You are on page 1of 24

SISTEM PENGHANTARAN

OBAT REKTAL
KELOMPOK 3 :
1. LOLITA PABARRI
2. MUH. GUNTUR SARWADAN
3. NURNABILLAH
4. TERIUS KAROBA
Page 1
PENGERTIAN

• Pemberian melalui rektal adalah dengan


memasukkan obat melalui anus/rektum,
dengan tujuan pemberian efek lokal dan
sistemik

Page 2
Page 3
Page 4
Page 5
KEUNTUNGAN PEMBERIAN OBAT LEWAT
REKTAL
a) bentuk sediaan relatif besar dapat ditampung dalam
rektum
b) rute rektal aman dan nyaman bagi pasien usia lanjut
dan muda
c) pengenceran obat diminimalkan karena volume cairan
residu rendah
d) rektum umumnya kosong
e) adjuvant absorpsi memiliki efek lebih jelas daripada di
saluran pencernaan bagian atas
f) enzim degradatif dalam lumen rektal berada pada
konsentrasi yang relatif rendah
g) Terapi dapat dengan mudah dihentikan
h) eliminasi lintas-pertama(first-pass elimination)obat oleh
hati dihindari sebagian Page 6
Kekurangan :
-Awal aktifitas terapetik sering lebih lambat
- Jumlah total zat aktif yang diserap kadang
lebih kecil

• SASARAN
• Lokal : Wasir, radang rektum dan
Konstipasi
• Sistemik : bila cara lain sulit dilakukan,
misal : - Muntah - Zat aktif rusak dengan
cairan lambung - menghindari first pass
effect - karakter organoleptis
Page 7
BENTUK SEDIAAN

1. Supositoria
2. Lavemen
3. Kapsul rektum

Page 8
SUPOSITORIA
• adalah sediaan obat bentuk padat yang
dibuat dengan zat pembawa lipofil atau
hidrofil, dengan bentuk dan kekerasan yang
memudahkan pemasukannya kedalam
rektum, sedangkan zat aktif dilepaskan
secara difusi pada suhu tubuh atau dengan
pelarutan kedalam cairan rektum.

Page 9
LAVEMENT

• Adalah prosedur pemasukan cairan ke


dalam kolon melalui anus. Ditujukan untuk
merangsang peristaltik kolon supaya
dapat buang air besar,membersihkan
kolon untuk persiapan pemeriksaan
operasi.

Page 10
KAPSUL REKTUM

Page 11
MEKANISME KERJA
SUPOSITORIA
1. Berefek Mekanik Bahan dasar yang
dipakai disini tidak peka terhadap
penyerapan, karena tujuannya sebagai
pencahar. Disini mulai berefek bila terjadi
kontak yang menimbulkan reflek
defekasi.

Page 12
2. Berefek setempat Termasuk disini
salahsatunya adalah antiwasir yaitu
senyawa yang efeknya disebabkan oleh
adanya sifat astringent.
3. Berefek Sistemik Dapat diserap dan
berefek ke organ tubuh lainnya.
• Supositoria nutritif Diindikasikan pada
saluran cerna atas yang tidak dapat
menyerap. Contohnya pepton.
Page 13
• Supositoria obat
Obat akan masuk ke peredaran darah
berefek spesifik pada organ tubuh tertentu
sesuai dengan efek terapinya. Contoh gol.
Ketoprofen sebagai analgetika.

Page 14
ABSORPSI

• Absorpsi obat setelah pemberian rektal


dapat bervariasi, tergantung pada
penempatan supositoria ataularutan obat di
dalam rektum. Sebagian dari obat dapat
diabsorpsi melalui vena hemoroid
bawah,dimana obat langsung masuk ke
dalam sirkulasi sistemik, beberapa obat
dapat diabsorpsi melalui vena hemoroid
superior, yang masuk ke dalam vena
mesenterika ke pembuluh darah portal ke
hati dan dimetabolisme sebelum absorpsi
sistemik Page 15
• Penyerapan zat aktif terjadi setelah proses
lepasan,pemindahan,pelarutan dan
penembusan ke cairan rektum, hal ini
dirangkum sebagai kinetika pelepasan
atau kinetika predisposisi sedangkan
fenomena difusi disebut kinetika
penyerapan.

Page 16
TRANSPOR ZAT AKTIF
MELALUI REKTUM
3 CARA PENYERAPAN
1. Lewat pembuluh darah secara langsung
2. Lewat pembuluh getah bening
3. Lewat pembuluh darah secara tidak
langsung melalui hati

Page 17
Secara Langsung

• Penyerapan hanya terjadi pada pembuluh


darah secara langsung lewat inferior dan
vena intermedier yang berperan dan
membawa zat aktif melalui vena iliaca ke
vena cava inferior

Page 18
Pembuluh Getah Bening

• Saluran getah bening juga berperan pada


penyerapan rektal yaitu melalui saluran
toraks yang mencapai vena subclavula
sinistra. Menurut Fabre dan Regnier
pengaruh tersebut hanya berlaku pada
obat-obat yang larut lemak.

Page 19
Tidak Langsung Melalui Hati

• Banyak obat yang tidak diresorbsi secara teratur


dan lengkap dari rektum, dan diberikan dosis
yang melebihi dosis oral dan digunakan pada
rektum kososng, akan tetapi setelah obat
direasorbsi efek sistemisnya lebih cepat dan
lebih kuat dibandingkan per oral, karena vena-
vena bawah dan tengah dari rektum tidak
tersambung pada sistem porta dan obat tidak
melalui hati pada peredaran darah pertama,
sehingga tidak mengalami perombakan FPE
(first pass effect).
Page 20
Secara rektal supositoria digunakan untuk
distribusi sistemik, karena dapat diserap oleh
mukosa dalam rektum. Aksi kerja awal dapat
diperoleh secara cepat, karena obat diabsorpsi
melalui mukosa rektal langsung masuk kedalam
sirkulasi darah, serta terhindar dari pengrusakan
obat dari enzim didalam saluran gastro-intestinal
dan perubahan obat secara biokimia didalam
hepar.
Obat yang diabsorpsi melalui rektal beredar
dalam darah tidak melalui hati dahulu hingga
tidak mengalami detoksikasi atau
biotransformasi yang mengakibatkan obat
terhindar dari tidak aktif.
Page 21
1. Cuci kedua tangan sampai bersih dengan air dan sabun
2. Sebelum dikeluarkan dari wadah, jika suppositoria terasa melunak,
simpan di kulkas atau rendam dalam air dingin selama beberapa saat
untuk mengeraskannya kembali
3. Buka wadah pembungkus suppositoria
4. Jika diminta untuk menggunakan hanya setengahnya, maka potong di
bagian tengah dengan rata menggunakan pisau yang tajam
5. Bagian ujung suppositoria dilumasi dengan lubrikan larut air supaya
licin, jika tidak ada bisa ditetesi sedikit dengan air keran
6. Diperbolehkan memakai sarung tangan bersih jika ingin

Page 22
Page 23
TERIMA
KASIH
Page 24

You might also like