Anak Dewasa Dewasa
Patogenesis Replikasi pada hepar, kulit Dorman pada ganglion Dorman pada ganglion
posterior sakralis/trigeminal
Subyektif Muncul lenting dari bagian Nyeri Riwayat kontak seks
tengah badan didahului
demam
Eflororesensi Polimorfik Vesikel bergerombol, Vesikel bergerombol, ulkus
Tear drop dermatomal, unilateral, bergerombol. Apabila rekuren
dibatasi oleh kulit sehat bisa terjadi pada lokasi awal
atau tidak
Tzank Smear : kerokan dilakukan pada dasar erosi, didapatkan sel datya berinti banyak.
Multinucleated giant cell
Tatalaksana Acyclovir 5x800 7-10 hari Acyclovir 5x800 7-10 hari Acyclovir 5x200 mg
4x20 mg/kgbb/dosis 4x20 mg/kgbb/dosis Acyclovir 3x400 mg
Efektivitas 24 jam Efektivitas 72 jam Valacyclovir 2x500 mg
Salisil 1-2%
Gonorhea Infeksi Genital Non spesifik
PMS, laki-laki>wanita PMS, laki-laki>wanita
Neisiria Gonorhea Chylamidia Tracomatis, Ureaplasma ureolyticum,
Hemophilus Spp
Cairan kental (mukopurulen) Cairan Jernih-Keruh (seropurulen)
Radang akut (+) Radang akut (+)
Gejala UTI (+/-)
Morning drop
S.Langsung : Gram : diplokokus gram negatif Sediaan langsung gram/inclusion bodies
Kultur MTM-TM-CM Laki-laki : > 5 leukosit/1000 lp
Tes thomson Perempuan : > 3o leukost/ lp
Tes Definitif Giemsa
Kultur McCOY
Cefixim 400 mg DT Azitromisin 1 gr DT
Kanamisin 2gr IM DT Doksisiklin 2x100 mg DT
Ceftriaxone 250 mg DT
Amoksisilin 3x500 7 hari
Kombinasi dengan non GO Eritromisin 4x500 DT
Tetrasiklin 4x500 mg DT
DERMATITIS TERKAIT STRESS
Neurodermatitis Dermatitis Numularis
Etiopatogenesis Idiopati, Sering berkaitan dengan kondisi cemas, stress
Gejala Pruritus paroksisimal Sangat Gatal
EF Likenifikasi Coin lesion Oozing/ Madidans
Letak Bisa dimana saja
Pemeriksaan HistoPA
Akut: Kompres
Tatalaksana KS Topikal/Sistemik
AH
Konsul Psiki
ACNE VULGARIS
•Peradangan kronis kelenjar pilosebasea
•Pada saat remaja meningkat (P.ACNE, peningkatan hormon androgen, kosmetik)
•Eflororesensi : Komedoal tertutup/terbuka,papul,pustul,nodul, kista
•Predileksi : Muka, dada, punggung
•Grade :
- Ringan sedang berat
- 1,2,3,4
- < 21 tiap sisi muka (1,2)
- > 20 tiap sisi muka (3,4)
•Tatalaksana :
Komedoal: Benzoil peroksida 2-5%/ asam retinoat 0,05%
Papulopustular : Benzoil peroksida 2-5%/ asam retinoat 0,05% + clindamycin 1% /eritromisin
+ Doksisiklin/Tetrasiklin/Eritromisin
Konglobata : Benzoil peroksida 2-5%/ asam retinoat 0,05% + Doksisiklin oral+ Injeksi Streoid
Isotretinoin oral + Steroid oral
DERAJAT ACNE FK UI
Ringan : Berat
-5-10 lesi noninflamasi pada 1 predileksi -> 10 lesi noninflamasi pada lebih dari 1
predileksi
-< 5 lesi noninflamasi pada beberapa tempat
predileksi -> 10 lesi inflamasi pada 1 atau lebih
predileksi
-< 5 lesi inflamasi pada 1 predileksi
Sedang :
Lesi Inflamasi : pustul, nodus, kista
-> 10 lesi non inflamasi pada 1 predileksi
Lesi non inflamasi : komedo putih, komedo
-5-10 lesi non inflamasi pada beberapa tempat hitam, papul
predileksi
-5-10 pada lesi inflamasi pada 1 predileksi
-< 5 lesi inflamasi pada lebih dari satu
tempat predileksi
SJS TEN
Definisi Sindroma mengenai kulit, mata dan mukosa Penyakit aku dan berat ditandai eritema,
vesikel, bula, erosi, purpura dan
epidermiolisis yang luas
Epid Semakin tua semakin sering, jarang pada < 3 tahun
Etiologi Obat 50%, infeksi, vaksinasi, neoplasma, radiasi Tahap lanjut dari SJS
Terbanyak : allupurinol, antikonvulsi, antibiotik
Patofisiologi Hipersensitivitas tipe IV
Pemeriksaan Kulit: makula eritema, bula tegang, purpura, lesi Bula kendur
target (+) Lesi target (-)
Mukosa: Bibir 100%, anus 50% Onikolisis (+)
Mata: Konjungtivitis
Nikolsky sign (+)
Nikolsky sign (-)
Diaskopi tes (+)
Tatalaksana Atasi circulation Atasi circulation
Methylprednisolone 1,5 mg/KgBB/hari Kortikosteroid dosis tinggi 40 mg/hari
Dexametasone 0,15-0,2 mg/KgBB/hari dosis terbagi
Sulfadiazine perak topikal
Epidemiologi Sosial ekonomi Kontak Sosial ekonomi Sosial ekonomi Sosial ekonomi Kontak
kumuh, dengan tanah kumuh, kontak kumuh, Daerah kumuh, PMS dengan alam
berkelompok, tanpa dingin bebas
PMS memakai
sendal
Etiologi Sarcoptes Ancylostoma Pediculus Pediculus Ptyrhus Pubis
scabei varian craninum, humanus humanus
hominis brazielensis varian kapitis varian
korporis
Eflororesensi Abu- abu Lipatan baju Sky blue Gatal, radang
mengkilat Daerah tubuh spot/makula akut
pada rambut berambut serulae
daerah
oksipital
temporal
Terapi Permetrin 5% Tiabendazole Permetrin 1% Permetrin 5% Permetrin 5% Topikal
Sulfur Albendazole kortikosteroid
prespitatum 1x400 mg 3 Anti pruritus
5% hari
MORBUS HANSEN
Penyakit menular disebabkan oleh mycobacterium lepra
Terdapat bercak pada kulit, kerusakan syaraf. Bisa menyebabkan lagoftalmus
pada mata.
Menular :
Kontak erat yang lama
Saluran nafas
Percikan hidung
Keluhan : Bercak tidak terasa, kebas
Benjolan
Kensemutan
Luka pada kaki
MANIFESTASI KLINIK
Makula, papula, plak, Nodula, Ulkus
Sensibilitas
PanasRasa raba
Rasa nyeri
Kerusakan n.facialis, auricularis magnus, radialis, ulnaris, peroneal lateral, tibialis
posterior
BTA: Zil nielsen, Kinyon Gabet, Tam tiam hook
Ditemukan bakteri tahan asam berbentuk batang warna merah
KLASIFIKASI MORBUS HANSEN
PENATALAKSANAAN
DDS ( Diamino defenil sulfon ) Dapson
Anak 10-14 tahun
Bersifat bakteriostatik menghambat enzim
dihidrofolat
PB 6 bulan MB 12 bulan
Rifampicin : Bersifat bakterstatik.
(menyebabkan gangguan GIT, erupsi kulit, Satu kali Rifampisin 2 cap Rifampisin 2 tab
nefrotoksik) sebulan 300 mg + 1 cap 300 mg +1 cap
150 mg 150 mg
Clfazimin : Bakteriostatik, menghambat DDS 1 tab 50 mg Clofazimin 3 cap
radikal oksigen 50 mg
DDS 1 tab 50 mg
PB 6 bulan MB 12 bulan
Setiap hari DDS 1 tab 50 mg DDS 1 tab 50 mg
Satu kali Rifampisin 2 cap Rifampisin 2 cap 300 mg
Hari ke 2-28 Clofazimin 1 cap
sebulan 300 mg Clofazimin 3 cap 100 mg
hari 50 mg
DDS 1 tab 100 mg DDS 1 tab 100 mg
Setiap DDS 1 tab 100 mg DDS 1 tab 100 mg
hariHari ke Clofazimin 1 cap 50 mg
2-28 hari
Karsinoma Sel Basal Karsinoma sel Melanoma maligna
skuamosa
Asal tumor Sel epidermal pluripoten Sel epidermis dari Hipotesis
berbagai tingkat
maturitas
Etiologi/presdipo UV UV Iritasi berulang nevus
sisi pigmentosus
Sifat Daerah berambut luka Laki 40-50 Tidak khas
residif Tungkai bawah
Benrukan klinis Ulkus roden Ulserasi Hiperpigmentasi
Kilatan mutiara, dasar Luka tidak sembuh Cepat
kotot Mudah berdarah
Sifat metastase Jarang Jarang-bisa Sering-mudah
Tidak boleh FNAB
HistoPA Sel palisade Horn pearl Sel melanosit
berdiferensiasi ganas
1. Seorang anak laki-laki usia 8 tahun, datang bersama ibunya ke puskesmas dengan
keluhan kebotakan pada kepala sejak 5 bulan lalu. Keluhan dirasakan dengan rasa
gatal yang hilang timbul. Pada pemeriksaan fisik didapatkan makula eritematosa,
skuama halus, tampak rambut yang patah, rambut yang tersisa bewarna keabuan. Pada
pemeriksaan woodlamps : warna kehijauan. Tatalaksana yang tepat adalah .....
a. Nistatin
b. Prednison
c. Mikonazol
d. Griseofulvin
e. Selenium Sulfida
PEMERIKSAAN PENUNJANG TINEA KAPITIS
Wood’s Lamp
Fluoresensi kehijauan : Microsporum Canis
Untuk pemeriksaan penunjung KOH digunakan kerokan kulit kepala dan rambut
10% untuk rambut
20% kulit dan kuku
Kultur:media agar sebbaraund
PENGOBATAN
Griseofulvin
2X500 mg/hari (dewasa)
250-500 mg/hari (anak).
Sediaan 125&250 mg. Tidak boleh pada bumil.
Dermatitis numularis
Neurodermatitis
3. Seorang anak laki-laki usia 10 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan
adanya luka yang nyeri di kaki kanan sejak 5 hari yang lalu tidak kunjung sembuh.
Sebelumnya pasien terjatuh pada saat naik sepeda, dan mengalami lecet pada
tulang kering. Pada pemeriksaan ditemukan ulkusyang ditutupi krusta tebal bewarna
kecoklatan tampak basah di regio tibia dekstra. Diagnosis yang paling mungkin
adalah
A. Iktiosis
B. Ektima
C. Eksema
D. Eritroderma
E. Erisipelas
IKTIOSIS
ICHTHYS= IKAN
Ditandai keratinisasi abnormal, mulai dari kulit kering sampai
bersisik luas.
Menyebabkan discomfort dan malu.
Dermatosis iktiosiformis diklasifikasikan:
1. Kongenital: kelainan umum pada kulit
2. Varian dengan lesi kulit diikuti gangguan sistemik lain
3. Varian yang didapat secara heterogen
4. Seorang wanita berusia 40 tahun datang dengan keluhan kehitaman pada lipatan
pahadan sekitar kelamin sejak 4 bulan yang lalu. Bercak pada awalnya kecil,
kemudian menyebar hingga daerah bokong. Bercak terasa gatal, dan semakin gatal
ketika berkeringat. Pada pemeriksaan fisik ditemukan makula hiperpigmentasi, batas
tegas, disertai erosi. Apa diagnosis kasus ?
A. Tinea sirsinata
B. Tinea Amiantacea
C. Tinea Favosa
D. Tinea Cruris
E. Tinea Glabrosa
Tinea Favosa: Merupakan bagian dari tinea capitis,
Etiologi: Tricophyton Scholenii
Pada Negara miskin, jarang di Indonesia
Gejala: Destruksi batang rambut, tampak seperti sarang lebah (honeycomb)
Krusta kuning mengelilingi Folikel rambut berbentuk sperti cangkir, (scutula), Plak, tersusun
berkelompok seperti sarang tawon
5. Bayi Usman usia 2 bulan dibawa ibunya ke klinik dokter dengan keluhan muncul
bintik-bintik di sekitar leher dan bayi menjadi sangat rewel. Keluhan dirasa semakin
meluas saat cuaca panas. Tidak ada keluarga yang sakit seperti ini. Pememriksaan
fisik ditemukan vesikel kecil multipel berukuran 1-2 mm. Anak tampak aktif bergerak.
Apakah terapi yang sesuai ...
a. Bedak salisilat 2%
b. Bedak salisilat 5%
c. Kortikosteroid topikal
d. Kortikosteroid sistemik
e. Resorsin
MILIARIA
Kristalina
Rubra
Profunda
Etiologi: Lingkungan panas, pakaian, daerah tropis, radiasi, imaturitas kelenjar
keringat, obat
TATALAKSANA
Miliaria kristalina : KIE, penyakit sembuh sendiri, Hindari panas dan lembap
berlebihan, Gunakan pakaian yang menyerap keringat
Miliaria Rubra : Bedak salisil 2%, mentol 0,25-2%, lotio faberi
Miliaria profunda: Lotio calamin + mentol 0,25%/ resorsin 3%
6. Sdr. Heri usia 25 tahun datang ke puskesmas memeriksakan keluhan bercak putih
yang terdapat pada punggung. Keluhan dirasakan sudah 1 minggu dan semakin
lama dirasakan semakin banyak. Pasien memiliki riwayat malas berganti baju saat
berkeringat. Dokter kemudian melakukan pemerizksaan KOH didapatkan sebagai
berikut. Tatalaksananya ....
a. Mkonazol
b. Hidrokortison
c. Acyclovir
d. Amoksisilin
e. Albendazole
PTIRIASIS VESICOLOR
Sering pada daerah tropis
Gatal saat berkeringat
Beupa bercak berskuama halus berwarna putih sampai coklat hitam disertai skuama halus
Pemeriksaan lampu wood warna kuning keemasan
KOH 20%: Spagheti & meatball appearance. Hifa lurus/bengkok, spora bergerombol
Tatalaksana: selenium sulfida 2,5%, Ketoconazole shampoo 2%.
Cara pemakaian : dioleskan seluruh badan, biarkan 10-15 menit, 2-3x/minggu. Selama 1
minggu.
Sistemik : Ketoconazole 1x200 mgh, itraconazole 2x200 mg
7. Bpk. Wiwit usia 60 tahun merasa tidak enak badan disertai bengkak pada kaki
kanannya. Satu hari sebelumnya pasien menginjak duri ketika sedang menanam
pohon pisang. Pada pemeriksaan didapatkan nyeri dan bengkak pada tungkai
kanan disertai eritema teraba peninggian dengan batas yang jelas dan hangat.
Tatalaksana yang tepat adalah
A. Dikloksasilin
B. Penicilin Procain
C. Acyclovir
D. Mikonazol cream
E. Metronidazole
ERISIPELAS
Infeksi oleh karena Streptococus B Hemolitic Grup A
Predileksi Ekstremitas inferior
Melibatkan sistem limfatik
Pada pemeriksaan tampak peau d’orange dengan portal of entry yang tidak jelas
TATALAKSANA
Penicilin Procain 250-500 mg 4 kali sehari
Dikloksasilin 500 mg 4 kali sehari
8. Ny. Sukma 35 tahun G4 P3AO hamil 32 minggu datang dengan keluhan keluar
cairan bewarna putih, bergumpal seperti susu dari jalan lahir sejak 3 minggu yang
lalu. Pasien juga mengeluhkan gatal dan panas pada kemaluan. Pada pemeriksaan
ginekologis didapatkan vulva hiperemis dan sekret putih dari liang vagina. Apa
penemuan khas pada pasien untuk menunjang diagnosis ?
a. Clue cell
b. Diplokokus gram negatif
c. Badan inklusi
d. Pseudohifa dan blastospora
e. Spagheti and meatball
KEPUTIHAN
BAKTERIAL VAGINOSIS KEPUTIHAN BERBAU AMIS CLUE CELL , PH >5. WHIFF
TEST/AMIN TEST (+)
TRICOMONIASIS KEPUTIHAN, KEHIJAUAN, BERBUIH. PEWARNAAN BASAH DENGAN
DISPAREUNIA. STRAWBERRY CERVIC NACL (SEDIAAN LANGSUNG)
APPEARANCE PEWARNAAN GIEMSA
TROFOZOIT BERFLAGEL
KANDIIDASIS KEPUTIHAN SEPERTI SUSU PECAH, PEMERIKSAAN KOH:
VULVOVAGINAL GATAL ERITEMA PADA VULVA PSEUDOHIFA/ Hifa palsu dengan
budding yeast
9. Seorang laki-laki 25 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan luka di kemaluan
sejak 1 mingguyang lalu. Keluhan disertai dengan rasa nyeri. Pasien mempunyai
riwayat berhubungan seksual. Pada pemeriksaan status lokalis didapatkan luka
multipel pada glans penis, bentuk bulat diameter 0,5-1 cm tepi tidak teratur nyeri
dan dasar kotor, pada inguinal sinistra didapatkan pembesaran KGB multipel, nyeri,
ukuran 2 cm. Apakah diagnosis yang tepat ?
a. Herpes genitalis
b. Fixed drug eruption
c. Ulkus molle
d. Ulkus Durum
e. HIV
SIFILIS ULKUS MOLLE
Cara penularan PMS PMS
ETIOLOGI Troponema palidum Hemophilus Ducrei
KLINIS Soliter Multipel
Bentuk bulat/lonjong Bentuk cawan
Tepi rata Tepi tidak rata
Tanda radang (-) Tanda radang (+)
Luka bersih dan merah Luka granulasi dan darah
Isi serum Isi jaringan nekrotik
Indurasi (+) Indurasi (-)
PEMERIKSAAN PENGAMATAN DARK FIELD Gram staining : School of fish
PENUNJANG Mikroskop, VDLR, Wasserman, TPHA
Tatalaksana Penicilin Benzatin 2,4 juta Ciprofloxacina 2x500 mg 3
Penicilin Procain 0,6 juta hari
Doksisiklin 2x100 mg (30 hari) Eritromisin 4x500 mg (7hari)
Eritromisin 4x500 mg (30 hari ) Ceftriaxon 250 mg DT
LIMFOGRANULOMA VENERUM
Infeksi menular seksual, mengenai sistem pembuluh limfe, dan kelenjar limfe genital
dan inguinal
Penyebab: Chylamida trachomatis
Stadium dini: disertai dengan lesi primer genital (tidak khas), sering berlokasi pada
sulkus koronarius, cepat hilang, tanpa nyeri
Sindrom inguinal muncul dalam beberapa minggu, unilateral
Tatalaksana: Doksisiklin 2x100 mg 14 hari
Eritromisin 4x500 mg 14 hari
10. Wanita usia 40 tahun dengan keluhan bercak hitam pada kedua pipinya.
Keluhan munculk sejak 5 tahun yanglalu setelah hamil 5 tahun yang lalu. Selama ini
pasien menggunakan KB suntik. Pada pemeriksaan fisik didapatkan makula
hiperpigemtasi bentuk ireguler berbatas tegas pada kedua pipi. Maka diagnosis
yang tepat adalah ...
A. Hiperpigmentasi pasca inflamasi
B. Melasma
C. Lentigo
D. Keratosis Seboroik
E. Frinkle
11. Seorang perempuan berusia 29 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan adanya
bintil bintildi kemaluan seja 1 bulan yang lalu. Awalnya bintil hanya berjumlah sedikit semakun
meluas dan bertambah bannyak. Pada anamnesis diketahui pasien belum menikah. Pada
pemeriksaan fisikdidapatkan tanda vital dalam batas normall. Pada vulva didapatkan papul
multipel, sewarna kulit, lentikuler, pada permukaan didapatkan adanya benjolan dengan
kubah. Apakah diagnosis yang tepat untuk pasien
A. Herpes simpleks
B Kondiloma akuminata
C. Varicella
D. Moluskum Kontangiosum
E. Veruka Vulgaris
Ny. Mila 30 tahun datang nyeri perut pada sisi bawah disertai dengan demam. Pada
pemeriksaan dalam didapatkan hasil serviks hiperemis dan abses tuba falopii. Pasien
didiagnosis radang panggul. Kemudian oleh dokter dilakukan operasi dan insisi pada
abses dan keluar cairan purulen. Cairan purulen ini dilakukan pemeriksaan di Lab.
Penyebab bakteri tersering yang dapat ditemukan adalah ....
a. E.Coli
b. Neisseria Gonorrhea
c. Staphylococus aureus
d. Entamoeba Histolitika
e. Pseudomonas aeruginosa