Professional Documents
Culture Documents
Kori Nofianti
17 158 013
M. Fadly Ajub
17 158 014
Analisis LKPD atas Neraca
1. Analisis atas Pertumbuhan Pos-Pos Neraca
Pertumbuhan Total Aset untuk seluruh Pemda yang ada di wilayah Provinsi
Riau posisi 31 Desember 2011 adalah 14,77%, dan untuk posisi 31
Desember 2010 adalah 11,91%
pertumbuhan Total Aset tertinggi dan terendah untuk masing-masing
Pemda tahun 2011 dan 2010
Pertumbuhan Aset Tetap untuk seluruh Pemda yang ada di wilayah Provinsi Riau
posisi 31 Desember 2011 adalah 9,37% dan posisi 31 Desember 2010 adalah
10,94%.
tingkat pertumbuhan Aset Tetap tertinggi dan terendah untuk
masing-masing Pemda tahun 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Tertinggi Terendah
Tahun
Nama Pemda % Nama %
Pemda
Pertumbuhan Ekuitas Dana Lancar untuk seluruh Pemda yang ada di wilayah
Provinsi Riau posisi 31 Desember 2011 adalah 76,90% dan posisi 31
Desember 2010 adalah 28%.
Pertumbuhan Ekuitas Dana Investasi untuk seluruh Pemda yang ada di wilayah
Provinsi Riau posisi 31 Desember 2011 adalah 9,76% dan posisi 31 Desember
2010 adalah 10,72%.
Tingkat Pertumbuhan Ekuitas Dana Investasi
Tahun Tertinggi Terendah
Nama Pemda % Nama Pemda %
2011 Kepulauan Meranti 382,02 Kota Dumai 4,40
2010 Kampar 27,34 Provinsi Riau 0,10
SILPA
Pertumbuhan SILPA adalah membandingkan pertambahan SILPA pada tahun
yang dinilai tingkat pertumbuhannya dengan SILPA tahun sebelumnya
selama periode 2 tahun yaitu posisi per 31 Desember 2011 dan 31
Desember 2010. Rumusnya:
Pertumbuhan SILPA untuk seluruh Pemda yang ada di wilayah Provinsi Riau
posisi 31 Desember 2011 adalah 76,03% dan posisi 2010 adalah 47,00%.
Tingkat Pertumbuhan SILPA
Tahun Tertinggi Terendah
Nama Pemda % Nama Pemda %
2011 Kuantan Singingi 1.582,85 Rokan Hilir 8,34
2010 Provinsi Riau 254,10 Rokan Hulu (82,27)
2. Analisis atas Proporsi Kelompok Aset
Analisis proporsi kelompok aset dilakukan untuk periode tiga tahun. Analisis proporsi
kelompok aset dilakukan dengan membandingkan kelompok aset yang dianalisis
dengan total aset pada tahun yang bersangkutan.
Aset yang dianalisis adalah proporsi aset tetap, aset lancar, dan aset lainnya
terhadap total aset berdasarkan angka absolut dan persentase.
Aset Tetap
Proporsi Aset Tetap
= X 100%
Total Aset
Proporsi Aset Tetap untuk seluruh Pemda yang ada di wilayah Provinsi Riau
posisi 31 Desember 2011 adalah 84,18% dan posisi 2010 adalah 88,33%.
Aset Lancar
Proporsi Aset Lancar
= X 100%
Total Aset
Proporsi Aset Lancar untuk seluruh Pemda yang ada di wilayah Provinsi Riau
posisi 31 Desember 2011 adalah 9,90%, dan posisi 31 Desember 2010 adalah
6,35%.
Proporsi Aset Lancar
Tertinggi Terendah
Tahun
Nama Pemda % Nama %
Pemda
2011 Indragiri Hilir 18,92 Kota 1,03
Pekanbaru
2010 Kepulauan 69,12 Kuantan 1,55
Meranti Singingi
Aset Lainnya
Proporsi Aset Lainnya
= X 100%
Total Aset
Proporsi Aset Lainnya untuk seluruh Pemda yang ada di wilayah Provinsi Riau posisi
31 Desember 2011 adalah 0,85%, dan posisi 31 Desember 2010 adalah 0,56%.
Tingkat Likuiditas untuk seluruh Pemda yang ada di wilayah Provinsi Riau posisi 31
Desember 2011 adalah 862,12 % posisi 2010 adalah 941,62 %, dan 2009 sebesar
1.055,88 %.
Tidak seluruh pemda dapat diukur tingkat likuiditasnya, karena beberapa pemda tidak
mempunyai Kewajiban Lancar. Pemda yang tidak mempunyai Kewajiban Lancar adalah
sebagai berikut:
Tahun 2011 Kabupaten Rokan Hilir
Tahun 2010 Kabupaten Pelalawan
Tahun 2009 Kabupaten Pelalawan, Rokan Hilir dan Meranti.
Dari hasil analisis terhadap Tingkat Likuiditas masing-masing pemda yang dapat diukur
tingkat likuiditasnya, diketahui yang memperoleh tingkat tertinggi dan terendah pada
tahun 2011, 2010, dan 2009 adalah sebagai berikut:
Tingkat Likuiditas
Tahun Tertinggi Terendah
Nama Pemda % Nama Pemda %
2011 Pemkab Siak 24.674,68 Pemprov Riau 188,78
Total Hutang
Rasio Hutang Terhadap Ekuitas
= X 100%
Jumlah Ekuitas Dana
Rasio Hutang terhadap Ekuitas Dana untuk seluruh Pemda yang ada di wilayah
Provinsi Riau posisi 31 Desember 2011 adalah 1,16%, 2010 adalah 0,68% sedangkan
2009 adalah 0,52%.
Tidak seluruh pemda dapat diukur ratio hutang terhadap ekuitasnya karena pemda
yang bersangkutan tidak mempunyai Hutang. Pemda yang tidak mempunyai hutang
adalah Kabupaten Kepulauan Meranti tahun 2009.
Rasio Hutang Terhadap Ekuitas Dana
Tahun Tertinggi Terendah
Nama Pemda % Nama Pemda %
2011 Pemprov Riau 3,57 Rokan Hilir 0,00
2010 Rokan Hulu 3,41 Pekanbaru 0,00
Pelalawan
2009 Indragiri Hulu 7,46 Pelalawan 0,00
Rokan Hilir 0,00
Meranti 0,00
B. Analisis LKPD atas LRA
1. Analisis Rasio Keuangan atas LRA
Analisis rasio keuangan dilakukan untuk tiga periode Laporan Keuangan dan analisis
rasio keuangan terdiri dari:
a. Analisis Pendapatan
Rasio ini menunjukkan derajat kontribusi PAD terhadap total pendapatan daerah dan
semakin tinggi kontribusi PAD maka semakin tinggi kemampuan pemerintah daerah
dalam penyelenggaraan desentralisasi. Rasio derajat desentralisasi dihitung dengan
rumus :
Total PAD
Rasio Derajat Desentralisasi
=
Keuangan
Total Pendapatan Daerah
Rasio Derajat Desentralisasi Keuangan untuk seluruh Pemda yang ada di wilayah
Provinsi Riau posisi 31 Desember 2011 adalah 14,30 %, 2010 adalah 14,43%
sedangkan 2009 adalah 17,08%.
Rasio Derajat Desentralisasi Keuangan
Tahun Tertinggi Terendah
Nama Pemda % Nama Pemda %
2011 Provinsi Riau 40,62 Kuantan singingi 2,40
* Rasio Kemandirian
Rasio kemandirian ditunjukan rasio total PAD terhadap total pendapatan dan rasio
pendapatan transfer terhadap total pendapatan. Dua rasio tersebut mempunyai makna
yang berbeda yaitu rasio PAD terhadap total pendapatan mempunyai makna yang
berkebalikan rasio transfer terhadap total pendapatan. Semakin besar angka rasio PAD
maka kemandirian keuangan daerah semakin besar, sebaliknya semakin besar angka
rasio transfer semakin kecil kemandirian daerah dalam mendanai belanja daerah.
Oleh karena itu, daerah yang mempunyai kemandirian yang tinggi adalah daerah yang
mempunyai rasio PAD tinggi sekaligus rasio transfer rendah.
Rasio ini dihitung dengan menggunakan dua formula yaitu:
- Rasio Kemandirian Keuangan Daerah:
Total PAD
Rasio Kemandirian Keuangan
=
Daerah Pendapatan Transfer Pemerintah
Pusat/Provinsi + Pinjaman
Dalam hal ini, untuk seluruh pemda di wilayah Provinsi Riau tidak terdapat
realisasi pinjaman selama TA 2011, 2010 dan 2009.
Tertinggi Terendah
Nama Pemda % Nama Pemda %
Tahun
2011 Provinsi Riau 68,49 Kuantan 2,47
Singingi
2010 Provinsi Riau 65,55 Kepulauan 2,75
Meranti
2009 Provinsi Riau 71,97 Indragiri Hulu 1,96
Rasio Ketergantungan Keuangan Daerah
Tertinggi Terendah
Nama Pemda % Nama Pemda %
Tahun
2011 Kuantan Singingi 97,37 Provinsi Riau 59,31
Rasio Belanja Operasional Terhadap Total Belanja untuk seluruh Pemda yang ada di
wilayah Provinsi Riau posisi 31 Desember 2011 adalah 72,49%, 2010 adalah 70,26%
sedangkan 2009 adalah64,35%.
Rasio Belanja Operasional Terhadap Total Belanja
Tahun Tertinggi Terendah
Nama Pemda % Nama Pemda %
2011 Kota Dumai 86,07 Rokan Hilir 58,7
6
2010 Indragiri Hulu 90,86 Rokan Hilir 53,6
3
2009 Indragiri Hulu 83,06 Rokan Hilir 44,7
6
Rasio Belanja Modal Terhadap Total Belanja
Rasio ini menginformasikan mengenai porsi belanja daerah yang dialokasikan
untuk investasi dalam bentuk belanja modal pada tahun anggaran yang
bersangkutan. Rasio belanja modal terhadap total belanja dengan rumus
sebagai berikut:
Realisasi Belanja Modal
Rasio Belanja Modal
=
Terhadap Total Belanja
Total Realisasi Belanja
Rasio Belanja Modal Terhadap Total Belanja untuk seluruh Pemda yang ada di
wilayah Provinsi Riau posisi 31 Desember 2011 adalah 27,41%, 2010 adalah
29,71% sedangkan 2009 adalah 35,60%.
Rasio Belanja Pegawai Terhadap Total Belanja untuk seluruh Pemda yang ada di
wilayah Provinsi Riau posisi 31 Desember 2011 adalah 40,07%, 2010 adalah
41,48% sedangkan 2009 adalah 34,77%.
Rasio Belanja Pegawai Terhadap Total Belanja
Tahun Tertinggi Terendah
Nama Pemda % Nama Pemda %
2011 Kota Pekanbaru 57,98 Provinsi Riau 24,
94
2010 Indragiri Hulu 65,19 Provinsi Riau 28,
27
2009 Indragiri Huli 59,72 Rokan Hilir 22,
78
Analisis pertumbuhan (growth) akun-akun LRA
(Pendapatan)
Analisis pertumbuhan akun-akun LRA dilakukan untuk periode tiga tahun. Analisis
pertumbuhan ini harus bersumber dari LRA dengan jumlah LPKD yang sama selama
tiga tahun tersebut. Analisis pertumbuhan mencakup akun-akun LRA dalam
kelompok Pendapatan, PAD, pendapatan transfer, dan pendapatan lainnya dan
kelompok belanja dan pembiayaan berdasarkan angka absolut dan persentase,antara
lain:
Analisis pertumbuhan pendapatan
Analisis petumbuhan pendapatan adalah analisis yang berhubungan akun
pendapatan yang terdiri dari analisis pertumbuhan total pendapatan, PAD,
pendapatan transfer, dan pertumbuhan lain-lain PAD yang sah.
Analisis Pertumbuhan Total Pendapatan adalah membandingkan pertambahan Total
Pendapatan pada tahun yang dinilai tingkat pertumbuhannya dengan Total
Pendapatan tahun sebelumnya selama periode 2 tahun yaitu posisi per 31 Desember
2011, 2010. Rumusnya:
Total Pendapatan n –
Pertumbuhan Total
Total Pendapatan n-1
Pendapatan = X 100%
Total Pendapatan n-1
Pertumbuhan Total Pendapatan untuk seluruh Pemda yang ada di wilayah
Provinsi Riau posisi 31 Desember 2011 adalah 28,37%, 2010 adalah 30,58%.
Total Pengeluaran
Pembiayaan n – Total
Pertumbuhan
= Pengeluaran X 100%
Pengeluaran
Pembiayaan n-1
Pembiayaan
Total Pengeluaran
Pembiayaan n-1
Realisasi Pendapatan -
Varians Pendapatan Anggaran Pendapatan
= X 100%
Anggaran Pendapatan
Varians Pendapatan untuk seluruh Pemda yang ada di wilayah Provinsi Riau
posisi 31 Desember 2011 adalah 10,57%, 2010 adalah 2,28% sedangkan
2009 adalah minus 5,10%.
Seluruh Pemda dapat diukur variance-nya kecuali pada Kabupaten Meranti
untuk TA 2009 karena belum menyusun Laporan Keuangan TA 2009. Dari
hasil analisis terhadap varians pendapatan masing-masing pemda, diketahui
yang memperoleh varians Pendapatan tertinggi dan terendah untuk masing-
masing Pemda tahun 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: