You are on page 1of 26

LAPORAN KASUS PROTOFOLIO

Hiperglikemi

Diajukan untuk melengkapi sebagai persyaratan dokter internship

Oleh :
dr. Sandhy Hapsari A.

Pembimbing :
dr. Yopie Ibrahim
DATA PASIEN
Data Pasien

 Nama : Ny. S
 Usia : 65 th
 Masuk tgl : 30 Juli 2017
 Bangsal : Cendana
 No RM : 1707111902
Anamnesis

 Seorang wanita usia 65 tahun datang dengan


keluhan muntah sejak 2 hari sebelum masuk
rumah sakit (SMRS). Pasien muntah setiap
kali makan, berisi cairan dan sisa makanan,
darah (-), badan menggigil (+), nafsu makan
menurun, lemas, kesemutan (+) dan pusing
(+). Buang air besar dan buang air kecil lancar.
 Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat keluhan serupa (-)
 Riwayat gastritis (-)
 Riwayat hipertensi (-)
 Riwayat diabetes (-)
 Kondisi lingkungan sosial dan fisik
 Pasien tinggal bersama kedua anaknya, kegiatan
sehari – hari bisa dilakukan sendiri
 Sosial ekonomi kurang, pasien menggunakan BPJS
Pemeriksaan Fisik

 KU : Baik, compos mentis


 Tanda vital
 TD : 110/50 mmHg
 Nadi : 90x/menit
 RR : 20x/mnt
 Suhu : 37 0C
 Head to toe : dalam batas normal
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan 30072017 Satuan Rujukan
Hb 12.7 g/dl 11-16
HCT 36.0  37-54
RBC 4.55 106/l 3.50 - 5.50
WBC 6.5 103/l 4.0-10.0
AT 315 103/l 100-450
MCV 89.9 /um 80.0-100.0
MCH 28.3 pg 27.0-34.0
MCHC 31.1 g/dL 32.0-36.0
Limfosit 18.7 % 20.00-40.00
Granulosit 90.6 % 50.00-70.00
GDS 480 mg/dl <150
Pemeriksaan Penunjang

 EKG
 Normo sinus
 Normo axis
Tatalaksana

 Infus RL 15 tpm + drip insulin 50 U


 Inj. Ranitidin / 12 jam
 Inj. Ondansetron / 12 jam
 Inj. Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam
 RI 3 x 10 U
 Lantus 1 x 10 U
 Plan : Cek GDS tiap 2 jam
Follow Up
30 Juli2017
S O A P
mual, muntah, KU : Baik, CM Obs.Vomitus Infus RL 15 tpm +
badan menggigil, TD : 110/50 Frekuens dengan drip insulin 50 U
kesemutan, N : 90x/mnt , Hiperglikemi Inj Raniti / 12 jam
pusing RR : 20x/mnt Inj.Ondan / 12 jam
T : 37oC Inj.Ceftri 1 gr / 12
GDS : 480 mg/dl jam
RI 3 X 10 U
Lantus 1 x 10 U
Plan: cek GDS
tiap 2 jam
31 Juli2017
S O A P
mual, muntah KU : Baik, CM Obs.Vomitus Infus RL 15 tpm
TD : 120/80 Frekuens dengan Inj Raniti / 12 jam
N : 96x/mnt , Hiperglikemi Inj.Ondan / 12 jam
RR : 20x/mnt Inj.Ceftri 1 gr / 12
T : 37oC jam
GDS : 179 mg/dl RI 3 X 10 U
Lantus 1 x 10 U
Plan: cek GDS
tiap pagi
1 Agustus 2017
S O A P
mual, muntah KU : Baik, CM DM Infus RL 15 tpm
TD : 120/80 Inj Raniti / 12 jam
N : 96x/mnt , Inj.Ondan / 12 jam
RR : 20x/mnt Inj.Ceftri 1 gr / 12
T : 37oC jam
GDS : 84 mg/dl RI 3 X 10 U
Lantus 1 x 10 U
Sukralfat 3 x 1
Plan: cek GDS
tiap pagi, HBA1C
2 Agustus 2017
S O A P
Tidak ada KU : Baik, CM DM Infus RL 15 tpm
keluhan TD : 120/80 Inj Raniti / 12 jam
N : 96x/mnt , Inj.Ondan / 12 jam
RR : 20x/mnt Inj.Ceftri 1 gr / 12
T : 37oC jam
GDS : 75 mg/dl RI 3 X 10 U
Lantus 1 x 10 U
Sukralfat 3 x 1
Plan: cek GDS
tiap pagi
3 Agustus 2017
S O A P
Tidak ada KU : Baik, CM DM BLPL
keluhan TD : 120/80
N : 96x/mnt ,
RR : 20x/mnt
T : 37oC
GDS : 56 mg/dl
TINJAUAN PUSTAKA
HIPERGLIKEMIA

 Definisi
 Hiperglikemia merupakan kadar gula dasar
sewaktu ≥ 200 mg/dl ditambah dengan gejala
diabetes atau kadar gula darah puasa ≥ 126 mg/dl

 Pada pasien ini kadar gula darahnya 480 mg/dl


 Etiologi
 Proses autoimun
 Kerja pankreas berlebih
 Herediter
Insulin pada penderita DM tidak berfungsi dengan
baik atau terdapat dalam jumlah rendah sehingga
tidak mampu mengendalikan kadar gula dalam
darah.
 Patofisologi
 defisiensi insulin yang dapat disebabkan oleh
proses autoimun, kerja pancreas yang
berlebih, dan herediter.
 Insulin yang menurun mengakibatkan
glukosa sedikit yang masuk kedalam sel. Hal
itu bisa menyebabkan lemas dengan kadar
glukosa dalam darah meningkat.
 Hiperglikemia dapat meningkatkan jumlah
urin yang mengakibatkan dehidrasi sehingga
tubuh akan meningkatkan rasa haus
(polydipsi).
 Penggunaan lemak untuk menghasilkan
glukosa memproduksi badan keton yang
dapat mengakibatkan anorexia (tidak nafsu
makan)
 nafas bau keton dan mual (nausea) hingga
terjadi asidosis.
 Gula darah yang tinggi dapat menyebabkan
penimbunan glukosa pada dinding pembuluh
darah yang membentuk plak sehingga
pembuluh darah menjadi keras
(arterisklerosis) dan bila plak itu telepas akan
menyebabkan terjadinya thrombus.
 Thrombus ini dapat menutup aliran darah
yang dapat menyebabkan timbulnya
penyakit lain.
 Manifestasi klinik

 Pada pasien
didapatkan
gejala lemas,
pusing, BAK
sering, mual,
muntah, serta
kesemutan
 Pemeriksaan laboratorium
 Hb
 Gas darah arteri
 Insulin darah
 Elektrolit darah
 Urinalisis
 Ultrasonografi
 Diagnosis
 Ditegakan dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang.
 Dapat ditemukan beberapa gejala seperti pusing,
kelemahan, rasa haus, mulut kering, pandangan
kabur dan buang air kecil yang sering, nafas bau
keton, ataupun penurunan kesadaran
 Didukung dengan GDS > 200 mg/dl.
 Ditambah dengan hasil pemeriksaan laboratorium
lainnya (BGA,Elektrolit)
 Tatalaksana
 Tujuan utama adalah menormalkan aktivitas
insulin dan kadar gula darah serta mengurangi
terjadinya komplikasi vaskuler serta neuropati.
 4 komponen dalam penatalaksanaan hiperglikemi
 Olahraga (jika GDS > 200mg/dl dan terdapat
ketonuria maka olahraga dihentikan)
 Diet rendah gula
 Terapi insulin
 Hypoglicemic medication
 Terapi insulin
 Diberikan secara bolus dengan dosis 0,15 U/kgBB
 Diikuti dengan insulin reguler secara infus dengan
dosis 50,1 U/kg/j (5-7 U/jam)
 Ketika GDS 250-300 mg/dl dosis insulin diturunkan
menjadi 0,05 – 0,1 U/Kg/j (3-6 U/jam)

 Pada pasien ini diberikan insulin drip 50 U


sampai GDS mencapai 200 mg/dl dilanjutkan
RI 3 x 10 U , Lantus 1 x 10 U
TERIMAKASIH

You might also like